Anda di halaman 1dari 16

STSG, FTSG,

Degloving & Avulsi


Pembimbing :
dr. Anwar Lewa, Sp.BP-RE, M.Biomed

Disusun oleh :
Jennie Ivana / 112021020
Anatomi Kulit
Definisi
Skin Graft
Skin Graft adalah tindakan transplantasi kulit dengan
melepaskan sebagian atau seluruh tebal kulit dari daerah
donor ke daerah yang membutuhkan
(resipien = host), dimana dibutuhkan suplai darah baru untuk
menjamin kehidupan kulit yang dipindahlan
Skin Graft
Indikasi Kontraindikasi
1. Semua luka traumatic yang tidak
bisa ditutup secara primer. 1. Luka yang terinfeksi dengan
vaskularisasi buruk.
2. Defisiensi kongenital dari kulit.
2. Tulang tanpa periosteum, tulang
3. Luka akibat trauma (luka bakar,
rawan tanpa perikondrium, tendon
eksisi parut / keloid, eksisi
tanpa paratenon atau struktur saraf
keganasan).
yang terekspos.
4. Luka terbuka yang memiliki
permukaan luka dengan
vaskularisasi yang cukup baik (otot,
fascia, dermis, jaringan granulasi)
Macam-
macam Skin
Graft Berdasarkan Ketebalannya :

1. Split Thickness Skin Graft


(STSG)
Berdasarkan asal lokasi :
• Thin
1. Autograft • Intermediate
• Thick
2. Homograft / Allograft 2. Full Thickness Skin Graft (FTSG)

3. Heterograft / Xenograft
Alat – alat Skin Grafting

Thiersh’s sin Humby Skin SkinGrafting Thiersh’s skin


grafting kinfe grafting knife Razor grafting razor

Zimmer air dermatome Freehand dermatome


Split Thickness Skin Graft
Tujuan :
(STSG)
1. Merupakan tindakan definitive sebagai penutup defek yang permanen atau hanya sebagai tindakan sementara sambil

menunggu tindakan yang definitive.

2. Untuk mengontrol serta mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi dan menutup struktur vital tubuh.

Keuntungan STG :

3. Dapat menutup defek yang luas.

4. Donor dapat diambil dari daerah tubuh mana saja dan dapat sembut sendiri.

Kerugian STG :

5. Memiliki kecenderungan terjadi perubahan warna.

6. Punya kecenderungan kontraksi lebih besar.

7. Secara estetik kurang baik ( tidak disaranan untuk area wajah atau leher).
Split Thickness Skin Graft (STSG)
Indikasi : meneutup defek kulit yang luas.
Kontraindikasi : uk. Luka kecil yang dapat
diperbaiki dengan melakukan flap atau FTSG.
Berdasarkan Ketebalannya :
1. Split Thickness Skin Graft (STSG)
• Thin
• Intermediate
• Thick
2. Full Thickness Skin Graft (FTSG)
Teknik Operasi STSG
❖ Pada daerah donor dianestesi lokal dengan atau tanpa
epinefrin.
❖ Proses pencangkokan dapat dimulai saat blade
diarahkan dengan ketebalan dan kedalaman yang sudah
diatur.
❖ Bersihkan lapangan operasi dengan betadine, dan dapat
juga kulit dilumasi dengan mineral oil atau phisohex
(sabun hexachlorophene) untuk mempermudah
penggunaan dermatome diatas kulit.
❖ Dermatome dipegang oleh tangan yang dominant
dengan sudut 30-45 derajat dari permukaan kulit.
❖ Tangan yang tidak aktif membantu memberikan tarikan
dibelakang dermatome, sementara asisten memberi
tarikan di depan dermatome.
❖ Setelah dicangkok, STSG dapat diberi mesh dengan
meletakkan graft pada carrier dan dimasukkan pada alat
meshing mekanik.
❖ Setelah graft diletakkan, perhatikan kembali lokasi
resipien untuk hemostasis.
Full Thickness Skin Graft (FTSG)
1. Transplantasi kulit bebas yang terdiri dari epidermis dan seluruh tebal dermis tanpa lapisan lemak dubawahnya.

2. Digunakan untuk menutup defek pada wajah, leher, axilla, volar manus atau menutup daerah yang diinginkan secara

estetik tidak terlalu jelek.

Keuntungan :

3. Kecenderungan untuk terjadi kontraksi lebih kecil.

4. Kecenderungan untuk berubah warna lebih kecil.

5. Secara estetik lebih baik dari pada STSG.

Kerugian :

6. Hanya dapat menutup defek yang tidak terlalu luas.

7. Donor harus dijahit atau ditutup oleh SPSG bila luka donor agak luas sehingga tidak dapat ditutup primer.

8. Donor terbatas pada tempat-tempat tertentu seperti inguinal, supraclavicular , retroauricular.


Teknik Operasi FTSG
• Pemberian anestesia yang tepat, luka dipersiapkan untuk proses grafting.
• membersihkan luka dengan betadine yang diencerkan atau normal saline, debridement dengan lembut,
dan hemostasis yang cermat.
• Pola luka ditandai pada lokasi donor dan diperluas kira-kira 3-5%
• Infiltrasi dengan anestesi lokal dengan atau tanpa epinefrin.
• diseksi untuk melepaskan graft dari jaringan lemak subkutan
• Lokasi donor kemudian ditutup dengan eksisi sebanyak yang diperlukan
• Penempelan dan penjahitan graft ke resipien
• Penutupan dengan tulle, kapas kering dan fiksasi dengan tie over dan dressing bandage
Lokasi Donor
Skin Degloving
Suatu keadaan dimana jaringan kulit dan subkutis
tersobek secara paksa dari dasarnya yang berupa fascia
akibat trauma kerasa dan mendadak.
Penyebab : paling sering oleh kecelakaaan lalu lintas,
trauma tumpul, olahraga, kecelakaan industry.
Degloving : merupakan gangguan pada kulit sedikit
sampai luas yang disebabkan trauma ditandai
dengan rusaknya struktur yang menghubungkan
kulit dengan jaringan dibawahnya.
Luka Avulsi
✔ Luka yang terjadi disertai lepasnya sebagian atau seluruh jaringan.
✔ Mengacu pada trauma permukaan di mana semua lapisan kulit telah terkoyak dan mengenai
struktur dibawahnya (seperti jaringan subkutan, otot atau tendon)

✔ Tatalaksana:

• Penilaian vitalitas kulit yang terlepas


• Test vitalitas kulit : insisi kulit kearah pangkal dengan jarak
kurang lebih 1 cm sampai terjadi perdarahan

• Potong kulit sebatas perdarahan

• Jahit kulit yang vital,


• Sisa kulit yang di potong; digunakan untuk menutup luka
yang masih terbuka menggunakan teknik thickness skin
grafting
—Kesimpulan

✔ Skin Grafting merupakan tindakan memindahkan


sebagian atau seluruh tebal kulit dari donor ke resipien
yang membutuhkan revaskularisasi untuk menjamin
lenagsungan hidup kulit yang dipindahkan tersebut,
dengan jenis pemilihan tindakan dapat berupa STSG
atau FTSG. Pemilihan teknik bergantung pada kondisi
kulit yang mengalami kerusakan dengan
mempertimbangkan baik dari segi luas luka maupun
dari segi estetik.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai