Disusun oleh :
Shanti ariani
211FK04024
1. Definisi
Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat
sebagai perilaku destruktif terhadap diri sendiri yang juka tidak dicegah
setiap bentuk aktivitas bunuh diri, niatnya adalah kematian dan individu
Iskandar, 2014).
Bunuh diri adalah setiap aktivitas yang jika tidak dicegah dapat
menyakiti diri sendiri dan cedera yang mengancam jiwa (keliat & dkk,
2015).
Implusif
sangat patuh)
atau terminal)
Pekerjaan
Konflik interperseonal
Latar belakang keluarga
Orientasi seksual
Sumber-sumber personal
3. Etiologi
a. Faktor predisposisi
sebagai berikut:
- Diagnostik psikiatrik
- Sifat kepribadian
depresi.
- Lingkungan psikososial
Faktor predisposisi terjadinya perilaku bunuh diri,
- Riwayat keluarga
- Faktor biokimia
b. Faktor presipitasi
rentan.
c. Perilaku koping
d. Mekanisme koping
Seseorang klien mungkin memakai beberapa variasi mekanisme
4. proses terjadinya
Penjabaran Krisis Bunuh Tindakan
Motivasi Niat
gagasan Diri Bunuh Diri
Bunuh diri
Bunuh diri
diri seseorang.
tidak optimal.
ada.
7. Fase
Perilaku bunuh diri berkembang pada fase diantaranya (Keliat & dkk,
2015) :
b. Suicide intent. Pada tahap ini klien mulai berpikir dan sudah
melakukan bunh diri. Tindakan yang dilakukan pada fase ini pada
Tahap ini sering di namakan “Crying for help” sebab individu ini
30% orang yang berhasil melakukan bunuh diri adalah orang yang
yakini merupakan hasil dari individu yang tidak punya pilihan untuk
Menurut (Damayanti & Iskandar, 2014) bunuh diri di bagi menjadi tiga
jenis yaitu :
hidupnya.
dirinya.
RENDAH
bermasyarakat
Keahlian Profesional, dr,ahli Buruh
hukum, mahasiswa
media serupa
kepribadian
sebelumnya
diri
makan.
poster dll.
dan lucu
g. Lingkungan sosial
B. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
a. Data fokus
skizofrenia
berduka
3. Konsep diri
4. Alam perasaan
a. Sedih
b. Putus asa
a. Tidak kooperatif
b. Defensive
d. Curiga
6. Afek
a. Datar
b. Tumpul
a. Mencederai diri
b. Menghindar
b. Masalah keperawatan
c. Analisis data
No Data Masalah
keputusasaan
Implusif
patuh)
dosis mematikan)
mengasingkan diri).
Pekerjaan
Konflik interperseonal
Orientasi seksual
Sumber-sumber personal
d. Pohon masalah
Effect
Core problem
Causa
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi keperawatan
Rencana tindakan keperawatan terdiri atas empat komponen, yaitu
Tujuan umum berfokus pada penyelesaian masalah (P). Tujuan ini dapat
dicapai jika tujuan khusus yang ditetapkan telah tercapai. Tujuan khusus
terdiri atas tiga aspek, yaitu sebagai berikut (Damayanti & Iskandar, 2014)
diagnosis keperawatan.
NO KLIEN KELUARGA
SP1P SP1K
SP2P SP2K
berharga
SP3P SP3K
yang konstruktif
4
Mendorong klien memilih pola
kegiatan harian
SP4P SP4K
SP5P SP5K
yang mandiri, serta kerja sama dengan pasien, keluarga, kelompok, dan
dengan kondisi pasien saat ini (here and now)perawat juga oerlu
Yosep, I., & Sutini, T. (2014). Buku Ajar Keperawatan Jiwa dan Advance
Mental Health Nursing. Bandung: PT Refika Aditama.
Yusuf, A.H., Firyasari, R., & Nihayati, H. (2015). Buku Ajar Keperawatan
Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.