Menyusui
Ibu harus dimotivasi untuk menyusui, tidak hanya karena
banyak manfaatnya, tapi juga karena terdapat bukti bahwa
dapat mencegah terjadinya obesitas dan resistensi insulin
pada masa kanak kanak. Sekitar sepertiga bayi dari ibu
penderita diabetes dirawat di unit neonates (CEMACH,
2007) dan SC sering dilakukan pada ibu penderita diabetes,
menfasilitasi ibu untuk menyusui merupakan hal yang
sangat penting. Menyusui bayi dianjurkan, tetapi
membutuhkan ekstra kalori, dinyatakan bahwa asupan
karbohidrat mungkin perlu ditingkatkan.
ASUHAN PASCANATAL
Penyembuhan luka
Walaupun kelahiran spontan pervaginam tidak
disertai trauma perineum, penyembuhan luka
setelah melahirkan harus terjadi secara efektif dan
diabetes diketahui dapat menganggu
penyembuhan luka (Boyle, 2006). Wanita penderita
diabetes sering menjalani SC, atau melahirkan bayi
besar, yang mempredisposisi mereka untuk
mengalami trauma perineum sehingga mereka
memerlukan penyembuhan luka yang lebih efektif.
ASUHAN PASCANATAL
Kontrasepsi
Mempertimbangkan kontrasepsi untuk wanita
penderita diabetes merupakan bagian dari asuhan
prakonsepsi untuk kehamilan berikutnya. Sebagai
seorang penderita diabetes wanita akan memerlukan
kebutuhan khusus, dan dia harus mengakses seorang
praktisi yang memiliki pengetahuan dalam area khusus
ini, tetapi bidan sebagai bagian dari perannya sebagai
promoter kesehatan perlu mengetahui, dan
memastikan bahwa wanita juga mengetahui
pentingnya kontrasepsi.
PENANGANAN AWAL
Perlakukan bayi sebagai bayi prematur, jaga kehangatan, dan evaluasi
segera.
Nilai abgar
Periksa KU bayi
Observasi kemungkinan hipoglikemia dengan tanda : gelisah, sianosis,
apatis, abnoe, tangis lemah, letargi, sulit minum, dan memutar bola mata.
Periksa fisik untuk melihat cacat bawaan
Periksa plasenta
Periksa kadar glukosa bayi
Periksa haematokrit tali pusat
Diberi minum 60-90 ml/kg BB/hari pada jam pertama selanjutnya tiap jam
Penanganan lanjut (rumah sakit)
Pemeriksaan laboratorium
PENGKAJIAN
Identitas
Usia : perlu diketahui kapan ibu dan berapa tahun
ibu mendeita
Diabetes melitus, karena semakin lama ibu menderita DM
semakin berat komplikasi yang muncul. Seperti yang dijelaskan
pada klasifikasi DM.
Keluhan Utama
Biasanya ibu dengan DM mengeluh Mual, muntah, penambahan
berat badan berlebihan atau tidak adekuat, polipdipsi, poliphagi,
poluri, nyeri tekan abdomen dan retinopati
Riwayat Penyakit Keluarga
Perlu dikaji apakah ada keluarga yang menderita DM, karena
DM bersifat keturunan
RIWAYAT OBSTETRI
▪ Riwayat menstruasi meliputi: Menarche, lamanya siklus, banyaknya,
baunya , keluhan waktu haid, HPHT
▪ Riwayat perkawinan meliputi : Usia kawin, kawin yang keberapa, Usia
mulai hamil
▪ Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu
▪ Riwayat hamil meliputi: Waktu hamil muda, hamil tua, apakah ada abortus,
retensi plasentadan perlu dikaji apakah ada riwayat Diabetes mellitus
gestasional, Hipertensi karena kehamilan, Infertilitas, Bayi low gestasional age,
Riwayat kematian janin, Lahir mati tanpa sebab jelas, Anomali congenital, Aborsi
spontan, Polihidramnion, Makrosomia atau berat bayi lebih dari 4000 gram.
▪ Riwayat persalinan meliputi: Tua kehamilan, cara persalinan, penolong, tempat
bersalin, apakah ada kesulitan dalam persalinan anak lahir atau mati, berat badan
anak waktu lahir, panjang waktu lahir
▪ Riwayat nifas meliputi: Keadaan lochea, apakah ada pendarahan, ASI cukup atau
tidak dan kondisi ibu saat nifas, tinggi fundus uteri, kontraksi, dan adanya infeksi.
Riwayat Kehamilan sekarang
Hamil muda, keluhan selama hamil muda
Hamil tua, keluhan selama hamil tua, peningkatan berat
badan, tinggi badan, suhu, nadi, pernafasan, peningkatan
tekanan darah, keadaan gizi akibat mual, keluhan lain.
Riwayat antenatal care meliputi :
Dimana tempat pelayanan, beberapa kali, perawatan
serta pengobatannya yang didapat. Pada saat
antenatalcare perlu diobservasi secara ketat juga
kepatuhan ibu dalam menjalani diet, kadar gula darah
dan perawatan yang diberikan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan
mencerna dan menggunakan nutrisi kurang tepat.
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan Diuresis
osmotik dari hiperglikemia kehilangan gastrik berlebihan
(diare, muntah), masukan dibatasi (mual, kacau mental)
Resiko tinggi cedera terhadap maternal berhubungan
dengan perubahan kontrol diabetik, profil darah abnormal
Kurang pengetahuan kondisi, prognosis dan tindakan
keperawatan berhubungan dengan kurangnya informasi
INTERVENSI DAN
IMPLEMENTASI
Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna
dan menggunakan nutrisi kurang tepat
Kaji intensitas dari gejala seperti muntah, pengeluaran urine yang sangat berlebihan
Pantau tanda-tanda vital terutama pada purubahan TD ortostatik
Kaji pola napas seperti pernapasan Kussmaul atau pernapasan yang berbau keton
Kaji prekuensi dan kualitas pernapasan, penggunaan otot bantu pernapasan dan
adanya periode apnea dan munculnya sianosis
Pantau suhu, warna kulit atau kelembabannya
Kaji nada perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membrane mukosa
Pantau masukan dan pengeluaran, catat berat jenis urine
Ukur berat badan setiap hari
Pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari dalam batas yang
dapat ditoleransi jantung jika pemasukan cairan melalui oral sudah dapat diberikan
Tingkatkan lingkungan yang dapat menimbulkan rasa nyaman
Kaji adanya perubahan mental/sensori
Obserpasi adanya perasaan kelelahan yang meningkat, edema, peningkatan berat
badan, nadi tidak teratur dan adanya distensi pada vaskuler
Kurang pengetahuan kondisi, prognosis dan
tindakan keperawatan berhubungan dengan
kurangnya informasi