Oleh :
SYAKIRATUNIR RAHMAH
NIM: 1614201076
rahmat dan karunia-Nya serta telah memberi nikmat kesehatan, kekuatan, pikiran
salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam rangka untuk menyelesaikan
Kock Bukittinggi
arahan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang tulus terutama kepada yang terhormat Ibu
Ns. Ratna Dewi, S.Kep, M.Kep selaku pembimbing I dan Ibu Yenni, M.Kep, Ns,
1. Ibu Dr. Hj. Evi Hasnita, S.Pd, Ns, M.Kes selaku Rektor Universitas Fort De
Kock Bukittinggi.
3. Ibu Aria Wahyuni, M.Kep, Ns, Sp.KepMB selaku ketua Program Studi
4. Ibu Ns. Buk Sherly Amelia, S.Kep M.Kep dan Ibuk Ns. Fitrianola Rezkiki,
6. Dan teristimewa dalam hidup penulis, Buya dan Ummi tercinta telah
memanjatkan doa untuk semua terbaik dalam hidupku, yang tak putus-
semangat sehingga selesainya Skripsi ini. Buat ukhti Habibah dan tika tika
ini.
7. Serta semua sahabat, teman teman, partner, dan rekan-rekan yang senasib
dan seperjuangan yang tidak disebutkan lagi namanya satu persatu yang
Penulis
ABSTRAK
Kepuasan kerja perawat pada praktik keperawatan tercapai apabila
perawat merasa telah memberikan kontribusi, dianggap penting, mendapat
dukungan dari sumber-sumber yang ada dan outcome keperawatan banyak
tercapai. Metode Modular adalah suatu variasi dan metode keperawatan
primer. Metode keperawatan modular memiliki kesamaan baik dengan
metode keperawatan tim maupun metode keperawatan primer
(Gillies,1994). Metode ini sama dengan metode keperawatan tim karena
baik perawat professional maupun non-profesional bekerja bersama dalam
memberikan asuhan keperawatan dibawah kepemimpinan seorang perawat
professional. Disamping ini, dikatakan memiliki kesamaan dengan metode
keperawatan primer karena dua atau tiga orang perawat bertanggung jawab
atas sekelompok kecil pasien sejak masuk dalam perawatan hingga pulang,
bahkan sampai dengan follow up care.
KataKunci : Pengalaman Perawat, Metode Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP) Modular
ABSTRACT
Nurse job satisfaction in nursing practice is achieved when nurses
feel they have contributed, are considered important, have the support of
available sources and many nursing outcomes are achieved. Modular
method is a variation and primary nursing method. Modular nursing
methods have similarities with both team nursing methods and primary
nursing methods (Gillies, 1994). This method is the same as the team
nursing method because both professional and non-professional nurses
work together in providing nursing care under the leadership of a
professional nurse. Besides this, it is said to have similarities with primary
nursing methods because two or three nurses are responsible for a small
group of patients from admission to discharge, even to follow-up care.
KATAPENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................
BAB IV HASIL
..........................................................................................................................
BAB V PEMBAHASAN
..........................................................................................................................
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Primer; MAKP Kasus, dan modifikasi: MAKP Tim-Prime atau biasa disebut
jawab atau peran perawat tidak baik dalam hal timbang terima, preconference,
mulai saat pasien masuk sampai dengan keluar, metode ini mewujudkan
kemandirian para perawat dalam melaksakan asuhan dan model metode asuhan
keperawatan (MAKP) modular dapat meningkatkan kualitas pelayanan asuhan
kateter urine, flebitis, angka kejadian jatuh dan kejadian decubitus (Molin et al,
2018).
klien yang mengikuti program tersebut. Dalam hal ini, organisasi pelayanan ini
Provinsi Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sumatra Barat, DKI, dan Sulawesi
Utara. Hasil penelitian menujukan bahwa, 70,9% perawat selama 3 tahun terakhir
berbagai tugas non keperawatan dan 47,4% perawat tidak memiliki uraian tugas
secara tertulis Ditemukan juga belum tersedia alat monitoring dan evaluasi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
Keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
diinginkan.
b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan
yang ditetapkan.
efektif.
(MPKP) sehingga terasa bermanfaat bagi manusia. Untuk itu, perlu adanya
tersebut.
keperawatan.
1. Metode Fungsional
ketika setiap pekerja dipuasatkan pada satu tugas atau aktivitas. Dalam
bisa lebih) untuk semua pasien unit/ruang tempat perawat tersebut bekerja.
2. Metode Tim
setiap pasien berhak memperoleh pelayanan terbaik. Selain itu, setiap staf
evaluasi, dan asuhan keperawatan untuk semua pasien dilakukan oleh tim
3. Metode Modular
primer karena dua atau tiga orang perawat bertanggung jawab atas
dalam keperawatan modular ini tidak masuk, tugas dan tanggung jawab
ketua tim. Peran perawat kepala ruang (nurse unit manager) diarahkan
proses peradilan.
ilmu.
b. Ada otonomi
komprehensif
asisten
d. Evaluasi kerja
keperawatan
publikasi ilmiah.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.
https://www.sciencedirect.com/.
http://sinta.ristekbrin.go.id/journals.
D. Cara Pencarian Literatur Riview
database antara lain Proquest, Ebsco Host dan juga Google Scholar.
Pencarian jurnal ini dibatasi tanggalnya, yaitu mulai dari tahun 2015
sampai dengan Januari 2020. Jumlah artikel yang muncul adalah sebanyak
dengan memilih artikel yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh penulis,
seperti diagram.
artikel yang akan digunakan sesuai dengan topik. Ketiga adalah tahap
eligibility, yaitu proses seleksi dimana sebuah artikel dinyatakan layak
• Tahap terakhir yaitu included, yakni memasukkan artikel yang telah sesuai
F. Prisma Diagram
n= 150
A. Tabel 1
BAB V
PEMBAHASAN
kurang baik di ruangan Dahlia RSUD Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur.
responden saat pre test menyatakan kualitas pelayanan keperawatan baik sebanyak
menyatakan bahwa model modular juga dapat meningkatkan kepuasan pasien dan
kualitas asuhan yang diberikan, hasil penetian Adelia (2019) juga menunjukkan
penerapan modular.
dan 2) apakah perawatan yang mereka terima telah efektif (Claessen. Et al, 2013),
6) pelayanan yang tulus melalui kerja sama tim yang efektif dengan
dari data perawat yang terdapat di setiap ruang rawat inap RSUD Prof. Dr.
jumlah responden yang berjenjang D3 Keperawatan adalah 176 orang (88%). Dari
Jumlah ini sudah dapat dikatakan telah mewakili populasi dengan berdasarkan
% tidak setuju dan 2 % tidak sesuai terhadap pernyatan tersebut (Triyanto, 2008).
menyatakan bahwa Faktor masa kerja dan pendidikan merupakan salah satu faktor
Perawat associate dan masih terdapat faktor lain yang ada kaitannya dengan
pembelajaran yang baik kepada staf tentang hal-hal yang belum dipahami atau
belum sesuai dengan standar. Supervisi yang dilakukan dengan baik dan benar
akan menigkatkan kualitas asuhan keperawatan, hal ini sesuai dengan pernyataan
keperawatan tidak didokumentasikan dengan akurat dan lengkap maka sulit untuk
dan 2) apakah perawatan yang mereka terima telah efektif (Claessen. Et al, 2013).
profesional, praktik berbasis bukti yang berkualitas tinggi, 4) aman, efektif dan
advokasi, dan 6) pelayanan yang tulus melalui kerja sama tim yang efektif dengan
A. Kesimpulan
dan reward. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pembelajaran bagi perawat
B. Saran
di beberapa Rumah Sakit masih jauh dari sempurna banyak sekali yang
dan valid.
DAFTAR PUSTAKA
Mogopa, dkk. (2017). Hubungan penerapan metode tim dengan kinerja perawat
Molin, D. A., Gatta, C., Gilot, B.C., Ferrua, R., Cena, T., Manthey, M., & Croso,
A .(2018).
Claessen, S. J. J., Francke, A. L., Sixma, H. J., Veer, A. J. E. de., & Deliens, L.
(2013). Measuring relatives’ perspective on the quality of palliative care: the
consumer quality index palliative. Care Journal of Pain and Symptom
Management, 45(5), 875-884.
Kairupan, M. J., Rattu, A. J. M. and Raule, J. H. (2016) ‘Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Dr Sam Ratulangi Tondano’, pp. 90–101.
Kesehatan, J. et al. (2014) ‘Manajemen model asuhan keperawatan profesional
(makp) tim dalam peningkatan kepuasan pasien di rumah sakit’, VII(2).
Muninjaya, A. A. G. (2004) Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC.
Maben, J., & Griffiths, P. (2008). Nurses in society: Starting the debate. National
Nursing Research Unit King’s College London.