Anda di halaman 1dari 26

ASKEP IBU

HAMIL DENGAN
DMG
MATERNITAS 1.
KELOMPOK 7
 1. Yudhi Susilowati 11212196
 2. Tri Retnowati 11212181
 3. Dina Marini 11212037
 4. Badriyyatun Nisa 11212020
 5. Raina Rahma Sholeha11212130
 6. Liesye Fairusza 11212198
 7. Ani Mariyani 11212014
 8. Rohani 11212146
 9. Suharto 11212169
LATAR BELAKANG

Salah satu penyebab yang membuat ibu hamil menjadi resiko tinggi adalah ibu
menderita penyakit kronis atau penyakit menahun, seperti diabetes melitus.
Diabetes melitus pada kehamilan tidak jarang ditemukan, prevalensinya 1-2%, DM
yang diketahui sebelum hamil 0,1-12%. Di Indonesia prevalensi DM yang
ditemukan pada saat kehamilan 1,9-3,6% pada kehamilan umum. Pada ibu hamil
dengan riwayat keluarga DM, prevalensinya 51%.
PERMASALAHAN
1) Apa pengertian dari DMG?
2) Apa etiologi dari DMG?
3) Bagaimana patofisiologi terjadinya DM pada masa kehamilan?
4) Bagaimana manifestasi klinis dari DMG?
5) Bagaimana klasifikasi dari DMG?
6) Bagaimana pengaruh DM terhadap kehamilan?
7) Bagaimana pencegahan DM terhadap kehamilan?
8) Bagaimana penatalaksanaan DM terhadap kehamilan?
DEFINISI & ETIOLOGI
 Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik dengan penyebab yang beragam, ditandai
adanya hiperglikemi kronis serta perubahan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
akibat defek sekresi atau kerja insulin, atau keduanya.
 Diabetes mellitusgestasional (DMG) adalah intoleransi glukosa yang dimulai atau baru
ditemukan pada waktu hamil. Tidak dapat dikesampingkan kemungkinan adanya intoleransi
glukosa yang tidak diketahui yang muncul seiring kehamilan. Setelah ibu melahirkan, keadaan
DMG sering akan kembali ke regulasi glukosa normal.
PATOFISIOLOGI
 Pada DMG terjadi suatu keadaan di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi
perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya, komposisi sumber
energi dalam plasma ibu bertambah. Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin
dan karbohidrat yang menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk
menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin sehingga
kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu tak dapat
mencapai janin, sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar pada janin.

 Menjelang aterm kebutuhan insulin meningkat sehingga mencapai 3 kali dari keadaan normal.
Secara fisiologik telah terjadi resistensi insulin yaitu bila ia ditambah dengan insulin eksogen ia
tidak mudah menjadi hipoglikemi. Akan tetapi, bila ibu tidak mampu meningkatkan produksi
insulin sehingga ia relative hipoinsulin yang menyebabkan hiperglikemia atau diabetes
kehamilan.
MANIFESTASI KLINIS
 Poliuri (banyak buang air kecil)
 Kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa
sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit.

 Polidipsi (banyak minum)


 Pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena poliuri.

 Polipagi (banyak makan)


 Glukosa tidak sampai ke sel-sel dan mengalami starvasi (lapar).
KLASIFIKASI DMG
 Menurut usia dan lama timbulnya:
 Kelas A:
 GTT abnormal, tidak ada gejala. euglikemia diatur dengan diet tanpa pemberian insulin,
tidak ada komplikasi lama dan timbulnya kapan saja.
 Kelas B:
 timbulnya pada usia diatas 20 tahun, lamanya kurang dari 10 tahun, tidak ada
komplikasi.
 Kelas C:
 timbulnya pada usia diantara 10-19 tahun, lamanya diantara 10-19 tahun, tidak ada
komplikasi.
 Kelas D:
 timbul pada usia di atas 10 tahun, lamanya lebih dari 20 tahun, ditemui tanda angiopati,
retinopati, pengapuran pembuluh darah tungkai/kaki.
Lanjutan Klasifikasi DM Menurut usia dan lama timbulnya:...

 Kelas E:
 Lama dan usia timbulnya kapan saja, ada nefropati.
 Kelas H:
 Lama dan usia timbulnya kapan saja, adanya penyalur jantung arteriosklerotik.
 Kelas R:
 Lama dan usia timbulnya kapan saja, ada retinopati berat.
 Kelas RF:
 Lama dan usia timbulnya kapan saja, ada retinopati dan nefropati.
 Kelas T:
 Lama dan usia timbulnya kapan saja, hamil setelah transplantasi ginjal.
Lanjutan Klasifikasi DM Menurut usia dan lama timbulnya:...

 Menurut penggunaan insulin:


 Non insulin dependen diabetes melitus: tidak memerlukan insulin dalam pengendalian
glukosa darah.
 Insulin dependen diabetes melitus: memerlukan insulin dalam pengendalian glukosa darah.
PENGARUH DM TERHADAP KEHAMILAN
 Pengaruh kehamilan, persalinan dan nifas terhadap DM:
 Kehamilan dapat menyebabkan status pre diabetik menjadi manifes (diabetik).
 DM akan menjadi lebih berat karena kehamilan.
 Pengaruh penyakit gula terhadap kehamilan diantaranya adalah:
 Abortus dan partus prematurus.
 Hidronion.
 Pre-eklamasi.
 Kesalahan letak jantung.
 Insufisiensi plasenta.
Lanjutan PENGARUH DM TERHADAP KEHAMILAN...

 Pengaruh penyakit terhadap persalinan:


 Gangguan kontraksi otot rahim partus lama/terlantar.
 Janin besar sehingga harus dilakukan tindakan operasi.
 Gangguan pembuluh darah plasenta sehingga terjadi asfiksia sampai dengan lahir mati.
 Perdarahan post partum karena gangguan kontraksi otot rahim.
 Post partum mudah terjadi infeksi.
 Bayi mengalami hypoglicemi post partum sehingga dapat menimbulkan kematian.
Lanjutan PENGARUH DM TERHADAP KEHAMILAN...

 Pengaruh DM terhadap kala nifas:


 Mudah terjadi infeksi post partum.
 Kesembuhan luka terlambat dan cenderung infeksi mudah menyebar.

 Pengaruh DM terhadap bayi:


 Abortus, prematur, > usia kandungan 36 minggu.
 Janin besar (makrosomia).
 Dapat terjadi cacat bawaan, potensial penyakit syaraf dan jiwa.
PENCEGAHAN DM TERHADAP KEHAMILAN
 Primer: untuk mengurangi obesitas dan BB.
 Sekunder: deteksi dini, kontrol penyakit hipertensi, anti rokok, perawatan.

 Tersier:

• Pendidikan tentang perawatan kaki, cegah ulserasi, gangren dan amputasi.


• Pemeriksaan optalmologist.
• Albuminuria monitor penyakit ginjal.
• Kontrol hipertensi, status metabolic dan diet rendah protein.
• Pendidikan pasien tentang penggunaan medikasi untuk mengontrol medikasi.
PENATALAKSANAAN DM TERHADAP KEHAMILAN
 Terapi diet,
Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk mengatur glukosa
darah dan mencegah timbulnya komplikasi akut dan kronik.
 Terapi insulin,
Menurut Prawirohardjo, (2002) yaitu sebagai berikut : Daya tahan terhadap insulin meningkat
dengan makin tuanya kehamilan, yang dibebaskan oleh kegiatan antiinsulin plasenta
 Olahraga,
Kecuali kontraindikasi, aktivitas fisik yang sesuai direkomendasikan untuk memperbaiki
sensitivitas insulin dan kemungkinan memperbaiki toleransi glukosa. Olahraga juga dapat
membantu menaikkan berat badan yang hilang dan memelihara berat badan yang ideal ketika
dikombinasi dengan pembatasan intake kalori.
 Edukasi,
Memberikan penyuluhan klien dan keluarga
Lanjutan PENATALAKSANAAN DM TERHADAP KEHAMILAN...
 Pengukuran tinggi fundus uteri,
• NST – USG serial
• Penilaian menyeluruh janin dengan skor dinamik janin plasenta (FDJP), nilai FDJP < 5 merupakan tanda
gawat janin.
• Penilaian ini dilakukan setiap minggu sejak usia kehamilan 36 minggu. Adanya makrosomia,
pertumbuhan janin terhambat (PJT) dan gawat janin merupakan indikasi untuk melakukan persalinan
secara seksio sesarea.
• Pada janin yang sehat, dengan nilai FDJP > 6, dapat dilahirkan pada usia kehamilan cukup waktu (40-42
mg) dengan persalinan biasa. Pemantauan pergerakan janin (normal >l0x/12 jam).
• Bayi yang dilahirkan dari ibu DMG memerlukan perawatan khusus.
• Bila akan melakukan terminasi kehamilan harus dilakukan amniosentesis terlebih dahulu untuk
memastikan kematangan janin (bila usia kehamilan < 38 mg).
• Kehamilan DMG dengan komplikasi (hipertensi, preeklamsia, kelainan vaskuler dan infeksi seperti
glomerulonefritis, sistitis dan monilisasis) harus dirawat sejak usia kehamilan 34 minggu. Penderita DMG
dengan komplikasi biasanya memerlukan insulin.
 Penatalaksanaan pada DMG
◦ Meningkatkan jumlah insulin
◦ Sulfonilurea (glipizide GITS, glibenclamide, dsb.)
◦ Meglitinide (repaglinide, nateglinide)
◦ Insulin injeksi
◦ Meningkatkan sensitivitas insulin
◦ Biguanid/metformin
◦ Thiazolidinedione (pioglitazone, rosiglitazone)
◦ Memengaruhi penyerapan makanan
◦ Acarbose
◦ Hati-hati risiko hipoglikemia berikan glukosa oral (minuman manis atau permen) 6-8 minggu
setelah melahirkan, ibu tersebut melakukan test plasma glukosa puasa dan OGTT 75 gram
glukosa. Pasien gemuk penderita GDM, sebaiknya mengontrol BB, karena diperkirakan akan
menjadi DM dalam 20 tahun kemudian
 Pengelolaan DM dalam kehamilan bertujuan untuk:
o Mempertahankan kadar glukosa darah puasa < 105 mg/dl.
o Mempertahankan kadar glukosa darah 2 jam pp < 120 mg/dl.
o Mempertahankan kadar hb glikosilat (Hb Alc) < 6%.
o Mencegah episode hipoglikemia.
o Mencegah ketonuria/ketoasidosis diabetik.
o Mengusahakan tumbuh kembang janin yang optimal dan normal.
ASUHAN KEPERAWATAN
 Pengkajian:
identitas, keluhan utama, riwayat penyakit keluarga, riwayat kehamilan, pola aktivitas sehari-
hari (pola nutrisi, pola eliminasi, pola personal hygiene, pola istirahat tidur, pola aktivitas dan
latihan), pemeriksaan fisik.

 Diagnosa keperawatan:
 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan
mencerna dan menggunakan nutrisi kurang tepat.
 Lanjutan Diagnosa keperawatan:...

 Resiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa
maternal, perubahan pada sirkulasi.
 Resiko trauma berhubungan dengan, ketidakadekuatan kontrol diabetik maternal,
makrosomnia atau retardasi pertumbuhan intra uterin
 Kurang pengetahuan tentang tindakan keperawatan berhubungan dengan kurangnya
informasi.

 Intervensi
 Intervensi Diagnosa 1
 Kaji intensitas dari gejala seperti muntah, pengeluaran urine yang sangat berlebihan
 Pantau TTV
 Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membrane mukosa
 Pantau masukan dan pengeluaran, catat berat jenis urine
Intervensi Diagnosa 2
1. 1. Kaji masukan kalori dan pola makan dalam 24 jam
2. Timbang berat badan saat kunjungan ANC
3. Perhatikan adanya mual muntah
4. Tinjau ulang pentingnya makanan teratur tiga kali sehari dengan gula rendah bila
menggunakan insulin

Intervensi Diagnosa 3
1. Kaji kontrol diabetik klien sebelum konsepsi
2. Kaji gerakan janin dan DJJ
3. Pantau tiap kunjungan
4. Kolaborasi : kaji Hemoglobin setiap 2 – 4 minggu
Intervensi Diagnosa 4
1. Tinjau ulang riwayat prenatal dan control maternal
2. Periksa adanya glukosa atau keton dan albumin dalam urine ibu dan pantau TTV

 Intervensi Diagnosa 5
1. Kaji pengetahuan tentang proses tindakan terhadap penyakit
2. Beri informasi cara kerja dan efek dari insulin
3. Beri informasi dampak kehamilan dengan diabetes dan harapan masa depan
4. Diskusikan agar klien dapat mengenali tanda infeksi
Kehamilan perubahan hormonal & metabolisme faktor genetic DM

H. kortisol, esterogen & HPL kerusakan sel beta


H. hCg
resistensi insulin sel-sel kelaparan
mual, muntah,
tidak nafsu makan kadar gula darah produksi energy di sel-sel
otot berkurang
pasokan gula darah DMG
Ketidakseimban Kekurangan
gan nutrisi volume ke janin lemas, mudah lelah
kurang dari cairan pengobatan tidak adekuat
kebutuhan
hiperinsulinemia keletihan
kurang informasi
Resiko trauma
Resiko cidera
(janin) Kurang
pengetahuan
KESIMPULAN
 DM yang terjadi dan diketahuinya saat hamil, maka ini dinamakan dengan DM gestasional.
Sedangkan bila DM telah diketahui sebelum hamil, maka dinamakan DM pregestasi. DM yang
terjadi pada ibu hamil dan diketahui saat hamil kemudian akan pulih kembali 6 minggu pasca
persalinan, maka ini dinamakan DM gestasional, namun apabila setelah 6 minggu persalinan
DM belum juga sembuh, maka ini bukannya diabetes gestasional, tetapi DM.

 DM gestasional perlu penanganan yang serius karena dapat mempengaruhi perkembangan


janin dan dapat mengancam kehidupan janin kedepannya. Maka dari itu perlu diberikan asuhan
keperawatan secara profesional terhadap ibu hamil dengan DM agar tidak terjadi berbagai
komplikasi-komplikasi yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai