Anda di halaman 1dari 13

DIET DM PADA IBU

HAMIL
Dari kami untuk anda
PENDAHULUAN
 Diabetes mellitus adalah suatu keadaan dimana kadar gula
dalam darah tinggi (hiperglikemia) yang sifatnya kronik
disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal
 sebelum penemuan insulin, jarang sekali ditemukan wanita
diabetes untuk dapat hamil (dianggap infertile) dan jarang
sekali sampai mencapai aterm
 sejak penemuan insulin, banyak ditemukan kehamilan pada
wanita diabetes
 ada dua kemungkinan yang dialami oleh seorang ibu DM pada
kehamilan,
 ibu tersebut memang telah menderita diabetes sebelum hamil;
 ibu mengalami diabetes atau munculnya diabetes pada saat
hamil (gestational diabetes).
Diabetes Melitus pada kehamilan Diabetes Mellitus
Gestasional (DMG)

 intoleransi glukosa yang terjadi atau


diketahui pertama kali pada saat hamil
 Gejala utama hampir sama dengan diabetes
mellitus lain, yaitu: selalu merasa haus
(polydipsi), sering buang air kecil (polyuri),
dan sering merasa lapar (polyfagi). Yang
membedakannya adalah keadaan ini terjadi
pada penderita saat hamil
Metabolisme pada kehamilan
 Awal kehamilan, glukosa menembus plasenta
mencapai fetus secara difusi, sedangkan asam amino
berdifusi secara aktif, ini berarti bahwa alanin (asam
amino glukoneogonik) menurun dalam plasma ibu
sebagai respon terhadap proses transportasi
 Kedua peristiwa ini akan menyebabkan penurunan
kadar gula darah ibu antara 55-65 mg pada awal
kehamilan, dan mungkin pula disertai penurunan
kadar insulin, sedangkan kadar glukosa dan hormon
pertumbuhan normal
 Dengan proses penyesuaian ini maka pada ibu hamil
tersebut dapat terjadi ketogenesis
 Perlu diberi tambahan karbohidrat 25 gram saat mau
tidur untuk mencegah ketosis pada malam hari
Lanjutan
 Seraya usia kehamilan berlanjut, produksi Human Placental
Lactogen (HPL) atau Human Chorion Somatomammotropin
meningkat karena pembentukannya oleh plesenta meningkat
 Kedua hormon ini merupakan antagonis insulin dan sebagai
akibatnya penggunaan glukosa oleh ibu hamil jadi melambat
 Pada wanita hamil normal, sel beta pulau-pulau Langerhans
akan menyesuaikan diri terhadap perubahan ini dengan
meningkatkan sekresi insulin
 Besarnya plasenta juga berpengaruh terhadap kadar HPL yang
beredar dalam darah ibu
 Bila ditemukan hipertrofi plasenta, hal ini menunjukkan
diabetesnya tidak terkontrol dengan baik, menyebabkan kadar
HPL meninggi dalam darah ibu. Sebaliknya, kadar HPL plasma
yang rendah dapat ditemukan pada plasenta yang kecil, yang
dijumpai sebagai akibat dari komplikasi pregestational diabetes
terhadap pembuluh darah yang sudah berlangsung lama
sehingga mempengaruhi pertumbuhan plasenta
Diabetes melitus gestasional (DMG)
 terjadi pada 3-8% perempuan hamil
 faktor risiko terjadinya komplikasi pada janin
dan berkaitan dengan timbulnya diabetes
melitus (DM) tipe 2
 perempuan dengan DMG derajat terjadinya
resistensi insulin dan gangguan sel â
melakukan kompensasi untuk meningkatkan
sekresi insulin lebih berat dibandingkan
perempuan hamil yang normal.
Faktor resiko DMG
 riwayat kebidanan mencurigakan
 beberapa kali keguguran
 riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab jelas
 riwayat pernah melahirkan bayi dengan cacat bawaan
 pernah melahirkan bayi  4000 gram
 pernah keracunan hamil
 polihidramnion
 riwayat ibu yang mencurigakan
 umur ibu hamil > 30 tahun
 riwayat DM dalam keluarga
 pernah DMG pada kehamilan sebelumnya
 obesitas
 berat badan ibu waktu lahir > 5 kg
 infeksi saluran kemih berulang-ulang selama hamil
Pengelolaan Diabetes Melitus Pada
Kehamilan
 Pengelolaan medis
didasari atas pengelolaan gizi/diet dan pengendalian
berat badan ibu
 Kontrol secara ketat gula darah, sebab bila kontrol kurang baik
upayakan lahir lebih dini, pertimbangkan kematangan paru janin.
Dapat terjadi kematian janin memdadak. Berikan insulin yang
bekerja cepat, bila mungkin diberikan melalui drips.
 Hindari adanya infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya. Lakukan
upaya pencegahan infeksi dengan baik.
 Pada bayi baru lahir dapat cepat terjadi hipoglikemia sehingga
perlu diberikan infus glukosa.
 Penanganan DMG yang terutama adalah diet.
 Cara yang dianjurkan adalah cara Broca yaitu BB ideal = (TB-100)-
10% BB.
Tujuan diet
 menyediakan nutrisi yang cukup bagi ibu
dan janin
 mengontrol kadar glukosa darah
 mencapai normoglikemia
 menghasilkan pertumbuhan dan
perkembangan janin yang optimal
 mencegah terjadinya ketosis dan
hipoglikemia
Pengaturan diet
 Jumlah kalori dan komposisi makanan
 memantau diabetes terkendali
 insulin
Pengaturan diet
 Jumlah kalori dan komposisi makanan
 Jumlah kalori yang dibutuhkan diperkirakan antara 30-35
kcal/kg berat badan ideal
 Jumlah kalori diberikan dalam enam kali makan (tiga
makanan utama dan tiga makanan kecil)
 Komposisi makanan yang dianjurkan
 karbohidrat 50-60%
 protein 12-20%
 lemak 15-35%
 banyak serat
 vitamin dan mineral
 asupan makanan 300 kal/hari diatas kebutuhan hamil normal
 malam hari perlu diberikan tambahan 25 g karbohidrat
memantau diabetes terkendali
 Di klinik maju, semua pasien DMG diajarkan
untuk memantau glukosa darah sendiri di
rumah. Di samping mempermudah mencapai
nonmoglikemia, dalam kenyataanya mereka
yang mendapat tambahan insulin akan
memberikan keuntungan untuk mencegaj reaksi
hipoglikemia berat. Selain memantau glukosa
darah sendiri pada pasien DMG dilakukan
pemeriksaan HbA1c secara berkala setiap 8
minggu sekali. Kadar HbA1c yang diinginkan
adalah  6%
insulin
 Jika dengan pengaturan selama dua minggu
tidak mencapai sasaran normoglikemia yaitu
glukosa darah plasma puasa < 105 mg% dan
2jam sesudah makan < 120 mg% maka insulin
harus segera dimulai. Pada pasien DMG yang
ditemukan setelah minggu gestasi ke-28 dengan
kadar glukosa darah plasma vena puasa > 130
mg% dianjurkan agar dimulai dengan insulin
oleh karena pengobatan setelah minggu gestasi
ke-30 sulit untuk mencegah hiperplasi sel beta
dan hiperinsulinemia janin.

Anda mungkin juga menyukai