Anda di halaman 1dari 14

H A K TI H U SADA M U LIA

M A DIU N

Split Thickness
Skin Graft

Arris Dita Samudra 201402005

OLEH KELOMPOK 3 :
Arris Dita Samudra
Ulfa Nur Baiti
Vidya Kusumawati
Vriska Anjarini
STSG (split thickness skin graft) ???

Split thickness skin graft merupakan tindakan


yang definitif sebagai penutup defek yang permanen
atau hanya sebagai tindakan yang sementara sambil
menunggu tindakan yang definitif.
FUNGSI
Untuk menutup defek kulit yang luas
Untuk menutup ulkus kulit yang kronik yang tidak
sembuh-sembuh.
Untuk menutup daerah luka bakar
Pencegahan bekas luka contracture
Cacat pada jaringan lunak dan mempercepat
penyembuhan luka
INDIKASI
Tumor kulit atau jaringan subkutan
Defek kulit yang luas
Luka yang luas
Luka dengan vaskularisasi yang adekuat
Luka tanpa infeksi yang jelas
KONTRAINDIKASI
Luka Terinfeksi memiliki jaringan buruk vascularized dan
nekrotik.
Tulang terkena tanpa periosteum, tulang rawan tanpa
perichondrium, tendon tanpa paratenon atau saraf struktur.
KLASIFIKASI

cangkok ditransfer dari donor ke situs


Autograft penerima yang sama individu.

transplantasi antara individu dari spesies


Allograft yang sama.

graft transplantasi antara individu dari


Xenograft individu yang berbeda.

graft transplantasi antara genotipe cocok


Isograft genetik, seperti kembar identik.
Revis (2006) membagi STSG sendiri menjadi 3 kategori yaitu :

Thiersch atau ollier-Thiersch berukuran 0,008 - 0,012 inci atau


terdiri dari epidermis dan 14 bagian lapisan dermis. (STSG-T)
Intermediate (Medium) berukuran 0,012 - 0,018 inci atau
terdiri dari epidermis dan 12 bagian lapisan dermis. (STSG-M)
Three quater Thickness Graft berukuran 0,018 - 0,030 inci atau
terdiri dari epidermis dan 34 bagian lapisan dermis. (STSG-
THK)
PROSES
Ada beberapa tahap pelaksanaan prosedur skin graft dengan jenis STSG,
antara lain:
1. Pemotongan
Pemotongan pada STSG dapat ditempuh dengan beberapa cara yaitu:
a. Mata pisau dermatom
Untuk memotong pada graft yang luas dengan ketebalan yang sama.

b. Drum Dermatom
Alat ini dapat digunakan lembaran kulit yang luas dengan ketebalan yang
tidak teratur.
c. Free-Hand
Metode pemotongan lain untuk jenis STSG adalah free hand dengan pisau.
metode ini dapat dilakukan dengan pisau bedah, alat yang lain seperti pisau
Humby, mata pisau Weck dan pisau Blair.

d. Dermatom dengan tenaga udara dan listrik


Bila menggunakan dermatom jenis ini, ahli bedah harus terbiasa dengan
pemasangan mata pisau dan bagaimana mengatur ketebalan graft serta
memeriksa peralatan sebelum operasi dimulai.
2. Pelubangan
Teknik ini berguna untuk memperluas permukaan area graft hingga
9 kali permukaan area donor. Teknik ini juga sangat berguna jika kulit
donor tida cukup untuk menutup area luka yang luas,
3. Pemasukan graft
Setelah graft dipotong, tindakan selanjutnya adalah mengamati
hemostasis. Setelah semuanya sempurna, kemudian graft ditempatkan
pada dasar luka.
4. Pembalutan
Pembalutan dilakukan untuk memberikan tekanan yang sama pada
seluruh area graft tanpa adanya perlekatan. Pembalutan juga bertujuan
untuk mengimobilisasikan area graft dan mencegah pembentukan
hematom pada bagian bawah graft.
KOMPLIKASI

Komplikasi cangkok kulit split-ketebalan graft kontraksi, kegagalan


graft, hiperpigmentasi, gatal dan kekeringan graft, daya tahan dan
pertumbuhan masalah adalah komplikasi yang paling umum dari kulit
ketebalan split-okulasi. Kontraksi primer, sebuah

Penyebab Kegagalan STSG seperti :


1. Ketidakcukupan dalam penempelan (vaskularisasi rendah)
2. Hematoma, seroma
3. Fiksasi graft yang tidak memadai dan pencukuran transplantasi
4. Infeksi (di Streptococcus tertentu, yang dapat "memakan"
transplantasi dalam waktu 24 jam)
5. kesalahan teknis (graft terlalu tebal, terlalu tipis atau transplantasi
yang terbalik)
6. masalah kesehatan sistemik dan status gizi buruk.
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN

Keuntungan dari STSG adalah


STSG digunakan untuk melapisi luka yang luas, garis rongga,
kekurangan lapisan mukosa, menutup flap pada daerah donor dan
melapisi flap pada otot.
STSG juga dapat digunakan untuk mencapai penutupan yang
menetap pada luka tetapi sebelumnya harus didahului dengan
pemeriksaan patologi untuk menentukan rekonstruksi yang akan
dilakukan
Daerah donor STSG dapat sembuh secara spontan dengan sel yang
disediakan oleh sisa epidermis yang ada pada tubuh.
Kelemahan dari STSG :
Aliran pembuluh darah serta jaringan pada STSG mempunyai sifat
mudah rusak terutama pada area yang luas dan hanya ditunjang
atau didasari dengan jaringan lunak
STSG juga mengalami kontraksi selama proses penyembuhan dan
tidak ikut tumbuh sesuai usia.
STSG tidak tahan dengan terapi radiasi
Dapat kehilangan ketebalan kulit, tekstur lembut yang abnormal,
kehilangan pertumbuhan rambut dan pigmentasi yang tidak normal
sehingga kurang sesuai dari segi kosmetik atau keindahan.
Luka yang dibuat pada daerah donor dimana graft tersebut
dipotong selalu akan lebih nyeri daripada daerah resipien.
STSG juga cenderung mengalami pigmentasi abnormal (baik pucat
atau keputihan) atau hiperpigmentasi.
Bila digunakan untuk menutupi luka bakar yang luas pada daerah
wajah, STSG dapat memberikan hasil yang kurang memuaskan.
PERAN PERAWAT
1. Pemberi asuhan keperawatan: perawat memberikan perawatan
luka kepada pasien setelah dilakukan tindakan skin graft dan
memberikan intervensi sesuai diagnosa yang dialami pasien.
2. Advokat pasien: menginterprestasikan berbagai informasi dari
pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam
pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien- mempertahankan dan melindungi hak-
hak pasien.
3. Edukator: memberikan informasi kepada pasien tentang tindakan
skin graft yang akan dilakukan
4. Koordinator: mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
kebutuhan pasien
5. Kolaborator: perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri
dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan
termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk
pelayanan selanjutnya
6. Konsultan: tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan.
I

IN

Anda mungkin juga menyukai