2.Patofisiologi
Labioskizis terjadi akibat kegagalan fusi atau penyatuan frominem maksilaris dengan frominem
medial yang diikuti disrupsi kedua bibir rahang dan palatum anterior. Masa krisi fusi tersebut
terjadi sekitar minggu keenam pascakonsepsi.
Sementara itu, palatoskizis terjadi akibat kegagalan fusi dengan septum nasi.
TINGKAT KELAINAN
BIBIR SUMBING
BERVARIASI
• Unilateral Incomplete. Celah sumbing hanya disalah satu sisi
bibir dan memanjang hingga ke hidung.
• Unilateral Complete. Celah sumbing yang terjadi hanya
disalah satu sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung
• Bilateral Complete. Celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir
dan memanjang hingga ke hidung.
•
TANDA DAN
GEJALA
• Terjadi pemisahan langit-langit
• Terjadi pemisahan bibir
• Terjadi pemisahan bibir dan langit-langit
• Infeksi telinga berulang, berat badan tidak bertambah
• Pada bayi tidak terjadi regurgitas nasal ketika menyusui yaitu keluarnya air susu dari
hidung.
• Komplikasi
PENATALAKSANAA
N
Pemberian ASI secara langsung dapat pula diupayakan jika ibu mempunyai refleks mengeluarkan air susu dengan baik
yang mungkin dapat dicoba dengan sedikit menekan payudara.
•
• Bila anak sukar mengisap sebaiknya gunakan botol peras (squeeze bottles), untuk mengatasi gangguan mengisap,
pakailah dot yang panjang dengan memeras botol maka susu dapat didorong jatuh di belakang mulut hingga dapat
diisap. Jika anak tidak mau, berikan dengan cangkir dan sendok.
•
• Dengan bantuan ortodontis dapat pula dibuat okulator untuk menutup sementara celah palatum agar memudahkan
pemberian minum, dan sekaligus mengurangi deformitas palatum sebelum dapat melakukan tindakan bedah.
•
• Tindakan bedah, dengan kerja sama yang baik antara ahli bedah, ortodontis, dokter anak, dokter THT, serta ahli
wicara.
•
ATRESIA
ESOPHAGUS
Athresia Esophagus adalah suatu kondisi medis kongenital yang mempengaruhi saluran pencernaan.
Athresia Esophagus adalah perkembangan embrionik abnormal esophagus yang menghasilkan
pembentukan suatu kantong (blind pouch), atau lumen berkurang tidak memadai yang mecegah
perjalanan makanan atau sekresi dari faring ke perut. Atresia berarti buntu, atresia esofagus adalah suatu
keadaan tidak adanya lubang atau muara (buntu), pada esofagus
1.Manifestasi klinis
Ditemukan riwayat polihydramnion pada ibu.
Kateter yang dipakai untuk resusitasi tidak dapat masuk ke lambung.
Terdapat banyak sekresi mulut pada bayi.
Bayi tersedak, batuk atau sianotik pada saat diberi minum
2.Etiologi
Etiologi dari atresia esophagus yaitu kegagalan pada fase embrio terutama pada bayi yang
lahir prematur.
ATRESIA REKTI DAN
ANUS
Atresia rekti adalah obstruksi pada rektum. Atresia anus adalah obstruksi pada anus. salah satu bentuk
kelainan bawaan yang menunjukan keadaan tidak adanya anus, atau tidak sempurnanya anus
Etiologi
Belum diketahui secara pasti
Merupakan (kegagalan perkembangan) anomaly gastrointestinal (sistem pencernaan) dan
genitourinary (sistem perkemihan)
Gangguan pertumbuhan fungsi dan pembentukan anus dari tonjolan embrionik
Pada atresia anus, diduga ada keterlibatan kelainan genetik pada khromosom 21
PENATALAKSANAA
Kepada orang tua perlu N
diberitahukan mengenai kelainan pada anaknya dan
keadaan tersebut dapat diperbaiki dengan jalan operasi. Operasi akan dilakukan
2 tahap yaitu tahap pertama hanya dibuatkan anus buatan dan setelah umur 3
bulan dilakukan operasi tahapan ke 2, selain itu perlu diberitahukan perawatan
anus buatan dalam menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi. Serta
memperhatikan kesehatan bayi.
HISCHPRUNG
Hirschprung merupakan kelainan konginetal berupa obstruksi pada sistem
Etiologi
Adapun yang menjadi penyebab Hirschsprung atau Mega Colon itu sendir adalah diduga
terjadi karena faktor genetik dan lingkungan sering terjadi pada anak dengan Down
syndrom, kegagalan sel neural pada masa embrio dalam dinding usus, gagal eksistensi,
kranio kaudal pada myentrik dan sub mukosa dinding plexus.
TANDA DAN
GEJALA
Asuhan kebidanan
Mempertahankan kesehatan bayi (pemberian makan yang cukup gizi sesuai dengan
kebutuhan, serta menghindarkan kontak infeksi).
Memberikan penjelasan kepada orang tua bahwa keadaan kuning pada
bayi berbeda dengan bayi lain yang kuning akibat hiperbilirubin biasa yang hanya dapat
dengan terapi sinar atau terapi lain. (Ngastiyah,2005)
OMFALOKEL
Omphalocele adalah defek (kecacatan) pada dinding anterior abdomen pada dasar dari umbilical cord dengan
herniasi dari isi abdomen. Organ-organ yang berherniasi dibungkus oleh peritoneum parietal. Omphalocele adalah
suatu keadaan dimana dinding perut mengandung struktur muskulo aponeuresis yang kompleks. Aponeuresis adalah
lembaran jaringan mirip tendon yang lebar serta mengkilap untuk membungkus dan melekatkan otot yang satu
dengan yang lainnya dan juga dengan bagian yang digerakkan oleh otot tersebut.
Etiologi
Menurut Rosa M. Scharin (2004), etiologi pasti dari omphalocele belum diketahui.
Faktor resiko tinggi yang berhubungan dengan omphalokel adalah resiko tinggi kehamilan seperti :
•
• Infeksi dan penyakit pada ibu
•
• Penggunaan obat-obatan berbahaya, merokok,
•
• Kelainan genetic
•
• Defesiensi asam folat
•
• Hipoksia
•
TANDA DAN
GEJALA
Terdapatnya usus dan organ perut lainnya yang menonjol keluar dinding perut di sekitar
umbilicus. Lubang yang terbentuk bervariasi, tergantung kepada besarnya lubang di pusar.
Jika lubangnya kecil, mungkin hanya usus yang menonjol tetapi jika lubangnya besar, hati
juga bisa menonjol melalui lubang tersebut.
Penatalaksanaan
Tindakan yang dapat dilakukan ialah dengan melindungi kantong omfalokel dengan cairan anti
septik misalnya betadin dan menutupnya dengan kain dakron agar tidak tercemar. Setelah itu
segera melaksanakan persiapan untuk merujuk ke
Rumah Sakit untuk segera dilakukan pembedahan menutup omfalokel agar tidak terjadi cedera
pada usus dan infeksi perut.
Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan yang dapat dilakukan jika menjumpai pasien anak/ bayi yang mengalami
omfalokel, adalah merujuk.
Kerena jika mengalami keterlambatan dalam merujuk maka akan mengalami cedera pada usus
dan infeksi perut.
Hernia Diafragmatika
• Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang
tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai
"pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan
menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan
TANDA DAN
GEJALA
• Asidosis metabolic
• Muntah terus menereus
• Pertumbuhan terhambat
• Perkembangan abnormal
• Kadar metabolit pada darah dan urin meningkat
SEKIAN DARI KAMI
TERIMAKASIH!
INGAT ADA 3 HAL YANG PALING DI BENCI ORANG,
OTAK KOSONG, OMONG KOSONG, DOMPET KOSONG