MENSTRUASI
Disusun oleh:
Gilang Indhira Mustika
I Nyoman Roslesmana
Irma Wulandari
Nadia Alaydrus
RR Febri Nur Pertiwi
DEFINISI
MENSTRUASI
FASE SIKLUS
MENSTRUASI
Siklus ovarium
Fase folikuler
Fase ovulasi
Fase Luteal
Siklus endometrium
Fase menstruasi
Fase proliferasi
Fase ekskresi
MENSTRUASI
NORMAL
Siklusnya
21 35 hari (28 7 hari)
Lamanya haid
2 6 hari (4 2 hari)
Banyaknya darah
20 60 mL (40 20 mL)
Jumlah pemakainan pembalut
2-3 buah
GANGGUAN
MENSTRUASI
ETIOLOGI
Gangguan fungsi
Hormon Haid terkait erat dengan sistem hormon yang
diatur di otak, tepatnya di kelenjar hipofis
GANGGUAN MENSTRUASI
Gangguan siklus Haid:
Sering (polimenore)
Jarang (oligomenore)
Tidak haid (amenore)
Polimenorea
Yaitu siklus haid pendek dari biasanya (kurang dari 21
hari pendarahan). Polimenorea dapat disebabkan oleh
gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan
ovulasi, akan menjadi pendeknya masa luteal.
Penyebabnya ialah kongesti ovarium karena
peradangan, endometritis, dan sebagainya.
Oligomenorea
Yaitu siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari.
Perdarahan pada oligomenorea biasanya berkurang.
Penyebabnya adalah gangguan hormonal, ansietas dan
stress, penyakit kronis, obat-obatan tertentu, bahaya di
tempat kerja dan lingkungan, status penyakit nutrisi
yang buruk, olah raga yang berat, penurunan berat
badan yang signifikan.
amenorea
Tidak terjadi haid pada seorang wanita dengan mencakup
salah satu dari 3 tanda berikut:
PERUBAHAN JUMLAH
DARAH
HAID
Metroragia
Periode pendarahan menstruasi lebih dari 7 hari.
Kejadian ini dapat disebabkan oleh luka,
karsinoma korpus uteri, peradangan,
hormonal,hipofisis, psikis, neurogoen, tumor atau
ovarium yang polikistik dan kelainan gizi,
metabolic, penyakit akut maupun kronis.
Menometroragia
Menometroragia adalah pendarahan yang banyak
lebih dari 80 ml dengan perode pendarahan lebih
dari 7 hari. Kejadian ini penyebabnya sama
dengan metroragia.
PERDARAHAN
UTERUS ABNORMAL
Perdarahan
uterus
abnormal
akut
Perdarahan
uterus
abnormal
kronik
Polip (PUA-P)
Polip adalah pertumbuhan endometrium berlebih yang
bersifat lokal mungkin tunggal atau ganda, berukuran
mulai dari beberapa milimeter sampai sentimeter. Polip
endometrium terdiri dari kelenjar, stroma, dan pembuluh
darah endometrium.
Adenomiosis (PUA-A)
Merupakan invasi endometrium ke dalam lapisan
miometrium, menyebabkan uterus membesar, difus,
dan secara mikroskopik tampak sebagai
endometrium ektopik, non neoplastik, kelenjar
endometrium, dan stroma yang dikelilingi oleh
jaringan miometrium yang mengalami hipertrofi dan
hiperplasia
Klasifikasi
Coaguopathy (PUA-C)
Terminologi koagulopati digunakan untuk kelainan
hemostasis sistemik yang terkait dengan PUA
13% perempuan dengan perdarahan haid banyak
memiliki kelainan hemostasis sistemik, dan yang paling
sering ditemukan adalah penyakit von Willebrand.
Endometrial (PUA-E)
Perdarahan uterus abnormal yang terjadi pada
perempuan dengan siklus haid teratur
Penyebab perdarahan pada kelompok ini adalah
gangguan hemostasis lokal endometrium
Iatrogenik (PUA-I)
Perdarahan uterus abnormal yang berhubungan dengan
penggunaan estrogen, progestin, atau AKDR.
Perdarahan haid di luar jadwal yang terjadi akibat
penggunaan estrogen atau progestin dimasukkan dalam
istilah perdarahan sela atau breakthrough bleeding (BTB).
Perdarahan sela terjadi karena rendahnya konsentrasi
estrogen dalam sirkulasi yang dapat disebabkan oleh:
Gangguan haid
Gangguan kehamilan
YA
TIDAK
Penyebab
iatrogenik
TIDAK
YA
Stop penyebab iatrogenik
Penyakit sistemik
TIDAK
YA
Medikamentosa
Patologi pada
panggul
Perdarahan uterus
disfungsional
PENATALAKSANAAN
Polimenorea
Pemberian kontrasepsi oral yang dapat
mengatur periode menstruasi
Oligomenorea
Dalam rangka terapi umum dilakukan tindakan
memperbaiki keadaan kesehatan, termasuk
perbaikan gizi, kehidupan dalam lingkungan
yang sehat dan tenang, pengurangan berat
badan pada wanita yang obesitas serta
pemberian hormon gonadotropin.
Amenorea
Menetapkan gangguan penyebab amenorea
karena kelainan hormonal
Memberikan progestin
Kemungkinan gangguan ovarium
Dilakukan induksi ovulasi dangan pemeriksaan
hormonal
Prolaktin
Pada disfungsi karena hiperprolaktikemia
menstrual dapat diobati dengan
bromokprit (pardoled).
Bila gagal menentukan sebab amenorea,
dilakukan :
Laparoskopi
Foto kepala untuk mencari penyebab sentral
GANGGUAN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN HAID
DISMENOREA
TERAPI
KESIMPULAN
THANK YOU