ISK
Pada janin: makrosomia, hipoglikemia, lahir prematur, lahir mati,
kelainan kongenital, sindrom gagal pernafasan
Sumber: Saifudin, Abdul Bari. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
2. Data apa yang perlu dikaji pada kasus (data subejktif dan data objektif) ?
Jawab:
a. Data subjektif :
Pola makan ibu : karena biasanya ibu yang DM sering banyak makan
sehingga perlu adanya pengawasan diet makan pada ibu dengan DM.
Pola minum ibu : karena ibu dengan DM biasanya terjadi poliuri
sehingga ibu akan kehilangan cairan terlalu banyak sehingga untuk
lebis sering buang air kecil. Dan tanyakan adakah keluhan saat buang
air kecil atau tidak untuk memastikan adanya infeksi saluran kemih.
Pola istirahat
Gaya hidup
b. Data Objentif :
Taksiran berat janin berdasarkan TFU
BB ibu sebelum hamil
Pemeriksaan trigleserida
Pemeriksaan payudara
Pemeriksaan tubuh ibu adakah luka atau tidak
Sumber :
Cunningham, F. Gary, dkk. 2005. Obstetri Williams. Jakarta: EGC
3. Apa data dasar penegakan diagnosis dan masalah pada klien tersebut?
Jawab:
Ibu hamil anak kedua
Tidak pernah keguguran
Tanggal pemeriksaan 29 April 2013
HPHT: 20 Oktober 2012
Usia ibu > 30 tahun (32 tahun)
Berat badan ibu 73 kg
Glukosa urine +1
DJJ: 140 kali/menit
Keluhan saat ini: Ibu sering mengalami keputihan
Sumber:
Saifudin, Abdul Bari. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
4. Apa pemeriksaan diagnostik/penunjang yang perlu di lakukan pada klien
tersebut?
Jawab:
Segera setelah pasien didiagnosis DMG, dilakukan pemeriksaan glukosa
darah puasa dan 2 jam sesudah makan untuk menentukan langkah
penatalaksanaan.
Sumber:
Saifudin, Abdul Bari. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
5. Apa diagnosis potensial (kompikasi) dan masalah potensial yang perlu
diantisipasi pada klien tersebut (baik selama kehamilan dan persalinan)?
Jawab:
Diagnosis Potensial:
Pada ibu: Preeklampsi, distosia bahu, partus lama, diabetes melitus,
ISK
Pada janin: makrosomia, hipoglikemia, lahir prematur, lahir mati,
kelainan kongenital, sindrom gagal pernafasan.
insulin
selama
kehamilan
akan
mempererat
dengan
gangguan
("Syphon Effect)
Peningkatan kadar estrogen dan progesteron ibu yang akan
mengakibatkann hiperplasia sel-sel beta pankreas dan peningkatan
sekresi insulin. Hal tersebut akan menyebabkan hipoglikemia ibu
terutama pada waktu puasa, sehingga kebutuhan insulin pada awal
kehamilan menjadi berkurang.
Setelah pertengahan trimester kedua kehamilan, placenta mulai
berfungsi dan mengeluarkan hormon-hormon yang bersifat antagonis
terhadap insulin, diikuti dengan terjadinya resistensi insulin sehingga
kebutuhan insulin menjadi meningkat.
Pada akhir kehamilan akan terjadi peningkatan hormon stress
antara lain : kortisol, glukagon dan katekolamin. Selain hal itu juga
terjadi peningkatan hormon prolatin. Keadaan ini akan menyebabkan
bertambah
beratnya
hiperglikemia
sehingga
kebutuhan
insulin
meningkat.
Pada saat persalinan, dengan adanya aktivitas otot uterus dan
usaha ibu mengejan menyebabkan pemakaian glukosa lebih banyak
sehingga dapat menimbulkan keadaan hipoglikemia.
Setelah persalinan, dengan keluarnya placenta dari tubuh ibu
maka hormon-hormon yang dihasilkannya akan ikut menghilang dari
peredaran darah ibu secara mendadak. Hal ini dapat menimbulkan
hipoglikemia yang berat. Oleh karena itu pada saat persalinan, untuk
mencegah hal tersebut dosis insulin harus diturunkan.
2) Retinopati
Pada kehamilan retinopati cenderung menjadi lebih buruk. Retinopati
sering timbul pertama kali pada saat hamil. Retinopati preproliferatif
terjadinya
ketoasidosis.
Peningkatan
ketoasidosis
resistensi terhadap insulin yang muncul pada jaringan lemak yang luas.
Sebagai kompensasi akan dibentuk insulin yang lebih banyak oleh sel
beta pankreas sehingga mengakibatkan hiperinsulinemia. Obesitas
berhubungan pula dengan adanya kekurangan reseptor insulin pada otot,
hati, monosit dan permukaan sel lemak. Hal ini akan memperberat
resistensi terhadap insulin. Gula darah yang tidak ditatalaksanakan dapat
menyebabkan kerusakan saraf, masalah ginjal atau mata, penyakit
c.
d.
e.
f.
g.
h.
40 tahun
Gestasional diabetes atau melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg
Tekanan darah tinggi
Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi
Level kolesterol yang tinggi
Gaya hidup modern yang cenderung banyak mengonsumsi makanan
instan
i. Perokok
j. Stres
k. Resistensi insulin
l. Faktor-faktor makanan/gizi
m. Jarang melakukan aktivitas fisik
n. Urbanisasi dan modernisasi
Sumber
Suryo, Joko. Rhasia Herbal Penyembuhan Diabetes. Hal 16-17
Gibney, Michael J. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
Yuliasih, Wiwi. 2009. Obesitas Abdominal Sebagai Faktor Risiko Peningkatan
Kadar Glukosa Darah. Semarang.
9. Coba jelaskan patofisiologi dari kemungkinan penyakit/masalah klien
tersebut!
Jawab :
Diabetes terjadi karena produksi insulin tidak ada atau tidak cukup.
Insulin adalah hormon yang di produksi oleh sel beta pulau langerhans
didalam pankreas. Fungsi insulin adalah mengangkut glukosa ke dalam sel.
Keberadaan sel bergantung pada jumlah glukosa yang masuk, yang
kemudian di ubah menjadi energi. Pada diabetes, tidak terjadi kekurangan
glukosa di dalam darah, melainkan glukosa diangkut ke dalam sel tanpa
persediaan
ini pada
akhirnya
akan
mengakibatkan hiperglikemia.
Pada diabetes tipe I klasik, insulin tidak ada. Akibatnya sel harus
memetabolisasi lemak dan protein untuk dijadikan sumber energi. Pada
diabetes tipe II, insulin diproduksi, tetapi sel resisten terhadap insulin,
sehingga dibutuhkan sekresi insulin dalam jumlah lebih besar. Pada
Laktogen).
Peningkatan
HPL akan
meningkatkan
tinggi.
Bila ibu
yang
Diabetes
tidak
terkontrol
dengan
baik
maka
dengan
USG)
untuk
mengetahui
perkembangan
dan
sesudah makan.
Menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok dan minum-minuman
beralkohol.
Cara diit yang benar ( yaitu jumlah kalori, jadwal diit, dan jenis
makanan).
Latihan ringan-sedang, teratur setiap hari, tidak boleh latihan berat yang
berbahaya.
Tidak boleh menahan kencing (retentio urin memudahkan infeksi saluran
kemih).
Terapi insulin yang diberikan hanya jika penatalaksaaan diet tidak secara
infeksi.
Kontrol kehamilan secara teratur.
Kolaborasi untuk pertolongan persalinan.
Konseling dan pengelolaan DMG, terutama didasari atas pengelolaan
kalori
diperhitungkan dari:
adalah
jumlah
keseluruhan
kalori
yang
Adanya gestosis
Anak yang sangat besar
Gawat janin
Pertumbuhan janin terhambat
Primi tua
Adanya kelahiran mati pada anamnesis
berikutnya).
melakukan upaya penurunan berat badan dengan diet dan berolahraga
Sumber:
Walsh, Linda V. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas ; alih bahasa, Wilda Eka
Handayani, Sifing Lestari, Nia Damiati; editor edisi bahasa Indonesia, Monica
Ester. Jakarta: EGC.
YBPSP. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP.