Disusun oleh :
Dewi Anggoro Putri
Dwi Wahyuni
Nurul Ekayanti
Prajatiya Harwoko
Barep Sanjaya
Diabetes mellitus merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat. Diabetes mellitus adalah suatu keadaan dimana kadar gula dalam
darah tinggi (hiperglikemia) yang sifatnya kronik disertai berbagai kelainan
metabolik akibat gangguan hormonal. Diabetes mellitus pada kehamilan tidaklah
jarang ditemukan. Di Indonesia, dengan menggunakan kriteria diagnosis
O’Sullivan-Mahan dilaporkan prevalensi diabetes mellitus pada kehamilan adalah
sebesar 1,9–3,6% pada kehamilan umum. Pada ibu hamil dengan riwayat keluarga
menderita diabetes mellitus, prevalensinya menjadi 5,1%. Diabetes mellitus perlu
untuk diperhatikan karena risiko morbiditas dan mortalitas pada maternal dan
perinatal tinggi. Akan tetapi, dengan pengelolaan dan penatalaksanaan yang baik
maka hasilnya dapat menjadi baik. Diabetes mellitus pada kehamilan sering
dikenal dengan Diabetes Mellitus Gestasional (DMG). Definisi dari diabetes
mellitus gestasional adalah intoleransi glukosa yang terjadi atau diketahui pertama
kali pada saat hamil. Gejala utama dari kelainan ini pada umumnya hampir sama
dengan diabetes mellitus lain, yaitu: selalu merasa haus (polydipsi), sering buang
air kecil (polyuri), dan sering merasa lapar (polyfagi). Yang membedakannya
adalah keadaan ini terjadi pada penderita saat hamil.
Tujuan penyaringan
Waktu penyaringan
Terdapat dua macam cara penyaringan yaitu satu tahap dan penyaringan
dua tahap. Penyaringan dua tahap dikenal dengan cara O’Sullivan-Mahan.
Penyaringan satu tahap adalah cara WHO yang sama dengan penyaringan pada
populasi biasa (bukan wanita hamil).
1. cara O’Sullivan-Mahan
Tes Tantangan Glukosa (TTG)
Pada semua wanita hamil yang datang untuk penyaringan baik dalam
keadaan puasa atau tidak diberikan beban glukosa sebanyak 50 gram yang
dilarutkan dalam ai 200 ml air dan segera diminum. Satu jam kemudian
diambil contoh darah plasma vena untuk diperiksa kadar glukosa darah.
Apabila kadar glukosa plasma vena ;
Kurang dari 140 mg% : negative
140 mg% : positif
200 mg% : tidak perlu TTGO tapi langsung dianggap DMG dan
segera mendapat pengobatan
2. cara WHO
Penyaringan menurut WHO sama dengan pada populasi bukan wanita
hamil. Setelah persiapan yang sama dengan di atas, dalam keadaan puasa pada
pagi hari diambil contoh darah, kemudian diberi beban glukosa 75 gram.
Contoh darah berikutnya diperiksa dua jam setelah beban glukosa.
kriteria diagnosis
1. cara O’Sullivan-Mahan
Jam Kadar glukosa darah
(mg%)
Puasa < 90
1 < 165
2 < 145
3 < 125
2. cara WHO
Glukosa plasma puasa Vena (mg%)
(mg%) 2 jam
Normal < 100 < 140
Diabetes mellitus 140 200
Toleransi glukosa 100-139 140-199
terganggu
Pengelolaan Diabetes Melitus Pada Kehamilan
Pengelolaan medis
1. Kontrol secara ketat gula darah, sebab bila kontrol kurang baik upayakan lahir
lebih dini, pertimbangkan kematangan paru janin. Dapat terjadi kematian janin
memdadak. Berikan insulin yang bekerja cepat, bila mungkin diberikan
melalui drips.
2. Hindari adanya infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya. Lakukan upaya
pencegahan infeksi dengan baik.
3. Pada bayi baru lahir dapat cepat terjadi hipoglikemia sehingga perlu diberikan
infus glukosa.
4. Penanganan DMG yang terutama adalah diet.
5. Cara yang dianjurkan adalah cara Broca yaitu BB ideal = (TB-100)-10% BB.
Tujuan diet :
a. menyediakan nutrisi yang cukup bagi ibu dan janin
b. mengontrol kadar glukosa darah
c. mencapai normoglikemia
d. menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal
e. mencegah terjadinya ketosis dan hipoglikemia
Pengaturan diet
1. jumlah kalori dan komposisi makanan
Jumlah kalori yang dibutuhkan diperkirakan antara 30-35 kcal/kg berat
badan ideal. Sebagai contoh, seorang ibu yang mempunyai tinggi badan
160cm akan mempunyai berat badan ideal 54kg dan akan membutuhkan kalori
sehari sebesar 54x35 kal=1890 kalori. Jumlah kalori ini terdiri dari atas 60%
hidrat arang, 25% protein dan 15% lemak. Jumlah kalori tersebut diberikan
dalam enam kali makan, yaitu tiga makanan utama dan tiga makanan kecil
antara makanan utama.
Penambahan kalori total untuk mencapai pertambahan berat badan 10-12
kg selama hamil dan menjaga asupan karbohidrat tidak kurang dari 200
gr/hari. Pada gestational diabetes, pertambahan berat badan harus diawasi
dengan ketat, sebab kelebihan pertambahan berat badan dapat menimbulkan
hiperglikemia. Pertambahan berat badan pada trimester pertama diharapkan 1-
2 kg dan selanjutnya 350-400 gr/minggu pada trimester II dan III. Komposisi
makanan yang dianjurkan :
- karbohidrat 50-60%
- protein 12-20%
- lemak 15-35%
- banyak serat
- vitamin dan mineral
- atau asupan makanan 300 kal/hari diatas kebutuhan hamil normal
- malam hari perlu diberikan tambahan 25 g karbohidrat
3. insulin
Jika dengan pengaturan selama dua minggu tidak mencapai sasaran
normoglikemia yaitu glukosa darah plasma puasa < 105 mg% dan 2jam
sesudah makan < 120 mg% maka insulin harus segera dimulai. Pada pasien
DMG yang ditemukan setelah minggu gestasi ke-28 dengan kadar glukosa
darah plasma vena puasa > 130 mg% dianjurkan agar dimulai dengan insulin
oleh karena pengobatan setelah minggu gestasi ke-30 sulit untuk mencegah
hiperplasi sel beta dan hiperinsulinemia janin.
Pada umumnya insuln diawali dengan dosis kecil, kebutuhan insulin
meningkat dengan meningkatnya usia kehamilan. Insulin yang dipakai adalan
human insulin. Pada DMG dengan hiperglikemia hanya pada pagi hari, cukup
diberikan suntikan insulin kerja menengah malam sebelum tidur. Pada pasien
dengan hiperglikemia pada keadaan puasa maupun sesudah makan diberikan
insulin kombinasi kerja menengah dan kerja cepat pagi dan sore hari. Dosis
insulin diperkirakan anatara 0,5-1,5 U/kg berat badan, b diberikan pada pagi
hari dan a pada sore hari. Hanya pada keadaan tertentu di mana belum
terkendali dengan pemberian dua kali, perlu diberikan mpat kali sehari, yaitu
tiga kali insulin kerja cepat setengah jam sebelum makan dan insulin kerja
menengah pada malam hari sebelum tidur.