Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU

HAMIL DENGAN DIABETES MELLITUS


KEPERAWATAN KESEHATAN REPRODUKSI

By: Hanik Rohmah Irawati

1
PENDAHULUAN
Diabetes melitus mrp komplikasi metabolik yg paling sering
tjd pd masa kehamilan, menggambarkan interaksi antara
perubahan fisiologis pd kehamilan dan patofisiologi penyakit.
DM mrp suatu kelompok penyakit metabolik yg ditandai dgn
hiperglikemia yg disebabkan oleh defek pada sekresi insulin,
kerja insulin atau keduanya.
Gangguan sekresi insulin krn sel beta pankreas dirusak
oleh proses autoimun
Kerja insulin di organ target tdk adekuat pd satu/lebih titik di
jalur metabolik.
Insiden diabetes gestasional 1-3% pd kehamilan, diabetes
pragestasional 0,1-0,2%.
Sekitar 90% dari semua ibu hamil dgn DM adl tipe DMG
2
KLASIFIKASI DM
1. Diabetes Melitus pragestasional
Diabetes yg tjd sblm konsepsi dan berlanjut setelah
persalinan.
2 jenis: Tipe I (DM tergantung insulin) dan tipe II
(DM tidak tergantung insulin)
Pada DM tipe II obat hipoglikemia oral hrs
dihentikan sblm tjd konsepsi (mencegah efek
teratogenik pd janin) dianggap tergantung insulin
selama hamil.
Mulai diberi injeksi insulin sblm hamil bila
kehamilannya direncanakan & segera setelah
didiagnosa hamil bila kehamilan tdk direncanakan.
3
2. Diabetes Melitus gestasional (DMG)
Kelompok gangguan heterogen yg scr genetik &
scr klinis mengalami intoleransi karbohidrat &
terdiagnosis selama masa kehamilan.
Tjd pada trimester kedua.
Kebutuhan nutrisi janin meningkat, kadar glukosa
maternal meningkat akibat peningkatan asupan
nutrisi maternal, dan resistensi insulin maternal
meningkat.
Persalinan pervaginam sering mjd pilihan.
DMG biasanya kondisinya pulih sepenuhnya
setelah persalinan, namun sebagian besar wanita
dgn DMG akhirnya akan mengalami DM.
4
Patofisiologi

Sekresi insulin tidak adekuatglukosa tidak dapat


masuk ke sel tubuh penumpukan glukosa dlm
darah (hiperglikemia) meningkatkan tekanan
osmotik darah menarik cairan intrasel ke
intravaskuler (hipervolemia) : poliuri & glikosuria
 sel dehidrasi: polidipsi.
Sel memecah lemak dan protein
untuk menghasilkan energi asam
lemak dan keton : ketoasidosis.
Pemecahan jaringan otot menimbulkan
lapar  polifagia
5
Faktor resiko diabetes melitus gestasional
Bayi baru lahir pd persalinan sebelumnya besar (≥ 4,5
Kg)
Riwayat diabetes melitus dlm keluarga
Glukosuria dlm dua kali pemeriksaan berurutan
Kegemukan, BB > 100 Kg
Kegagalan persalinan yg tdk dpt dijelaskan (aborsi
spontan, kelahiran bayi mati)
Multiparitas
Adanya hidramnion
Bayi baru lahir pd persalinan sblmnya mengalami
anomali kongenital
Hipertensi
6
7
Efek kehamilan pada metabolisme bahan bakar
Awal kehamilan/ TM I (hipoglikemi)
Tingkat metabolisme dan kebutuhan energi sedikit
berubah, pelepasan insulin meningkat (pengaruh
estrogen dan progesteron)  penggunaan glukosa pada
janin dan ibu meningkat tingkat serum glukosa
menurun hipoglikemia pada ibu (ditambah adanya
mual dan muntah, anoreksia).

Akhir kehamilan TM II dan III (hiperglikemia)


Hormon plasenta meningkat (progesteron, estrogen,
HPL) resistensi terhadap insulin pada sel maternal
penghematan glukosa pada ibu dan suplai glukosa
melimpah untuk janin hiperglikemia pada ibu.
8
Pengaruh DM pada kehamilan
a. Pada ibu
Kemungkinan preeklampsia-eklampsia
(meningkat 4 kali lipat).
Infeksi lebih sering terjadi.
Janin dapat jauh lebih besar kelahiran sulit,
perlukaan jalan lahir.
Peningkatan secsio sesaria dan risiko ibu akibat
operasi.
Hidramnion (>2000 ml) dan makrosomia janin
gejala-gejala kardiorespirasi pada ibu.
Perdarahan post partum.
9
b. Pada janin / bayi
 Aborsi spontan kontrol glikemi yang buruk
saat konsepsi/ minggu awal kehamilan.
 Makrosomiainjuri saat persalinan
 Hiperbilirubinemia
 Hipoglikemia
 Respiratory Distress Syndrom (RDS).
 Kelainan kongenital akibat kontrol glikemi yg
buruk sebelum konsepsi & minggu2 awal
kehamilan/ periode organogenesis.
 IUFD karena ketoasidosis pd ibu
 IUGR, KMK (kecil masa kehamilan) akibat
gangguan sirkulasi uteroplasenta. 10
11
MAKROSOMIA
Berat lahir bayi >4000-4500 gram.
Prevalensi 25-42% pd kehamilan yg disertai diabetik.
Pankreas janin mulai mensekresi insulin pd usia gestasi 10-14
minggu
Janin berespon thd hiperglikemia maternal dgn mensekresi
sejumlah besar insulin (hiperinsulinisme).
Insulin bekerja sbg hormon pertumbuhan, menyebabkan
janin menyimpan kelebihan glikogen, protein dan jaringan
adiposa ukuran janin meningkat/ makrosomia.
Dampak: BMK (besar masa kehamilan), distosia dlm
persalinan, cedera pada bayi baru lahir (fraktur klavikula,
hemoragi subdural, sefal hematoma), asfiksia akibat proses
kelahiran yg lama & sulit.
12
Tujuan terapi DM adl menjaga euglikemia scr konstan dgn
kadar glukosa plasma 65-95 mg/dl sblm makan; < 130-140 mg/dl
1 jam setelah makan dan < 120 mg/dl 2 jam setelah makan.
Euglikemia: kombinasi insulin, diet dan olahraga.
Walaupun kontrol glikemia scr ketat mrp tujuan
penatalaksanaan diabetik, tetapi resiko hipoglikemia
meningkat.
Penyebab hipoglikemia:
1. Insulin berlebih
2. Asupan kurang (Makan terlambat/ tdk makan)
3. Latihan terlalu berat
4. Gangguan pencernaan, muntah dan diare

 Efek hipoglikemia selama trimester pertama dapat


menimbulkan efek-efek kongenital pd janin.
13
PERBEDAAN GEJALA HIPO DAN HIPERGLIKEMIA
HIPOGLIKEMIA HIPERGLIKEMIA
Rasa lapar Haus, Nausea/ muntah,
Berkeringat, gugup, lemah, nyeri abdomen, konstipasi
letih, pandangan kabur Mengantuk, penglihatan
Pusing, nyeri kepala redup, nyeri kepala
Palor, kulit lembab Perkemihan meningkat
Pernapasan dangkal Kulit merah, kering
Nadi normal Pernapasan cepat
Urin: (-) gula & aseton Nadi lemah, cepat
Glukosa darah < 60 mg/dl Bau nafas aseton
Urin: (+) gula & aseton
Glukosa darah ≥ 250 mg/dl
14
SKRINING DIABETES GESTASIONAL
Wanita dgn resiko tinggi untuk
mengalami DMG hrs menjalani skrining
glukosa pd kunjungan kehamilan dan
sekali lg pd usia kehamilan 24-28
minggu bila skrining awal negatif.

15
Pemeriksaan OGTT 1 jam (50 gr)

Negatif (< 130-140 mg/dl) Positif (≥ 130-140 mg/dl)

Perawatan prenatal rutin OGTT 3 jam (100 g)

Negatif
Positif DM gestasional
Dua atau lebih ditemukan
Puasa ≥ 95 mg/dl
1 jam ≥ 180 mg/dl
2 jam ≥ 155 mg/dl
3 jam ≥ 140 mg/dl

16
Asuhan keperawatan pd ibu hamil dengan DM
1.Pengkajian maternal
 Riwayat (riwayat DM sblm hamil, tingkat pengetahuan
ibu ttg DM & kehamilan).
 Pemeriksaan fisik (TD, BB, EKG, retina, TFU, leopold)
 Uji laboratorium (urin lengkap, tes fungsi tiroid, glukosa
darah)
2.Pemeriksaan janin
 Maternal serum (alpha feto protein) defect tuba
neural cth: spina bifida, mikrosefali
 USG18 minggu
 Echocardiografi20 minggu
 Pergerakan janin.
 Amniosintesis anomali kongenital

17
Diagnosa keperawatan
1.Gangguan metabolisme karbohidrat b.d kurangnya
kadar insulin.
Intervensi:
Kaji faktor predisposisi diabetes pada klien.
Ukur kadar glukosa darah.
Periksa kadar glukosa dan aseton urin.
Observasi tanda dan gejala hipo/hiperglikemia.
Catat kadar gluosa darah klien, tindakan dan
pemberian insulin.
Siapkan GTT (Glukosa Tolerance Test)
Berikan insulin sesuai indikasi.

18
2. Gangguan perfusi jaringan : uteroplasenta b.d
diabetes dlm kehamilan, dilakukannya berbagai
pemeriksaan diagnostik.
Intervensi:
Monitor Djj secara teratur (tiap 2-4 jam jika stabil).
Ajarkan klien menghitung gerakan janin dan melaporkan
setiap perubahan.
Diskusikan pentingnya berbagai pemeriksaan selama
kehamilan.
Siapkan pemeriksaan diagnostik yg diperlukan
(amniosinetesis, USG) dan beri dukungan selama
prosedur dilaksanakan.

19
3. Kurang pengetahuan b.d kurang
informasi tentang cara perawatan diabetes
selama hamil.

Intervensi:
Diskusikan tentang metabolisme
karbohidrat dan lemak yang normal.
Diskusikan patofisiologi DM selama hamil.
Jelaskan perubahan dalam pengaturan insulin.
Ajarkan cara pengaturan nutrisi / diet
Laporkan intake makanan klien.

20
Beri tahukan kepada klien hasil
pemeriksaan insulin yang terbaru.
Ajarkan cara persiapan dan pemberian
insulin.
Ajarkan pentingnya mempertahankan
kadar gula darah (0-120 mg/dl).
Beri informasi tentang tanda dan gejala
komplikasi DM (ketoasidosis, shock
insulin, preeklampsia).
Diskusikan tentang aktivitas yang dapat
dilakukan sehari-hari dan jadwal olahraga.

21
22
23
PERAWATAN KOLABORATIF
Sekitar 10-15% wanita GDM butuh insulin untuk
mempertahankan status normoglikemia.
Tentukan kadar glukosa pascaprandial & kadar glukosa
puasa.
Indikasi terapi insulin dimulai:
1. Kadar glukosa kapiler puasa/ kadar glukosa plasma puasa
> 105mg/dl.
2. Kadar glukosa plasma pascaprandial > 120 mg/dl
3. Kadar glukosa kapiler 140 mg/dl 2 jam setelah makan.

 Dosis 2-3 kali/hari, sesuai kadar glukosa darah.

24
MANAJEMEN DIET UNTUK KEHAMILAN DIABETIK
PERAWATAN MANDIRI
Ikuti rencana diet yg sdh disusun.
Terapkan diet yg seimbang, dan mencakup kebutuhan
makanan untuk kehamilan normal.
Terapkan asupan makanan tiap hari dlm 3 kali makan dan 2-
3 kali makanan ringan.
Makan makanan ringan dekat waktu tidur untuk mencagah
penurunan glikosa darah yg berat pd malam hari.
Minum vitamin dan zat besi tiap hari sesuai perintah dokter.
Hindari makanan yg tinggi kandungan gulanya.
Makan setiap hari dgn konsisten, jgn melewatkan waktu
makan atau makanan ringan.
Makan makanan yg tinggi serat.
25
26
PENUTUP
Untuk mencapai hasil akhir yg baik pd kasus kehamilan
diabetik, dibutuhkan komitmen dan partisipasi aktif
wanita, meliputi:
1. Mematuhi jadwal kunjungan prenatal yg sering
2. Mematuhi program diet dgn ketat
3. Melakukan dgn mandiri pemantauan kadar glukosa scr
teratur
4. Melakukan pemeriksaan lab dgn sering
5. Melaksanakan surveilen janin scr intensif
6. Mempersiapkan diri untuk kemungkinan hospitalisasi

27
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

06/28/2023 28

Anda mungkin juga menyukai