POSTPARTUM
PENDAHULUAN
● Yang paling dikenal sebagai 3 penyebab kematian ibu disamping infeksi dan
preeklampsia adalah perdarahan. Perdarahan postpartum menduduki peringkat
pertama dalam menyumbangkan angka kematian ibu di dunia, yaitu sebesar 35
%
● Menurut WHO, setiap tahun terdapat 14 juta ibu atau 11,4 % menderita
Hemorrhagic Postpartum (HPP) di seluruh dunia.
● Bila tidak mendapat penanganan yang semestinya → akan meningkatkan
morbiditas dan mortalitas ibu.
WHO recommendations for the prevention and treatment of postpartum haemorrhage. World Health Organization; 2012.
Sanjaya W. TANDA BAHAYA SERTA PENATALAKSANAAN PERDARAHAN POST-PARTUM. Intisari Sains Medis. 2015;3(1):9.
Definisi perdarahan post
partum
Adalah perdarahan yang melebihi 500ml setelah bayi lahir
melalui persalinan pervaginam sedangkan >1000 ml untuk
seksio sesarean.
Prawirahardjo S. Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: Bina Pustaka Sarwibi Prawirahardjo; 2018.
Source: https://www.osmosis.org/learn/Postpartum_hemorrhage
● diperkirakan 500.000 wanita meninggal karena
kehamilan setiap tahun dengan seperempat
kematian terjadi karena perdarahan
● Menurut data WHO tahun 2014, 27,1% kematian
ibu hamil di seluruh dunia disebabkan oleh
perdarahan, dan kebanyakan adalah perdarahan
post partum Epidemiologi
● Perdarahan post partum dapat menyebabkan
kematian ibu 45% terjadi pada 24 jam pertama
setelahbayi lahir, 68-73% dalam 1 minggu
setelah bayi lahir dan 82-88% dalam dua minggu
stelah bayi lahir
Evensen A, Anderson J, Fontaine P. Postpartum Hemorrhage: Prevention and Treatment. American Academy
of Family Physician. 2017;95(7).
ETIOLOGI
TONE TISSUE
Retensio plasenta
Hipotonia / atonia uteri Sisa plasenta (rest plasenta)
TRAUMA THROMBIN
● Robekan pada perineum, vagina dan
serviks Gangguan koagulasi
● Ruptur uteri
● Episiotomi yang melebar
BERDASARKAN SAAT TERJADINYA
● Atonia uteri
● Sisa plasenta
● Robekan jalan lahir
● Sisa sebagian plasenta
Evensen A, Anderson J, Fontaine P. Postpartum Hemorrhage: Prevention and Treatment. American Academy of Family Physician. 2017;95(7).
TONE
Atonia uteri merupakan penyebab perdarahan hebat postpartum
dari kategori tone yang paling umum ditemukan yaitu sebesar
60%-80%
Definisi
Keadaan lemahnya tonus/ kontraksi rahim
yang menyababkan uterus tidak mampu Atonia uteri
menutup perdarahan terbuka dan tempat
implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta
lahir.
Prawirohardjo S. Ilmu kebidanan. Edisi 4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016.
Faktor resiko
Faktor risiko antepartum
➔ anemia sejak masa kehamilan (Hb ≤9 gr/dl),
➔ peningkatan umur ibu,
➔ grande multipara,
➔ distensi uterus berlebih (kehamilan kembar,
makrosomia, polihidramnion),
➔ riwayat perdarahan postpartum/ atonia uteri
sebelumnya
Faktor risiko pada intrapartum
➔ anestesi umum,
➔ percepatan persalinan,
Faktor resiko ➔ persalinan lama,
➔ kala 3 memanjang,
➔ dan partus precipitatus
Diagnosis of uterine atony
apabila uterus gagal berkontraksi, atau plasenta gagal terpisah atau tidak
lahir, maka perlu diantisipasi akan terjadinya perdarahan post partum. karna
otot uterus gagal untuk berkontraksi untuk mengecilkan perdarahan.
Cunningham FG, Leveno KJ. Williams Obstetrics. 24th Ed. New York: McGraw - Hill. 2014
Tatalaksana atonia uteri
Cunningham FG, Leveno KJ. Williams Obstetrics. 24th Ed. New York: McGraw - Hill. 2014
Tatalaksana Post
partum
haemorrhage
Cunningham FG, Leveno KJ. Williams Obstetrics. 24th Ed. New York: McGraw - Hill. 2014
TISSUE
RETENSI
PLASENTA
Deneux-Tharaux C, Macfarlane A, Winter C, Zhang WH, Alexander S, Bouvier-Colle MH, EUPHRATES Group . BJOG. 2009 Jan;116(1):119-24
Retensi plasenta terjadi karena adanya adhesi yang
kuat antara plasenta dengan uterus
Perlman NC, Carusi DA. Retained placenta after vaginal delivery: risk factors and management. Int J Womens Health. 2019;11:527-534
TATALAKSANA
● Berikan 20-40 unit oksitosin dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9% atau
Ringer Laktat.
● Lakukan penegangan tali pusat terkendali.
● Bila penegangan tali pusat terkendali tidak berhasil → manual plasenta
secara hati-hati.
● Berikan antibiotika profilaksis dosis tunggal (ampisilin 2gr IV dan
metronidazole 500mg IV).
Prawirohardjo S, Saifuddin A, Rachimhadhi T, et al. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono.2016.
MANUAL PLASENTA
Prawirohardjo S, Saifuddin A, Rachimhadhi T, et al. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono.2016.
TRAUMA
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik
Definisi Etiologi
KSM Dep Obstetri & Ginekologi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung/ Panduan Praktik Klinik Obstetri dan
Ginekologi/2018/Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran
DERAJAT RUPTUR
Kriteria Diagnosis Terdapat robekan/ruptur pada perineum,
vagina atau porsio. Gejala berupa :
● Perdarahan pervaginam yang berasal dari luka robekan,
berwarna merah terang/darah segar
● Kontraksi rahim baik,
● Dapat ditemukan tanda-tanda syok.
KRITERIA DIAGNOSIS
KSM Dep Obstetri & Ginekologi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung/ Panduan Praktik Klinik Obstetri dan Ginekologi/2018/Fakultas kedokteran
Universitas Padjajaran
TATALAKSANA
● Penjahitan luka menurut derajat:
○ Derajat I : Tidak perlu jahit jika tidak ada perdarahan dan aposisi luka baik
○ Derajat II : jika robekan tidak rata/bergerigi harus diratakan terlebih dahulu
lalu dijahit
○ Derajat III : jahir dinding depan rektum yg robek, lalu fasia perirektal dan
fasia septum rektovaginal
○ Derajat IV : ujung otot saraf sfingter ani yg terpisah diklem lalu dijahit lalu
dijahit lapis demi lapis
● Antibiotik → diberikan setelah penjahitan luka (cefuroxim, metronidazole) utk
mencegah kontaminasi kuman dari anus
● Pemberian laksatif → mencegah konstipasi yg bisa menyebabkan terlepasnya
benang jahitan
D Keadaan dimana lapisan uterus endometrium turun
E dan keluar lewat ostium uteri eksternum dapat bersifat
I
N
I
S INVERSIO
I UTERI
Sarwono, 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
FAKTOR RISIKO
Sarwono, 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
TANDA DAN GEJALA
Sarwono, 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
DERAJAT INVERSIO UTERI
Sarwono, 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
DEFINISI
RUPTUR
UTERI Robeknya dinding uterus
pada saat kehamilan/
persalinan saat usia
kehamilan > 28 mgg.
Berdasarkan penyebab :
1. Spontan
a. Dinding rahim lemah
b. Dinding rahim baik tetapi bag. depan tidak maju
(panggul sempit, kelainan letak)
c. Hidrosefalus
d. Tumor yang menghalangi jalan lahir
2. Violent
a. Trauma,kecelakaan
b. Pertolongan versi dan ekstraksi
3. Bekas luka Sectio ( > sering pada SC klasik)
KSM Dep Obstetri & Ginekologi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung/ Panduan Praktik Klinik Obstetri dan Ginekologi/2018/Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran
GEJALA KLINIS
● Perdarahan pervaginam sedikit atau banyak,
berasal dari OUI
● Kontraksi rahim biasanya buruk
● Sangat nyeri diperut bawah
● Terdapat tanda akut abdomen, syok berat,
● Pada eksplorasi terdapat robekan pada uterus.
KSM Dep Obstetri & Ginekologi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung/ Panduan Praktik Klinik Obstetri dan
Ginekologi/2018/Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran
PATOFISIOLOGI
His → korpus uteri retraksi → dinding korpus jadi tebal ,
volumenya jadi kecil → janin terdorong kebawah → segmen
bawah rahim melebar, dindingnya menipis karena tertarik
keatas oleh kontraksi korpus → jika terdapat masalah
(panggul sempit/kepala janin besar) → lingkaran retraksi
meninggi ( ring von Bandl) → his berulang → tidak bisa
keluar janinnya → ruptur uteri
Prawirohardjo S. Ilmu kebidanan. Edisi 4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016.
TATALAKSANA KOMPLIKASI
Prognosis bergantung pada apakah ruptur terjadi pada uterus utuh atau bekas SC atau suatu
dehidens.
➔Pada bekas sectio sesarea: perdarahan terjadi minimal → tidak sampai menimbulkan
kematian maternal dan kematian perinatal
➔Pada uterus utuh : robekan luas dengan pingir luka yang tidak rata, bisa meluas ke
lateral, dan mengenai cabang arteri uterina → perdarahan lebih banyak → mortalitas tinggi
Prawirahardjo S. Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo; 2018.
THROMBIN
DEFINISI
Preeklamsia /
Solusio Plasenta
Eklamsia
Kematian Janin
Dalam Rahim
(KJDR)
Emboli Cairan
Sepsis
Ketuban
Anderson J, Etches D. Prevention and Management of PostPartum Hemorrhage. Am Fam Physician. 2007;75(6):875 – 82.
MANIFESTASI KLINIS
Kerr R, Eckert LO, Winikoff B, et al. Postpartum haemorrhage: Case definition and guidelines for data collection, analysis, and presentation
of immunization safety data. Vaccine. 2016;34(49):6102-6109.
KLASIFIKASI
Kerr R, Eckert LO, Winikoff B, et al. Postpartum haemorrhage: Case definition and guidelines for data collection, analysis, and presentation of
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Prawirahardjo S. Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjp ; 2018.
TATALAKSANA
Tangani kemungkinan penyebab kegagalan pembekuan :
solusio plasenta, KJDR, eklampsia.
• Gunakan produk darah untuk mengontrol perdarahan.
1. Berikan darah lengkap segar
2. Jika darah lengkap segar tidak tersedia (pilih salah satu) : Transfusi
Darah
➔ Plasma beku segar (Fresh Frozen Plasma)
➔ Sel darah merah packed (yang tersedimentasi)
➔ Kriopresipitat
➔ Konsentrasi trombosit
Smith J.R. postpartum haemorrhage, update 23 September 2015. Available From : http://emedicine.Medscape.com/article/275038-overview
PROGNOSIS