defek dinding abdomen pada garis tengah dengan berbagai derajat ukuran, disertai hernia visera yang ditutupi oleh membran yang terdiri atas peritoneum di lapisan dalam dan amnion dilapisan luar serta Wharton’s Jelly di antara lapisan tersebut. EPIDEMIOLOGI
Insidens omfalokel berkisar antara 1,5-3 per
10.000 kelahiran dan tampaknya stabil. ETIOLOGI Faktor-faktor yang menimbulkan terjadinya omfalokel: - infeksi - penggunaan obat dan rokok pada ibu hamil - defisiensi asam folat - hipoksia - pengunaan salisilat - kelainan genetik MANIFESTASI KLINIS
1. Organ visera / internal abdomen keluar
2. Penonjolan pada isi usus 3. Teridentifikasi pada prenatal dengan ultrasound DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil
pemeriksaan fisik, dimana terdapat defek pada daerah umbilikus dengan bagian yang tertutup selaput tipis transparan. Di bagian dalam selaput dapat terlihat usus. KLASIFIKASI
Klasifikasi omfalokel menurut Mooreada 3,
yaitu: - Tipe 1 : diameter defek < 2,5 cm - Tipe 2 : diameter defek 2,5 – 5 cm - Tipe 3 : diameter defek > 5 cm PENCEGAHAN
Terpenuhinya nutrisi selama kehamilan seperti
asam folat, vitamin B komplek dan protein. KOMPLIKASI 1. Komplikasi dini adalah infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada permukaan yang telanjang. 2. Kekurangan nutrisi dapat terjadi sehingga perlu balans cairan dan nutrisi yang adekuat misalnya dengan nutrisi parenteral. 3. Dapat terjadi sepsis terutama jika nutrisi kurang dan pemasangan ventilator yang lama. 4. Nekrosis 5. Kelainan kongenital dinding perut ini mungkin disertai kelainan bawaan lain yang memperburuk prognosis. TERAPI
- Bayi dipertahankan dalam lingkungan yang
hangat untuk mempertahankan suhu tubuhnya - Pemasangan sonde lambung untuk mencegah distensi lambung - Pertahankan selaput omfalokel tetap dalam keadaan basah dan steril - Pemberian antibiotik profilaksis PROGNOSIS
Bayi dengan omfalokel lebih sulit untuk
digeneralisasikan, tetapi kebanyakan mortalitas dan morbiditas berhubungan dengan anomaly daripada defek dinding abdomennya itu sendiri. GASTROSCHISIS DEFINISI Gastroskisis adalah defek pada dinding abdomen yang biasanya tepat disebelah kanan dari masuknya korda umbilikus ke dalam tubuh. Ada juga yang terletak di sebelah kiri, namun kasusnya jarang. Sejumlah usus dan kadang-kadang bagian dari organ abdomen lain ikut mengalami herniasi keluar dinding abdomen dengan tanpa adanya membran yang menutupi ataupun kantung. EPIDEMIOLOGI
Insidens gastroskisis berkisar antara 0,4-3 per
10.000 kelahiran dan tampaknya akan meningkat terus. Gastroskisis lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan. Frekuensi gastroskisis dikaitkan dengan ibu usia muda dan jumlah kehamilan rendah. ETIOLOGI
Kehamilan berisiko tinggi seperti infeksi, ibu
usia muda, merokok, penyalahgunaan obat, atau apapun yang memberikan kontribusi terhadap berat badan lahir rendah dapat meningkatkan kejadian gastroskisis. Adanya keterlambatan pertumbuhan intrauterin yang menyebabkan gangguan pertumbuhan janin masih belum jelas. PATOGENESIS Gastroskisis terjadi akibat dari kelemahan tertentu di dinding abdomen dengan ruptur sekunder dan herniasi organ abdomen. Secara tepat embriologi dari gastroskisis tidak jelas. Defek hampir selalu terjadi disebelah kanan umbilikus. Hal ini terjadi akibat dari kegagalan pembentukan somatopleura lateral kanan secara sempurna. Gastroskisis biasanya terisolasi cacat mekanik dan biasanya tidak berkaitan denga peningkatan insiden anomaly lainnya. GAMBARAN KLINIS Bayi dengan gastroskisis biasanya mengalami malrotasi dan kira-kira 23% mengalami atresia usus atau stenosis. Pada saat dilahirkan dengan gastroskisis akan mengalami masalah yang sangat serius karena usus yang terpapar. Suhu yang menurun, kehilangan cairan, dan infeksi merupakan masalah yang utama yang harus dihindari. Pasien gastroskisis lebih cenderung akan lahir prematur untuk usia kehamilan dibandingkan bayi dengan omfalokel. DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil
pemeriksaan fisik, dimana defek dinding abdomen terbuka tanpa tertutup peritoneum. MASALAH SETELAH KELAHIRAN Usus-usus, visera, dan seluruh permukaan rongga abdomen yang berhubungan dengan dunia luar menyebabkan: a. Penguapan dan pancaran panas dari tubuh cepat berlangsung, sehingga terjadi dehidrasi dan hipotermi. b. Kontaminasi usus dengan kuman cepat berlangsung, sehingga terjadi sepsis. c. Aerofagi menyebabkan usus-usus distensi, sehingga mempersulit koreksi pemasukan usus ke rongga abdomen waktu pembedahan. KOMPLIKASI - Distress pernapasan (kesalahan peletakan isi abdomen akan menyebabkan gangguan pengembangan paru) - Nekrosis usus - Bentuk pusar mengalami bentuk yang tidak normal walaupun dengan bekas luka yang tipis - Peritonitis dan paralisis usus - Short bowel syndrome, gangguan pencernaan dan penyerapan bila kerusakan usus terlalu banyak TERAPI - Pemasangan sonde lambung untuk mencegah distensi usus - Pemberian cairan dan elektrolit atau kalori intravena - Antibiotik spektrum luas - Pencegahan kontaminasi usus dengan menutup menggunakan kasa steril lembab dengan cairan NaCl steril - Pembedahan PROGNOSIS
Pasien dengan gastroskisis tergantung pada
kondisi usus. Secara keseluruhan, pasien dengan gastroskisis memiliki prognosis baik. Harapan hidup sedikitnya 90-95%, dengan kebanyakan pasien yang meninggal terjadi pada yang memiliki usus katastropik, sepsis dan komplikasi jangka panjang sindrom usus pendek. OMFALOKEL GASTROSKISIS TERIMA KASIH