Disusun Oleh :
Ririananda Johan Balan Demoor – 2065050138
Pembimbing :
dr. Abitmer Gultom, Sp.OG
DEFINISI
Prevalensi global GDM sangat bervariasi, dari 1% sampai 28%, tergantung pada karakteristik
populasi. Untuk data di negara berpenghasilan tinggi berkisar antara 0,6% hingga 27,5%,
sedangkan data di negara berpenghasilan rendah dan menengah berada di kisaran 0,4 dan
24,3%
Prevalensi Diabetes Melitus Gestasional di Indonesia sebesar 1,9% - 3,6% pada kehamilan
umumnya. Sedangkan Pada ibu hamil dengan riwayat keluarga Diabetes Melitus, prevalensi
Diabetes Gestasional sebesar 5,1%.
FAKTOR RISIKO
1 2 3 4 5
Usia ibu > 25 BMI ibu > Riwayat DMG pada Riwayt DM tipe-2 Glucosuria saat
tahun 35kg/m2 kehamilan di keluarga hamil
sebelumnya
6 7 3
Menjelang aterm kebutuhan insulin
jumlah/fungsi insulin menjadi
resistensi insulin meningkat sehingga mencapai 3 kali dari
sumber energi dalam
plasma ibu bertambah tidak optimal keadaan normal
Pemeriksaan konfirmasi dan pemeriksaan untuk ibu hamil tanpa faktor risiko dilakukan pada
usia kehamilan 24 – 28 minggu, dengan cara sebagai berikut.
1. Meminta ibu untuk makan makanan yang cukup karbohidrat selama 3 hari, kemudian
berpuasa selama 8-12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan.
2. Pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dari darah vena di pagi hari, kemudian diikuti
pemberian beban glukosa 75 gram yang dilarutkan dalam 200 ml air diminum dalam waktu
paling lama 5 menit.
3. Dilanjutkan pemeriksaan kadar glukosa darah 1 jam lalu 2 jam kemudian
ALGORITMA DIAGNOSIS DMG
TATALAKSANA
Non-farmakologi
Pengelolaan gaya hidup
A. Insulin
• Insulin dalam dosis terapeutik yang tidak melewati sawar plasenta. Ini dianggap sebagai
pengobatan yang aman dan efektif untuk diabetes gestasional, dan farmakoterapi lini pertama
yang sesuai jika terapi diet saja tidak cukup untuk mengoptimalkan panjang glikemik setelah 1-
2 minggu.
• Insulin jangka menengah atau kerja panjang dapat diberikan untuk meningkatkan kadar
glukosa puasa, sementara insulin kerja cepat dalam analog sulin, aspart atau lispro, harus
diberikan sebelum makan utama untuk menargetkan ekskursi glukosa pasca-prandial.
• Analog insulin kerja cepat harus diberikan minimal 15 menit sebelum makan, dan interval ini
dapat diperpanjang secara bertahap saat kehamilan berlangsung untuk mengatasi perubahan
farmakokinetik gestasional yang menghasilkan waktu yang lebih lama untuk aktivitas puncak
penurunan glukosa.
TATALAKSANA
Farmakologi
B. Sulfonylurea
Sulfonylurea diketahui dapat melewati plasenta dan dikaitkan dengan peningkatan hipoglikemia neonatal. Konsentrasi
glyburide dalam plasma tali pusat kira-kira 50-70% dari level ibu. Glyburide dikaitkan dengan tingkat hipoglikemia dan
makrosomia neonatal yang lebih tinggi.
C. Metformin
Metformin dikaitkan dengan risiko hipoglikemia neonatal yang lebih rendah dan kenaikan berat badan ibu yang lebih sedikit
daripada insulin dalam tinjauan sistematis. Lebih dipilih terutama bila GD dapat terkontrol
Skema tatalaksana DMG
DMG
• Pre-eklamsi
• Makrosomia (ukuran bayi besar)
• Komplikasi proses persalinan
• Distosia bahu
• Resiko DM tipe-2 dikemudian hari
• Kelainan kongenital
• Lahir premature
• Hipoglikemia ( GD rendah saat lahir )
• Hipokalsemia
PENCEGAHAN
Ada banyak upaya untuk mengintervensi dan mencegah perkembangan GDM pada
wanita yang dipastikan berisiko mengembangkan kondisi tersebut.
• Diabetes Melitus adalah suatu kondisi dimana intoleransi karbohidrat berkembang selama kehamilan. merupakan penyakit
metabolik yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang sangat memepengaruhi kualitas hidup penyandangnya
sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak.
• Diabetes dapat dikembalikan, dengan cara diet, olahraga, dan dengan menggunakan obat anti diabetic
• Pada setiap penanganan penyandang diabetes melitus, harus selalu ditetapkan target yang akan dicapai sebelum memulai pengobatan.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan program pengobatan dan penyesuaian regimen terapi sesuai kebutuhan.
• Pengobatan diabetes ini sangat spesifik dan individual untuk masing-masing pasien. Modifikasi gaya hidup sangat penting untuk
dilakukan, tidak hanya untuk mengontrol kadar glukosa darah
• Diabetes yang terjadi dan baru diketahui saat hamil, dinamakan dengan diabetes melitus gestasional. Sedangkan bila diabetes
telah diketahui sebelum hamil, maka dinamakan diabetes melitus pregestasi
• Diabetes melitus yang terjadi pada ibu hamil dan diketahui saat hamil kemudian akan pulih kembali 6 minggu pasca persalinan, maka
ini dinamakan diabetes melitus gestasional, namun apabila setelah 6 minggu persalinan diabetes belum juga sembuh, maka ini
bukannya diabetes Gestasional, tetapi diabetes melitus.
• Diabetes melitus gestasional perlu penanganan yang serius, karena dapat mempengaruhi perkembangan janin, dan dapat mengancam
kehidupan janin kedepannya. sehingga perlu diberikan asuhan keperawatan secara professional terhadap ibu hamil dengan diabetes
melitus, supaya tidak lagi terjadi berbagai komplikasi-komplikasi yang tidak diinginkan
TERIMA KASIH!
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Caughey AB and Turrentire M. Gestational Diabetes Mellitus. The American College of Obstetricans and
Gynecologists. 2018;131
2. Kurniawan, RB. Patofisiologi,skrining, diagnosis laboratorium diabetes melitus gestasional. CKD-243.
2016;43.no 11
3. Nguyen CL, Pham NM, Binns CW, Duong DV, Lee AH. Prevalence of Gestational Diabetes Mellitus in Eastern
and Southeastern Asia: A Systematic Review and Meta-Analysis. Journal of diabetes research. 2018
4. Harun ayatollah. Factor yang berhubungan dengan ejadian diabetes gestasional ada ibi hamil di puskesmas
dahlia makasar tahun 2017. Jurnal Kesehatan delima palamonia. 2018;vol 2
5. Stewart ZA. Gestational Diabetes. Gestational diabetes, Obstetrics, Gynaecology and Reproductive Medicine.
2019;12
6. Zhang J, Ma S, et al. Research progress on etiology of gestational diabetes mellitus. Global health journal.
2018;2
1. Berberoglu zehra. Pathophysiology of Gestational Diabetes Mellitus. European medical journal.
2019;7(1):97-106
2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2013.
3. Egan AM, Dunne FP. Epidemiologi Gestational and Pregrestational Diabetes Mellitus. Basel,karger.
2020;28
4. American Diabetes Association. Management of Diabetes in Pregnancy. Diabetes Care. 2020;43
5. Ferrara et al. Gestational diabetes mellitus. Diabetes care. 2011;34:1519-1525
6. Alenjandro EU, Mamerto TP, et al. Gestational Diabetes Mellitus: A Harbinger of the Vicious Cycle of
Diabetes. International Journal of molecular sciences. 2020