UMITRA
OKTOBER 2020
Definisi
• Berasal dari bahasa Yunani
• “a” yang berarti tidak ada
• trepsis yang berarti makanan atau nutrisi
• kelainan congenital anus dimana anus
tidak mempunyai lubang untuk mengeluarkan
feces karena terjadi gangguan pemisahan
kloaka yang terjadi saat kehamilan
Etiologi
• secara pasti belum diketahui
• gangguan pertumbuhan, fusi, dan
pembentukan anus dari tonjolan
embriogenik.
• gangguan pemisahan kloaka menjadi rectum
dan sinus urogenital sehingga biasanya
disertai dengan gangguan perkembangan
septum urorektal yang memisahkannya
Klasifikasi
• Tinggi (supralevator) → rektum berakhir di atas
M.Levator ani dengan jarak antara ujung buntu
rectum dengan kulit perineum >1 cm. Biasanya
disertai dengan fistel ke saluran kencing atau
saluran genital
• Intermediate → rectum terletak pada M.levator ani
tapi tidak menembusnya
• Rendah (translevator) → Rektum menembus M. Levator
ani sehingga jarak antara kulit dan ujung rektum
paling jauh 1 cm. Dapat berupa stenosis anus yang
hanya membutuhkan dilatasi membran atau merupakan
membran anus tipis yang dapat dibuka segera
setelah anak lahir
Patofisiologi
• Umumnya pada minggu ke 7-10 perkembangan janin
• Anus dan rectum berkembang dari embrionik bagian
belakang
• Ujung ekor dari bagian belakang berkembang menjadi
kloaka dan kanalis anorektal
• Saat terjadi penyempitan pada kanal anorektal dan
kegagalan migrasi dan perkembangan struktur kolon
(kegagalan dalam agenesis sacral dan abnormalitas
pada uretra dan vagina) menyebababkan tidak ada
pembukaan usus besar yang keluar anus sehingga fecal
tidak dapat dikeluarkan dan intestinal mengalami
obstruksi
PATWAY ATRESIA ANI
Manifestasi klinis
• Mekonium tidak keluar dalam 24 jam
pertama setelah kelahiran
• Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu
rectal pada bayi
• Mekonium keluar melalui sebuah fistula
atau anus yang salah letaknya
• Distensi bertahap dan adanya tanda-tanda
obstruksi usus (bila tidak ada fistula)
• Bayi muntah-muntah pada umur 24-48 jam
• Pada pemeriksaan rectal touché terdapat
adanya membran anal
• Perut kembung
Pemeriksaan
Penunjang
RADIOLOGI
• Udara dalam usus berhenti tiba-tiba yang
menandakan obstruksi di daerah tersebut
• Tidak ada bayangan udara dalam rongga pelvis
pada bayi baru lahir atau udara berhenti tiba-
tiba di daerah sigmoid, kolon/rectum
• Dibuat foto AP dan lateral, Bayi diangkat
dengan kepala dibawah dan kaki diatas pada
anus, sehingga pada foto daerah antara
radioopaque dengan dengan bayangan udara
tertinggi dapat diukur
Penatalaksanaan Medis
Terapi pembedahan pada bayi baru lahir bervariasi
sesuai dengan keparahan kelainan
Semakin tinggi gangguan, semakin rumit prosedur
pengobatannya
Tahap awal pembuatan colostomy
Selanjutnya anoplasti perineal yaitu dibuat anus
permanen (prosedur penarikan perineum abnormal)
dilakukan pada bayi berusia 12 bulan
Pembedahan ini dilakukan pada usia 12 bulan
dimaksudkan untuk memberi waktu pada pelvis untuk
membesar dan pada otot-otot untuk berkembang
Tindakan ini juga memungkinkan bayi untuk menambah
berat badan dan bertambah baik status nutrisinya
Kedua kaki digantung
Identifikasi anal dimple
dengan perban
Cutting pada bagian mid line
diperdalam
Tampak anus terbelah Jahitan teugel 4 sisi setelah
Sebelum tembus ke rektum rektum ditembus dengan cutting
dilakukan jahitan teugel 2 sisi
Jahit mukasa rektum
dengan kulit anus 8 penjuru
dengan benang zyde 4-0
Penatalaksanaan Keperawatan
Pengkajian
• Biodata klien
• RPD
• RPS
• Riwayat psikologis
• Koping keluarga dalam menghadapi masalah
• Riwayat tumbuh kembang
• BB lahir abnormal
• Kemampuan motorik halus, motorik kasar, kognitif
dan tumbuh kembang pernah mengalami trauma saat
sakit
• Sakit kehamilan mengalami infeksi intrapartal
• Sakit kehamilan tidak keluar mekonium
• Riwayat sosial
• Hubungan sosial
• Pemeriksaan fisik
Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
• Gangguan eliminasi bowel b.d tidak lengkapnya
pembentukan anus
• Risiko kekurangan volume cairan b.d menurunnya
intake, muntah
• Cemas orang tua b.d kurang pengetahuan tentang
penyakit dan prosedur perawatan
Post Operasi
• Kerusakan integritas kulit b.d terdapat stoma sekunder
dari kolostomi
• Kurang pengetahuan b.d perawatan di rumah
Definisi
• Megakolon bawaan
HD ditandai dengan tidak adanya sel
ganglion mienterika dan submukosa di
saluran pencernaan bagian distal;
mengakibatkan penurunan motilitas di
segmen usus yang terkena
Etiologi
• aganglionosis Meissner dan Aurbach
dalam lapisan dinding usus
• mulai dari spingter ani internus ke arah
proksimal
• 70 % terbatas di daerah rektosigmoid
• 10 % sampai seluruh kolon dan sekitarnya
• 5 % dapat mengenai seluruh usus sampai
pilorus
Patofisiologi
• Sel ganglion, yang berasal dari puncak saraf,
bermigrasi ke kaudal dengan serabut saraf
vagal di sepanjang usus.
DEFINISI
•Karakteristik dari penyakit ini adalah terjadinya
inflamasi progresif pada duktus bilier sehingga
terjadi obstruksi ekstrahepatal yang akhirnya
dapat menyebabkan fibrosis dan sirosis hepar,
•Atresia bilier ada 2 tipe yaitu: 1.) Syndromic atau
fetal, disertai beberapa kelainan kongenital
(1020%). 2.) non syndromic, tanpa disertai
kelainan kongenital yang lain (80-90%).
ETIOLOGI