Suci Nirmala
Kelainan
Kongenital
sistem
reproduksi
Anatomi Genitalia
Wanita
Kelainan Kongenital
Merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi
yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi sel telur.
Dapat merupakan sebab terjadinya abortus, lahir mati
atau kematian segera setelah lahir.
Dapat disebabkan oleh faktor lingkungan,
nutrisi,penyakit metabolik, infeksi virus, obat
teratogenik, dan lain-lain yang terjadi pada masa
kehamilan. Banyak dari kelainan tersebut tidak
melibatkan ovarium atau genitalia eksterna sehingga
gejala tidak tampak sebelum menarche atau menikah.
Kelainan kongenital tersebut juga dapat disebabkan
oleh kelainan kromosom khususnya kromosom seks
dan gangguan hormonal
KELAINAN KONGENITAL
BERUPA GANGGUAN DALAM
ORGANOGENESIS PADA SISTEM
REPRODUKSI
PADA JANIN GENETIK
NORMAL
vulva
1. Himen imperforata
Hymeneal defects
Hymeneal defects
4. Duplikasi vulva
Duplikasi Vulva berarti memiliki dua vulva
Jarang ditemukan
Ditemukan bersamaan dengan kelainan lain yang lebih berat
bayi tidak dapat hidup
5. Hipoplasi vulva
Vulva berukuran lebih kecil dari normal karena perkembangan
yang terhambat
Ditemukan bersamaan dengan genitalia interna yang kurang
berkembang pada keadaan hipoestrogenisme, infantilisme, dll
Ciri ciri seks sekunder juga tidak berkembang
Kelainan perineum
Kloaka persistens septum urogenital
tidak tumbuh, bayi tidak mempunyai lubang anus, atau anus
bermuara dalam sinus urogenitalis, dan terdapat
satu lubang tempat
keluar air kencing dan feses
Kelainan Vagina
A. Septum vagina
Septum sagital/ transversal/horizontal membagi vagina menjadi
2 ruangan atas dan bawah. Dapat mengakibatkan kriptomenorrea.
Terdapat complete dan incomplete septum
Septum longitudinal atau vertikal membagi vagina seakan menjadi
2 ruangan kanan-kiri. Kelainan ini biasanya tidak menimbulkan
keluhan, menstruasi dapat terjadi normal. Saat hubungan seksual
dapat terjadi dyspareuni. Masalah dapat terjadi saat persalinan,
karena septum tersebut dapat menghambat penurunan kepala
dapat terjadi sepanjang vagina menghalangi jalannya
persalinan
C. Kista vagina
Terdapat dua macam kista kongenital :
1. kista dari sisa epitel duktus mulleri
2. kista dari sisa duktus gardner (kista Gardner) yang
terletak pada bagian anterolateral vagina.
TX : Ekstirpasi kista / kistektomi.
B. Gangguan fusi
1. Uterus dengan 2 bagian simetris
a.
Satu uterus dengan 2 ruangan dalam rongga uterus yang dipisahkan oleh
sekat menyeluruh (uterus septus) atau sebagian (uterus subseptus).
Kelainan ini dapat didiagnosis dengan pemeriksaan dalam, tetapi terkadang
tidak diketahui sampai wanita yang bersangkutan mengalami hambatan
atau gangguan kehamilan. Misalnya,sulit hamil atau sering mengalami
keguguran berulang.
Uterus arkuatus
Terdapat cekungan pada fundus dengan subseptus.
GAMBAR
KELAINAN OVARIUM
Ovarium tidak terbentuk sama sekali atau tidak terbentuk
secara sempurna
Keadaan tidak adanya ovarium baik bilateral maupun
unilateral dengan organ reproduksi lainnya normal jarang .
Contoh kelainan ovarium
Supernumerary ovary
Ectopic ovary
Accessory ovary
Unilateral ovary absence
Sindrom Turner
Terdapat kelainan kromosom seks sehingga tidak terbentuk
gonad atau gonad yang terbentuk hanya berupa pita (streak
gonad).
Tanda klinisnya: tubuh pendek, epifisis tulang panjang terbuka,
amenorea primer, webbed neck, nevus yang banyak, koartasio
aorta, cubitus valgus, tanda seks sekunder tidak tumbuh,
genitalia eksterna normal. Kadar homon FSH tinggi dan kadar
estadiol sangat rendah.
Sindrom Turner dipastikan dengan pemeriksaan kromosom
(karyotiping) yang akan menunjukkan hasil 45-X0 (hanya
terdapat satu kromosom X). Namun, terdapat 20-40% kasus
sindrom Turner yang memiliki kromosom 46-XX dengan satu
kromosom X yang abnormal atau tipe mosaic X0/XX.
TX : sulih hormon
2. Superfemale (47-XXX)
Merupakan wanita yang normal, dengan perkembangan seks yang
normal namun seringkali disertai kecerdasan yang rendah.
3. Sindrom Kleinefelter (47-XXY)
Penderita ini memiliki fisik pria dengan genitalia pria yang normal
namun dengan testis yang atrofi dan azoospermia. Saat dewasa
timbul pertumbuhan payudara (ginekomasti) sehingga
menimbulkan masalah psikologis.
4. Hermafroditism verus
Terdapat jaringan ovotestis yaitu satu sisi terdapat testis dan di
sisi yang lain terdapa ovarium. Sebagian penderita berpenampilan
wanita, namun dengan genital yang ambivalen. Pada
pemeriksaan kromosom ditemukan 46-XX atau 46-XY.
Prinsip pengelolaannya adalah mengambil gonad yang
berlawanan, bila fenotip ke arah wanita dan diasuh sebagai
wanita sejak kecil maka testis diangkat. Jaringan testis ini juga
cenderung menjadi keganasan.
U
O
Y
K
N
A
H
T