GANGGUAN MENSTRUASI
Tidak terjadi haid pada seorang wanita, mencakup salah satu dari
3 tanda berikut:
Tidak terjadi haid sampai usia 14 th + tidak adanya pertumbuhan
atau perkembangan tanda kelamin sekunder.
Tidak terjadi haid sampai usia 16 tahun + adanya perkembangan
tanda kelamin sekunder.
Tidak terjadi haid untuk sedikitnya selama 3 bulan berturut-turut
pada perempuan yang sebelumnya pernah haid.
Amenorea primer :
tidak pernah mendapatkan haid
sampai umur 18 tahun.
Gangguan poros hipotalamus,
hipofisis, ovarium, dan tidak
terbentuknya alat genitalia.
Amenorea
Amenorea sekunder:
pernah beberapa kali mendapat haid
sampai umur 18 tahun dan diikuti
oleh kegagalan menstruasi dengan
melewati waktu 3 bulan atau lebih.
PERUBAHAN JUMLAH DARAH HAID
Hipermenorea atau menoragia
pendarahan haid dengan total jumlah darah >80ml per
siklus dan durasi lebih lama dari 7 hari, atau ganti
pembalut lebih dari 6x sehari.
Hipomenorea
pendarahan haid yang lebih pendek dari biasa dan/atau
lebih kurang dari biasa penyebabnya kemungkinan
gangguan hormonal, kondisi wanita dengan penyakit
tertentu.
Metroragia
Periode pendarahan menstruasi lebih dari 7 hari.
Kejadian ini dapat disebabkan oleh luka, karsinoma korpus uteri,
peradangan, hormonal,hipofisis, psikis, neurogoen, tumor atau
ovarium yang polikistik dan kelainan gizi, metabolik, penyakit akut
maupun kronis.
Menometroragia
pendarahan yang banyak >80 ml dengan perode pendarahan
lebih dari 7 hari. Kejadian ini penyebabnya sama dengan
metroragia.
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL
Meliputi semua kelainan haid (jumlah dan lamanya).
Terminologi menoragia saat ini di ganti dengan perdarahan
haid banyak atau heavy menstrual bleeding (HMB)
Sedangkan perdarahan uterus abnormal yang menyebabkan
faktor koagulopati, gangguan hemostatis lokal endometrium,
dan gangguan ovulasi merupakan kelainan yang sebelumnya
termasuk dalam perdarahan uterus disfungsional (PUD).
Perdarahan uterus Perdarahan haid yang banyak sehingga perlu dilakukan
abnormal akut penanganan yang cepat untuk mencegah kehilangan darah
Perdarahan uterus Perdarahan uterus abnormal yang telah terjadi lebih dari 3 bulan.
abnormal kronik Kondisi ini biasanya tidak memerlukan penanganan yang cepat di
bandingkan PUA akut.
Perdarahan tengah Perdarahan haid yang telah terjadi di antara 2 siklus haid yang
(intermenstrual teratur. Perdarahan dapat terjadi kapan saja atau dapat juga
bleeding) terjadi di waktu yang sama setiap siklus.
Polip (PUA-P)
pertumbuhan endometrium berlebih yang bersifat lokal mungkin
tunggal atau ganda, berukuran mulai dari beberapa milimeter sampai
sentimeter.
Polip endometrium terdiri dari kelenjar, stroma, dan pembuluh darah
endometrium.
Biasanya polip bersifat asimptomatik, namun pada umumnya dapat pula
menyebabkan PUA
Lesi umumnya jinak, namun sebagian kecil atipik atau ganas
Diagnosis polip ditegakkan berdasarkan pemeriksaan USG dan atau
histeroskopi, dengan atau tanpa hasil histopatologi
Adenomiosis (PUA-A)
Dismenorea •nyeri haid yang berhubungan dengan berbagai keadaan patologis di organ
genitalia, misalnya endometriosis, adenomioma, miomauteri, stenosis serviks,
penyakit radang panggul, perlekatan panggul, atau irritable bowel syndrome.
sekunder
TERAPI
OAINS menghambat sintesis prostaglandin dan menekan
jumlah darah haid yang keluar.
Ibuprofen
Asam mefenamat
Pil kontrasepsi kombinasi mencegah ovulasi dan
pertumbuhan jaringan endometrium sehingga mengurangi
jumlah darah haid dan sekresi prostaglandin serta kram uterus.
Contoh : Medroksi Progesteron Asetat (MPA) 5 mg atau
didrogesteron 2x10 mg mulai haid hari ke-5 sampai hari ke-25.