Anda di halaman 1dari 21

Penyakit yang diderita Ibu Selama

Kehamilan (Diabetes Mellitus)

Nama-nama Kelompok 1 :
Amelia Olfah
(P07124114124)
Ratna Mairidah
(P07124114166)
Viranika Sari
(P07124114175)
Penyakit yang diderita Ibu Selama
Kehamilan (Diabetes Mellitus)

I. Pengertian
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan
sebagai gangguan toleransi glukosa, Intoleransi
karbohidrat ringan ( toleransi glukosa terganggu )
maupun berat, Penyakit kelainan metabolisme, dimana
penderita tidak bisa secara otomatis mengendalikan
tingkat glukosa dalam darahnya, yang terjadi atau
diketahui pertama kali pada saat kehamilan
berlangsung dan tidak diderita sebelum ibu hamil.
II. Etiologi
Diabetes Melitus Gestasional disebabkan karna
kekurangn insulin. Yang disebabkan karna adanya
kerusakan sebagian kecil atau sebagian besar sel –
sel beta pulau langerhans dalam kelenjar pancreas
yang bekerja menghasilkan insulin. Dalam kehamilan
terjadi perubahan metabolism endokrin dan
karbohidrat untuk makanan janin dan persiapan
untuk menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara
tetap melalui plasenta kepada janin sehingga
kadarnya dalam darah janin menyerupai kadar darah
ibu. Bila tidak mampu meningkatkan produksi insulin
yang mengakibatkan hyperglikemia atau DM
kehamilan ( DM yang timbul dalam kehamilan ).
Faktor Resiko

a. Keguguran berulang,
b. Riwayat melahirkan bayi dengan cacat bawaan
atau anak mati tanpa sebab yang jelas.
c. Pernah melahirkan bayi > 4000 gram
d. Riwayat pre eklamsi
e. Riwayat polihidramnion
f. Usia ibu > 30 tahun
g. Riwayat DM pada keluarga
h. Pernah DMG sebelumnya
i. Infeksi saluran kemih berulang selama hamil.
Tanda dan Gejala

a. Sering kencing pada malam hari ( polyuria )


b. Selalu merasa haus ( polydipsia)
c. Selalu merasa lapar ( polyfagia )
d. Selau mersa lelah atau kekurangan enrgi
e. Penglihatan menjadi kabur
f. Hyperglaisimia ( peningkatan abnormal kandungan gula
dalam darah )
g. Glaikosuria ( glukosa dalam urine )
h. Mata kabur
i. Pruritus vulva
j. Ketonemia.
k. BB menurun
l. Gula darah 2 jam pp > 200 mg/dl.
Gula darah sewaktu > 200 mg/dl
Gula darah puasa > 126 mg/dl.
III. Klasifikasi
a) Diabetes mellitus yang tergantung pada insulin/insulin
dependent diabetes mellitus. Biasanya terdapat pada
orang yang masih muda. Gejalanya terjadi dengan tiba –
tiba . kadar glukosa darah yang tinggi, dan memerlukan
insulin dalam mengembalikan kadar gula darah.
b) Diabetes mellitus yang tidak tergantung pada
insulin/noninsulin dependent diabetes mellitus. Biasanya
terdapat pada orang yang usianya > 40 tahun , terjadi
secara perlahan – lahan , dan kemungkina tidak ada
tanda atau gejala , biasanya terdapat pada orang gemuk ,
usia lanjut dan tidak aktif, tidak memerlukan insulin
dalam mengendalikan kadar gula darah.
IV. Pathiofisiologi
Pada DMG terjadi suatu keadaan di mana
jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal.
Terjadi perubahan kinetika insulin dan
resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya,
komposisi sumber energi dalam plasma ibu
bertambah (kadar gula darah tinggi, kadar
insulin tetap tinggi).
Komplikasi

1) Maternal
Infeksi saluran kemih, hydramnion, hipertensi
kronik, preeklamsi, kematian ibu.
2) Fetal
Abortus spontan, kelainan congenital, infusiensi
plasenta, makrosomia, kematian intra uterin.
3) Neonatal
Prematuritas, kematian intauterin, kematian
neonatal, trauma lahir, hipoglikemia,
hipomagnesemia, hipokalsemia, hipebilirubinemia,
syndrome gawat nafas, polisitemia
Pengaruh pada Kehamilan

a) Dalam kehamilan
Abortus,partus prematurus, preeklamsi, hidramnion,
kelainan letak, insufisiensi placenta
b) Dalam persalinan
Inertia uteri & atonia uteri, distosia bahu karena bayi
besar, lahir mati
c) Saat nifas
Infeksi nifas, sepsis puerpuralis, menghambat
penyembuhan luka jalan lahir.
d) Bagi bayi
Cacat bawaan, dismatur, makrosomia, IUFD ( Intra
Uteri Fetal Death ), kematian neonatal, kelainan neurologi
dan psikologi di kemudian hari.
V. Penatalaksanaan
a) Pengelolaan medis
Sesuai dengan pengelolaan medis DM pada umumnya,
pengelolaan DMG juga terutama didasari atas
pengelolaan gizi/diet dan pengendalian berat badan ibu.
1. Kontrol secara ketat gula darah, sebab bila kontrol
kurang baik upayakan lahir lebih dini, pertimbangkan
kematangan paru janin. Dapat terjadi kematian janin
memdadak. Berikan insulin yang bekerja cepat, bila
mungkin diberikan melalui drips.
2. Hindari adanya infeksi saluran kemih atau infeksi
lainnya. Lakukan upaya pencegahan infeksi dengan baik.
3. Pada bayi baru lahir dapat cepat terjadi hipoglikemia
sehingga perlu diberikan infus glukosa.
4. Penanganan DMG yang terutama adalah diet,
dianjurkan diberikan 25 kalori/kgBB ideal, kecuali
pada penderita yang gemuk dipertimbangkan kalori
yang lebih mudah.
5. Cara yang dianjurkan adalah cara Broca yaitu BB
ideal = (TB-100)-10% BB.
6. Kebutuhan kalori adalah jumlah keseluruhan kalori
yang diperhitungkan dari:
• Kalori basal 25 kal/kgBB ideal
• Kalori kegiatan jasmani 10-30%
• Kalori untuk kehamilan 300 kalor
• Perlu diingat kebutuhan protein ibu hamil 1-1.5
gr/kgBB
b) Pengelolaan obstetrik
Pada pemeriksaan antenatal dilakukan
pemantauan keadaan klinis ibu dan janin,
terutama tekanan darah, pembesaran/ tinggi
fundus uteri, denyut jantung janin, kadar gula
darah ibu, pemeriksaan USG dan kardiotokografi
(jika memungkinkan).
Pada tingkat Polindes dilakukan pemantauan ibu
dan janin dengan pengukuran tinggi fundus uteri
dan mendengarkan denyut jantung janin.
Pada tingkat Puskesmas dilakukan pemantauan
ibu dan janin dengan pengukuran tinggi fundus
uteri dan mendengarkan denyut jantung janin.
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
Trimester I
Ny. J Umur 25 Tahun G1P0A0 UK 13 Minggu
dengan Diabetes Melitus

Hari/Tanggal : 21 Maret 2013


Jam : 16.30 WITA

IBUSUAMI
Nama : Ny. J Nama : Tn. R
Umur : 25 tahun Umur : 30tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku /Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : STM
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pegawai swasta
Alamat : Jln. Cempaka Wangi Alamat : Jln. Cempaka Wangi
PROLOG
Seorang wanita datang ke BPM mengatakan ingin
memeriksakan kehamilan anak pertamanya. Sebelumnya
ibu memeriksakan kehamilannya ke BPM pada usia
kehamilan 5 minggu. Ibu mengatakan belum pernah
melakukan imunisasi TT. Hasil pemeriksaan pada
kunjungan terakhir di dapat TD :120/90 mmHg, N :
64x/menit, R :20x/menit, S :36,50C, gula darah :140
mg/dl, reduksi urine : + 1 (positif 1). HPHT 16 desember
2012, TP 23 september 2013, TB :156 cm, BB sebelum
hamil :62kg, LILA :24 cm. Sebelum hamil ibu tidak
pernah menggunakan alat kontrasepsi. Ibu mengatakan
memiliki penyakit diabetes melitus sejak 5 tahun yang
lalu, tetapi dari pihak keluarga tidak ada yang
mempunyai penyakit menular
SUBJEKTIF
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya, mengeluh
sering mual pada pagi hari.

OBJEKTIF
Keadaan umum ibu baik dengan kesadaran
composmentis, BB sekarang :65kg, TD :130/90
mmHg, N:65x/menit, R :21x/menit, S :36,5 0C, LILA :
25 cm. Muka tampak tidak pucat, tidak oedem, mata
ibu konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik,
bibir tidak pucat, mulut tampak bersih, leher tidak ada
pembesaran kalenjer teroid, puting susu menonjol,
perut tidak ada striae gravidarum, tidak ada oedema
pada tungkal kanan dan kiri, TFU 4 jari diatas
simpysis, TBJ, HIS, DJJ belum dilakukan pemeriksaan.
ANALISA
G1P0A0 hamil 13 minggu dengan Diabetes Melitus Pragestasi
Grade II.

PERENCANAAN
1. Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan

2. Beritahu ibu sebab dan cara mengatasi keluhannya

3. Beritahu ibu konseling diet gizi seimbang bagi penderita DM

4. Beritahu ibu tentang tanda bahaya TM I

5. Lakukan inform konsen pada ibu dan keluarga bahwa akan


dilakukan kolaborasi dengan ahli gizi dan dokter Sp.OG
6. Anjurkan ibu untuk banyak beristirahat dan tidak bekerja berat
serta menghindari terjadinya resiko infeksi
7. Anjurkan ibu untuk rutin mengecek gula darah

8. Berikan ibu terapi


9. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang

10. Lakukan dokumentasi


PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, yaitu :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital sign
Tekanan darah : 130/90 Nadi : 65x /menit
Pernafasan: 21x/menit Suhu : 36,5Oc
Berat badan : 65 kg Tinggi badan : 156 cm

Hasil Pemeriksaan gula darah : 140 mg/dl


Hasil Pemeriksaan reduksi urine : + 1 ( positif 1 )

Memberitahu ibu bahwa keadaan ibu keseluruhan baik , akan tetapi


mengingat ibu memiliki riwayat diabetes melitus sebelumnya dan
terdapat indikasi bahwa ibu masih menderita penyakit tersebut
maka ibu harus mendapat perawatan yang intensif atau khusus.
2. Memberitahu ibu sebab dan cara mengatasi rasa
mualnya yaitu, rasa mualnya terjadi akibat dari
perubahan keseimbangan hormone yang terjadi di dalam
tubuhnya dan untuk mengatasi rasa mualnya sebaiknya
ibu menghindari makan makannan yang berlemak dan
berbau menyangat dan makan sedikit namun sering.

3. Memberitahu ibu konseling diet gizi seimbang bagi


penderita DM yaitu, seorang penderita DM wajib untuk
selalu memperhatikan status gizinya. Sebaiknya ibu
mengkonsumsi makanan yang rendah karbohidrat seperti
ibu bisa makan 2 butir kentang sebagai pengganti nasi ,
kemudian makanan rendah lemak dan tinggi protein
seperti sayur-sayuran, kacang-kacangan dan minum
susu rendah lemak
4. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya TM I yaitu apabila
muncul odema/bengkak pada kaki, tangan, wajah ibu,
keluar darah dari jalan lahir, nyeri perut hebat, ganguan
visual seperti penglihatan kabur , pusing yang hebat . dan
apabila ibu merasakan pegal-pegal yang berlebihan serta
menurunya berat badan ibu. Apabila menemui hal tersebut,
ibu harus segera menemui tenaga kesehatan terdekat.

5. Melakukan inform konsen pada ibu dan keluarga bahwa


bidan akan melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk
mengontrol gula darah ibu melalui diet yang ibu butuhkan
dan kolaborasi dengan dokter Sp.OG untuk memantau
keadaan ibu dan janin serta tanggap terhadap berbagai
resiko yang dapat terjadi pada ibu penderita diabetes
miletus.
6. Menganjurkan ibu untuk banyak beristirahat dan
tidak bekerja berat serta menghindari terjadinya
resiko infeksi.

7. Mengnjurkan ibu untuk rutin mengecek gula


darah dan gula dalam urine.

8. Memberikan ibu terapi tablet fe dan kalk.

9. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang


minimal 2 minggu sekali.

10. Melakukan pendokumentasian.


THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai