Anda di halaman 1dari 19

KEGAWATDARURATAN NEONATAL

dr.Dio Rakhmat Biade, Sp.A


Kegawatdaruratan neonatal adalah kondisi medis yang mengancam jiwa
yang terjadi pada bayi baru lahir.

Kasus kegawatan tersering pada bayi baru lahir


a. Kegawatan trauma lahir (cedera).
b. Kegawatan bayi baru lahir dengan penampakan klinis (biru,
pucat, kuning).
c. Kegawatan saluran napas pada bayi baru lahir.
d. Kegawatan saluran cerna pada bayi baru lahir.
e. Kejang pada bayi baru lahir
A.KEGAWATAN TRAUMA LAHIR
(CEDERA)

• Trauma lahir/cedera lahir adalah cedera yang didapatkan saat persalinan


dan kelahiran. Trauma lahir dapat berupa cedera kepala, leher, bahu dan
intra abdomen. Cedera kepala paling sering menimbulkan kaput
suksedaneum, sefalhematom dan jejas pada kepala.
• Kegawatan akibat cedera kepala adalah timbulnya kejang karena
perdarahan intrakranial.
• Cedera lahir leher dan bahu adalah fraktur klavikula, brakial palsi, paralisis
saraf frenikus.
• Kegawatan terutama terjadi pada paralisis saraf frenikus yang berakibat
adanya gangguan napas.
• Cedera lahir intra abdomen merupakan kasus kegawatan yang harus
diwaspadai karena menimbulkan renjatan yang disebabkan oleh adanya
perdarahan organ intraabdomen.
06/12/22
B.KEGAWATAN BAYI BARU LAHIR DENGAN PENAMPAKAN
KLINIS
• Kegawatan Bayi Baru Lahir Dengan Penampakan Klinis Bayi
biru merupakan tanda terjadinya sianosis.
• Kegawatan bayi baru lahir dengan penampakan sianosis harus
dibedakan antara penyakit jantung bawaan sianosis dan
gangguan napas. Prosedur membedakannya dengan melakukan
tes hiperoksia.
• Sianosis adalah manifestasi klinis tersering dari penyakit jantung
bawaan (PJB) simptomatik pada bayi baru lahir

2
/2
12
6/
Tanda klinis dugaan PJB sianotik pada neonatus dan merupakan indikasi untuk
merujuk ke rumah sakit adalah:
• Sianosis sentral yang disebabkan oleh hipoksemia sistemik.
• Sianosis sentral tidak timbul segera setelah lahir, tidak tampak selama saturasi oksigen
arteri masih diatas 85%.
• Sianosis sentral disertai takipnea (frekuensi pernapasan yang cepat) tanpa disertai
pernapasan cuping hidung dan retraksi ruang iga serta kadar CO2 yang renda
menunjukkan adanya gangguan keseimbangan asam basa.
• Sianosis sentral dengan tes hiperoksia positif menunjukkan adanya gangguan atau
distras pernapasan

2
/2
12
6/
C. KEGAWATAN SALURAN NAPAS PADA BAYI BARU LAHIR
Batasan gangguan napas pada neonatus adalah suatu keadaan yang ditandai oleh adanya:
• Takipnea, yaitu frekuensi napas >60 x/menit),
• Aktifitas otot pernapasan.
• Napas cuping hidung,
• Merintih
• Stridor, menandakan adanya penyempitan saluran napas atas.
• Kadang-kadang sianosis
• Apnea, yaitu henti napas lebih dari 20 detik atau kurang dari 20 detik disertai bradikardia dan atau atau
desaturasi.

2
/2
12
6/
Penyebab gangguan napas pada neonatus paling sering adalah :
• transient tachypnea of the newborn (TTN),
• pneumonia neonatus (PN),
• sindrom aspirasi mekonium (SAM) dan
• sindrom distress respirasi (SDR).
1.Transient tachypnea of the newborn atau TTN adalah takipnea yang terjadi sementara pada Neonatus. Hal ini
merupakan penyakit ringan pada bayi mendekati cukup usia atau bayi cukup bulan yang memperlihatkan gawat
pernapasan segera setelah kelahiran.
Faktor risikonya adalah sebagai berikut:
• Seksio sesarea.
• Makrosomia.
• Partus lama.
• Laki-laki.
• Ibu mendapatkan sedasi berlebihan.

2
/2
12
6/
2. Pneumonia
pemaparan terhadap dan aspirasi bakteri ke dalam cairan ketubanatau infeksi bakteri sistemik dengan manifestasi
yang menjadi jelas sebelum persalinan (gawat janin, takikardia), pada saat kelahiran (asfiksia perinatal) atau setelah
periode laten selama beberapa jam (gawat pernapasan, syok.

3.Sindrom aspirasi mekonium (SAM)


Gawat napas ini disebabkan oleh aspirasi mekonium oleh fetus dalam uterus atau oleh neonatus selama proses
persalinan dan kelahiran.
Adapun faktor risikonya adalah:
• Kehamilan lebih bulan, hipertensi maternal.
• Denyut jantung janin abnormal.
• Preeklampsia.
• Diabetes mellitus pada ibu.
• Kecil masa kehamilan.
• Penyakit pernapasan pada ibu atau penyakit SVP

2
/2
12
6/
4. SINDROM DISTRES RESPIRASI (SDR)
Sindrom distres respirasi atau penyakit membran hialin (Hyaline membrane disease, HMD) adalah
penyebab gangguan napas tersering pada bayi prematur, akibat imaturitas struktur dan fungsi paru-paru.
Faktor yang meningkatkan atau menurunkan risiko HMD adalah:
• Kelahiran kurang bulan.
• Bayi laki-laki.
• Predisposisi familial.
• Seksio sesarea tanpa didahului proses persalinan.
• Asfiksia perinatal.
• Korioamnionitis.
• Neonatus dari ibu diabetes.
• Hydrops fetalis.

2
/2
12
6/
D.KEGAWATAN BAYI BARU LAHIR DENGAN PENAMPAKAN
PUCAT
1.Syok Pada Bayi Baru Lahir
• Syok adalah suatu sindrom akut yang rumit dan ditandai oleh perfusi sirkulasi yang tidak memadai pada jaringan
untuk dapat memenuhi kebutuhan metabolisme organ-organ vital.
• Syok dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut penyebab yaitu syok hipovolemik, syok septik (distributif),
• syok kardiogenik.
2.Sepsis Neonatorum
• Sepsis neonatorum adalah sindrom klinik penyakit sistemik disertai infeksi bakteri, infeksi jamur dan infeksi virus
yang terjadi pada bayi baru lahir terutama dalam satu bulan pertama kehidupannya.
• Faktor risiko terjadinya sepsis neonatorum dapat dibagi menjadi faktor risiko pada ibu dan bayi baru lahir

2
/2
12
6/
FAKTOR RESIKO SEPSIS NEONATORUM
Faktor risiko pada ibu • Faktor risiko pada bayi baru lahir

- Demam intrapartum > 38°C. - Kelahiran kurang bulan.


- Ketuban pecah dini > 18 jam. - Sistem imun bayi baru lahir yang masih immature.
- Ketuban bercampur mekonium yang berbau serta - Bayi baru lahir menggunakan selang endotracheal,
persalinan dengan menggunakan alat yang tidak akses vena sentral, kateter, infus dan lainnya.
steril. - Bayi baru lahir yang mendapatkan susu formula.
- Persalinan kurang bulan.
- Infeksi saluran kemih ibu.

2
/2
12
6/
TANDA BAHAYA SEPSIS
NEONATORUM

2
/2
12
6/
E.KEGAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN PENAMPAKAN
KUNING
• Kuning pada bayi baru lahir dalam dunia kedokteran disebut dengan jaundice
atau icterus adalah kondisi pada bayi yang menunjukkan pewarnaan kuning
pada kulit, sklera dan membrane mukosa sebagai akibat peningkatan kadar
bilirubin dalam darah (Hiperbilirubinemia).
• Hiperbilirubinemia adalah apabila kadar bilirubin darah > 5 mg% (85
μmol/L)
• Breastfeeding Jaundice adalah kuning pada bayi baru lahir yang terjadi pada
hari kedua dan hari ketiga pada waktu ASI belum banyak.

2
/2
12
6/
berikut ini cara menentukan tingkat keparahan ikterus secara kasar dengan melihat pewarnaan
kuning pada tubuh dengan metode kremer.
1. Tekan kulit dengan ringan menggunakan jari tangan untuk memastikan warna kulit dan jaringan subkutan:
2. Hari 1, tekan pada ujung hidung dan dahi.
3. Hari 2, tekan pada lengan dan tungkai.
4. Hari 3 dan seterusnya, tekan pada tangan dan kaki.
5. Kemudian sesuaikan hasil pemeriksaan dengan tabel pembagian ikterus menurut metode kremer berikut ini:

2
/2
12
6/
F. KEGAWATAN SALURAN CERNA PADA BAYI BARU LAHIR
• Kegawatan saluran cerna dibagi menjadi kegawatan saluran cerna kasus
bedah dan non-bedah.
• Kegawatan saluran cerna kasus bedah secara klinis terutama ditandai oleh
adanya muntah bilier (empedu) yang berwarna hijau atau feses karena danya
sumbatan saluran cerna.
• Sedangkan kegawatan saluran cerna non bedah terutama ditandai oleh adanya
muntah darah (merah).

2
/2
12
6/
G.KEJANG PADA BAYI BARU LAHIR
• Penyebab kejang yang paling sering ditemui adalah hypoxic ischemic
encephalopathy (HIE)/asfiksia, infeksi (TORCH, meningitis, septisemia),
gangguan metabolik (hipoglikemia, hipokalsemia, hipomagnesemia,
hiponatremia, ensefalopati hiperbilirubin), perdarahan SSP (intraventrikular,
subdural, trauma).
• Empat jenis kejang yang sering ditemui pada neonatus yaitu kejang tonik,
klonik, mioklonik dan subtle.

2
/2
12
6/
OBAT ANTI KEJANG PADA NEONATUS

2
/2
12
6/
SARAN

TER I MA K A SI H

Anda mungkin juga menyukai