DEFINISI
Bibir sumbing adalah terdapatnya celah
pada bibir yang sering disertai celah
palatum, yaitu terdapat celah pada atap/
langit-langit mulut sehingga terdapat
hubungan langsung antara hidung dan mulut
JENIS
LABIOSKISIS • Adanya celah pada bibir
Riwayat sumbing
Usia orang tua
pada orang
ketika hamil
tua/keluarga
PATOFISIOLOGI
Pada trimester I terjadi proses perkembangan pembentukan berbagai
organ tubuh dan pada saat itu terjadi kegagalan dalam penyatuan atau
pembentukan jaringan lunak atau tulang selama fase embrio.
Distorsi nasal
sehingga bisa Gangguan komunikasi Regurgitasi
menyebabkan verbal makanan.
gangguan pernafasan
Komplikasi
KOMPLIKASI
• Gangguan bicara
• Resiko infeksi saluran nafas
• Masalah gigi
• Terjadinya otitis media
• Aspirasi
• Distress pernafasan
• Perubahan harga diri dan citra tubuh
PENATALAKSANAAN
• Prioritas pertama antara lain pada tekhnik
pemberian nutrisi yang adekuat untuk
mencegah komplikasi
PALATOSKISIS
• Palatoplasti
LABIOPALATOSKISIS
• Cheiloraphy
• Palatoraphy
?
ATRESIA
ESOFAGUS
DEFINISI
Suatukelainan kongenital yang mencakup
gangguan kontinuitas esofagus disertai
atau tanpa adanya hubungan dengan
trakea
EPIDEMIOLOGI
1 : 4500 kelahiran
< 1 % terdapat riwayat orang tua dengan
kelainan yang sama
2-3 x lebih sering pada anak kembar
ETIOLOGI
Insiden 1 : 6.000 –
10.000
Etiologi : gagal
rekanalisasi duodenum
(mgg ke 6)
Berhubungan kelainan
lain : Down sindrom,
annular pancreas, dll
Type ( Gray and
Grossfeld)
Tipe I (92%): obtruksi oleh
web (muksa dan
submukosa), tanpa
keterlibatan otao dan
serosa
Variasi ‘windsock
deformity’
Tipe II (1%) : jaringan fibrosa
yang manghubungkan 2
ujung duodenum yang
buntu
Tipe III (7%) : tdk ada
penghubung atresis
Annular pancreas
Embriologi pankreas :
Mgg ke 5
Diagnosis
Riwayat polihidramnion
(35-65%)
USG antenatal :
‘double bubble sign’
Muntah bilious, bbrp
jam pertama setelah
lahir
Distensi (+/-)
Ro Abdomen polos :
‘double bubble sign’
(jk tdk jelas) injeksi
udara 30-60 cc udara
dari OGT
Ba meal
Jika stenosis : tdk khas
Tatalaksana
OGT dekompresi
Rehidrasi
Repair defek
Eksisi web (5-10%)
Duodeno
duodenostomy (80%) :
Kimura Teknik /
Diamond incission
Duodeno yeyunostomy
(10%)
Gastrso yeyunostomy :
sgt jarang
Tappering proksimal
duodenum
Survival
rate : s/d 95%
Kematian biasanya krn kelainan bawaan
lain
Atresia Yeyuno - Ileal
Penyebab utama
obstruksi intestinal pada
neonatus (95% atresia,
5% stenosis)
Insiden 1 :5000
laki = perempuan
1/3 dari bayi prematur
Etiologi
Gangguan vaskular
mesenterium intrauterin
10% berhubungan
dengan malrotasi
Diagnosis
Anamnesis & Pem Fisik :
Polihidramnion
Muntah bilious
Distensi abdomen
Gagal pengeluaran
meconium
Ikterik
Rontgen Abdomen :
Gambaran distensi usus
dan udara distal (-)
‘Multi level air-fluid
level’ makin distal
makin banyak
Diagnosis Banding
Malrotation dengan atau tanpa volvulus
Meconium ileus
Intestinal duplikasi
Hernia interna
Atria colon
Ileus sekunder akibat sepsis
Total colonic aganglionosis
Patofisiologi:
Terjadi bila intestines gagal kembali
ke dalam cavum abdomen pada
10 minggu masa kehamilan.
Insiden malrotasi pada
omphalocele menjadi tinggi (50%)
Mempunyai selaput
transluscent dan
avaskular yang terdiri
dari 2 lapis
- lapis dalam :
peritoneum
- lapis luar : amniotic
membrane
diantara kedua
lapisan terdapat
Wharton’s Jelly.
Umbilicalcord berada di puncak kantong
dengan pembuluh darah berjalan
sepanjang dinding kemudian masuk ke
abdomen.
Dalam beberapa jam kantong
mengering, terancam infeksi dan ruptur.
Kantong jarang ruptur in utero atau
sewaktu melewati jalan lahir.
Diagnosis dan Gambaran
Klinis
Ada sejak lahir (dibawa lahir)
Kondisi kantong : prognosis lebih baik bila
kantong utuh
Isi kantong: usus, liver, spleen, stomach
lebih berpotensi luka oleh trauma
Ukuran defek : < 5 cm prognosis baik.
Adanya anomali lain:
- gastrointestinal tract (nonrotation)
- jantung (cardiac malformation)
- ginjal (malformation of the urogenital system)
- macroglossia (Beckwith’s Syndrome)
Diagnosis
banding:
Gastroschisis bila omphalocele pecah
Initial Treatment
Jaga agar bayi tetap hangat
Jaga agar kantong tetap basah
Posisi pasien miring
Jangan coba mereduser isi
Jika kantong ruptur, lindungi isi
Pasang NGT
Koreksi definitif sesegera mungkin
Definitive Treatment
Tutup primer
Gradual Reduction 7 – 10 hari dengan alat bantu:
- silastic
- dacron
-Lyodura
Simple Abdominal Skin Flaps
Mengolesi kantong dengan:
-mercurochrome 3 – 5% steril
-topical antimicrobial lain
GASTROSCHISIS
Insiden 1 dalam 30.000 kelahiran
sering dikacaukan dengan
omphalocele
Gastroschisis terjadi jika dinding
abdomen depan gagal
bermigrasi ke midline dan berfusi
membentuk dinding abdomen.
Defect di kanan umbilicus
Tanpa selaput
Amniotic fluid mengiritasi usus
selama dalam kandungan.
Usus tampak pucat, tebal,
mengerut (pendek) oleh karena
iritasi amniotic fluid
Epidemiologi
1/10.000 per kelahiran hidup
>> pada ibu-ibu muda dan pengguna
kokain
Perempuan > laki-laki
Pada anak pertama, jarang pada anak
berikutnya
Anomali lain yang terkait lebih sering
kelainan pada sistem GIT.
Diagnosis prenatal
Diagnosis
USG screening
Serum AFP maternal meningkat 9x rata-rata
USG:
•insersi tali pusat
normal
•hernia yang ‘free-
floating’ tanpa kantong
•gambaran
hiperekogenik
‘cauliflower-shaped’
Perbedaan omfalokel dan
gastroschisis
Diagnosis
Defek tanpa kantong
Defek di kanan tali pusat
Usus tampak tidak normal
Jarang dijumpai kelainan bawaan lain
Tatalaksana
Operasi sebelum timbul
dehidrasi, infeksi, hipotermi.
Antibiotika spektrum luas intra
vena
Pemberian cairan, elektrolit,
kalori
Hindari hipotermi
Sonde lambung
Cegah kontaminasi
Cegah penguapan dengan
menutup plastik steril
Terima kasih
Hirschsprung
Disease
Definisi
Penyakit Hirschprung Adalah Suatu Kelainan
Bawaan Berupa Aganglionosis Usus, Mula Dari
Sfingter Anal Internal Ke Arah Proximal Dengan
Panjang Segmen Tertentu, Tetapi Selalu Termasuk
Anus Dan Setidak-tidaknya Sebagian Rektum
Insiden 1;5000 Kelahiran
Aganglionosis Terjadi Kareana Sel Neuroblas
Bermigrasi Dari Krista Neuralis Saluran Cerna Bagian
Atas Dan Selanjutnya Mengikuti Serabut Vagal Ke
Kaudal. Penyakit Hirschprung Terjadi Bila Migrasi Sel
Neuroblas Terhenti Pada Suatu Tempat Tertentu
Dan Tidak Mencapai Rectum.
DuaTeori Dasar Mengenai Defek Embriologis
Penyakit Hirschsprung
Teori Kegagalan Migrasi Sel-sel Krista Neural
Imunologik Dan Hostile Environment
Biopsi
Isap Mukosa Dan Submukosa
Rektum Dengan Mempergunakan Alat
Rubun Atau Noblett Dapat Dikerjakan
Lebih Sederhana Dan Tanpa Anestesi.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Sementara
Pembuatan Kolostomi Di Kolon Yang Berganglion
Normal Yang Paling Distal,
Menghilangkan Obstruksi Usus Serta Mencegah
Enterokolitis Yang Merupakan Penyebab Kematian
Utama
Kolostomi Dekompresi Dikerjakan Pada:
Pasien Neonatus
Pasien Anak Dan Dewasa Yang Terlambat Terdiagnosis,
Kolon Yang Sangat Terdilatasi
Pasien Dengan Enterokolitis Berat Dan Keadaan Umum
Yang Buruk
Penatalaksanaan Definitif
Prosedur Swenson
Prosedur Duhamel
Prosedur Soave
Prosedur Rehbein
Laparoskopi
Prosedur Trans Anal Pull Through
Komplikasi Pasca Operasi
Abses Seromuskuler
Retraksi Puntung Kolon
Nekrosiskolon Endorektal
Kebocoran Anastomose
Striktur Anastomosis
Abses Pelvis
Infeksi Luka Operasi
Diagnosis Banding
Atresia Ileum
Sumbatan Mekonium
Atresia Rektal
Enterocolitis Necrotican Neonatal
Peritonitis Intra Uterin
Neonatus Dengan Sepsis
Sindrom Kolon Kiri Kecil
Obstipasi Psikogenik
Anorectal
Malformation
Atresia
ani atau anus imperforata disebut sebagai
malformasi anorektal, adalah suatu kelainan
kongenital tanpa anus atau dengan anus tidak
sempurna, termasuk Agenesis ani, Agenesis rekti
dan Atresia rekti
Komplikasi Stoma
Prolapse
Stenosis
Mislocated
Distal segment too short
Incomplete diversion
Soewarno (1992) menganjurkan double barrel
tranversocolostomy dextra untuk tujuan
dekompresi dan di
Meninggalkan seluruh kolon kiri bebas dan pada
saat tindakan definitif tidak menimbulkan kesulitan
Tidak terlalu sulit dikerjakan pada waktu singkat
Stoma distal dapat berlaku sebagai muara pelepas
secret kolon distal
Feses kolon kanan relatif tidak berbau dibanding
kolon kiri oleh karena pembusukan feses
Dimungkinkan irigasi dan pengosongan dari kantung
rektum yang buntuversi
Perawatan Pasca Operasi
PSARP
Antibiotik intra vena diberikan selama 3
hari ,salep antibiotik diberikan selama 8-
10 hari
2 minggu pasca operasi dilakukan anal
dilatasi dengan heger dilatation, 2x sehari
dan tiap minggu dilakukan anal dilatasi
dengan anal dilator yang dinaikan
sampai mencapai ukuran yang sesuai
dengan umurnya
FREKUENSI DILATASI
Tiap 1 hari 1x dalam 1 bulan