PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan management
kebidanan yang tepat pada ibu hamil normal.
1.3 MANFAAT
1. Bagi tenaga kesehatan
Menambah pengetahuan tenaga kesehatan tentang asuhan kebidanan ibu
hamil.
3. Bagi penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang asuhan
kebidanan ibu hamil serta sebagai penerapan ilmu yang didapat selama
perkuliahan.
BAB II
LANDASAN TEORI KEHAMILAN NORMAL
DEFINISI
Proses Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang kberkesinambungan dan terdiri dari :
- Ovulasi pelepasan ovum
- Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
- Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
- Terjadi nidasi (implantasi) pada uterus
- Pembentukan placenta
- Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
Diagnosa Kehamilan
Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 280 hari sampai 300
hari, dengan perhitungan sebagai berikut :
- Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila berakhir disebut
keguguran.
- Kehamilan sampai 29 minggu sampai 36 minggu bila terjadi persalinan disebut
prematuritas.
- Kehamilan berumur 37 minggu sampai 42 minggu disebut aterm
- Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau post datism
(serotinus)
b. Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh
estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwik)
c. Ovarium
Ovulasi terhenti, masih terdapat korpus luteum gravidarum sampai terbentuknya
placenta yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d. Payudara
Sebagai persiapan laktasi, perkembangan payudara dipengaruhi oleh hormon
estrogen, progesteron dan somatommotropin.
b. Sistem pencernaan
Pengaruh estrogen yang meningkatkan pengeluaran asam lambung menyebabkan
hypersalivasi, morning sickness, emesis gravidarum, daerah lambugn terasa
panas. Pengaruh progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat
menyebabkan obstipasi.
c. Sistem respirasi
Terjadi desakan diafragma karena dorongan / pembesaran rahim dan akibat
kebutuhan oksigen yang meningkat, bumil akan bernafas lebih dalam + 23 – 35%
dari biasanya.
d. Perubahan pada kulit
Karena pengaruh melanophore stimulating hormon dan kelenjar suprarenal terjadi
perubahan deposit pigmen sehingga terjadi hyperpigmentasi kulit seperti cloasma
gravidarum, strie livida, linea nigra, juga pada aerola mammae dan papila
mammae.
Perubahan Metabolisme
a. Metabolisme basal naik + 15 – 20 %
b. Keseimbangan asam basa menurun akibat hemodilusi darah dan kebutuhan
meneral untuk janin.
c. Peningkatan kebutuhan nutrisi ibu hamil yaitu :
• Protein : ½ gr/kgBB/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
perkembangan organ kehamilan dan persiapan laktasi.
• Kalori : didapat karbohidra, lemak dan protein.
• Mineral yaitu :
Kalsium : 1,2 gram setiap hari (30 – 40 gram untuk pembentukan tulang)
Posfor : 2 gr sehari
Zat besi : + 800 mg atau 30 – 50 mg sehari.
Air lebih banyak
Penambahan berat badan ibu hamil antara 6,5 – 16,5 kg selama hamil atau +
½ kg / minggu.
Leopold II
Kemudian kedua tangan pemeriksa diturunkan menelusuri tepi uterus untuk
menetapkan baigan apa yang terletak di samping.
• Letak membuju dapat ditetapkan pungugng anak, yang teraba rata dengan
tulang iga seperti papan cuci dan teraba bagian-bagian kecil (kaki dan tangan)
pada sisi sebelahnya.
• Pada letak lintang dapat ditetapkan dimana kepala janin.
Leopold III
Menetapkan bagian apa yang terdapat disimpisis pubis, kepala akan teraba bulat
dan keras sedangkan bokong teraba lunak dan tidak lunak pada letak lintang,
simpisis pubis akan teraba bokong.
Leopold IV
Pada pemeriksaan leopold IV, pemeriksa menghadap kearah kaki penderita, untuk
menetapkan bagian terendah janin yang masuk ke pintu atas panggul. Tangan
pemeriksa akan “konvergen” bertemu bila kepala belum masuk PAP. Tangan
pemeriksa akan divergen menyebar, bila kepala sudah masuk PAP.
Informasi penting :
• Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu
hamil
• Mendeteksi masalah dan menanganinya
• Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia zat
besi, epnggunaan praktek tradisional yang merugikan.
• Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi
komplikasi
• Mendorong perilaku yang sehat (gusi, latihan dan kebersihan, istirahat dan
lain sebagainya).
Informasi penting
Sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklampsi.
Hanya ibu tentang gejala preeklampsi, pantau tekanan darah, evaluasi edema
pemeriksa untuk mengetahui proteinuria).
3. Kunjungan : Trimester ketiga
Waktu : sebelum 36 minggu
Informasi penting
Sama seperti di atas, ditambah abdomen untuk mengetahui apakah ada
kehamilan ganda.
g. Memberikan konseling
• Gizi
Peningkatan konsumsi makanan hihngga 300 kalori/hari
mengkonsumsi makanan yang mengandung, protein, zat besi dan
minum cukup cairan (makanan dengan menu seimbang).
Latihan normal, itdak berlebihan dan istirahat jika lelah.
• Perubahan fisiologi
Pertambahan berat badan, perubahan payudara, tingkat tenaga yang
bisa menurun, mual selama triwulan pertama, rasa panas dan varises.
• Hubungan suami istri
Boleh dilakukan selama kehamilan (dianjurkan memakai kondom)
• Menasehati ibu
Untuk mencari pertolongan segera jika ia mendapat tanda-tanda
bahaya seperti perdarahan pervaginam, sakit kepala lebih dari biasa,
gangguan penglihatan, pembengkakan pada wajah dan tangan, nyeri
abdomen (epigastris) janin tidak bergerak sebanyak biasanya.
h. Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman di
rumah seperti : sabun dan air, handuk dan selimut bersih untuk bayi
mendiskusikan praktek-praktek tradisional dan posisi melahirkan.
Mengidentifikasi siapa yang dapat membantu bidan dalam proses
persalinan.
i. Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah payudara
daerah genetalia) dengan cara dibersih dan dikeringkan.
j. Menjelaskan cara merawat payudara terutama pada ibu yang punya
putting susu rata/masuk ke dalam dengan frekuensi 2 kali sehari selama 5
menit.
k. Memberi tablet besi selama 90 hari, mulai pada kehamilan usia minggu
ke-20
l. Memberikan imunisasi tetanus, toxoid dengan dosis 0,5 cc, 2 kali selama
kehamilan dengan jarak 4 minggu.
m. Menjadwal kunjungan berikutnya
n. Mendokumentasikan setiap kunjungan ibu dengan baik.
ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN NORMAL
TERHADAP NY. ERNAWATI DI BPS. ERMAWATI
SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2006
B. Anamnesa
1. Alasan kunjungan saat ini
Ibu hamil anak pertama, usia kehamilan 39 bulan mengeluh sering
merasa pegal-pegal pada daerah pinggang.
Ibu mengeluh sering buang air kecil terutama pada malam hari.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : composmentis Keadaan emosional : baik
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 78 x/menit
BB : 61 kg
RR : 20 x/menit
Temperatur : 36,5
Lila : 23,5 cm
2. Pemeriksaan kebidanan
- Kepala : Bentuk bulat, rambut berwarna hitam, tidak ada
ketombe, tidak mudah dicabut.
- Muka : Bentuk simetris, kelopak mata ada, konjungtiva merah
muda, sklera tidak ikterik, tidak ada cloasma gravidarum.
- Mulut, gigi : Lidah ada, gigi bersih, dapat berfungsi baik
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis.
- Dada : Jantung : Bunyi lub dup, tidak ada mur-mur.
Paru-paru : tidak ada ronchi dan wheezing
Payudara : pembesaran : simetris, ada
Putting susu : menonjol, hiperpigmentasi
Pengeluaran : belum ada.
- Punggung : punggung dalam keadaan lordosis
- Pinggang : pinggang terasa nyeri
- Abdomen : Pembesaran sesuai dengan usia kehamilan,
Tidak ada luka bekas operasi.
Tidak ada strie gravidarum
Leopold I : TFU
Di fundus teraba lunak, bundar, tidak
melenting, yang berarti bokong.
Leopold II : Perut sebelah kiri teraba lebar,
memberikan tahanan yang besar berarti
punggung janin.
Perut sebelah kann teraba bagian kecil-
kecil ang berarti ekstrimitas.
Leopold III : Bagian terbawah janin, teraba keras,
melenting, yang berarti kepala.
Leopold IV : Kepala sudah sebagian masuk PAP
(convergen)
TFU : 32 cm, TBJ : 32 x 155, DJJ : ( + )
BB : 3100 gr, Frekuensi : 135x /menit teratur
i. KESIMPULAN
Dalam kasus ini terlihat sekali bahwa kurangnya pengetahuan pada ibu hamil
tentang kesehatan ibu hamil terutama penyakit anemia, yang menyertai
kehamilan, sehingga menimbulkan masalah yang dialami ibu hamil.
Untuk mengatasi hal itu maka kita harus bisa memberi konseling, perawatan
antenatal dan asuha yang sesuai dengan kehamilan dan masalah yang
dihadapinya.
B. SARAN
Dalam hal ini tenaga kesehatan terutama bidan harus mendalami tentang
perawatan antenatal dan asuhan pada ibu hamil supaya apabila terjadi pada ibu
hamil dapat teratasi dengan baik.
BAB V
PENUTUP
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri dan Ginekologi dan
KB, EGC, Jakarta.