2. b. Faktor mekanik
3. Faktor Infeksi
4. Faktor obat
6. Faktor radiasi
7. Faktor hormonal
JENIS-JENIS KELAINAN
KONGENITAL
Labioskizis/Labiopalatoskizis
• Pengertian : Labioskizis/Labiopalatoskizis adalah suatu ketidaksempurnaan pada penyambungan
pada penyambungan bibir bagian atas, yang biasanya berlokasi tepat dibawah hidung. Celah langit
(palatoskizis) adalah suatu saluran abnormal yang meleawti langit-langit mulut dan menuju ke
saluran udara di hidung. Labioskizis/ Labiopalatoskizis yaitu kelainan kotak palatine (bagian
depan serta samping muka serta langit-langit mulut) tidak menutup dengan sempurna.
• Etiologi : banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya bibir sumbing. faktor tersebut antara
lain , yaitu
1. factor Genetik atau keturunan
• 2. Kurang Nutrisi contohnya defisiensi Zn dan B6, vitamin C pada waktu hamil, kekurangan asam
folat.
• 3. Radiasi
• 5. Infeksi pada ibu yang dapat mempengaruhi janin contohnya seperti infeksi Rubella dan Sifilis,
• 6. Pengaruh obat teratogenik, termasuk jamu dan kontrasepsi hormonal, akibat toksisitas selama
• a. Unilateral Incomplete. Jika celah sumbing terjadi hanya disalah satu sisi
bibir dan tidak memanjang hingga ke hidung.
• b. Unilateral Complete. Jika celah sumbing yang terjadi hanya disalah satu
sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung.
• c. Bilateral Complete. Jika celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir dan
memanjang hingga ke hidung.
• Gejala Dan Tanda
• 6. Pada bayi terjadi regurgitasi nasal ketika menyusui yaitu keluarnya air susu dari
hidung.
• Penatalaksanaan
• sebagian besar kasus atresia esophagus penyebabnya tidak diketahui dan kemungkinan terjadi secara multifactor.
Factor genetic yaitu sindrom trisomy 21,13 dan 18 kemingkinan dapat meningkatkan kejadian atresia esophagus.
Factor lain dapat meningkatkan kejadian atresia esophagus. Factor lain terjadi secara sporadic dan rekurens pada
• Gejala
• Dapat diprediksi saat masa prenatal. Yaitu dengan adanya gelembung perut (bubble stomach) pada USG kehamilan
• Pembedahan pada kasus atresia esophagus berupa toraktomi kanan, yang bertujuan untuk memisahkan fistula
• Atresia anus terjadi akibat ketidaksempurnaan proses pemisahan septum anorektal. Yang merupakan penyakit tersering
dari sindrom VACTERL.
• Gejala
• Gejala atesia ani diantaranya adalah meconium (tinja pertama bayi pada bayi baru lahir) tidak keluar dalam waktu 24-48
jam setelah lahir, tinja keluar dari vagina atau uretra, perut menggembung, jika disusui bayi akan muntah. Bayi cepat
kembung 4-8 jam setelah lahir. Tidak ditemukan anus, kemungkinan ada fistula, jika meconium keluar dari fistula
tersebut, berarti terjadi atresia anus letak rendah.
• Pengobatan
• Pengobatan kasus ini adalah dengan dilakukan pembedahan untuk membentuk lubang anus. Jika terdapat fistula juga
dilakukan penutupan fistula.
• Penolongan pertama apabila menemukan kasus ini adalah memberikan dukungan emosional dan keyakinan pada ibu,
tidak memberikan apapun lewat mulut, menutup organ yang menonjol dengan kasa steril.
• Hirschprung
• Pengertian Apabila bayi sulit buang air
besar (BAB) atau sembelit terus menerus,
harap diwaspadai oleh orang tua, karena
bisa terjadi kelainan pada usus besar,
apalagi jika diikuti perut kembung. Ada
kemungkinan bayi tersebut terkena
penyakit hirschprung. Yaitu penyakit
bawaan sejak lahir.
• Obstruksi Billiaris
• Pengertian Obstruksi billiaris adalah tersumbatnya saluran kandung empedu karena terbentuknya jaringan fibrosis
• Etiologi :
• Degenerasi sekunder
• Kelainan kongenital
• Peningkatan billirubin direct dalam serum (kerusakan parenkim hati, sehingga bilirubin indirek meningkat)
• Bilirubinuria
• Terjadi hepatomegali
• Penatalaksanaan Pembedahan
• Omfalokel
• Pengertian Omfalokel merupakan hernia pada pusat, sehingga isi perut
• Penatalaksanaan
• Pembedahan
• Penyebab
• penyebab penyakit hernia ini adalah Janin tumbuh di uterus ibu
sebelum lahir, berbagai sistem organ berkembang dan matur.
Diafragma berkembang antara minggu ke-7 sampai 10 minggu
kehamilan. Esofagus (saluran yang menghubungkan tenggorokan ke
abdomen), abdomen, dan usus juga berkembang pada minggu itu.
• Tanda dan gejala penyakit hernia
• Gejalanya berupa:
a. Gangguan pernafasan yang berat
b. Sianosis (warna kulit kebiruan akibat kekurangan oksigen)
c. Takipneu (laju pernafasan yang cepat)
d. Bentuk dinding dada kiri dan kanan tidak sama (asimetris)
e. Takikardia (denyut jantung yang cepat).
• Penatalaksanaan
• Gangguan persarafan
• Gangguan mental
• Penatalaksanaan Pembedahan
• Ensefalokel
• Terjadi kelainan neurologis, yaitu Sun Set Sign (Mata selalu mengarah kebawah)
• Penatalaksanaan
• Pembedahan
• Fimosis pada bayi laki-laki yang barn lahir terjadi karena ruang di antara kutup dan penis tidak berkembang dengan baik. Kondisi
ini menyebabkan kulup menjadi melekat pada kepala penis, sehingga sulit ditarik ke arah pangkal. Penyebabnya bisa dari bawaan
• Penatalaksanaan
• Fimosis didapat (fimosis patologik, fimosis yang sebenarnya, true phimosis) timbul kemudian setelah lahir. Hal ini berkaitan
dengan kebersihan (higiene) alat kelamin yang buruk, peradangan kronik gtans penis dan kulit preputium (balanoposthitis kronik),
atau penarikan berlebihan kulit preputium (forceful retraction) pada fimosis kongenital yang akan menyebabkan pembentukkan
• Indikasi medis utama dilakukannya tindakan siricumsisi pada anak-anak adalah fimosis patologik.
Namun jika fimosis telah membaik, kebersihan atat ketamin tetap dijaga, kulit preputium harus ditarik dan dikembalikan lagi ke
posisi semula pada saat mandi dan setelah berkemih untuk mencegah kekambuhan fimosis.
• Hipospadia
• Trend peningkatan jumlah penderita salah satunya disebabkan faktor lingkungan dan pola hidup
yang kurang sehat, akibatnya marak penggunaan pestisida serta tinginya kandungan polusi di
udara. Zat polutan dari pabrik, limbah dan menumpuknya sampah bisa menimbulkan hipospadia.
• Dari beberapa pasien yang ditangani ternyata mereka tinggal disekitar daerah pembuangan
sampah. Ada pula yang berasal ari keluarga petani. Penderita hipospadia umumnya berasal dari
keluarga kurang mampu. Akibatnya banyak diantara penderita tak bisa segera ditangani.
• Angka kejadian penderita hipospadia di Indonesia belum diketahui secara pasti, tetapi dari hasil
penelitian pakar kedokteran di sejumlah negara, kelainan ini terjadi pada satu dari 125 bayi laki-
laki kelahiran hidup. Salah satu penyebab kelainan ini adalah karena keturunan.
• Penatalaksanaan
• Selain itu jika hipospadia tidk dioperasi maka setelah dewasa dia akan sulit untuk
melakukan penetrasi/coitus , selain penis tidak dapat tegak dan lurus (pada
hipospadia penis bengkok akibat adanya chordae), lubangkeluar sperma terletak
di bagian bawah.