Anda di halaman 1dari 9

RESUME

PATOFISIOLOGI GESTASIONAL DIABETES

DISUSUN OLEH:
VIRA SYAFRIANI
PO7220123 2003
1C KEPERAWATAN
DOSEN PENGAMPU:
Ns. ELSA GUSRIANTI, S. Kep, Msi. Kep

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG
JURUSAN DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2024
RESUME
PATOFISIOLOGI GESTASIONAL DIABETES
A. Konsep Penyakit Gestasional Diabetes
a. Definisi gestasional diabetes
Diabetes mellitus gestasional (DMG) adalah gangguan toleransi glukosa yang
pertama kali ditemukan pada wanita yang sedang hamil. DMG merupakan keadaan
pada wanita yang sebelumnya belum pernah didiagnosis diabetes kemudian
menunjukkan kadar glukosa tinggi selama kehamilan.
DMG biasanya didiagnosis setelah usia kehamilan 20 minggu ketika
hormon plasenta yang memiliki efek berlawanan dari insulin pada metabolisme
glukosa meningkat secara substansial.

b. Dampak gestasional diabetes


Dampak DMG Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Jangka Pendek Jangka Panjang
Ibu Preeklamsia/eklamsia DMG kehamilan berikut
Persalinan yang sulit DM tipe 2
Operasi sesar Prematur PJK
Bayi Hipoglikemia neonatal Obesitas
Hiperbilirubinemia neonatal DM tipe 2
LGA atau makrosomia Hipertensi
Distosia bahu PJK (penyakit jantung coroner)
Perawatan intensif perinatal

c. Beresiko terkena gestasional diabetes


Berikut ibuk hamil yang beresiko terkena gestasional diabetes.
1. Rasa tau etnis
Perempuan keturuan Asia-Amerika, penduduk asli Hawaii, penduduk
kepulauan Pasifik, Hispaik dan keturuan Afrika-Amerika memiliki risiko tinggi
menderita GDM daripada wanita kulit putih non Hispanik. Hal ini dikarenakan
Lifestyle yang berakibat pada terjadinya obesitas.
2. Usia ≥ 35 tahun
Ibu hamil di atas usia 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan
yang hamil di usia lebih muda. Ibu yang berusia ≥ 35 tahun cenderung memiliki
kadar gula darah tinggi karena kadar insulin yang diproduksi oleh tubuh semakin
berkurang.
3. Obesitas (IMT > 30)
Obesitas merupakan kondisi tubuh dengan kadar lemak yang terlalu tinggi
yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah GDM.
Pada penderita GDM, pankreas menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup,
namun insulin tersebut tidak dapat bekerja maksimal dalam membantu sel-sel
tubuh menyerap glukosa dikarenakan kadar lemak dalam darah yang tinggi
terutama kolesterol dan trigliserida (lemak dalam darah).
4. Riwayat hipertensi/tekanan darah tinggi
Hubungan diabetes dengan hipertensi dapat terjadi bersamaan karena
keduanya memiliki keterkaitan yang cukup erat, yaitu memungkinkan penyakit
lain terjadi seperti penyakit jantung dan gagal ginjal. American Diabetes
Association merekomendasikan tekanan darah penderita DMG harus dibawah
140/90 mmHg. Bila ada gangguan ginjal dianjurkan tekanan darah lebih rendah
lagi.
5. Riwayat melahirkan bayi besar ( > 4 kg)
6. Riwayat bayi lahir mati
7. Riwayat bayi dengan kecacatan
8. Riwayat penyakit jantung
9. Riwayat glukosauria (kadar gula darah berlebih dalam urin)

d. Diagnosis gestasional diabetes


Gold standard dari penegakan diagnosis DMG adalah menggunakan Tes
Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Prosedur untuk penegakan diagnosis DMG dapat
dilakukan dengan “one-step” dan “two-step”.
1. Strategi “one-step”
 75 gram TTGO dilakukan pada usia kehamilan sekitar 24-28 minggu pada
wanita hamil yang sebelumnya belum pernah terdiagnosis diabetes melitus.
 Tes “one-step” menggunakan glukosa oral 75 gram.
 Pengukuran glukosa darah dilakukan saat pasien dalam keadaan puasa, 1
jam, dan 2 jam setelah tes toleransi glukosa.
 Tes toleransi glukosa oral harus dilakukan pada pagi hari setelah puasa
semalaman setidaknya selama 8 jam.
 Hasil positif apabila salah satu poin terpenuhi, yaitu
- Kadar glukosa darah puasa >92mg/dL atau
- kadar glukosa TTGO 1 jam >180 mg/dL atau
- kadar glukosa TTGO 2 jam > 153 mg/dL.
2. Strategi “two-steps”
 Banyak digunakan karena memperbaiki kekurangan dari strategi “one-step”
sehingga peningkatan biaya perawatan akibat over sensitif lebih rendah.
 Tahap 1 dilakukan tes pembebanan glukosa 50 gram (tanpa puasa), kadar
glukosa plasma diukur 1 jam setelah pembebanan glukosa, dilakukan pada
wanita dengan usia kehamilan 24-28 minggu yang belum pernah
terdiagnosis diabetes melitus. Jika kadar glukosa plasma 1 jam setelah
pembebanan glukosa >140 mg/dL, dilanjutkan dengan tes toleransi
glukosa oral dengan100 gram glukosa.
 Tahap 2 TTGO dengan 100 gram glukosa dilakukan saat keadaan
pasien berpuasa. Hasil positif menurut National Diabetes Data
Group(NDDG) minimal memenuhi 2 dari 4 kriteria, yaitu:
- Gula darah puasa >1055 mg/dl
- Gula darah 1 jam >190 mg/dl
- Gula darah 2 jam >165 mg/dl
- Gula darah 3 jam >145 mg/dl.

e. Komplikasi diabetes gestasional


Komplikasi GDM pada ibu hamil:
 Gangguan Penglihatan
 Preeklampsia (sindrom dengan tanda hipertensi)
 Janin besar
 Keguguran
 Persalinan lama
 Premature
 Persalinan sectio caesarea (SC)

Komplikasi pasca bersalin dengan GDM:


Ibu Anak
 Resiko infeksi kandung kemi  Ikterus neonatorum (bayi kuning)
 Memperberat komplikasi diabetes  Sindrom gangguan pernafasan bayi
yang sudah ada sebelumnya (Jantung,  Hipoglikemia akut
ginjal, saraf, gangguan penglihatan)  Peningkatan risiko obesitas dan
 Risiko menderita diabetes mellitus tipe diabetes saat anakanak dan remaja
2 dalam jangka waktu 10 tahun dari  Berat bayi baru lahir besar >4000
masa kehamilan gram

f. Pencegahan diabetes gestasional


Belum diketahui secara pasti cara untuk mencegah diabetes gestasional. Meski
demikian, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terkena
diabetes gestasional, yaitu:
 Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, terutama sayuran, buah-
buahan, dan biji-bijian
 Membatasi konsumsi makanan cepat saji dan makanan atau minuman yang
mengandung gula tinggi
 Makan dalam porsi kecil, tetapi lebih sering
 Makan dengan jadwal yang teratur
 Rutin berolahraga baik sebelum atau selama kehamilan sesuai kondisi kesehatan
 Memulai kehamilan dengan berat badan ideal
 Menghindari kenaikan berat badan secara berlebihan selama kehamilan

g. Pengobatan diabetes gestasional


Penanganan diabetes gestasional bertujuan untuk mengendalikan kadar gula
darah dan mencegah komplikasi kehamilan dan persalinan. Metode pengobatannya
dapat berupa diet, olahraga, atau obat-obatan. Berikut adalah penjelasannya:
1. Diet
Dokter akan menyarankan perubahan pola makan untuk mengontrol kadar
gula darah. Pasien akan dianjurkan untuk banyak mengonsumsi buah, sayuran,
kacang-kacangan, dan biji-bijian. Dokter juga akan menganjurkan pasien untuk
membatasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung lemak jenuh dan
gula tinggi.
2. Olahraga
Rutin berolahraga selama hamil dapat membantu menurunkan kadar gula
darah. Oleh sebab itu, ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter
terkait jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi kesehatan.
Selain dapat menurunkan gula darah, rutin berolahraga juga dapat meringankan
berbagai keluhan terkait kehamilan, seperti sakit punggung, kram, kaki bengkak,
sembelit, dan susah tidur.
3. Obat-obatan
Jika diet dan olahraga tidak efektif dalam menangani diabetes gestasional,
dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk menurunkan kadar gula darah. Obat
minum yang diresepkan dokter adalah metformin. Bila diperlukan, dokter juga
dapat memberikan insulin suntik.

B. Patofisologi Gestasional Diabetes


Patologi Terjadinya Gestasional Diabetes.
 Kehamilan terjadi perubahan hormonal mayor, terdapat penyesuaian metabolisme
karbohidrat maternal dan fetal.
 Wanita hamil normal penurunan gula darah puasa dan tingkat asam amino peningkatan
gula darah postprandial, asam lemak bebas, keton, trigliserida dan sekresi insulin
sebagai respon terhadap glukosa menjaga tersedianya pasokan nutrient ke janin tetap
konstan
 Pada kehamilan awal (lebih dari 20 minggu) metabolisme karbohidrat maternal
dipengaruhi peningkatan estrogen dan progesteron
 Estrogen → memperkuat kerja insulin dengan menstimulasi sekresi insulin dari
pankreas dan memperbaiki penggunaan glukosa perifer
 Pada keadaan lanjut dari kehamilan, level basal insulin meningkat.
 Laktogen plasenta manusia yang disekresi oleh sinsitiotrofoblas plasenta setelah umur
kehamilan lebih dari 20 minggu merupakan suatu antagonis insulin.
 Pada tingkat sel, peningkatan ikatan insulin ke jaringan sel adipose dan sel hepatosit
menyebabkan resistensi insulin dikarenakan mekanisme postreseptor
 Pada keadaan hamil apabila sel beta pankreas tidak dapat secara cukup mensekresi
insulin resistensi insulin pada organ-organ yang sensitif insulin seperti hati dan otot →
diabetes gestasional.

Mendiagnosis DMG biasanya setelah usia kehamilan 20 minggu ketika hormon-


hormon plasenta memiliki efek yang berlawanan dari insulin pada metabolisme glukosa
meningkat secara signifikan. Ibu hamil mensekresikan insulin yang memadai dapat
mengatasi resistensi insulin dengan mensekresikan insulin endogen lebih banyak agar
glukosa darah normal dapat dipertahankan . Cadangan pankreas yang kurang memadai pada
ibu hamil sehingga tidak dapat memproduksi insulin secara cukup untuk menangani
resistensi insulin sehingga menyebabkan intoleransi glukos (Adli, 2021).
Berikut penjelasan pathway gestasional diabetes.

REFERENSI
Yolanda, V., Cholissodin, I., & Adikara, P. P. (2021). Klasifikasi Diagnosis Penyakit
Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil menggunakan Algoritme Neighbor Weighted K-
Nearest Neighbor (NWKNN). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu
Komputer, 5(4), 1310-1321.
Adli, F. K. (2021). Diabetes Melitus Gestasional: Diagnosis dan Faktor Risiko. Jurnal
Medika Hutama, 3(1), 1545-1551.
Mufdlilah, M. (2019). Mengenal dan Upaya Mengatasi Diabates Melitus dalam Kehamilan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Rahayu, A., & Rodiani, R. (2016). Efek Diabetes Melitus Gestasional terhadap Kelahiran
Bayi Makrosomia. Jurnal Majority, 5(4), 17-22.
Diabetes Gestasional . (2022, 16 Januari). Alodokter. https://www.alodokter.com/diabetes-
gestasional

Anda mungkin juga menyukai