Anda di halaman 1dari 14

Gawat Janin (Fetal

Distress)

Afriani
109170002

DEFINISI
Gawat janin (fetal distress) adalah
Gawat janin didefinisikan sebagai deplesi
oksigen dan akumulasi karbon dioksida,
yang mengarah ke keadaan hipoksia
dan asidosis selama kehidupan
intrauterus.

EPIDEMOLOGI
Keseluruhan risiko gawat janin
(didefinisikan
sebagai
kebutuhan
untuk
dilakukan caesar prompt) yang terdiri dari 3,1%
pada wanita hamil. Resiko melebihi 20% pada
pasien dengan berat praeklamsia , pertumbuhan
janin pasca istilah atau janin dibatasi dengan
studi Doppler yang abnormal, sedang / berat
asma dan berat hipotiroidisme.

ETIOLOGI

Ibu :
Mikrovaskuler iskemia (PIH)
Rendah oksigen yang dibawa oleh RBC (anemia berat)
Akut perdarahan (plasenta previa, abrupsio plasenta)
Shock dan infeksi akut
Terhambat Utero-plasenta aliran darah

Lanjutan Etiologi
Janin :
Terhambat aliran darah tali pusat
Disfungsi plasenta
Faktor janin
Malformasi sistem kardiovaskular
Infeksi intrauterin
Distosia bahu
Nuchal cord (Tali pusat melilit leher janin).
Placental abruption
Premature closure of the fetal ductus arteriosus dan Uterine rupture

FAKTOR RESIKO
Wanita dengan riwayat :
Keguguran
Retardasi pertumbuhan intrauterin
Oligohidramnion atau polihidramnion
Kehamilan yang sering
Rhesus sensitisasi
Hipertensi
Diabetes dan penyakit kronis lainnya
Penurunan gerakan janin
Post-term kehamilan
Ada beberapa bukti bahwa usia ibu lebih dari 35 tahun merupakan faktor
risiko independen untuk insufisiensi uteroplasenta dan gawat janin.

Patogenesis

Manifestasi Klinis

Tanda-tanda khusus yang bisa dikatakan sebagai gawat janin adalah :


Penurunan gerakan dirasakan oleh ibu
Mekonium dalam cairan ketuban ("cairan bernoda mekonium")
Non-pola terlihat pada cardiotocography :
- Meningkat atau menurunnya denyut jantung janin (takikardia dan
bradikardia), khususnya selama dan setelah kontraksi
- Penurunan variabilitas dalam janin denyut jantung
- Akhir deselerasi
pH <7,20

Lanjutan.

Biokimia tanda-tanda, dinilai dengan mengumpulkan sampel kecil dari


darah bayi dari tusukan kulit kepala melalui serviks terbuka di kerja.
- Fetal metabolic acidosis
- Peningkatan kadar laktat darah janin yang menunjukkan bayi memiliki
asidosis laktat.
Tanda khas pada gawat janin:
Denyut jantung janin > 160/ menit atau < 100/menit,
Denyut jantung tidak teratur, atau keluarnya meconium yang kental pada
awal persalinan.

PENATALAKSANAAN

Tindakan yang dianjurkan oleh American Collage of Obstetricians and


Gynecologists (1998)
1.

Reposisi pasien

2.

Penghentian stimulant uterus dan koreksi hiperstimulasi uterus

3.

Pemeriksaan dalam (vaginal touche)

4.

Koreksi hipotensi ibu yang akibat analgesia regional

5.

Pemberitahuan kepada staf anastesia dan keperawatan akan perlunya persalinan


darurat

6.

Pemantauan frekuensi denyut jantung janin dengan monitor janin elektronik atau
auskultasi d ruang operasi sebelum persiapan abdomen

7.

Meminta petugas terlatih untuk bersiap melakukan resusitasi dan perawatan


neonatus

8.

Pemberian oksigen pada ibu

Definisi yang sesuai mengenai petugas terlatih harus disetujuai oleh otoritas di tiap
institusi.

LANJUTAN
PENGOBATAN
Tokolisis
Suntikan dosis tunggal 0,25 mg terbutalin sulfat intravena
atau subkutan yang diberikan untuk melemaskan uterus
dilaporkan dapat digunakan sebagai tindakan sementara dalam
penatalaksanaan pola frekuensi denyut jantung janin yang tidak
meyakinkan selama persalinan.
Nitrogliserin
Nitrogliserin intravena dalam dosis kecil (60-80 mg) juga
dilaporkan bermanfaat

LANJUTAN
Denyut jantung janin
Cara-cara pemantauan
# Kasus resiko auskultasi teratur DJJ selama persalinan:
- Setiap 15 menit selama kala I
- Setiap setelah his pada kala II
- Hitung selama satu menit bila his telah selesai
# Kasus resiko tinggi, pergunakan pemantauan DJJ
elektronik secara berkesinambungan.
#Seharusnya sarana untuk pemeriksaan pH darah janin
disediakan.

LANJUTAN
Interprestasi dan pengolahan
Untuk memperbaiki aliran darah uterus
- Miringkan ibu ke sebelah kiri untuk memperbaiki sirkulasi plasenta.
- Hentikan infus oksitosin (bila sedang diberikan)
- Untuk memperbaiki hipotensi ibu (setelah pemberian anestesi epidural) segera berikan infus
1 liter kortikosteroid (larutan ringer)
- Kecepatan infus cairan-cairan intravaskuler seharusnya dinaikan untuk meningkatkan aliran
darah arteri uterine.
Untuk memperbaiki aliran darah umbilicus:
- Ubah posisi ibu seperti yang tersebut di atas
Berikan ibu oksigen dengan kecepatan 6-8 liter/menit
Perlu kehadiran seorang dokter spesialis anak
Biasanya resusitasi intrauterine tersebut diatas dilakukan selama 20 menit.
Tergantung pada terpenuhinya syarat-syarst, melahirkan janin dapat pervaginam ataupun
perabdominam.

TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai