Anda di halaman 1dari 19

KELAINAN KONGENITAL

SALURAN CERNA
LABIOSKIZIS dan PALATOSKIZIS
Definisi Labioskizis Definisi Palatoskizis
• Labioskizis/ cleft lip ; • Kegagalan fusi palatum
kegagalan fusi prominaen pada garis tengah dan
maksilaris dengan prominen kegaglan fusi dengan
nasalis media septum nasi
• Yang diikuti disrupsi kedua • Terdapat hubugan antara
bibir, rahang dan palatum rongga mulut dan hidung
anterior

Syamsuhidajat, Wim De Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah Ed 3. Jakarta.EGC


Etiologi Klasifikasi
• Genetik (Trisomi 13 sindroma • Unilateral incomplete
patau) • Unilateral complete
• Kurang nutrisi (Zn, B6, asam
• Bilateral complete
folat, vit C)
• Radiasi
• Trauma
• infeksi
• Teratogenik (alkohol, penitoin,
fenobarbital,difenil hidantoin)
KLASIFIKASI
Tanda
• Pemisahan bibir dan atau
langit-langit mulut
• Kesuitan makan
• Infeksi telinga
• Kesulitan berbicara
• Berat badan tidak
bertambah
• Regurgitasi nasal
• Masalah gigi (komplikasi)
Tatalaksana Oleh team labiopalatoskisis
• Labioplasti dan palatoplasti:
- rule of ten
* Berat min 10 pon/ 4-5 kg
* Hb min 10 gr%
* Usia min 10 mgg
*Leukosit min 10.000/ ui
- bebas dari infeksi oral, saluran
nafas, dan sistemik
GASTROSKIZIS dan OMFALOKEL
Gastroskisis
Etiologi defek
• Ibu muda <20
• Defisiensi asam folat
• Defek kongenital dinding • hypoxia
anterior abdomen yang • Asam salisilat, ibuprofen,
berada di sebelah kanan asetaminofen, pseudoephedrine,
umbilikus, dimana otot cocaine, alcohol
rektus intak dan normal GENETIK
• Ukuran Defek 2-4 cm • Hirschsprung’sdisease
• ISI: Gaster, usus halus, colon • Oromandibularlimb hypogenesis
Gastroskisis
Diagnosis Diagnosis prenatal
• Lokasi kanan umbilikus • USG usia kehamilan 10-12
• Defek 2-4 cm minggu
• Pembungkus tidak ada • Peningkatan alfa-
• Motilitas adinamik fetoprotein dan
acetylcholinesterase dalam
• Anomali penyerta ; atresia amnion
intestinal
• Syndrome penyerta tidak
ada
OMFALOKEL
Omfalokel / eksomfotos ETIOLOGI
Defek lahir dimana organ • kegagalan kembalinya usus
abdominal di luar badan ke abdomen (10- 12 mgg
karena lubang di area pusar kehamilan)
dan hanya dibungkus • Kelainan lain ada faktor
lapisan tipis jaringan genetik
transparan - Trisomy 13, 14, 15, 18, 21
7-8 mgg
PERBANDINGAN
Omphalocoele Gastroschisis
Incidence more less

Covering Sac Present Absent

Size of Defect Small or large Small


Cord Location Onto the sac On abdominal wall
Bowel Normal Edematous, matted
Other Organs Liver often out Rare
Prematurity 10-20% 40%
Associated >50%
Anomalies
10-15%
Treatment Often primary Often staged
Prognosis (mortality) 40% 10%
TATALAKSANA
Tatalaksana awal Pembedahan
• Resusitasi cairan • Primary closure
• NGT dekompresi • Stanged closure
• Mencegah hipotermia
• Mencegah iskemik
• Anti biotik sprektum luas
ATRESIA ANI

• kelainan kongenital
(anus imperforata)
meliputi anus, rektum,
atau batas di antara
keduanya (Betz, 2002)
- Anomali rendah /
infralevator
- Anomali interme
- Anomali tinggi /
supralevator
ETIOLOGI Gejala dalam (24-48 jam)
• Putusnya saluran • 1. Perut kembung.
pencernaan di atas. • 2. Muntah.
• Gangguan organogenesis • 3. Tidak bisa buang air
dalam kandungan. besar.
• Berkaitan dengan sindrom • 4. pemeriksaan radiologis
down.
TATALAKSANA
• Pembuatan kolostomi
• PSARP (Posterio Sagital
Ano Rectal Plasty)
• Tutup kolostomi
• Klasifikasi atresia ani ada 4 yaitu :
• 1. Anal stenosis adalah terjadinya
penyempitan daerah anus sehingga feses tidak
dapat keluar.
• 2. Membranosus atresia adalah terdapat
membran pada anus.
• 3. Anal agenesis adalah memiliki anus tetapi
ada daging diantara rectum dengan anus.
• 4. Rectal atresia adalah tidak memiliki rektum.
• a. Atresia ani letak tinggi dan intermediet dilakukan
sigmoid kolostomi atau TCD dahulu, setelah 6 –12
bulan baru dikerjakan tindakan definitif (PSARP).
• b. Atresia ani letak rendah dilakukan perineal anoplasti,
dimana sebelumnya dilakukan tes provokasi dengan
stimulator otot untuk identifikasi batas otot sfingter ani
ekternus.
• c. Bila terdapat fistula dilakukan cut back incicion.
• d. Pada stenosis ani cukup dilakukan dilatasi rutin,
berbeda dengan Pena dimana dikerjakan minimal
PSARP tanpa kolostomi. (Faradilla, 2009).
EMBRIOLOGI

Anda mungkin juga menyukai