Anda di halaman 1dari 39

CLINICAL SCIENCE SESSION

SKIN GRAFT
Disusun Oleh:
Rizki Bayu F
Preseptor:
H. Deddy Kurniawan, dr., Sp.B

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


SMF ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT
2020
KULIT
 Kulit menutupi seluruh permukaan tubuh manusia dan merupakan bagian tubuh yang
terpapar dengan dunia luar.
 Kulit memiliki fungsi yaitu melindungi jaringan bagian dalam dari trauma, radiasi, infeksi,
mengatur suhu tubuh dengan cara berkeringat, vasokontriksi atau vasodilatasi.
 Luka yang tidak dapat ditutup secara primer, dapat dilakukan penutupan dengan berbagai
cara diantaranya dengan melakukan skin graft.
SKIN GRAFT
DEFINISI

Tindakan memindahkan sebagian atau seluruh tebalnya kulit dari


satu tempat ke tempat lain yang membutuhkan (resipien = host)
supaya hidup ditempat yang baru tersebut dan dibutuhkan suplai
darah baru (revaskularisasi) untuk menjamin kelangsungan hidup
kulit yang dipindahkan tersebut.
INDIKASI

 Luka terbuka yang memiliki permukaan luka dengan vaskularisasi


yang cukup baik seperti otot, fasia, dermis, perikondrium,
periosteum, paratenon, peritoneum, meningen, pleura, dan jaringan
granulasi.
 Tidak dapat ditutup primer
 Ingin cepat sembuh
 Luka akibat trauma, luka bakar, luka akibat eksisi keganasan, eksisi
parut/keloid, eksisi tatto
JENIS

 Pembagian skin graft berdasarkan asal:


 Autograft : berasal dari individu yang sama (berasal dari tubuh
yang sama)
 Homograft : berasal dari indivdu lain yang sama spesiesnya
(berasal dari tubuh lain)
 Heterograft (xenograft : berasal dari makhluk yang berbeda
spesies.
 Berdasarkan ketebalan:
Split thickness skin graft (STSG):
Graft ini mengandung epidermis dan sebagian dermis. Tipe ini dapat
dibagi atas 3 bagian:
1. Thin split thickness skin graft sering disebut thiersch atau Ollier –
Thiersch graft, berukuran 0,008 – 0,012 mm
2. Intermediete (medium) STSG berukuran 0,012 – 0,018 mm
3. Thick STSG, berukuran 0,018 – 0, 030 mm

Full Thickness Skin Graft (FTSG):


Graft ini meliputi epidermis dan seluruh ketebalan dermis (Wolfian
Graft)
 Untuk mempermudah pengertian
dalam membedakan ketebalan skin
graft yaitu:
 Thin STSG : terdiri dari epidermis dan
¼ bagian lapisan dermis.
 Intermediete STSG : terdiri dari
epidermis dan ½ bagian lapisan dermis
 Thick STSG : terdiri dari epidermis dan
¾ bagian lapisan dermis
 FTSG: terdiri dari epidermis dan 4/4
bagian (seluruh) lapisan dermis
VASKULARISASI SKIN
GRAFT

• SKIN GRAFT: Butuh cukup vaskularisasi  hidup (sebelum terjalin


resipien dan setelah ada jalinan)
• Setelah kulit dilepas dari donor  pucat (terputusnya suplai
kontraksi kapiler graft  sel darah merah keluar)
• Setelah ditempelkan  perubahan warna graft menjadi pink 
sirkulasi kembali (perpindahan pasif sel darah merah yang bebas 
ke dalam kapiler graft, terjadi selama 12 jam pertama)
• Nutrisi skin graft: dimulai dari proses sirkulasi plasmatik  proses
inhibisi plasma/serum dan oksigen kedalam graft.
• Graft secara pasif menyerap nutrient secara spons kemudian akan menjadi
edema & secara bertahap dan beratnya pun akan bertambah hingga 40%.
 Setelah menyerap nutrisi  terjadi hubungan kapiler dari
resipien ke graft.
Anastomose kapiler resipien dengan graft (revaskularisasi)
terjadi mulai 22 jam dan menetap 72 jam setelah penempelan
graft.
 Revaskularisasi pada skin graft merupakan kombinasi dari 3
proses:
1. Hubungan anastomose langsung antara graft + pembuluh
darah resipien (inokulasi)
2. Pertumbuhan dari pembuluh darah resipien kedalam
saluran endotheliel graft.
3. Penetrasi pembuluh darah resipien ke dalam dermis dari
graft yang akan membentuk saluran endothelial baru.

Revaskularisasi dari STSG lebih cepat dibandingkan FTSG karena


lebih tipis.
 Syarat syarat skin graft yang baik:
Vaskularisasi resipien yang baik
Kontak akurat antara skin graft dengan resipien
Imobilisasi
LOKASI SKIN GRAFT
SPLIT THICKNESS SKIN
GRAFT (STSG)

 Merupakan tindakan definitif sebagai penutup defek yang permanen


atau hanya sebagai tindakan sementara sambil menunggu tindakan
yang definitif lainnya.
 Tindakan sementara bertujuan untuk:
a. Mengontrol
b. Mengurangi kemungkinan infeksi
c. Menutup struktur vital
Yang nantinya akan dapat diganti dengan FTSG atau skin flap  hasil
yang lebih baik.
Keuntungan STSG: Kerugian STSG:

Dapat dipakai untuk menutup  Punya kecenderungan


defek yang luas kontraksi lebih besar
Donor dapat diambil dari
daerah tubuh mana saja
 Punya kecenderungan terjadi
Daerah donor dapat sembuh perubahan warna
sendiri/epithelialisasi  Permukaan kulit mengkilat
 Secara estetik kurang baik

Indikasi Kontraindikasi

• Menutup defek kulit yang luas • Ukuran luka kecil yang dapat
• diperbaiki dengan melakukan flap
Digunakan untuk penutupan
atau FTSG
sementara dari defek
TEKNIK MENGERJAKAN STSG

 Donor darpat diambil dari daerah mana saja ditubuh seperti : perut,
paha, dada, punggung, bokong, ekstrimitas.
 Pengambilan dilakukan dengan :
1.Pisau/blade no. 22  keuntungan: tajam, tipis dan rata.
2.Pisau khusus  keuntungan ketebalan graft dapat diatur dan merata
3.Dermatome (dermatome tangan = “drum dermatome”, dermatome listrik,
dan tekanan udara)  dapat mempertahankan jarak anatara mata pisau
dengan tebal kulit yang disayat.

Prinsip alat diatas:


Menggerakan pisau untuk memotong kulit agar mendapatkan
selapis kulit yang ketebalannya tergantung pada kontrol dari
operator atau berdasarkan kalibrasi yang ada pada alat tersebut.
PROSEDUR

Persiapan : tentukan daerah donor yang akan diambil, olesi


dengan parafin steril
Pengambilan : dapat dengan pisau no.22, pisau Humby atau
dengan dermatome
Tentukan ketebalan yang akan diambil
Penempelan dengan penjahitan
Ditutup dengan tulle, kasa lembab, kapas kering
Fiksasi dengan menggunakan Tie over, dressing bandage
Evaluasi dilakukan pada hari ke-5
Dilakukan pencabutan benang dan perawatan luka
FULL THICKNESS SKIN GRAFT
(FTSG)

Digunakan untuk menutup defek pada wajah, leher, ketiak,


atau menutup daerah yang diinginkan secara estetik tidak
terlalu jelek.

Indikasi:
- Kehilangan jaringan yang tidak begitu luas
Kontraindikasi:
- Tidak terdapatnya suplai darah
Keuntungan FTSG Kerugian FTSG

 Kecenderungan untuk terjadi  Kemungkinan pengambilan lebih


kontraksi lebih kecil kecil dibandingkan STSG
 Kecenderungan untuk berubah  Hanya dapat menutup defek
warna lebih kecil yang tidak terlalu luas
 Kecenderungan permukaan  Donor harus dijahit atau ditutup
kulit mengkilat lebih kecil oleh STSG bila luka donor agak
 Secara estetik lebih baik dari luas dan tidak dapat ditutup
primer
STSG
 Donor terbatas pada tempat
tempat tertentu seperti inguinal,
supraklavikular, retroaurikular
TEKNIK SKIN GRAFT FTSG

 Defek yang ada dibuat patron dari kasa atau karet sarung tangan bedah,
kemudian dibuat design pada daerah donor sesuai dengan patron.
 Daerah pengambilan : retroaurikuler, supraklavikula, kelopak mata,
perut, lipat paha/inguinal, lipat siku.
PROSEDUR

1. Buat patron (cetakan dari daerah resipien)


2. Eksisi donor sesuai patron tepat di subdermal junction
3. Pembuangan jaringan kulit lemak
4. Penempelan pada resipien
5. Penjahitan dari graft ke resipien
6. Penutupan dengan tulle, kapas kering
7. Fiksasi dengan tie over dan dressing bandage
PERAWATAN LUKA DAERAH
DONOR

 Pada donor STSG, balutan baru dibuka setelah proses epitelisasi. Pada
daerah donor terjadi penyembuhan atau epitelisasi:
Thin STSG : 7-9 hari
Intermediete STSG : 10-14 hari
Thick STSG: 14 hari atau lebih
Perawatannya STSG secara umum rata rata 14 hari.
Luka donor FTSG diberlakukan seperti luka jahitan biasa : hari ke- 3
kontrol luka dan hari ke-7 jahitan dapat diangkat.
PENYEBAB KEGAGALAN

 Perdarahan hematoma atau seroma dibawah skin graft


 Kesalahan teknik (imobilisasi tidak sempurna, penempelan graft
terbalik, pergeseran skin graft)
 Daerah resipien memang kurang baik vaskularisasinya (misalnya pada
bekas crush injury)
 Infeksi
TINDAKAN YANG BERKAITAN
DENGAN SKIN GRAFT:

1. Mesh grafting
 Tindakan memperluas skin graft menggunakan skin mesher. Kulit dapat
diperluas 1,5 sampai 9
2. Overgrafting
 Tindakan skin grafting diatas skin grafting yang sudah sembuh yang
dimaksudkan untuk menambah ketebalan, dengan terlebih dahulu
dilakukan de-epitelisasi
3. Immediete skin graft
 Tindakan skin graft yang dilakukan segera setelah terjadi trauma.
Dengan melakukan debridement yang adekuat serta pemberian
antibiotik yang adekuat. Cara ini punya keuntungan waktu perawatan
yang lebih singkat, angka infeksi lebih rendah, biaya lebih ringan.
4. Delayed skin graft
Tindakan menunda penempelan skin graft, kulit disimpan dalam suhu
4oC, penempelan dilakukan beberapa waktu kemudian.
5. Composite graft
Graft yang terdiri lebih dari satu jaringan yang dipindahkan dalam satu
kesatuan untuk membantu mengembalikan struktur yang khusus.
Contoh: auricular composie graft, untuk rekonstruksi hidung.
KESIMPULAN

 Skin graft merupakan tindakan memindahkan sebagian atau seluruh


tebalnya kulit dari donor ke resipien yang membutuhkan revaskularisasi
untuk menjamin kelangsungan hidup kulit yang dipindahkan tersebut.
 Pelaksanaan skin graft bergantung kepada tebal/tipisnya skin graft yang
akan dipindahkan dari donor ke resipien
 Penyebab terjadinya kegagalan tindakan skin graft harus selalu dievaluasi

Anda mungkin juga menyukai