Masalah: Ketidakberdayaan
Kasus
Tn. S, 57 tahun sudah beberapa hari terbaring di Rumah Sakit karena penyakit yang di deritanya, beliau
mengidap BPH. Pekerjaan beliau adalah seorang pedagang, sebelum sakit beliau merantau ke Jakarta
dan berjualan disana, tetapi setelah sakit dan kondisi kesehatan beliau yang menurun, beliau tidak bisa
berjualan lagi, dan pemenuhan segala kebutuhan keluarga pun ikut berkurang seiring keadaan beliau
sekarang, beliau berharap supaya cepat sembuh dan kembali beraktifitas seperti biasanya.
SP 1-KELUARGA
Proses Keperawatan
Kondisi klien
DS : Tn. S Mengatakan merasa sedih dengan penyakit nya yang tidak ada perubahan
Tujuan khusus :
Tindakan keperawatan :
Menjelaskan proses terjadinya ketidaberdayaan yang terjadi pada Tn. S, tanda dan gejala
Stategi Komunikasi
Fase Orientasi
Salam
"Assalamualaikum ibu, selamat pagi ibu. Perkenalkan, nama saya perawat A perawat yang akan
membantu ibu merawat Tn. S kalau boleh tau Nama Ibu siapa? Lebih senang dipanggil apa?.
Validasi
Kontrak
"Baik ibu, disini Saya akan berbincang-bincang mengenai kondisi Tn. S dan saya membutuhkan waktu
sekitar 15 - 25 menit saja. Apakah ibu bersedia?"
Fase Kerja
"nah, sebenarnya, apa yang ibu rasakan selama merawat Tn. S?"
" Ohh jadi ibu merasa sedih dan bingung tidak tahu harus bagaimana ya ibu melihat Tn. S yang jadi lebih
pendiam"?
"Jadi ibu, kondisi Tn. S yang muncul saat ini itu dikarenakan Tn. S telah mengalami suatu
ketidakberdayaan, dalam hal ini ketidakberdayaan yang Tn. S alami yaitu tidak bisa berjualan lagi, dan
tidak bisa memenuhan segala kebutuhan sehari-hari "
"baik ibu biasanya gejala ini menunjukkan sikap pasif, ragu-ragu, dan jarang berinteraksi itu merupakan
tanda dan gejala dari rasa ketidakberdayaan
"Nah dalam hal ini ibu harus selalu memberikan dukungan kepada Tn. S karena keluarga berperan
penting dalam meningkatkan motivasi Tn. S untuk sembuh. Selain itu, ibu perlu juga memberikan pujian
atas kegiatan atau peningkatan pada kondisi Tn. S atau ketika Tn. S mampu memutuskan untuk
melakukan kegiatan.
"Oh ya ibu , selalu bawa Tn. S untuk keluar melihat pemandangan dan udara segar ya ibu supaya Tn. S
rileks dan bisa mempercepat penyembuhan nya "
Fase Terminasi
"Baik ibu,bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang mengenai kondisi Tn. S ibu?"
"Alhamdulillah jika begitu bu, saya harap ibu bisa menerapkannya mulai sekarang nggeh"
Evaluasi objektif
"apakah ibu masih ingat tentang penjelasan yang saya berikan tadi pada ibu?"
"Jika masih ingat,boleh ibu ulang kembali apa yang sudah kita diskusikan tadi ibu?""
"nanti ibu dapat mencoba untuk memberikan dukungan dan pujian atas keberhasilan Tn. S ketika Tn. S
memutuskan untuk melakukan kegiatan
" Baik ibu diskusi kita hari ini sudah selesai, Bagaimana kalau kita membuat jadwal pertemuan lagi untuk
mendiskusikan tentang perkembangan kondisi Tn. S ibu?”
"Baik ibu. Apakah ibu bersedia jika hari selasa depan,saya datang lagi kesini untuk mendiskusikan
kembali sekaligus untuk melihat perkembangan Tn. S dan tempatnya disini lagi ya bu, apakah ibu
bersedia?"