Anda di halaman 1dari 23

DIABETES GESTASIONAL

Disusun Oleh :
Ririananda Johan Balan Demoor – 2065050138
Pembimbing :
dr. Abitmer Gultom, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI dan GINEKOLOGI


PERIODE  27 MARET 2021 – 24 APRIL 2021
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
PENDAHULUAN
● Diabetes Gestasional adalah suatu kondisi dimana intoleransi karbohidrat berkembang
selama kehamilan.
● Sekitar 85% dari semua diabetes dalam kehamilan adalah diabetes gestasional (GDM),
yang didefinisikan sebagai hiperglikemia yang pertama kali terdeteksi pada kehamilan.
● Prevalensi global GDM sangat bervariasi, dari 1% sampai 28%, tergantung pada
karakteristik populasi sedangkan di Indonesia sendiri Prevalensi Diabetes Melitus
Gestasional sebesar 1,9% - 3,6% pada kehamilan umumnya
● Pada ibu hamil dengan riwayat keluarga Diabetes Melitus, prevalensi Diabetes
Gestasional sebesar 5,1%. dengan penyebab diabetes gestasional tampaknya terkait
dengan:
1. Disfungsi sel beta pankreas atau respons sel beta yang tertunda terhadap kadar
glikemik, dan
2. Resistensi insulin yang ditandai akibat pelepasan hormon plasenta.
DIABETES GESTASIONAL

DEFINISI

● Diabetes Melitus Gestasional (DGM) adalah


suatu kondisi dimana intoleransi karbohidrat
berkembang selama kehamilan.

The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) 2018


EPIDEMIOLOGI

Prevalensi global GDM sangat bervariasi, dari 1% sampai 28%, tergantung pada karakteristik
populasi. Untuk data di negara berpenghasilan tinggi berkisar antara 0,6% hingga 27,5%,
sedangkan data di negara berpenghasilan rendah dan menengah berada di kisaran 0,4 dan
24,3%

Prevalensi Diabetes Melitus Gestasional di Indonesia sebesar 1,9% - 3,6% pada kehamilan
umumnya. Sedangkan Pada ibu hamil dengan riwayat keluarga Diabetes Melitus, prevalensi
Diabetes Gestasional sebesar 5,1%.
FAKTOR RISIKO

1 2 3 4 5

Usia ibu > 25 BMI ibu > Riwayat DMG pada Riwayt DM tipe-2 Glucosuria saat
tahun 35kg/m2 kehamilan di keluarga hamil
sebelumnya

6 7 3

Riwayat melahirkan Kenaikan berat badan


bayi besar (> yang berlebihan saat
4000gram) hamil
Penyebab diabetes gestasional tampaknya terkait dengan.

1) disfungsi sel beta pankreas atau respons sel beta yang


tertunda terhadap kadar glikemik.
2) resistensi insulin yang ditandai akibat pelepasan hormon
plasenta.
ETIOLOGI
Klasifikasi DM dengan kehamilan :

• Klas I: Gestasional Diabetes yaitu diabetes yang timbul pada


waktu hamil dan menghilang setelah melahirkan
• Klas II: Pregestational Diabetes, yaitu diabetes yang mulai
sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah hamil.
• klas III: Pregestational Diabetes yang disertai dengan
komplikasi penyakit pembuluh darah seperti retinopati,
nefropati, penyakit pembuluh darah panggul dan pembuluh
darah perifer.
KLASIFIKASI
Pengecekan kadar gula darah ulang 6 minggu setelah persalinan:
• Bila Normal  Diabetes Melitus Gestational (DMG)
• Bila Tinggi  Diabetes Melitus dan Intoleransi Glukosa
PATOFISIOLOGI
Perubahan metabolism Glukosa berdifusi melalui  Insulin ibu tak dapat kadar gula dipengaruhi insulin &
endokrin dan karbohidrat  plasenta mencapai janin  beberapa hormone
(esterogen,steroid, plasenta
lactogen)


 Menjelang aterm kebutuhan insulin
jumlah/fungsi insulin menjadi
 resistensi insulin meningkat sehingga mencapai 3 kali dari
sumber energi dalam 
plasma ibu bertambah tidak optimal keadaan normal

terjadi berbagai komplikasi


dan gangguan metaboik
GEJALA dan TANDA DMG

Wanita hamil dengan DMG sering tanpa gejala


DIAGNOSIS
Diagnosis diabetes pada kehamilan yang ditegakkan dapat didiagnosis bila memenuhi satu
atau lebih kriteria dengan salah satu cara berikut
Diagnosis diabetes melitus gestasional ditegakan berdasarkan kriteria satu dari nilai kadar
glukosa darah dibawah ini pada saat dilakukan Tes Toleransi Glukosa Oral (OGTT).
TES TOLERANSI GLUKOSA ORAL

Pemeriksaan konfirmasi dan pemeriksaan untuk ibu hamil tanpa faktor risiko dilakukan pada
usia kehamilan 24 – 28 minggu, dengan cara sebagai berikut.

1. Meminta ibu untuk makan makanan yang cukup karbohidrat selama 3 hari, kemudian
berpuasa selama 8-12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan.
2. Pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dari darah vena di pagi hari, kemudian diikuti
pemberian beban glukosa 75 gram yang dilarutkan dalam 200 ml air diminum dalam waktu
paling lama 5 menit.
3. Dilanjutkan pemeriksaan kadar glukosa darah 1 jam lalu 2 jam kemudian
ALGORITMA DIAGNOSIS DMG
TATALAKSANA
Non-farmakologi
Pengelolaan gaya hidup

Kebutuhan kalori = 35 kkal/kg x BBIIH


Terapi nutrisi medis BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
BBIH= BBI + (UH X 0,35)
IMT > 30kg/m2  25 kkal/kg
Karbohidrat 30 – 35% dari kalori total

aktivitas fisik aerobik seperti berenang, berjalan, senam


Aktifitas fisik khusus ibu hamil yang dilakukan setiap minimal tiga kali dalam
seminggu dengan total durasi 150 menit per minggunya.

Menajemen berat badan

Peningkatan berat badan 12,5 kg - 18 kg jika IMT < 18,5 kg/m 2


Wanita obese meningkat BB tidak boleh melebihi 9 kg
TATALAKSANA
Farmakologi

A. Insulin
• Insulin dalam dosis terapeutik yang tidak melewati sawar plasenta. Ini dianggap sebagai
pengobatan yang aman dan efektif untuk diabetes gestasional, dan farmakoterapi lini pertama
yang sesuai jika terapi diet saja tidak cukup untuk mengoptimalkan panjang glikemik setelah 1-
2 minggu.
• Insulin jangka menengah atau kerja panjang dapat diberikan untuk meningkatkan kadar
glukosa puasa, sementara insulin kerja cepat dalam analog sulin, aspart atau lispro, harus
diberikan sebelum makan utama untuk menargetkan ekskursi glukosa pasca-prandial.
• Analog insulin kerja cepat harus diberikan minimal 15 menit sebelum makan, dan interval ini
dapat diperpanjang secara bertahap saat kehamilan berlangsung untuk mengatasi perubahan
farmakokinetik gestasional yang menghasilkan waktu yang lebih lama untuk aktivitas puncak
penurunan glukosa.
TATALAKSANA
Farmakologi

B. Sulfonylurea 
Sulfonylurea diketahui dapat melewati plasenta dan dikaitkan dengan peningkatan hipoglikemia neonatal. Konsentrasi
glyburide dalam plasma tali pusat kira-kira 50-70% dari level ibu. Glyburide dikaitkan dengan tingkat hipoglikemia dan
makrosomia neonatal yang lebih tinggi.

C. Metformin 
Metformin dikaitkan dengan risiko hipoglikemia neonatal yang lebih rendah dan kenaikan berat badan ibu yang lebih sedikit
daripada insulin dalam tinjauan sistematis. Lebih dipilih terutama bila GD dapat terkontrol

 
Skema tatalaksana DMG
DMG

GDP < 130 mg/dL GDP ≥ 130 mg/dL

Pengaturan gizi (diet)


Selama 1 minggu

GDP < 105 dan GD GDP > 105 dan GD


2 jam PP < 120 2 jam PP > 120

Lanjut terapi nutrisi Terapi insulin +


nutrisi
KOMPLIKASI
IBU BAYI

• Pre-eklamsi
• Makrosomia (ukuran bayi besar)
• Komplikasi proses persalinan
• Distosia bahu
• Resiko DM tipe-2 dikemudian hari
• Kelainan kongenital
• Lahir premature
• Hipoglikemia ( GD rendah saat lahir )
• Hipokalsemia
PENCEGAHAN
Ada banyak upaya untuk mengintervensi dan mencegah perkembangan GDM pada
wanita yang dipastikan berisiko mengembangkan kondisi tersebut.

Penerapan pola hidup sehat dari sejak sebelum hamil


• Pengaturan diet, perbanyak konsumsi serat ( sayur & buah-buahan)
• Olahraga
Penurunan berat badan bila overweight/obese
Persiapan kehamilan yang baik
• Usian kehamilan
• Pemeriksaaan GD sebelum hamil
Menjaga peningkatan berat badan selama hamil
KESIMPULAN

• Diabetes Melitus adalah suatu kondisi dimana intoleransi karbohidrat berkembang selama kehamilan. merupakan penyakit
metabolik yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang sangat memepengaruhi kualitas hidup penyandangnya
sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak.
• Diabetes dapat dikembalikan, dengan cara diet, olahraga, dan dengan menggunakan obat anti diabetic
• Pada setiap penanganan penyandang diabetes melitus, harus selalu ditetapkan target yang akan dicapai sebelum memulai pengobatan.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan program pengobatan dan penyesuaian regimen terapi sesuai kebutuhan.
• Pengobatan diabetes ini sangat spesifik dan individual untuk masing-masing pasien. Modifikasi gaya hidup sangat penting untuk
dilakukan, tidak hanya untuk mengontrol kadar glukosa darah
• Diabetes yang terjadi dan baru diketahui saat hamil, dinamakan dengan diabetes melitus gestasional. Sedangkan bila diabetes
telah diketahui sebelum hamil, maka dinamakan diabetes melitus pregestasi
• Diabetes melitus yang terjadi pada ibu hamil dan diketahui saat hamil kemudian akan pulih kembali 6 minggu pasca persalinan, maka
ini dinamakan diabetes melitus gestasional, namun apabila setelah 6 minggu persalinan diabetes belum juga sembuh, maka ini
bukannya diabetes Gestasional, tetapi diabetes melitus.
• Diabetes melitus gestasional perlu penanganan yang serius, karena dapat mempengaruhi perkembangan janin, dan dapat mengancam
kehidupan janin kedepannya. sehingga perlu diberikan asuhan keperawatan secara professional terhadap ibu hamil dengan diabetes
melitus, supaya tidak lagi terjadi berbagai komplikasi-komplikasi yang tidak diinginkan
TERIMA KASIH!
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Caughey AB and Turrentire M. Gestational Diabetes Mellitus. The American College of Obstetricans and
Gynecologists. 2018;131
2. Kurniawan, RB. Patofisiologi,skrining, diagnosis laboratorium diabetes melitus gestasional. CKD-243.
2016;43.no 11
3. Nguyen CL, Pham NM, Binns CW, Duong DV, Lee AH. Prevalence of Gestational Diabetes Mellitus in Eastern
and Southeastern Asia: A Systematic Review and Meta-Analysis. Journal of diabetes research. 2018
4. Harun ayatollah. Factor yang berhubungan dengan ejadian diabetes gestasional ada ibi hamil di puskesmas
dahlia makasar tahun 2017. Jurnal Kesehatan delima palamonia. 2018;vol 2
5. Stewart ZA. Gestational Diabetes. Gestational diabetes, Obstetrics, Gynaecology and Reproductive Medicine.
2019;12
6. Zhang J, Ma S, et al. Research progress on etiology of gestational diabetes mellitus. Global health journal.
2018;2
1. Berberoglu zehra. Pathophysiology of Gestational Diabetes Mellitus. European medical journal.
2019;7(1):97-106
2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2013.
3. Egan AM, Dunne FP. Epidemiologi Gestational and Pregrestational Diabetes Mellitus. Basel,karger.
2020;28
4. American Diabetes Association. Management of Diabetes in Pregnancy. Diabetes Care. 2020;43
5. Ferrara et al. Gestational diabetes mellitus. Diabetes care. 2011;34:1519-1525
6. Alenjandro EU, Mamerto TP, et al. Gestational Diabetes Mellitus: A Harbinger of the Vicious Cycle of
Diabetes. International Journal of molecular sciences. 2020

Anda mungkin juga menyukai