Anda di halaman 1dari 16

RUJUKAN KASUS

KEGAWATDARURATAN
MATERNAL NEONATAL
OLEH : DESFI RAMA SENDA (1915301208)
Apa itu sistem
rujukan
 sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan
pelayanan yang melaksanakan pelimpahan
tanggungjawab timbal balik terhadap suatu kasus
penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam
arti dari unit berkemampuan kurang kepada unit yang
lebih mampu, atau secara horizontal dalam arti antar
unit-unit yang setingkat kemampuannya.
 Sistem rujukan kegawatdaruratan maternal dan neonatal mengacu pada
prinsip utama kecepatan dan ketepatan tindakan, efisien, efektif, dan sesuai
kemampuan dan kewenangan fasilitas pelayanan.  asyarakat dapat langsung
memanfaatkan semua fasilitas pelayanan obstetri dan neonatal, sesuai
kondisi pasiennya.
Jenjang sistem rujukan

 Masyarakat dapat langsung memanfaatkan semua


fasilitas pelayanan kegawatdaruratan obstetric dan
neonatal.

 Bidan di desa dapat melakukan pengelolaan kasus


dengan komplikasi tertentu sesuai dengan tingkat
kewenangan dan kemampuannya atau melakukan
rujukan pada puskesmas PONED dan RS PONEK
sesuai dengan tingkat pelayanan yang sesuai.
Next...
 Puskesmas non-PONED sekurang-kurangnya harus mampu melakukan
stabilisasi pasien dengan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal sebelum
melakukan rujukan ke puskesmas , PONED dan RS POINEK.

 Puskesmas mampu PONED dapat melakukan pengelolaan kasus dengan


komplikasi tertentu sesuai dengan tingkat kewenangan dan kemampuannya
atau melakukan rujukan pada RS PONEK.

 RS PONEK 24 jam memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan


PONEK langsung . Pemerintah provinsi/kabupaten melalui kebijakan sesuai
dengan tingkat kewenangannya memberikan dukungan secara manajemen,
administratif maupun kebijakan anggaran terhadap kelancaran PPGDON
(Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatus).
Next...

 Ketentuan tentang persalinan yang ditolong oleh


tenaga kesehatan dapat dituangkan dalam bentuk
peraturan daerah sehingga deteksi dini kelainan
pada persalinan dapat dilakukan lebih awal dalam
upaya pencegahan komplikasi kehamilan dan
persalinan.
Next...

 Dengan penyampaian pesan melalui berbagai instansi/institusi


lintas sektoral, maka dapat diharapkan adanya dukungan nyata
massyarakat terhadap sistem rujukan PONEK 24 jam.

 RS swasta, rumah bersalin, dan dokter/bidam praktek swasta


dalam sistem rujukan PONEK 24 jam, puskesmas mampu
PONED dan bidan dalam jajaran pelayanan rujukan. Institusi ini
diharapkan dapat dikoordinasikan dalam kegiatan pelayanan
rujukan PONEK 24 jam sebagai kelengkapan pembinaan pra
RS.
Tahapan Rujukan Maternal dan Neonatal

a. Menentukan kegawatdaruratan penderita


b. Menentukan tempat rujukan
c. Memberikan informasi kepada penderita dan keluarga
d. Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju
e. Persiapan penderita (BAKSOKUDA): Bidan, alat,
keluarga, surat, obat, kendaraan, uang, darah
f. Pengiriman penderita (ketersediaan sarana kendaraan)
g. Tindak lanjut penderita
Rujukan medik puskesmas dilakukan
secara berjenjang mulai dari :
 Kader dan dukun bayi
 Posyandu
 Pondok bersalin/bidan desa
 Peskesmas pembantu
 Puskesmas rawat inap
 RS kabupaten tipe C/D
Next...

 Alur rujukan kasus kegawatdaruratan


dari kader Dapat langsung merujuk ke :
Puskesmas pembantu Pondok bersalin/bidan
desa Puskesmas rawat inap RS
swasta/pemerintah
Indikasi dan Kontra indikasi
 Secara umum, rujukan dilakukan apabila tenaga dan
perlengkapan di suatu fasilitas kesehatan tidak mampu
menatalaksana komplikasi yang mungkin terjadi.

Berdasarkan sifatnya, rujukan ibu hamil dibedakan menjadi:


 Rujukan kegawatdaruratan
Rujukan kegawatdaruratan adalah rujukan yang dilakukan
sesegera mungkin karena berhubungan dengan kondisi
kegawatdaruratan yang mendesak.
Next...

 Rujukan berencana
Rujukan berencana adalah rujukan yang
dilakukan dengan persiapan yang lebih panjang
ketika keadaan umum ibu masih relatif lebih
baik, misalnya di masa antenatal atau awal
persalinan ketika didapati kemungkinan risiko
komplikasi.
Next...
Adapun rujukan sebaiknya tidak dilakukan bila:
 Kondisi ibu tidak stabil untuk dipindahkan
 Kondisi janin tidak stabil dan terancam untuk terus
memburuk
 Persalinan sudah akan terjadi
 Tidak ada tenaga kesehatan terampil yang dapat
menemani
 Kondisi cuaca atau modalitas transportasi
membahayakan
Indikasi Rujukan Ibu

 Riwayat Seksio Sesaria


 Perdarahan pervaginam
 Persalinan kurang bulan (usia kehanilan kurang dari 37 minggu)
 Ketuban pecah dengan mekonium yang kental
 Ketuban pecah lama (krang lebih 24 jam)
 Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan
 Ikterus
 Anemia berat
 Tanda/gejala infeksi
Next...

 Preeklamsia /hipertensi dalam kehamilan


 Tinggi fundus uteri 40 cm atau lebih
 Gawat janin
 Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala
janin masuk 5/5
 Presentasi bukan belakang kepala
 Kehamilan kembar (gemeli)
 Presentasi majemuk
 Tali pusat menumbung
 Syok

Anda mungkin juga menyukai