Anda di halaman 1dari 30

BEDAH ANAK

Hery Poerwosusanta dr SpB SpBA FICS


Bag. Bedah FK Unlam/RSUD Ulin
Banjarmasin
Apa yang dimaksud Bedah Anak

 Adalah Ilmu Bedah pada neonatus, bayi,


anak sebelum dan setelah lahir sampai
dengan adolesen.
UU kesehatan RI s/d 18 thn
 Penyakit kongenital
Mengapa perlu belajar
Ilmu Bedah Anak
 Ada perbedaan dengan ilmu bedah pada
dewasa
 Perbedaan terutama pada faktor Fisik dan
Psikologis:
 Bukan merupakan manusia dewasa dalam
ukuran mini (miniatur)
 Mempunyai permasalahan fisik dan psikis
 Diutamakan kelainan kongenital
Faktor fisik

 PEMBELAHAN SEL:
- Dewasa: Reproduksi, Penyembuhan luka
- Anak : pertumbuhan dan perkembangan
 PENYEMBUHAN LUKA:
Anak lebih baik dan cepat
 KOMPLIKASI PEMBEDAHAN:
Fase transisi parasit independen
 KETAHANAN TERHADAP INFEKSI:
Bayi imunitas pasif, perlahan lahan menjadi aktif
 PENANGANAN PEMBEDAHAN:
Jenis pembedahan
 Anak:  Dewasa:
- Kongenital - Tumor : epitelial
- Trauma - Radang
- Tumor : embrional - Degenerasi
- Trauma
Faktor Psikologis

 Hubungan antara dokter dengan pasien:


- Kesulitan membuat anamnesis
- Perlu bantuan orang lain
- Perlu penerangan mengenai penyakit, perawatan, terapi dan
prognosis

 Masalah memondokan pasien


 Pemberian instruksi harus jelas
 Kehidupan lingkungan yang baru
 Waktu mondok sesingkat mungkin
Keberhasilan/kegagalan penanganan
 Keberhasilan: operasi berhasil baik, pasca
operasi setia follow up
 Kegagalan: operasi berhasil baik, pasca
operasi jatuh dalam trauma psikis
OBSTRUKSI
 Hambatan atau sumbatan pada organ
berongga atau memiliki saluran
Jenis-jenis obstruksi
 Traktus respiratorius
 Traktus digestivus
 Traktus urinarius
 Traktus urogenitalis
 Traktus biliaris
Etiologi obstruksi
 Kelainan kongenital
Contoh : atresia usus (atresia duodenum, jejuno-
ileal, atresia rekti), intestinal aganglionosis,
mekonium ileus, Volvulus Midgut atau duplikasi
intestinal.
 Kelainan didapat (acquired)
 Intususepsi
Tanda-tanda obstruksi total
 Sakit perut
 Obstipasi
 Kembung
 Muntah
 Abdominal sign: distensi, darm countour,
darm staifung.
Obstruksi setinggi esofagus
Obstruksi yang terjadi pada traktus digestivus:
Obstruksi setinggi gaster misalnya: volvulus gaster,
stenosis pilorik hipertrofi, dan atresia pylorus
Obstruksi setinggi duodenum misalnya: atresia

duodenum, stenosis duodenum


Obstruksi setinggi jejunoileal seperti : atresia
jejunum/ileum, intusussepsi, hernia inkarserata
Obstruksi setinggi kolorektal seperti: atresia kolon-rektum,
Hirschsprung disease, Malformasi anorectal
Obstruksi tinggi
Obstruksi
tengah
Obstruksi rendah
Akibat obstruksi usus
 Proksimal sumbatan akan mengalami dilatasi,
penekanan diagfragma, akibat gangguan
pernafasan & hipoksia jaringan
 Muntah, aspirasi
 Regangan usus akan mengalami nyeri kolik
 Dehidrasi
 Dilatasi usus, gangguan vaskularisasi usus,
perforasi
Diagnosis obstruksi
 Klinis
 Radiologis
 Laboratorium
Penanganan obstruksi usus
 Pemasangan Infus dan koreksi cairan
 Pasang NGT dan dekompresi (dibuka)
 Antibiotik broadspektrum
 Termoregulasi
Derajat dehidrasi
Dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi
ringan Sedang berat
5% EBV 10% EBV 15% EBV

6% BB 8% BB 10% BB

Mukosa kering, nadi Turgor turun Syok


cepat

Resusitasi 24 jam 20 ml/kgBB/jam


Hernia
Volvulus
Holiday segar
 10 kg I : 100ml/kgBB/24 jam atau 4ml/kgBB/jam
 10 kg II: 50 ml/kgBB/24 jam atau 2 ml/kgBB/jam
 10 kg III: 20 ml/kgBB/24 jam atau 1 ml/kgBB/jam
Invaginasi
 Keadaan dimana suatu segmen usus
proksimal masuk ke dalam lumen usus
distal, sehingga menyebabkan
penyumbatan, diikuti dengan strangulasi
dan nekrosis usus

Anda mungkin juga menyukai