Anda di halaman 1dari 21

PITFALL THYROIDECTOMY

JOSUA SAING
Pendidikan Subspesialisasi
Ilmu Bedah Onkologi/Kepala dan
Leher
FK Unpad/RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung
2014

Perdarahan

Perdarahan intraoperatif dapat menutupi struktur


yang penting saat operasi dan dapat meningkatkan
resiko komplikasi pada struktur lainnya.
Hemostasis dan diseksi yang tepat dan cepat dapat
mencegah terjadinya komplikasi
Perdarahan pasca operasi merupakan suatu
keadaan emergensi (insidens 0,3-1%)
Dapat menyebabkan gangguan jalan nafas akibat
penekanan trakea.
Sumber perdarahan dapat berasal dari jaringan
thyroid, pembuluh darah, otot maupun jaringan
subkutis dan kutis

Dapat dinilai dari produksi drain yang aktif,


pembesaran leher, serta kesulitan bernafas
merupakan tanda obstruksi
Penanganan: jahitan di buka, evakuasi clot dan
bila perlu hemostasis ulang di kamar operasi
Pencegahan:
karena jaringan tiroid kaya akan pembuluh darah
hindari cedera pada jaringan tiroid selama operasi.
Hemostasis yang adekuat dengan ligasi maupun
diatermi sebelum penutupan luka.

Cedera Nervus laryngeus


Cedera N. Laryngeus Reccurent

NLR Paralysis (Immobile Vocal Cord) dapat


bersifat temporer 1-2% ataupun permanen 1%
Resiko yang mempengaruhi dapat berupa
kelainan tiroid maupun keganasan yang besar,
abnormalitas anatomi, dan operasi yang
berulang
Mekanisme: transeksi parsial atau komplit,
thermal injury, ligasi maupun tekanan dan
regangan pada nervus

Gejala: unilateral
suara serak, lemah
bilateral
stridor, obstruksi
airway
Pencegahan:
- mengenal lokasi dan variasi hubungan
antara a.thyroidalis inferior dan NLR
-mengenal N. Laryngeus non reccurent
hanya1% dan biasanya pada sisi kanan
- ligasi arteri thyroidalis inferior sedekat
mungkin dengan kapsul thyroid

Penanganan:
Bila
cedera intraoperative reanastomosis
dengan benang nonabsorbable 10/0
Post operative:
cedera unilateral: injeksi materil vocal cord
(Teflon, hydrogen gel, silicon), medialisasi
vocal cord.
cedera bilateral : trakeostomi
cordotomy &
arytenoidectomy

Cedera N.Laryngeus Superior


N.laryngeus
superior
cabang
interna
mempersarafi membran thyrohyoid dan
mukosa laryng diatas vocal cord dan
pharynx posterior
Gejala: hilangnya sensasi bagian atas dari
larynx dan posterior pharynx
disfagia,
aspirasi, terutama menelan cairan
Resiko meningkat pada pembesaran thyroid
melewati cartilago thyroid

N.Laryngeus superior cabang eksterna


mempersarafi musculus cricothyroid dan
menegangkan vocal cord untuk nada tinggi
Gejala:unilateral
mengubah warna nada
suara dan kapasitas volume terutama nada
tinggi, bilateral suara monoton, serak dan
mudah lelah.
Pencegahan:
traksi kel.thyroid kearah
caudal dan lateral serta ligasi pemb. darah
sedekat mungkin dengan kapsul thyroid
pole atas
Penanganan: speech therapy

Hypoparathyroid
Dapat terjadi akibat komplikasi tiroidektomi
karena terangkatnya kelenjar paratiroid
ataupun cedera pemb.darah paratiroid
Bersifat
temporer/transient sekitar 50%,
dan permanen sekitar 3-25%
Gejala dapat muncul hari 1-5 pasca operasi
total tiroidektomi kebas/parestesi dijari kaki,
tangan maupun sekitar mulut, carpopedal
spasm (Chvosteks dan Trousseaus sign)
sampai tetani dan laryngospasm

Pencegahan: identifikasi kelenjar paratiroid saat


tiroidektomi, ligasi pemb.darah tiroid inferior
sedekat mungkin dengan kapsul tiroid.
Penanganan:
- saat operasi bila terangkat dipastikan dengan
biopsi, dan ukuran 1 mm di autotransplantasi
pada m.sternocleidomastoideus
- Terapi:10 ml Ca glukonas 10% bolus I.V pelan
selama 10-20 menit
Maintenance: Ca carbonas 2-3 gr/hari dan
calcitriol 0,25-0,5 mg/hari

Flemming W,Lynn JA,Smith SGT,Kekis BP. Complications in Endocrine Surgery.In: Papalois VE,Hakim NE,editor.Surgical
Complication.2007.British.London

Thyroid Storm

Komplikasi yang jarang namun cukup serius


bila terjadi dapat mengancam jiwa
Terjadi pada pasien dengan hipertiroid dng
penanganan tidak adekuat
peningkatan
sintesis dan pelepasan hormon tiroid yang
abnormal
Gambaran klinis ditandai dengan severe acute
hyperthyroidism : kenaikan suhu tubuh yang
tinggi dan cepat, takikardi, perubahan status
mental, diare, mual, muntah
kegagalan
sistem jantung,otak, hati , saluran cerna

Tujuan Penanganan berupa terapi suportif seperti cairan,


elektrolit, sedasi, oxygen, dan penurunan suhu tubuh,
perawatan intensif serta menghambat sintesis dan
pelepasan hormon thyroid:
Stop manipulasi thyroid
stop operasi
Oksigenasi
Pemberian cairan dan elektrolit
Pemberian glukosa dalam dosis besar
Menurunkan suhu tubuh, asetaminofen 650 mg/4 jam
Propanolol 4-10 mg/kg i.v
tidak lebih 1mg/menit
dengan pemantauan EKG
PTU 600 mg kemudian 200 mg/6 jam
Hidrokortison 100 mg kemudian 300 mg/hari
Sodium or Potassium iodide 1- 2,5 g i.v /8 jam

Castillo NB,Farrel M, Lore JM. Endocrine Surgery.In: Medina JE< Lore JM.,editor.An Atlas
edition.2005.Elsevier.Philadelphia.

of Head & Neck Surgery.4 th

Infeksi
Infeksi terjadi sekitar 1-2% dari seluruh kasus
Gejala:
cellulitis: eritem, hangat dan nyeri sekitar luka
superficial abscess: ditandai dengan adanya nyeri
tekan dan fluktuasi
deep neck abscess: demam, nyeri, lekositosis dan
takikardia
Pencegahan: teknik pembedahan steril
Penanganan: antibiotik broad spectrum
drainase abses

Cedera Oesofagus
Merupakan komplikasi yang jarang
Resiko
meningkat pada diseksi leher
sentral, completion thyroidectomy pada
penyakit rekuren, extensive malignancy,
retrooesophagal
extension
terutama
displace
trakea
sehingga
permukaan
anterior oesofagus ekspose.
Gejala:
nyeri
pada
leher,
emfisema
subkutan, ektravasasi cairan/makanan

Pencegahan : pemasangan NGT untuk


mempermudah identifikasi oesofagus saat
operasi
Penanganan
: pengenalan segera dan
penjahitan perforasi pada oesofagus

Cedera Trakea
Dapat terjadi saat mobilisasi kelenjar thyroid
dari trakea dimana sangat melekat ataupun
trakea yang lembut
robekan trakea
Penanganan:
jahitan dengan benang2/0
absorbable
Trakeomalasia

Dapat disebabkan goiter yang lama


sehingga menekan atau merusak cincin
kartilago trakea
trakea kolaps setelah
kel.tiroid diangkat
Penanganan : trakeostomi

Cedera Duktus Torasikus

Komplikasi yang jarang terjadi pada operasi


tiroidektomi
Lebih sering terjadi pada saat RND terutama
sisi kiri pada kasus keganasan tiroid
Pengenalan intraoperatif terhadap adanya
chyle fistula
cedera duktus torasikus
Dapat mengganggu nutrisi, penyembuhan luka
dan perawatan yang lama
Identifikasi intraoperatif dan dilakukan
penjahitan
Perawatan konservatif: closed vacum suction
drainage dan modifikasi diet

Flemming W,Lynn JA,Smith SGT,Kekis BP. Complications in Endocrine Surgery.In: Papalois VE,Hakim NE,editor.Surgical
Complication.2007.British.London

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai