Anda di halaman 1dari 28

Diabetes

Gestasional
Pembimbing: dr. Seindy Glamour, Sp.OG-KFER

Hardianti (112019237)
Sisca Natalia (112020012)
Pengertian
Diabetes Gestasional adalah suatu kondisi dimana intoleransi karbohidrat berkembang
selama kehamilan.

- Diabetes Gestasional yang cukup terkontrol tanpa obat sering disebut GDM
terkontrol diet atau A1GDM

- Diabetes Gestasional yang memerlukan pengobatan untuk mencapai euglikemia


sering disebut kelas A2GDM.
Epidemiologi

● Pervalensi dipengaruhi populasi dan tes diagnostic yang


digunakan.
● Insidensi diabetes melitus gestasional adalah sebesar 15%
diseluruh dunia.
● Prevalensi DMG di AS adalah 2-5%
● Diabetes gestasional terjadi 7% pada kehamilan setiap tahunnya.
● Di indonesia insiden DMG sekitar 1,9-3,6%.
Patofisiologi

Beta cell dysfunction : kesalahan sel beta pancreas yang produksi insulin
bisa dipicu oleh stress metabolic seperti kehamilan, glukosa bersifat toxic
dapat membuat sel beta apoptosis jika kadar berlebihan.

Insulin resistance : kegagalan jaringan peka terhadap insulin sehingga


produksi GLUT4 berkurang menyebabkan kegagalan transalokasi glukosa ke
dalam sel.
Patofisiologi
Faktor risiko
Skrining
Diagnosis DMG dapat dilakukan dengan salah satu dari dua strategi dibawah
ini

Strategi One-Step Strategi Two-steps


1. Lakukan pembebanan glukosa 50 gr
(tanpa puasa), kadar glukosa plasma
Tes toleransi glukosa oral dengan 75 gr glukosa. diukur 1 jam setelahnya. Jika kadar
Pengukuran glukosa plasma dilakukan saat glukosa > 140 mg/dL dilanjutkan
pasien dalam keadaan puasa, 1 jam, dan 2 jam. tahap 2
Tes toleransi glukosa oral harus dilakukan pada 2. Tes toleransi glukosa glukosa oral
pagi hari setelah puasa semalam setidaknya dengan 100 gr glukosa dilakukan pada
selama 8 jam pasien puasa.
Kriteria Diagnostik
Gejala klinis
Pemantauan glukosa darah pada wanita
dengan diabetes gestasional
Tidak ada cukup bukti untuk menetukan frekuensi optimal tes glukosa darah pada
wanita dengan GDM.

Rekomendasi umum pemantauan glukosa harian empat kali sehari, 1 kali setelah puasa
dan setelah makan.

ACOG merekomendasikan nilai glukosa darah puasa < 95 mg/dL, dan nilai glukosa
postprandial < 140 mg/dL pada 1 jam atau 120 mg/dL pada 2 jam untuk mengurangi
makrosomia. Nilai ini ditinjau setiap minggu; namun bila ada banyak nilai abnormal
tinjauan bisa lebih sering. Tetapi bila normal tinjauan bisa lebih jarang
Tatalaksana Umum

o Pentalaksanaan diabetes melitus gestasional dilakukan secara terpadu


oleh dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis obstetric dan
ginekologi, ahli gizi dan dokter spesialis anak.
o Rujuk ibu ke Rumah Sakit
o Dan jelaskan ke ibu penatalaksanaan diabetes melitus gestasional
mengurangi risiko bayi besar, mengurangi kemungkinan terjadinya
hiperglikemi neonatal, dan mengurangi kemungkinan bayi mengidap
diabetes melitus di usia dewasa
Tatalaksana Khusus
Tatalaksana nonfarmakologis
1. Diet :
Konsul ahli gizi
BBI = 90% x (TB-100)
Kebutuhan kalori : (BB Ideal x 25) + 10-30% tergantung aktivitas fisik+
300 kal untuk kehamilan.
Disaranakan asupan Karbohidrat 33-40% kalori, protein 20%, Lemak
40%.
Makan 3 kali dan camilan 2 hingga 3 kali sehari.

2. Olahraga
Latihan aerobic selama 30 menit setidaknya 5 hari seminggu atau 150
menit per minggu
Berjalan selama 10-15 menit setelah makan
Tatalaksana Farmakologis

 Pada wanita yang mengalami hiperglikemi hanya pada keadaan puasa


pagi hari : insulin intermediet ( NPH)
 Wanita yang mengalami hiperglikemi postprandial setelah makan
tertentu saja : insulin kerja cepat.
 Wanita yang mengalami hiperglikemi sepanjang hari ditangani
dengan kombinasi insulin kerja menengah atau panjang dan kerja
pendek.
Tatalaksana Farmakologis
Tatalaksana Farmakologis

Lini ke dua

 Metformin
Dimulai pada 500 mg setiap malam selama 1 minggu saat inisiasi,
kemudian dinaikkan menjadi 500 mg dua kali sehari.
KI : Penyakit ginjal kronik
 Glibenclamide
Dosis 2,5-20 mg setiap hari.
KI : alergi sulfa
Monitoring saat kehamilan

 Pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan pemeriksaan tinggi


fundus uteri, USG, dan kardiotografi.
 Penilain fungsi dinamik janin plasenta (FDJP) dilakukan tiap minggu
sejak usia kehamilan 36 minggu
 Bila usia kehamilan telah mencapai 38 minggu dan janin tumbuh
normal tawarkan persalinan elektif
Pertimbangan persalinan
Komplikasi ibu dan janin

● Risiko Diabetes gestasional


pada kehamilan berikutnya ● Kelainan Kongenital
● Preeklamsi ● Kematian janin
● Risiko menderita DM 5 ● Makrosomia
tahun setelah diagnosis ● Distosia bahu
diabetes gestasional 6,9%, ● Trauma lahir
dan setelah 10 tahun ● ARDS
menjadii 21,1% ● Hipoglikemia neonatal
● Hiperbiliruminemia
Skrining pascapersalinan
Soal

1. Perempuan usia 28 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 12 minggu, datang


praktek dokter keluhan sering buang air kecil dan suka merasa lapar tetapi
berat badan terus menurun. Setelah dilakukan pemeriksaan ibu tersebut
didiagnosis menderita diabetes gestasional. Terapi yang tepat pada ibu hamil
dengan diabetes adalah ?
a. Insulin
b. Metformin
c. Sulfonilurea
d. Acarbose
e. Glinid
Soal
Ny A dengan G1P0A0 dengan usia kehamilan 24 minggu datang ke bidaan Y
mengeluh cepat Lelah, sering lapar, nafsu makan meningkat. Bidan Y
melakukan pemeriksaan diperoleh hasil TTV dalam keadaan normal. Hasil
kadar gula darah dalam darah mencapai nilai 175 mg/dL dan air seni (urine)
dalam jumlah banyak.

1. Pada soal kasus diatas Ny A mengalami ?


a. Eklamsi
b. Gejala pre eklamsia
c. DM
d. Hepatitis B
e. Jantung
Soal
Ny A dengan G1P0A0 dengan usia kehamilan 24 minggu datang ke bidaan Y
mengeluh cepat Lelah, sering lapar, nafsu makan meningkat. Bidan Y
melakukan pemeriksaan diperoleh hasil TTV dalam keadaan normal. Hasil
kadar gula darah dalam darah mencapai nilai 175 mg/dL dan air seni (urine)
dalam jumlah banyak.

2. Apa saja kemungkinan yang terjadi pada bayinya, kecuali


a. Makrosomia
b. Kematian perinatal bayi
c. Miliariasis
d. Hambatan pertumbuhan janin
e. Cacat bawaan
Soal
Ny A dengan G1P0A0 dengan usia kehamilan 24 minggu datang ke bidaan Y
mengeluh cepat Lelah, sering lapar, nafsu makan meningkat. Bidan Y
melakukan pemeriksaan diperoleh hasil TTV dalam keadaan normal. Hasil
kadar gula darah dalam darah mencapai nilai 175 mg/dL dan air seni (urine)
dalam jumlah banyak.

3. Bagaimana penatalaksanaan untuk Ny A tersebut ?


a. Diet
b. Istirahat yang berlebih
c. Mengonsumsi makanan yang manis-manis
d. Tidak boleh olahraga
e. Imunisasi TT
Ny B dengan G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu datang ke bidan Y untuk
memeriksan TTV dan hasilnya normal, TBJ 4000 gram ibu terlihat pucat dan
Lelah.

2. Apa yang menjadi penyebab TBJ janin Ny B tersebut ?


a. Ibu menderita DM
b. Ibu menderita hepatitis B
c. Ibu menderita penyakit jantung
d. Ibu menderita anemia
e. Ibu menderita retensio plasenta

3. Trauma lahir yang disebabkan oleh kasus Ny B, kecuali


a. Distosia bahu
b. Fraktur humerus dan klavikula
c. Palsi Erb syaraf frenikus
d. Kematian janin
e. Miningokel
4. Wanita usia 29 tahun G2P1A0 umur kehamilan 26 minggu, datang
control rutin ke puskesmas. Pada pemeriksaan gula darah sewaktu,
didapatkan hasil 210 mg/dl. Keluhan poliuri, polidipsi, dan polifagia
disangkal. Riwayat DM dikeluarga disangkal dan anak pertama sehat.
Apakah pemeriksaan yang paling tepat pada pasien ini ?
a. Gula darah sewaktu
b. Tes toleransi glukosa
c. GD2PP
d. Gula darah puasa
e. GDP + GD2PP
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai