Anda di halaman 1dari 38

ASKEB NEONATUS, BAYI, BALITA DAN

ANAK PRASEKOLAH
TENTANG HIRSCHPRUNG, OBSTRUKSI BILIARIS, DAN OMFALOKEL

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

1. Adinda 8. Indah Septia Ningsih


2. Amelia Eliza Putri 9. Lusiana A
3. Anggi Rizky Putri 10. Maulidina Khumairoh
4. Deka Ratnasari 11. Mega Rahayu
5. Elsi Wulandari 12. Resta Andila
6. Fadila Okta 13. Shintiyana Anggraeni
7. Ika Fitri Muelina 14. Yeni Astriyanti

DOSEN PENGAJAR : Annisa Khairiah, SST., M.Kes


MEGA COLON ATAU
HIRSCHPRUNG
PENGERTIAN MEGA COLON

Penyakit Hirschsprung (Megakolon Kongenital)


adalah suatu penyumbatan pada usus besar yang
terjadi akibat pergerakan usus yang tidak adekuat
karena sebagian dari usus besar tidak memiliki
saraf yang mengendalikan kontraksi ototnya.
PATOFISIOLOGI MEGA COLON

Istilah congenital aganglionic megakolon


menggambarkan adanya kerusakan primer dengan
tidak adanya sel ganglion meissner dan auerbach pada
dinding sub mukosa kolon distal. Segmen aganglionic
hampir selalu ada dalam rectum dan bagian proksimal
pada usus besar.
KLASIFIKASI MEGA COLON

Berdasarkan panjang segmen yang terkena,


mega colon dapat dibedakan 2 tipe yaitu:

Penyakit hirschsprung segmen pendek.


Penyakit hirschsprung segmen panjang.
FAKTOR PENYEBAB MEGA COLON
Adapun yang menjadi penyebab Hirschsprung atau
Megakolon yaitu :

Karena faktor genetik .


Karena adanya permasalahan pada persarafan usus
besar paling bawah, mulai anus hingga usus di
atasnya.
Gagal eksistensi .
Gangguan pasase usus tersering pada neonates.
GEJALA YANG TIMBUL PADA
PENDERITA MEGA COLON
a. Pada bayi yang baru lahir :
Perut menggembung
Muntah
Diare encer (pada bayi baru lahir)
Berat badan tidak bertambah Malabsorbsi.

b. Pada anak yang sudah balita :


Sembelit menahun
Perut menggembung
Gangguan pertumbuhan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
MEGA COLON
a. Pemeriksaan dengan barium enema
b. Biopsi isap
c. Biopsi otot rectum
d. Periksaan aktivitas enzim asetil kolin esterase
dari hasil biopsi isap
e. Pemeriksaan aktivitas norepinefrin dari
jaringan biopsi usus.
f. Pemeriksaan colok anus.
Keperawatan Anak Dengan
Masalah Penyakit Hirsprung
a. Pengkajian Keperawatan
(faktor penyebab penyakit hisprung diduga dapat terjadi
karena faktor genetis dan faktor lingkungan)

b. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan
intake yang kurang (Betz, Cecily & Sowden 2002:197)
2. Konstipasi berhubungan dengan obstruksi
3. Perubahan nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh
berhubungan dengan saluran pencernaan mual dan muntah
4. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit dan
pengobatanya. ( Whaley & Wong, 2004 ).
OBSTRUKSI BILIARIS
PENGERTIAN OBSTRUKSI BILIARIS

Obstruksi biliaris adalah penyumbatan saluran


empedu sehingga mengakibatkan
penumpukan bilirubin dan terjadi kuning atau
ikterus. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, yang salah satunya karena
penyumbatan kandung empedu oleh bati
empedu.
ETIOLOGI OBSTRUKSI BILIARIS

Obstruksi duktus biliaris ini sering ditemukan,


kemungkinan desebabkan:
1) Batu empedu
2) Karsinoma duktus biliaris
3) Karsinoma kaput panksreas
4) Radang duktus biliaris komunis yang
menyebabkan striktura
5) Ligasi yang tidak sengaja pada duktus biliaris
komunis
PATOFISIOLOGI
OBSTRUKSI BILIARIS

Penyebab obstruksi biliaris adalah


tersumbatnya saluran empedu sehingga
empedu tidak dapat mengalir kedalam usus
untuk dikeluarkan ( sebagai strekobilin )
didalam feses. (Ngastiyah, 2005)
Tanda dan Gejala
Obstruksi Biliaris
Gejala obstruksi biliaris antaralain :
a. Gambaran klinis gejala mulai terlihat pada akhir minggu pertama
yakni bayi ikterus
b. Kemudian feses bayi berwarna putih agak keabu-abuan dan liat
seperti dempul
c. Urine menjadi lebih tua karena mengandung urobilinogen
d. Perut sakit di sisi kanan atas
e. Demam
f. Mual dan muntah (Zieve David,2009)
g. Nafsu makan berkurang
h. Sulit buang air besar
KLASIFIKASI
OBSTRUKSI BILIARIS
Berdasarkan penyakit yang ditimbulkan, meliputi :

1. Penyakit duktus biliaris intrahepatik :


a. Atresia biliaris
b. Sirosis biliaris primer
c. Kolangitis sklerosing

2. Obstruksi Biliaris Akut


DIAGNOSIS OBSTRUKSI BILIARIS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil


pemeriksaan fisik, adanya tanda ikterus atau kuning
pada kulit, pada mata dan di bawah lidah. Pada
pemeriksaan perut, hati teraba membesar kadang
juga disertai limfa yang membesar.
Pencegahan Obstruksi Biliaris

Mengetahui faktor resiko yang


dimiliki, sehingga mendapatkan
prompt diagnosis dan pengobatan
jika saluran empedu tersumbat.
Penyumbatan itu sendiri tidak
dapat dicegah. (Attasaranya S,
Fogel EL, 2008)
Penanganan dan Penatalaksanaan
Obstruksi Biliaris

1. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis adalah dengan
operasi. operasi membutuhkan tindakan
pembedahan, ekstrasi batu empedu di
duktus, atau insersi stent, dan drainase
bilier paliatif dapat dilakukan denagan
stent yang ditempatkan melalui hati ( trans
hepatik ) atau secara endoskopik.
Lanjutan

2. Penatalaksanaan Keperawatan
Pertahankan kesehatan bayi ( pemberian makanan
cukup gizi sesuai dengan kebutuhan, serta menghindari
kontak infeksi ).
Berikan penjelasan kepada orang tua bahwa kedaan
kuning pada bayinya berbeda halnya dengan bayi
lain yang kuning karena hiperbilirubenemia biasa yang
dapat hanya dengan terapi sinar atau terapi lain.
Pada bayi ini, perlu tindakan bedah karena
terdapatnaya penyumbatan.
Penatalaksanaan Menurut Soap

a. Subjektif
Informasi dari ibu riwayat kesehatan selama hamil dan faktor
etiologi tidak langsung kelainan bahwa seperti faktor : infeksi,
mekanik, obat, usia ibu, hormonal, radiasi dan gizi.

b. Objektif
Ikterik pada umur 2-3 minggu

Peningkatan bilirubin direct dalam serum > 20 % bilirubin


total.
Bilirubinemia

Tinja berwarna seperti dempul

Terjadi hepatomegali
Lanjutan

c. Assesment
Neonatus dengan obstruksi biliaris

d. Asuhan kebidanan
Pertahanan kesehatan bayi dengan pemberian makanan cukup gizi
sesuai dengan kebutuhan, pencegahan hipotermia, pencegahan
infeksi dan lain-lain.
Lakukan konseling pada orang tua agar mereka menyadari bahwa
kuning yang dialami bayinya bukan kuning biasa tetapi
disebabakan karena adanya penyumbatan pada saluran empedu.
Lakukan inform consent dan inform choice untuk dilakukan rujukan.

Penatalaksanaan medisnya ialah dengan tindakan operasi selektif.


Omfalokel
Pengertian Omfalokel

Omphalokel (omfalokel) adalah adanya


protrusi (keadaan menonjol kedepan) pada
waktu lahir dibagian usus yang melalui
suatu defek besar pada dinding abdomen
di umbilikus dan usus yang menonjol hanya
ditutupi oleh membrane tipis transparan
yang terdiri dari amnion dan peritoneum
(W. A. Newman Dorland, 2002).
Insidens Omfalokel

Omfolekel terjadi jika kedua lipatan


ektomesoderm lateral gagal bertemu
di garis tengah abdomen antara
minggu 3 sampai dengan ke 4.
Akibatnya isi abdomen dan peritoneum
dan tali pusat berinsersi ke apeks
jantung.
Etiologi Omfalokel

Penyebab kelainan ini adalah kegagalan dalam


kembali ke rongga abdomen pada waktu janin
berumur 10 minggu hingga menyebankan timbulnya
amfolikel. Kelainan dapat terlihat dengan adanya
protrusi (sembulan) dari kantong yang berisi usus dan
visera absomen melalui detek dinding abdomen pada
umbilicus (umbilicus terlihat menonjol keluar). Angka
kematian kelainan ini tingi bila amfolekel besar
karena kantong dapat pecah dan terjadi infeksi.
Lanjutan

Penyebabnya tidak diketahui. Pada 25 - 40%


bayi yang menderita omfalokel, kelainan ini
disertai oleh kelainan bawaan lainnya, seperti
kelainan:
a. Masalah genetic atau abnormalitas kromosom
b. Hernia diafragmatika kongenital
c. Kelainan jantung atau defek jantung
d. Defisiensi asam folat
Tanda Dan Gejala Omfalokel

Omfalokel yaitu hernia umbilikalis inkomplet


terdapat waktu, lahir ditutup oleh peritonium, selai
Warton dan selaput amnion. Hernia umbilikalis
biasanya tanpa gejala, jarang yang mengeluh nyeri
Banyaknya usus dan organ perut lainnya yang
menonjol pada omfalokel bervariasi, tergantung
kepada besarnya lubang di pusar. Jika lubangnya
kecil, mungkin hanya usus yang menonjol, tetapi jika
lubangnya besar, hati juga bisa menonjol melalui
lubang tersebut.
Prognosis Omfalokel

Penutupan segera defek dengan diameter + 5


cm biasanya berhasil defek yang lebih besar
mungkin perlu ditutup secara bertahap.
Prognosis ditentukan tidak saja oleh ukuran cacat
tetapi juga dietiologi dan kelainan yang
menyertai. Ditemukannya omfalokel
mengharuskannya dilakukan evaluasi janin yang
lengkap termasuk penentuan kariotip.
Patofisiologi Omfalokel

Disebabkan oleh kegagalan alat dalam untuk kembali


ke rongga abdomen pada waktu janin berumur 10
minggu sehingga menyebabkan timbulnaya omfalokel
atau omphalocel. Kelaianan ini dapat segera dilihat
yaitu berupa protrusi dari kantong yang berisi usus
dan visera abdomen melalui defek dinding abdomen
pada umbilicus. Angka kematian tinggi apabila
omfalokel besar karena akantong pecah dan terjadi
infeksi. (DR. Iskandar Wahidiyat (FKUI), 1985).
Manifestasi Klinis Omfalokel

Omphalocel dapat dilihat dengan jelas, karena


isi abdomen menonjol atau keluar melewati area
perut yang tertekan. Berikut ini perbedaan
ukuran omphalokel, yaitu :
Omphalocel kecil hanya usus yang keluar atau
menonjol, sedangkan
Omphalocel besar : usus, hati atau limpa yang
mungkin bisa keluar dari tubuh yang sehat.
Lanjutan

Omphalocel memperlihatkan sedikit pembesaran pada


dasar tali puzat atau kantong membrane yang
menonjol pada umbilicus. Kantong tersebut berukuran
dari kecil sampai berukuran raksasa dan mengenai
hati, limfe dan tonjolan besar pada bowel (isi perut).
Tali pusat biasanya diimsersi ke dalam kantong jika
kantong rupture pada uteru, maka usus akan terlihat
gelap dan edematous. Jika tidak ditutup maka selama
pelepasan, usus menunjukkan normal yang esensial. Kira
kira 1 dari 3 bayi dengan omphalocel diasosiasikan
sebagai congenital anomaly atau abnormal.
Pemeriksaan Diagnostik/
Penunjang Omfalokel

a. Pemeriksaan Fisik
b. Pemeriksaan Laboratorium
c. Pemeriksaan Radiology
Komplikasi Omfalokel

Komplikasi dari penyakit ini adalah :


Infeksi usus

Kekurangan nutrisi dapat terjadi sehingga


perlu balans cairan dan nutrisi yang adekuat
misalnya dengan nutrisi parenteral.
Dapat terjadi sepsis terutama jika nutrisi
kurang dan pemasangan ventilator yang
lama
Nekrosis
Penatalaksanaan Omfalokel

Terapi:
Pengobatan yang diberikan ialah

local dapat diberikan saleb yang


mengandung neomisin dan
basitroasin, selain itu dapat
dipakai juga saleb gentamisin.
Lanjutan

Medis:
Operasi, dilakukan segera setelah lahir
tetapi mengingat bahwa memasukkan
semua usus dan alat visera sekaligus ke
dalam rongga abdomen akan
menimbulkan tekanan yang mendadak
pada paru hingga timbul ganggu
pernafasn, maka operasi biasanya
ditunda beberapa bulan.
Lanjutan

Keperawatan:
Masalah perawatan yang dapat

terjadi adanya resiko infeksi sebelum


dilakukan operasi bila kantong belum
pecah, dioleskan merkurokrom setiap
hari untuk mencegah infeksi.
Perawatan Sehari-hari

Hindari kelembaban
Setelah mandi dibersihkan

dengan kasa steril


Diberi betadine, ditutup 2 lembar

kasa steril, dipakaikan gurita


tetapi tidak terlalu kencang
THANK
YOUUUUU !!!
Created by : Amelia Eliza Putri

Anda mungkin juga menyukai