Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemasokan
makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta
kepada janin sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu tak dapat
mencapai janin, sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar pada janin. Pengendalian kadar gula
terutama dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormone lain seperti estrogen, steroid dan plasenta
laktogen. Akibat lambatnya resorpsi makanan maka terjadi hiperglikemia yang relatif lama dan ini menuntut
kebutuhan insulin. Menjelang aterm kebutuhan insulin meningkat sehingga mencapai 3 kali dari keadaan
normal. Hal ini disebut sebagai tekanan diabetojenik dalam kehamilan
Tanda dan gejala
tanda dan gejala dari diabetes melitus gestasional sangatlah mirip dengan penderita diabetes melitus pada
umumnya, yaitu :
• Poliuria (banyak kencing)
• Polidipsia (haus dan banyak minum) dan polifagia (banyak makan)
• Pusing, mual dan muntah
• Obesitas, TFU > normal
• Lemah badan, kesemutan, gatal, pandangan kabur, dan pruritus vulva
• Ketonemia (kadar keton berlebihan dalam darah)
• Glikosuria(ekskresi glikosa ke dalam urin)
• Gula darah 2 jam > 200mg/d
• Gula darah sewaktu > 200 mg/dl
• Gula darah puasa > 126 mg/dl
Pencegahan terhadap diabetes melitus
gestasional
a) Pada bayi, pemberian ASI ( air susu ibu ) dapat mencegah resiko diabetes mellitus tipe 1 dan 2
minimal sampai umur 4 bulan .
b) Pengaturan pola makan atau diet yang sehat untuk menjaga berat tubuh yang stabil .
c) Membatasi jumlah lemak jenuh dan lemak trans di dalam pola makan.
d) Konsumsi sumber karbohidrat, sebagian dari kebutuhan energy. Pilihlah karbohidrat yang
kompleks dan serat.
Melakukan penatalaksanaan kehamilan trimester ketiga dalam upaya mencegah bayi lahir mati atau
asfiksia, serta menekan sekecil mungkin kejadian morbiditas ibu dan janin akibat persalinan.
Memantau pertumbuhan janin sacara berkala dan terus-menerus (misalnya dengan USG) untuk
mengetahui perkembangan dan pertumbuhan ukuran janin sehingga dapat ditentukan saat dan
cara persalinan yang tepat.
Memperkirakan maturitas (kematangan) paru-paru janin (misalnya dengan amniosintesis) apabila
ada rencana terminasi (seksio sesarea) pada kehamilan 39 minggu.
Pemeriksaan antenatal dianjurkan dilakukan sejak umur kehamilan 32-40 minggu. Pemeriksaan
antenatal dilakukan terhadap ibu hamil yang kadar gula darahnya tidak terkontrol, yang mendapat
pengobatan insulin, atau yang menderita hipertensi.
Cara dan waktu persalinan
pemahaman pasien tentang aturan diet. - Kolaborasi Diskusikan tentang dosis , jadwal dan tipe insulin. Pembagian dosis
- Tinjau ulang dan berikan informasi mengenai perubahan yang diperlukan pada insulin mempertimbangkan kebutuhan basal maternal dan rasio waktu makan.
penatalaksanaan diabetic. Kebutuhan metabolisme dari janin dan ibu membutuhkan - Kolaborasi dengan ahli gizi. Diet secara spesifik pada individu perlu untuk
perubahan besar selama gestasi memerlukan pemantauan ketat dan adaptasi mempertahankan normoglikemi.
- Tinjau ulang tentang pentingnya makanan yang teratur bila memakai insulin. Makan - Observasi kadar Glukosa darah. Insiden abnormalitas janin dan bayi baru lahir
sedikit dan sering menghindari hiperglikemia , sesudah makan dan kelaparan. menurun bila kadar glukosa darah antara 60 – 100 mg/dl, sebelum makan antara 60 -
- Perhatikan adanya mual dan muntah khususnya pada trimester pertama. Mual dan 105 mg/dl, 1 jam sesudah makan dibawah 140 mg/dl dan 2 jam sesudah makan
muntah dapat mengakibatkan defisiensi karbohidrat yang dapat mengakibatkan kurang dari 200 mg/dl.
metabolisme lemak dan terjadinya ketosis.
- Perhatikan klasifikasi white untuk diabetes. Kaji derajad kontrol diabetik. Klien
dengan klasifikasi D, E atau F adalah berisiko tinggi terhadap komplikasi kehamilan.
1. Resiko tinggi terhadap
- Pantau terhadap tanda dan gejala persalinan preterm. Distensi uterus berlebihan
cedera maternal karena makrosomia atau hidramnion dapat mempredisposisikan pada persalinan awal.
- Bantu untuk belajar memantau glukosa darah di rumah yang dilakukan 6 kali sehari.
berhubungan dengan
Memungkinkan keakuratan tes urin yang lebih besar karena ambang ginjal terhadap
perubahan kontrol glukosa menurun selama kehamilan.
- Periksa keton dalam urin setiap hari. Ketonuria menandakan adanya kondisi kelaparan
diabetik, profil darah
yang secara negatif dapat mempengaruhi perkembangan janin
abnormal atau anemia, - Identifikasi kejadian hipoglikemia dan hiperglikemia. Insiden hipoglikemia sering
terjadi pada trimester ketiga karena aliran glukosa darah dan asam amino yang
hipoksia jaringan dan
kontinue pada janin dan untuk menurunkan kadar insulin antagonis laktogen plasenta.
perubahan respon imun. - Pantau adanya edema dan tentukan tinggi fundus uteri. Diabetes cenderung kelebihan
cairan karena perubahan vaskuler. Insiden hidramnion sebanyak 6% – 25% pada
kasus diabetes yang hamil kemungkinan berhubungan dengan peningkatan kontribusi
janin pada cairan amnion dan hiperglikemia meningkatkan haluaran urin janin.
- Kolaborasi Pantau kadar glukosa serum setiap kunjungan. Mendeteksi ancaman
ketoasidosis, menentukan adanya ancaman hipoglikemia.
- Siapkan untuk ultrasonografi pada gestesi ke-8, 12, 26, 36 dan 38 untuk menentukan
ukuran janin dengan menggunakan diameter biparietal dan perkiraan berat badan
janin. Mengetahui adanya tanda makrosomia dan diproporsi cephalopelvis.
- Kaji pengetahuan tentang proses dan tindakan terhadap penyakit termasuk
hubungan dengan diet, latihan, stres dan kebutuhan insulin. Diabetes mellitus
gestasional besisiko terhadap ambilan glukosa yang tidak efektif dalam sel,
penggunaan lemak dan protein untuk energi secara berlebihan dan dehidrasi
seluler saat air dialirkan dari sel oleh konsentrasi hipertonik glukosa dalam
serum.
- Berikan informasi tentang cara kerja dan efek merugikan insulin dan tinjau
ulang alasan menghindari obat hipoglikemi oral. Perubahan metabolik prenatal
menyebabkan kebutuhan insulin berubah. Trimester pertama kebutuhan
3. Kurang pengetahuan mengenai
insulin rendah tetapi menjadi dua kali dan empat kali selama trimester kedua
kondisi diabetes, prognosis dan dan ketiga. Meskipun insulin tidak melewati plasenta, agen hipoglikemi oral
kebutuhan tindakan dapat dan potensial membahayakan janin.
berhubungan dengan kurang - Jelaskan penambahan berat badan normal. Pembatasan kalori dengan akibat
informasi, kesalahan informasi ketonemia dapat menyebabkan kerusakan janin dan menghambat penggunaan