Anda di halaman 1dari 16

FORMAT PENGKAJIAN GERONTIK

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 67 tahun
Alamat : Jl. Raya Laswi no. 22
Pendidikan : STM
Tanggal Masuk ke Panti Wredha : 22 Agustus 2021
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Sunda
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal Pengkajian : 23 Agustus 2021

2. Riwayat Kesehatan
a. Status/Riwayat Kesehatan Saat ini.
Klien mengatakan mengalami kelemahan pada anggota gerak sebelah
kanan. Klien mengatakan merasakan keluhan tersebut sejak 5 tahun yang
lalu. Klien mengeluh anggota gerak badan sebelah kanannya seperti
kesemutan dan sulit digerakkan. Keluhan bertambah jika klien duduk
lama, dan berkurang jika klien rajin meminum obat. Klien mengatakan
tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan penyakitnya.
Klien mengatakan tangan dan kaki sebelah kananya sering lemah dan
kaku, klien mengatakan kadang-kadang ia sulit untuk duduk di lantai
maupun di kursi. Klien tampak menyeret kaki nya saat berjalan, klien
tampak berpegangan pada benda-benda sekitar saat berjalan.
b. Riwayat kesehatan Dahulu.
Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit stroke 5 tahun lalu hingga
dirawat di Rumah Sakit.
c. Riwayat Kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan atau penyakit
menular seperti Hipertensi, Diabetes, TBC, HIV/AIDS.
d. Tinjauan Sistem

▪ keadaan umum

Composmetis

▪ Integumen

Kulit kering, keriput dan tidak elastis

▪ Sistem Hemopoietik

Tidak ada pendarahan atau memar abnormal, tidak ada pembengkakan


kelenjar limfe, tidak anemia, dan tidak ada riwayat tranfusi darah.

▪ Kepala

Kulit kepala bersih, tidak ada gatal pada kulit kepala, tidak ada
benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada trauma berarti pada masa
lalu. Klien sering mengeluh sakit kepala dan pusing.

▪ Mata

Terdapat perubahan penglihatan, pandangan kabur, tidak menggunakan


kaca mata/kontak mata, konjungtiva anemis, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada air mata berlebih, tidak ada bengkak sekitar mata.

▪ Telinga

Terdapat perubahan pendengaran, telinga sebelah kanan kurang


sensitif, tidak menggunakan alat bantu pendengaran, tidak ada riwayat
infeksi.

▪ Mulut dan tenggorokan

Tidak ada nyeri tenggorokan, tidak ada lesi, tidak ada perubahan suara,
suara tidak serak, tidak ada kesulitan menelan, tidak ada riwayat
infeksi, pola menggosok gigi baik, kebiasaan membersihkan gigi palsu
baik.

▪ Leher
Ada kekakuan pada leher, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,
tidak ada keterbatasan gerak.

▪ Payudara

Tidak ada bernjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan,
tidak keluar cairan dari puting susu, tidak ada perubahan pada puting
susu.

▪ Sistem Pernapasan

Tidak ada batuk, tidak ada sesak nafas, tidak ada sputum, tidak ada
mengi, dan tidak ada asma atau alergi pernapasan.

▪ Sistem Kardiovaskuler

Tidak ada nyeri, tidak ada sesak napas, tidak ada dispnea pada
aktivitas, tidak ada murmur, tidak ada edema, tidak ada varises.

▪ Sistem Gastrointestinal

Tidak ada disfagia,tidak ada benjolan/massa, tidak ada nyeri ulu hati,
tidak ada mual.muntah, tidak ada perubahan nafsu makan, tidak ada
diare, tidak ada konstipasi, tidak ada hemoroid, tidak ada pendarahan
rectum.

▪ Sistem Perkemihan

Tidak ada disuria, tidak ada hematuria, tidak ada poliuria, tidak ada
oliguria, tidak ada nyeri saat berkemih, tidak ada batu kemih, tidak ada
infeksi.

▪ Sistem Genitoreproduksi

Tidak ada lesi, tidak ada nyeri testikuler, tidak ada massa testikuler,
tidak ada masalah prostat, tidak ada penyakit kelamin, tidak ada
perubahan hasrat seksual.

▪ Sistem Muskuloskeletal

Tidak ada nyeri persendian, tidak ada pembengkakan sendi, tidak ada
deformitas, tidak ada spasme, terdapat kekakuan pada anggota gerak
badan sebelah kanan, terdapat kelemahan otot pada anggota gerak
badan sebelah kanan, terdapat masalah cara berjalan.

▪ Sistem saraf pusat

Terdapat sakit kepala, terdapat masalah memori, tidak ada kejang,


tidak ada serangan jantung, tidak ada paralisis, terdapat paresis.

▪ Sistem endokrin

Terdapat perubahan rambut, tidak ada pigmentasi kulit, tidak ada


polifagia, tidak ada polidipsi, tidak ada polyuria.

3. Teknik pengkajian Psikososial dan Spiritual


1. Pola Komunikasi : pasien dapat berkomunikasi arah dan pasien
tampak kooperatif
2. Konsep Diri
a. Body Image : pasien terkadang merasa malu karena badan
sebelah kanannya sudah tidak sebaik dahulu fungsinya
b. Ideal Diri : pasien berharap agar cepat diberikan
kesembuhan
c. Peran : pasien tinggal seorang diri di wisma dan tidak
ada keluarga
d. Identitas : pasien merupakan seorang laki-laki
e. Harga Diri : pasien kadang merasa sepi dan sedih karena
tidak memiliki siapa-siapa
3. Mekanisme Koping
Pasien mengatakan mengetahui mengenai penyakitnya dan
menerima kondisinya saat ini, pasien menganggap bahwa kehidupan
ini sangat berarti sehingga pasien selalu memanfaatkan waktu yang
tersisa dengan sebaik mungkin, apabila pasien mempunyai masalah
pasien selalu berdo’a dan bercerita kepada teman sebayanya.
Apabila dalam menghadapi masalah dan klien merasa stress
maka yang dilakukan adalah berdo’a kepada Allah swt Pasien selalu
bersemangat untuk menjalani kehidupan nya, dan selalu beribadah
sesuai dengan kemampuannya.
4. Aspek Spiritual
a. Makna Hidup : pasien mengatakan hidupnya berharga dan
tetap mensyukuri apapun yang diberikan Allah SWT
b. Pandangan terhadap Sakit : pasien mengatakan sakit yang
dialami karena dirinya semakin tua
c. Keyakinan akan kesembuhan : pasien yakin kondisinya akan
membaik
d. Kemampuan beribadah saat sakit : walaupun dengan
keterbatasannya pasien tidak pernah meninggalkan ibadah

4. Teknik pengkajian emosi:


PERTANYAAN TAHAP 1

● Apakah klien mengalami sukar tidur ? Tidak

● Apakah klien sering merasa gelisah ? Ya

● Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? Tidak

● Apakah klien sering was-was atau kuatir ? Ya

PERTANYAAN TAHAP 2

● Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ? Ya

● Ada masalah atau banyak pikiran ? Ya

● Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain ? Tidak

● Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran dokter ? Tidak

● Cenderung mengurung diri ? Tidak

Pada pertanyaan tahap 1, pasien menjawab ya 2 pertanyaan. Karena tahap


1 pasien menjawab ya lebih dari 1 maka dilanjutkan ke pertanyaan tahap ke 2,
pada tahap ke 2 pasien menjawab ya pada 2 pertanyaan. Maka dapat
disimpulkan bahwa masalah emosional (+)

5. Teknik pengkajian spiritual :


Klien mengatakan rajin beribadah 5 waktu dan juga sering mengikuti
pengajian di masjid. Klien mengatakan yakin akan kematian dan siap jika
sudah harus dipanggil Allah SWT. Klien mengatakan ia berharap jika ia
meninggal, keluarganya bisa mendampingi dan mengantarkannya hingga liang
kubur serta terus mendoakannya.

6. Teknik pengkajian fungsional


KATZ Indeks :
Termasuk katagori yang manakah klien :
Kategori;
a. Bila klien mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
b. Bila klien mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas.
c. Bila klien mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
d. Bila klien mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
e. Bila klien mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi
yang lain.
f. Bila klien mandiri, kecuali mandiri berpakaian, ke toilet, berpindah dan
satu fungsi yang lain.
g. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.

Hasil: Pasien berada pada kategori C, pasien mandiri dalam melakukan


aktivitas kecuali mandi, berpakaian dan fungsi yang lain
7. Teknik pengkajian tingkat kemandirian klien;
Barthel Indeks ( modifikasi )

Termasuk yang manakah klien ?

No. kriteria Dg Mandiri Keterangan


bantuan
1. Makan 5 10 Frekuensi : 3x/hari
Jumlah: 1 porsi
Jenis: nasi, sayur
terkadang lauk pauk
2. Minum 5 10 Frekuensi : 4-5x/hari
Jumlah: 1 gelas 200cc
Jenis: air mineral
3. Berpindah dari kursi ke 5 – 10 15
tempat tidur, sebaliknya
4. Personal toilet (cuci 0 5 Frekuensi : 2x/hari
muka, menyisir rambut,
gosok gigi)
5. Keluar masuk toilet 5 10
(mencuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6. Mandi 5 15 Frekuensi : 2x/hari
7. Jalan di permukaan datar 0 5
8. Naik turun tangga 5 10
9 Mengenakan pakaian 5 10
10. Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi : 1x/hari
Konsistensi : lembek
11. Kontrol bladder (BAK) 5 10 Frekuensi : 5-6x/hari
Warna : kuning jernih
12. Olah raga/latihan 5 10 Frekuensi : 1x/hari
Jenis : jalan-jalan
sekitar panti dan senam
setiap rabu dan jumat
13. Rekreasi/pemanfaatan 5 10 Jenis : pengajian
waktu luang Frekuensi : 2x/minggu

Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 65 – 125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total
Jumlah : 110 pasien ketergantungan sebagian
8. Teknik pengkajian Status Mental
Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short
Portable Mental Status Questioner (SPMSQ)
Benar Salah no. Pertanyaan
 01 Tanggal berapa hari ini ?
 02 Hari apa sekarang ini ?
 03 Apa nama tempat ini ?
 04 Dimana alamat Anda ?
 05 Berapa umur Anda ?
 06 Kapan Anda lahir ? (minimal tahun lahir)
 07 Siapa Presiden Indonesia sekarang ?
 08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ?
 09 Siapa nama ibu Anda ?
 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3
dari setiap angka baru, semua secara menurun.
Σ=6 Σ=4

Score total = 6

Interpretasi hasil :
a. Salah 0 –3 : Fungsi intelektual utuh.
b. Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat
Dapat disimpulkan pasien mengalami kerusakan intelektual ringan
9. Teknik pengkajian aspek kognitif pada fungsi mental dengan menggunakan
MMSE (Mini Mental Status Exam) :

▪ Orientasi ▪ Kalkulasi

▪ Registrasi ▪ Mengingat kembali

▪ Perhatian ▪ Bahasa

No. Aspek Nilai Nilai klien KRITERIA


kognitif maks
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
❑ Tahun

❑ Musim

❑ Tanggal

❑ Hari

❑ Bulan
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada ?
❑ Negara Indonesia

❑ Provinsi Jawa Barat

❑ Kota ……

❑ PSTW ……

❑ Wisma …….
2. Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa) 1 detik
untuk mengatakan masing-masing obyek.
Kemudian tanyakan kepada klien ketiga obyek
tadi. (Untuk disebutkan )
❑ pulpen

❑ kertas

❑ kursi
3. Perhatian 5 4 Minta klien untuk mulai dari angka 100 kemudian
dan kalkulasi dikurangi 7 sampai lima tingkat
❑ 93

❑ 96

❑ 79

❑ 72

❑ 65
4. Mengingat 3 3 Minta klien untuk menyebutkan kembali ketiga
obyek no 2 ( registrasi ). Bila benar satu point
untuk masing-masing obyek.
5. Bahasa 9 9 Tunjukkan satu benda dan tanyakan namanya
pada klien;
❑ Jam

❑ Buku

❑ Vas bunga
minta klien untuk mengulang kata berikut: “ tak
ada jika, dan, atau, tetapi.” ( dapat diganti dengan
bahasa daerah klien ), bila benar nilai satu point
❑ benar 2 kata tak ada, tetapi
minta klien untuk mengikuti tiga langkah perintah
berikut;
❑ ambil kertas dan pegang

❑ lipat dua

❑ letakkan di atas meja


minta klien untuk mengikuti perintah berikut
( bila benar dapat nilai 1 point;
❑ “ tutup mata “

❑ tuliskan satu kalimat ……………………

❑ salin gambar

Total nilai 29
Interpretasi hasil:
> 23 : aspek kognitif fungsi mental baik
18 –22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
< 17 : kerusakan aspek fungsi mental berat
Hasil : >23 sehingga dapat disimpulkan pasien memiliki aspek kognitif fungsi mental
baik

10. Pengkajian keseimbangan ( Tinneti, M.E., dan Ginter, S.F., 1998 )


Keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak ialah;
10.1. perubahan posisi atau gerakan keseimbangan

● Gunakan kursi yang keras dan tanpa lengan (1)

❑ Bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi mendorong badan ke atas
dengan tangan atau bergeser bagian depan kursi terlebih dahulu dan atau tidak
stabil pada saat pertama berdiri
❑ Duduk dengan menjatuhkan diri kekursi atau tidak duduk ditengah kursi

● Menahan dorongan pada sternum ( pemeriksa mendorong sternum

perlahan-lahan sebanyak 3 kali (1)


❑ Klien menggerakkan kaki, memegang obyek untuk dukungan atau kaki tidak
menyuentuh sisi-sisinya

● Mata tertutup (1)

❑ Sama seperti di atas ( periksa kepercayaan klien dalam input penglihatan


untuk keseimbangannya ).

● Perputaran leher ( mata terbuka ) (0)

❑ Menggerakkan kaki, menggenggam obyek untuk dukungan, kaki tidak


menyentuh sisi-sisinya, keluhan vertigo, pusing, atau sempoyongan.

● Gerakan menggapai sesuatu (0)

❑ Tidak mampu menggapai sesuatu dengan bahu fleksi penuh sambil berdiri
pada ujung-ujung jari kaki, tidak stabil, memegang sesuatu untuk dukungan
● Membungkuk (0)

❑ Tidak mampu membungkukuntuk mengambil obyek kecil ( misalnya pensil )


dari lantai, memegang obyek , atau memerlukan berbagai usaha pada saat akan
kembali berdiri.

10.2. komponen gaya atau gerakan berjalan

● Minta klien berjalan ke tempat yang telah ditentukan (0)

❑ Ragu-ragu, tersandung, memegang obyek untuk dukungan

● Ketinggian langkah kaki (1)

❑ Kaki tidak terangkat dari lantai secara konsisten ( menggeser atau menyeret
kaki ), atau mengangkat kaki terlalu tinggi ( > 5 cm )

● Kontinuitas langkah kaki ( observasi dari samping klien ) (0)

❑ Setelah alngkah awal, langkah tidak konsisten, mulai mengangkat satu kaki
sementara kaki yang lain menyentuh lantai

● Kesimetrisan langkah ( observasi dari samping klien ) (1)

❑ tidak berjalan dalam garis lurus, bergoyang dari satu sisi kesisi lain

● berbalik (1)

❑ berhenti sebelum mulai berbalik, sempoyongan,bergoyang,memegang obyek


untuk dukungan
Interpretasi hasil;
Jumlahkan nilai perolehan klien, kemudian interpretasikan sebagai berikut;
Nilai 0 –5 : resiko jatuh rendah
Nilai 6 –10 : resiko jatuh sedang
Nilai 11- 15 : resiko jatuh tinggi
Jumlah : 6 pasien memiliki resiko jatuh sedang

10.3 Pengkajian Sosial ( APGAR Keluarga )


NILAI
ASPEK YANG DINILAI
2 1 0
1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga/teman-
teman ( Adaptation )
2. Saya puas bahwa keluarga/teman-teman membicarakan sesuatu
dengan saya ( Partnership )
3. Saya puas bahwa keluarga/teman-teman mendukung keinginan
saya ( Growth )
4. Saya puas bahwa keluarga/teman-teman saya mengekspresikan
dan berespon terhadap emosi saya ( Affection )
5. Saya puas bahwa keluarga/teman-teman saya dan saya
menyediakan waktu bersama ( Resolve )

Penilaian :

⮚ 0–3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi

⮚ 4–6 : Disfungsi keluarga sedang

⮚ 7 – 10 : Disfungsi keluarga baik

11. pengkajian hasil laboratorium dan diagnostik


Dalam mengkaji hasil pemeriksaan laboratorium dan tes diagnostik
hendaknya dicari respon klien terhadap berbagai penyakit yang pernah dialami
dan pengaruh pengobatannya serta hasil pemeriksaan laboratorium yang
diperlukan.
Sumber data dapat berasal dari:
a. wawancara dengan klien
b. wawancara dengan keluarga atau kerabat terdekat dengan klien
c. konsultasi dengan profesi kesehatan lainnya

1. review catatan klinik


Review ini diperlukan untuk melihat kembali riwayat kesehatan masa lalu dan
pengobatnya untuk melakukan validasi hasil wawancara yang telah diperoleh
sebelumnya.
2. review literature
untuk melengkapi data dasar yang telah terkumpul perlu dilakukan review
kepustakaan agar ada peningkatan pengetahuan tentang tindakan, gejala, prognosa
dan standar praktik bagi peserta didik.

12. ANALISA DATA


Data Etiologi Masalah
Ds: Aterosklerosis Gangguan mobilitas fisik
- Klien mengatakan
tangan sebelah kiri Penurunan darah ke otak
sering lemah
- Klien mengatakan Hipoksia cerebri
kaki sebelah kiri
sering kaku Infark jaringan otak
Do:
- Klien terlihat Kerusakan pusat gerakan
sering memegangi motoric di lobus frontalis
tangannya sebelah hemisphere/hemiplegia
kiri
- Klien klien terlihat Gangguan mobilitas fisik
sulit untuk
berjalan
- Kekuatan otot
3 5
4 5
Ds: Perfusi jaringan cerebral Defisit pengetahuan
- Klien mengatakan tidak adekuat
tidak tau apa yang
harus dilakukan Hemisfer kiri
dengan
penyakitnya Kurang pengetahuan
Do:
- Klien sering
bertanya ketika di
jelaskan oleh
perawat
Ds: - Hipertensi Resiko jatuh
Do:
- Klien berjalan Terbentuknya thrombus
dengan di seret. arterial dan emboli
- Klien berjalan
dengan Penyumbatan pembuluh
berpegangan pada darah
benda-benda di
sekitar. Suplai O2 ke otak
- Skor Skala morse menurun
adalah 65
Infark jaringan ke otak

Kerusakan pusat gerakan


motoric di lobus frontalis
hemisphere/hemiplegia

Resiko jatuh

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
2. Defisit pegetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
3. Resiko jatuh berhubungan dengan kelemahan anggota gerak
C. PERENCANAAN ( Prioritas Diagnosa kep,Tujuan, intervensi, rasional)
D. IMPLEMENTASI
E. EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai