• Penyebab:
1. Gangguan resorbsi cairan serebrospinal
2. Obstruksi saluran LCS antara ventrikel dan masuk ruang subarachnoid
• Klinis:
Pertumbuhan ukuran kepala yang cepat pada satu bulan setelah kehamilan
disertai gejala TTIK seperti mual, muntah, gangguan pergerakan bola mata,
hipertonia ekstremitas bawah.
Anensefalus
• Suatu kondisi patologis dimana sebagian besar tulang tengkorak dan otak tidak
terbentuk yang diakibatkan gangguan tabung saraf yang terjadi pada awal
perkembangan janin.
• Secara klinis, salah satu gejala kondisi anensefalus adalah saat ibu mengandung
terjadi polihidramnion.
KELAINAN KONGENITAL WAJAH
Labiopalatoschizis
• Labiopalatoschizis
suatu kelainan
congenital berupa celah
pada bibir atas, gusi,
rahang dan langit-langit
yang terjadi akibat
gagalnya perkembangan
embrio.
Etiologi
• Faktor herediter
• Kegagalan fase embrio yang penyebabnya belum diketahui
• Akibat gagalnya prosessus maksilaris dan prosessus medialis
menyatu
• Dapat dikaitkan abnormal kromosom, mutasi gen dan teratogen
(agen/faktor yang menimbulkan cacat pada embrio).
• Beberapa obat (korison, anti konsulfan, klorsiklizin).
• Mutasi genetic atau teratogen.
Jenis Labiopalatoschizis
• Unilateral Incomplete Apabila celah sumbing terjadi hanya
di salah satu sisi bibir dan tidak memanjang hingga ke hidung.
• Unilateral complete Apabila celah sumbing terjadi hanya di
salah satu bibir dan memanjang hingga ke hidung.
• Bilateral complete Apabila celah sumbing terjadi di kedua
sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung.
Manifestasi klinik
– Tipe embrional/fetal
• Dijumpai pada 20% dari seluruh kasus atresia bilier
• Sering muncul bersama anomali kongenital lain seperti polisplenia, vena
porta preduodenum, situs inversus dan juga malrotasi usus.
• Ikterus dan feses akolik sudah timbul pada 3 minggu pertama kehidupan
• Intraoperatif sering tidak dijumpai bile duct remnants .
– Tipe perinatal/acquired.
• Dijumpai pada 80% dari seluruh kasus atresia bilier
• Ikterus dan feses akolik baru muncul pada minggu ke-2 sampai minggu ke-
4 kehidupan.
Intussusepsi / Invaginasi
• Masuknya suatu segmen usus ke dalam
segmen usus lainnya.
• Gejala : sudden onset colicky pain, posisi anak
biasanya langsung fleksi dan anak mengejan
disertai dengan tangisan keras.
• Trias intussusepsi : Nyeri, red current jelly
stool, sausage-shaped abdominal mass
Hirschsprung Disease
• Gangguan perkembangan pada enteric
nervous system, memiliki karakteristik tidak
adanya sel ganglion pada submukosa dan
myenteric plexus
Gejala
• Telat mengeluarkan mekonium, > 48 jam
• Saat pemeriksaan RT : Keluar feses yang
menyemprot dan berbau
Malrotasi
• Kegagalan intestine berotasi pada saat masa
perkembangan dalam janin.
• Gejala : Nyeri perut yang diffuse, muntah (
sering billous ), malabsorption syndrome
Omphalocele
• Herniasi/ protusi organ abdomen melalui base
of umbilical cord. Organ abdomen dilapisi oleh
peritoneum tanpa adanya kulit yang melapisi.
• Tatalaksana awal : Omphalocele harus dilapisi
oleh kasa steril yang sudah dibasahi NaCl
Gastroschisis
• Keluarganya organ abdomen tanpa adanya
lapisan yang melapisinya
• Tata laksana : Melapisi dengan sterile plastic
bag
Necrotizing Enterocolitis
• Acute inflammatory disease, ditandai dengan
kerusakan mukosa intestine yang bervariasi dimulai
dari kerusakan mukosa, nekrosis sampai perforasi
• Etiologi : Multifaktorial
1. Intestinal ischemia
2. Intestinal mucosal immaturity
3. Genetik
4. Medikasi : Aminophylline, theophylline, indometachin
Meconium Ileus
• Meconium ileus : Impaksi meconium yang
tebal sehingga menghambat peristaltik dan
menyebabkan obstruksi
• Gejala : Muntah billous, kegagalan
mengeluarkan meconium dalam 12-24 jam
pertama, distensi abdomen
• Radiologi : “soap bubble” atau “ground glass”
Malformasi anorektal
• Malformasi anorektal adalah suatu anomali kongenital pada
anus dan rektum.
VACTERL
(Vertebrae, Anorectal, Cardiac,
TracheoEsophageal fistula, Renal, Limb)
KELAINAN KONGENITAL SISTEM
GENITAL
Hipospadia
• Bukaan uretra berada pada permukaan ventral
batang penis
• Merupakan Kontraindikasi
dilakukannya sirkumsisi
• Sering disertai chordae
Phimosis & Paraphimosis
Testis Retractile Testis dapat diraba/ dibawa ke dasar skrotum tetapi akibat refleks
kremaster yang berlebihan segera kembali ke kanalis inguinalis
Etiologi
• Desensus testis dirangsang dan dicetus oleh HCG dari ibu
pada bulan terakhir kehamilan. Kriptorkismus dapat
disebabkan oleh:
1. Testis tersembunyi
a. Testis tidak turun (undescended testes)
• Arrested testes, testis berhenti di jalur penurunan testis
munuju skrotum. Testis dapat masih terletak di
intraabdominal, dalam kanalis inguinalis atau di pintu
masuk skrotum.
• Retyractile testes, berada dalam skrotum, kadang-
kadang tertarik ke atas akibat kontraksi muskulus
kremaster yang terlalu kuat → palpasi testis ditemukan
di dalam skrotum.
b.Testis ektopik, testis terletak diluar jalur penurunan testis
menuju skrotum. Testis sudah keluar tapi tidak menuju
skrotum melainkan tetap di inguinal, di atas fasia atau
berada di perineal.
Pernafasan
Batas: otot
Esofageal Hypertrophic Atresia puborectalis
Atresia Biliaris
atresia pyloric stenosis duodenal
Letak tinggi:
Fistel vagina,
Trias: nyeri, red vestibulum, urin,
current jelly Gastroschisis Omphalocele Malformasi atau fistel (-) udara
stool, sausage- Intususepsi >1 cm dari kulit
shaped peritoneum (-) Peritoneum (+) anorektal
abdominal Letak rendah:
mass! Fistel perineum,
stenosis anus
Necrotizing Hirschprung Malrotasi Meconium atau fistel (-) udara
Enterocolitis disease ileus < 1 cm dari kulit
Distensi perut, RT feses Nyeri perut Muntah bilious, distensi abdomen,
Muntah kehijauan menyemprot & diffuse, muntah,
meconium (-) dalam 12-24 jam,
sindrom
Darah pada feses. bau, aganglion soap bubble/ ground glass
malabsorpsi
Inguinalis indirect/lateral: melalui
Hipospedia: di
kanalis inguinalis
bawah/ ventral
Inguinalis direct/ medial :
batang penis
langsung melalui segitiga Hipospadia
hesselbach
Umbilikalis: peninjolan di Phimosis: prepusium tidak bisa
umbilicus Phimosis-
Hernia paraphimosis ditarik ke belakang
Paraumbilikal: melalui celah garis Paramphimosis: prepusium tidak
tengah tepi kranial umbilikus bisa kembali ke semula
GU
Massa skrotum (+), True undescended: jalur normal, testis
nyeri (-), Hydrocele Kriptokismus belum turun
Ektopik: penurunan di luar jalur normal
transiluminasi (+)
Inguinal: teraba pada lipat paha
Gliding: dapat ditarik ke dalam skrotum
Mikropenis namun balik lagi
Retractile: testis kembali ke kanalis
inguinalis akibat refleks kremaster
Penis <-2,5 SD penis
normal
Trisomi 13, 47XXY
Trisomi 21, Trisomi 18, Hipotelorisme, Laki-laki dengan
Mongolian face, Cleched hands, mikroftalmia, gynecomastia, tinggi,
upslanting palpebral rockerbottom feet, labiopalatoschizis, testes kecil, infertil
fissure sternum pendek polidaktili