Anda di halaman 1dari 26

FRAKTUR FEMUR

(TEHNIK OPERASI)
ANDRY HAMDANI
Definisi
Fraktur yang terjadi pada tulang femur
Klasifikasi
Femoral Head fracture
Femoral Neck fracture
Trochanteric fracture
Femoral Shaft fracture
Supracondylar/Intercondylar Femoral
fracture (Distal Femoral fracture)
Femoral Shaft Fraktur Klasifikasi Winquist-
Hansen:
Type 0: no
communition
Tipe 1: 25% butterfly
Tipe 2: 25-50%
butterfly
Tipe 3: >50%
communition tipe
segmental
Tipe 5 : segmental
dengan bone loss
Klasifikasi OTA
Prinsip

1
8
Compartment of Tight
Reduksi Tertutup dan manajemen non
operatif
Spica casting
Traction
Cast bracing
Kombinasi
Reduksi tertutup sudah sangat jarang digunakan.
Biasanya digunakan pada daerah yang tidak
memiliki fiksasi interna, atau pasien memiliki
komorbid yang menyebabkan stabilisasi tidak
mungkin dilakukan.
Tehnik traksi bisa diaplikasikan untuk stabilisasi
fraktur femur misal : kasus infeksi sehingga perlu
melepas semua implant internal.
Cast braces mungkin dapat digunakan pada
keadaan misal : pasien tidak dapat mentoleransi
obat anestetik ataupun augmentative device.
Kontraindikasi Operasi
Pasien dengan fraktur terbuka
diperlukan debridement hingga cukup
bersih untuk dilakukan pemasangan ORIF.
Kontraindikasi untuk traksi :
Thromboplebitis dan Pneumonia
Teknik Terapi Konservatif
Skeletal traksi :
Pasien berbaring posisi supine, Mikulicz line, dengan fleksi pada artic. genu.
Prosedur aseptik/antiseptik
Approach, pada distal femur 1 inchi inferior tubercle adduktor. Pada
proximal tibia 1 inchi inferior dan 5 inchi inferior tubercle tibia.
Anestesi lokal dengan lidokain 1%. Anestesi disuntikkan hingga ke
periosteum.
Insisi dengan pisau no.11. Approach bagian medial untuk distal femur dan
lateral untuk proksimal tibia
Wire diinsersikan dengan menggunakan hand drill, untuk menghindari
nekrosis tulang sekitar insersi pin (bila menggunakan alat otomatis). Jenis
wire yang bisa digunakan disini adalah Kirschner wire no.5
Cast braces
Aplikasi dari proximal thigh cast
dan long leg cast
Anak usia baru lahir - 2 tahun
traksi Bryant
Usia 2-5 tahun Thomas Splint
Anak usia 5-10 tahun Skin traksi
Usia 10 tahun ke atas intamedullary
nails atau plate dan screw
Pemasangan K-Nail (Kuntscher-Nail) secara terbuka pada fraktur femur
1/3 tengah
Pasien tidur miring ke sisi sehat dengan fleksi sendi panggul dan
lutut
Approach posterolateral dari trochanter mayor ke condylus lateral
sepanjang 15cm di atas daerah fraktur
Fascia lata dibelah dan m. vastus lateralis dibebaskan secara tajam
dan septum intermuskularis disisihkan ke anterior
Ligasi a/v perforantes
Bebaskan periosteum untuk mencapai kedua fragmen fraktur.
Bebaskan kedua fragmen fraktur dari darah dan otot
Ukur panjang K-nail. Pasang guide ke arah fragmen proksimal dan
Ietakkan di tengah, dengan posisi fleksi dan adduksi sendi panggul.
Bagian kulit yang tertembus dibuat sayatan.
K-nail dipasang dengan guide menghadap posteromedial
Ujung proksimal K-nail dibenamkan 1-2 cm di atas tulang, jika
terdapat rotational instability, beri anti rotation bar, atau pakai
cerelage wiring atau ganti K-nail
Pemasangan K-nail sebaiknya setelah 7-14 hari pasca trauma.
Bila fasilitas fluoroscopy/C-arm
tersedia
Fiksasi Eksternal
ORIF Plating
Plating pada fraktur fmur 1/3 tengah
Pasien tidur miring ke sisi sehat dengan fleksi sendi panggul
dan lutut
Approach posterolateral dari trochanter mayor ke condylus
lateral sepanjang 15cm di atas daerah fraktur
Fascia lata dibelah dan m. vastus lateralis dibebaskan secara
tajam dan septum intermuskularis disisihkan ke anterior
Ligasi a/v perforantes
Bebaskan periosteum untuk mencapai kedua fragmen fraktur.
Bebaskan kedua fragmen fraktur dari darah dan otot
Reduksi fragmen fraktur
Pemasangan plate (Broad Plate) pada permukaan anterior
atau lateral dengan memakai 8 screw pada masing-masing
fragmen fraktur.
Komplikasi Operasi
Komplikasi pada fraktur femur, termasuk yang diterapi
secara konservatif antara lain, bersifat segera:
Syok
Fat embolism
Neurovascular injury seperti injury nervus pudendus,
nervus peroneus
Thromboembolism
Volkmann Ischemic
Infeksi
Komplikasi lambat : delayed union, non union, decubitus
ulcer, ISK dan joint stiffness.
Pada pemasangan K-nail Infeksi.
Kepustakaan

Anda mungkin juga menyukai