Anda di halaman 1dari 68

Perdarahan Ante

Partum
Pendahuluan
Perdarahan antepartum merupakan
Penyebab utama morbiditas dan
suatu kasus gawat darurat yang
mortalitas ibu dan janin terutama pada
negara berkembang berkisar 3-5% dari seluruh
persalinan

Salah satu keadaan darurat yang Penyebab komplikasi intrauterine


paling sering terjadi dalam fetal death dan neonatal asphyxia
kebidanan pada bayi.

Takai IU, Sayyadi BM, Galadanci HS. Antepartum Hemorrhage: A Retrospective Analysis from a Northern Nigerian Teaching Hospital. Int J Appl Basic Med Res.
2017;7(2):112-116

Wasnik SK, Naiknaware SV. Antepartum Haemorrhage: Causes & Its Effects on Mother and Child: an Evaluation. Obstet Gynecol Int J. 2015; 3(1): 255 - 258
Anatomi Uterus

Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 6th. ed. Hansen JT. Philadelphia: Saunders, 2014. 352 p
Anatomi Uterus

Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 6th. ed. Hansen JT. Philadelphia: Saunders, 2014. 352 p
Perdarahan Uterus

Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 6th. ed. Hansen JT. Philadelphia: Saunders, 2014. 378 p
Perdarahan uterus

Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 6th. ed. Hansen JT. Philadelphia: Saunders, 2014. 378 p
PLASENTA PREVIA
DEFINISI

Plasenta yang berimplantasi pada


segmen bawah rahim sedemikian rupa
sehingga menutupi seluruh atau sebagian
dari ostium uteri internum.

Prawirohardjo S. Ilmu kebidanan. Edisi 4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016.
EPIDEMIOLOGI
● Insiden plasenta previa tinggi pada wanita paritas tinggi & berusia
diatas 30 tahun.
● Lebih sering terjadi pada kehamilan ganda dibanding kehamilan
tunggal.
● Angka kejadian meningkat pada kondisi uterus bercacat.
● Di Negara maju : < 1%
● Meningkatnya penggunaan USG --> deteksi lebih dini --> insiden
plasenta previa yang terdeteksi meningkat

Prawirohardjo S. Ilmu kebidanan. Edisi 4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016.
ETIOLOGI

Etiologi dari plasenta previa belum diketahui


secara pasti, namun terdapat hubungan antara
kerusakan endometrium dengan jaringan parut

Silver RM. Abnormal Placentation: Placenta Previa, Vasa Previa, and Placenta Accreta. Obstet
Gynecol. 2015 Sep;126(3):654-668.
FAKTOR RISIKO

➔ Usia ibu lanjut


➔ Multiparitas
➔ Merokok, penggunaan kokain hisap
➔ Kuretase
➔ Riwayat operasi caesar dan plasenta previa
sebelumnya

Silver RM. Abnormal Placentation: Placenta Previa, Vasa Previa, and Placenta Accreta. Obstet
Gynecol. 2015 Sep;126(3):654-668.
klasifikasi

Jang DG, We JS, Shin JU, et al. Maternal Outcomes According to Placental Position in Placenta Previa. Int J Med
Sci, 2011. 8(5): 439-444.
MANIFESTASI KLINIS
➔ Ciri yang menonjol pada plasenta previa
➔ Pada plasenta letak rendah perdarahan baru terjadi pada waktu
mulai persalinan
➔ Perdarahan diperhebat --> segmen bawah rahim tidak mampu
berkontraksi sekuat segmen atas rahim.
➔ Palpasi abdomen sering ditemui bagian terbawah janin masih
tinggi di atas simfisis dengan letak janin tidak dalam letak
memanjang.

Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: PT Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo.2010;503-514


DIAGNOSIS
Kriteria:
1. Perdarahan dari jalan lahir berulang tanpa disertai nyeri
2. Dapat disertai atau tanpa adanya kontraksi
3. Pada pemeriksaan luar biasanya bagian terendah janin belum masuk PAP atau
ada kelainan letak
4. Pemeriksaan spekulum darah berasal dari ostium uteri eksternum

KSM Dep Obstetri & Ginekologi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung/ Panduan Praktik Klinik Obstetri dan Ginekologi/2018/Fakultas
kedokteran Universitas Padjajaran
ANAMNESIS
➔ Identitas (Usia, riwayat pernikahan)
➔ Anamnesis (Perdarahan sejak kapan? Berapa banyak? Warna darah? Apakah
ada gumpalan-gumpalan? Pernah terjadi sebelumnya di kehamilan ini?
Apakah disertai nyeri perut? Apakah ada tanda-tanda persalinan? Apakah
ada riwayat trauma sebelum terjadi perdarahan?)
➔ Anamnesis tambahan (RPD HAP pada kehamilan sebelumnya, RPK,
riwayat operasi, riwayat menstruasi, riwayat ANC)
➔ Riwayat Obstetri

KSM Dep Obstetri & Ginekologi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung/ Panduan Praktik Klinik Obstetri dan
Ginekologi/2018/Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran
PEMERIKSAAN FISIK
➔ TTV : hipotensi, takikardia, takipnoe, hipotermia (bisa ditemukan
tanda-tanda syok)
➔ Status generalis
◆ Mata : konjungtiva anemis
◆ Abdomen : Defance muscular pada solutio plasenta
◆ Akral : Dingin, CRT > 2 detik
➔ Status Obstetrikus:
◆ Bagian terendah janin tidak masuk PAP
◆ Ukuran uterus berkurang
◆ DJJ masih terdengar normal

KSM Dep Obstetri & Ginekologi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung/ Panduan Praktik Klinik Obstetri dan
Ginekologi/2018/Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran
PEMERIKSAAN PENUNJANG
➔ Hematologi rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, Eritrosit,
MCV, MCH, MCHC, Hitung jenis)
➔ Golongan darah
➔ Fibrinogen
➔ BT, CT
➔ Urinalisis rutin
➔ Pemeriksaan USG untuk mengetahui jenis plasenta previa
dan TBBJ

KSM Dep Obstetri & Ginekologi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung/ Panduan Praktik Klinik Obstetri dan
Ginekologi/2018/Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Anderson-Bagga FM, Sze A. Placenta Previa. [Updated 2020 Jun 27]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539818/
TATALAKSANA UMUM

● Tidak dianjurkan melakukan pemeriksaan dalam sebelum tersedia


kesiapan untuk seksio sesarea.
● Pemeriksaan inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk menentukan
sumber perdarahan
● Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus cairan intravena (NaCl
0,9% atau Ringer Laktat)
● Lakukan penilaian jumlah perdarahan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. 1st ed. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013
TATALAKSANA KHUSUS
❖ Terapi Konservatif

● Rawat inap, tirah baring dan berikan antibiotika profilaksis


● Lakukan pemeriksaan USG untuk memastikan letak plasenta
● Berikan tokolitik bila ada kontraksi:
- MgS04 4 g IV dosis awal dilanjutkan 4 g setiap 6 jam, atau
- Nifedipin 3 x 20 mh/hari
- Pemberian tokolitik dikombinasikan dengan betamethason 12 mg IV dosis
tunggal untuk pematangan janin
● Perbaiki anemia dengan sulfas ferosus atau ferous fumarat per oral 60 mg selama
1 bulan
❖ Terapi Aktif
● Rencanakan terminasi kehamilan jika:
- Usia kehamilan cukup bulan
- Janin mati atau menderita anomali atau keadaaan yang mengurangi kelangsungan
hidupnya (misalnya anensefali)
- Pada perdarahan aktif dan banyak, segera lakukan terapi aktif tanpa memandang
usia kehamilan
● Jika terdapat plasenta letak rendah, perdarahan sangat sedikit, dan presentasi kepala,
maka dapat dilakukan pemecahan selaput ketuban dan persalinan pervaginam masih
dimungkinkan.
● Jika tidak, lahirkan dengan seksio sesarea.
● Jika persalinan dilakukan dengan seksio sesarea dan terjadi perdarahan dari tempat plasenta:
- Jahit lokasi perdarahan dengan benang
- Pasang infus oksitosin 10 unitin 500 ml cairan IV (NaCl 0,9% atau Ringer Laktat)
dengan kecepatan 60 tetes/ menit
- Jika perdarahan terjadi pascasalin, segera lakukan penanganan yang sesuai, seperti
ligasi arteri dan histerektomi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1st ed.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013
Komplikasi plasenta previa
● Komplikasi utama: perdarahan hebat
Pelepasan plasenta dari tempat melekatnya di uterus dapat
berulang dan semakin banyak → perdarahan → anemia & syok
→ kematian maternal akibat perdarahan
● Plasenta inkreta dan plasenta perkreta
● Robekan serviks
● Kelainan letak janin
● Kelahiran prematur dan gawat janin

Prawirahardjo S. Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo; 2018.
Prognosis
Prognosis ibu dan anak umumnya baik jika
didiagnosis lebih dini dan tidak invasif dengan
USG. dan ketersediaan transfusi darah dan infus
di RS.

risiko perdarahan masif, transfusi masif,


plasenta akreta, dan histerektomi lebih tinggi
pada plasenta previa yang terletak di dinding
anterior.

Jang DG, We JS, Shin JU, et al. Maternal Outcomes According to Placental Position in
Placenta Previa. Int J Med Sci, 2011. 8(5): 439-444.
SOLUSIO PLASENTA
DEFINISI

Terpisahnya plasenta, baik sebagian atau


seluruhnya, dari tempat implantasinya
sebelum persalinan.
Dikenal juga sebagai abruptio placentae.

Deering SH, Talavera F. Pierce JG. Abruptio placenta. Medscape. 2018


EPIDEMIOLOGI
● Insiden : 0.5% atau sekitar 1/200 kelahiran.
● Insidensi di negara berkembang : 4% - 5%.
● 0.6% terjadi pada wanita nulipara dan pada usia > 35
tahun.
● Penurunan jumlah kelahiran dari wanita multiparitas
dan perawatan antenatal yang memadai -->
penurunan frekuensi solusio plasenta.

Deering SH, Talavera F. Pierce JG. Abruptio placenta. Medscape. 2018


ETIOLOGI
Etiologi pasti dari solusio plasenta tidak diketahui, tetapi terdapat
beberapa faktor risiko:
1. Riwayat Kesehatan → merokok, penggunaan kokain selama
kehamilan, usia ibu > 35 tahun, hipertensi, dan solusio plasenta
kehamilan sebelumnya
2. Kondisi Khusus → kehamilan gestasi multipel, polihidramnion,
preeklamsia, dekompresi uterus mendadak, dan tali pusat
pendek
3. Trauma → kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh atau
kekerasan yang mengakibatkan pukulan ke abdomen

Schmidt P, Skelly CL, Raines DA. Placental Abruption. [Updated 2020 Jul 5]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482335/
Klasifikasi

Trijatmo Rachimhadhi membagi solusio plasenta menurut derajat pelepasan


plasenta
1. Solusio plasenta totalis, plasenta terlepas seluruhnya.
2. Solusio plasenta partialis, plasenta terlepas sebagian.
3. Ruptura sinus marginalis, sebagian kecil pinggir plasenta yang terlepas
Pritchard JA membagi solusio plasenta menurut bentuk
perdarahan
1. Solusio plasenta dengan perdarahan keluar
2. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi, yang
membentuk hematoma retroplacenter
3. Solusio plasenta yang perdarahannya masuk ke dalam kantong
amnion .

Pritchard JA, MacDonald PC, Gant NF. Williams Obstetrics, 20th ed. R Hariadi, R Prajitno Prabowo, Soedarto, penerjemah. Obstetri Williams. Edisi 20. Surabaya:
Airlangga University Press, 2001; 456-70.
Cunningham dan Gasong masing-masing dalam bukunya mengklasifikasikan
solusio plasenta menurut tingkat gejala klinisnya, yaitu:
1. Ringan : pelepasan plasenta kurang 1/6 bagian permukaan, perdarahan
kurang 250ml, uterus tidak tegang, belum ada tanda renjatan, janin hidup,
komlikasi terhadap ibu dan janin belum ada
2. Sedang : pelepasan plasenta 1/4-2/3 bagian permukaan. perdarahan lebih
250ml tapi tidak mencapai 1000ml, tanda dan gejala seperti nyeri perut yang
terus menerus, denyut jantung jani cepat,hipotensi dan takikardi
3. Berat : pelepasan plasenta dapat terjadi lebih 2/3 bagian atau keseluruhan,
julmah darah yang keluar mencapai 1000ml, keadaan umum pasien buruk
disertai syok dan janin mati.
MANIFESTASI KLINIS

1. Solusio Plasenta Ringan


2. Solusio Plasenta Sedang
3. Solusio Plasenta Berat

Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: PT Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo.2010;503-514


DIAGNOSIS
Kriteria :
1. Perdarahan dari jalan lahir dengan atau tanpa disertai nyeri
(tergantung derajat)
2. Perabaan uterus umumnya tegang, palpasi bagian janin sulit
3. Janin dapat dalam keadaan baik, gawat janin, atau mati (tergantung
derajat)
4. Pada pemeriksaan dalam, bila ada pembukaan teraba ketuban yang
tegang dan menonjol

KSM Dep Obstetri & Ginekologi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung/ Panduan Praktik Klinik Obstetri dan
Ginekologi/2018/Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran
ANAMNESIS
● Perdarahan dari jalan lahir disertai rasa nyeri
● Darah merah kehitaman
● Darah ada yang keluar dan tidak keluar ke vagina
● Pergerakan janin mulai berkurang
● Tanda shock

Deering SH, Talavera F. Pierce JG. Abruptio placenta. Medscape. 2018


PEMERIKSAAN FISIK
● Keadaan umum ibu buruk
● Penurunan kesadaran
● TTV shock hipovolemik : hipotensi, takikardi
● Kulit dingin, berkeringat, oligouria
● Palpasi abdomen : nyeri tekan, defance muscular
(seperti papan)
● Stat. obstetrikus :
○ Palpasi bagian tubuh janin sulit dikenali
○ Fundus uteri lebih tinggi dari usia kehamilan
○ DJJ takikardi/bradikardi/tidak terdengar

Deering SH, Talavera F. Pierce JG. Abruptio placenta. Medscape. 2018


PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah lengkap
2. Golongan darah dan rhesus apabila akan
dilakukan transfusi.
3. USG
4. Nonstress test

Deering SH, Talavera F. Pierce JG. Abruptio placenta. Medscape. 2018


TATALAKSANA
Dirawat di rumah sakit yang berfasilitas cukup

Jika perdarahan hebat dengan tanda awal syok pada ibu, lakukan persalinan segera:

- Pembukaan serviks lengkap → persalinan dengan ekstraksi vakum


- Pembukaan serviks belum lengkap → Seksio sesarea

WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: Bakti Husada. 2013
TATALAKSANA
Perdarahan ringan atau sedang dan belum terdapat tanda syok, tindakan bergantung pada denyut jantung janin
(DJJ)

DJJ normal → SC

DJJ tidak terdengar, nadi dan TD bermasalah → pecahkan ketuban

DJJ tidak terdengar, nadi dan TD ibu normal → pertimbangkan persalinan pervaginam

● Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan oksitosin


● Jika serviks kenyal, tebal, dan tertutup → SC

DJJ abnormal (<100x atau >180x/menit) à persalinan pervaginam segera atau SC

WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: Bakti Husada. 2013
Komplikasi solusio plasenta
● anemia
● Syok hipovolemik
● Insufisiensi fungsi plasenta
● Gangguan pembekuan darah
● Gagal ginjal
● Uterus convelaire

Prawirahardjo S. Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo; 2018.
Prognosis
● Umumnya prognosis buruk bagi ibu hamil & janin
● Solusio plasenta ringan : prognosis baik bagi ibu dan janin , risiko
kematian kecil, dan morbiditas rendah
● Solusio plasenta sedang: prognosis buruk terhadap janin (mortalitas dan
morbiditas perinatal lebih tinggi)
● Solusio plasenta berat: prognosis sangat buruk bagi ibu maupun janin →
janin telah mati dan mortalitas maternal meningkat akibat komplikasi

Prognosis bergantung pada kecepatan dan ketepatan bantuan medis pada


pasien, transfusi segera, dan terminasi kehamilan tepat waktu

Prawirahardjo S. Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo; 2018.
VASA PREVIA
DEFINISI

Keadaan dimana pembuluh darah janin


berada di dalam selaput ketuban dan
melewati ostium uteri internum untuk
kemudian sampai kedalam insersinya di
tali pusat.

Prawirohardjo S. Ilmu kebidanan. Edisi 4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016.
EPIDEMIOLOGI

● Kondisi vasa previa jarang ditemukan.


● Dilaporkan kira-kira terjadi pada 1 dari 2500 - 5000 kehamilan.
● Perdarahan antepartum pada vasa previa menyebabkan angka
kematian janin yang tinggi (33% - 100%).

Robert M. Abnormal placentation: placenta previa, vasa previa, and placenta accreta. Obstetrics & Gyenocology. 2015; 126(3): 654-68.
FAKTOR RISIKO

➢ Plasenta dataran rendah


➢ Plasenta previa
➢ Kehamilan multipel
➢ Plasenta multilobata dan insersi velamentous
➢ Plasenta membranacea

Derbala Y, Grochal F, Jeanty P. Vasa previa. J Prenat Med. 2007;1(1):2-13.


MANIFESTASI KLINIS
● Ketika selaput ketuban pecah (baik spontan atau
artifisial), pembuluh darah yang tidak terlindung
berisiko mengalami gangguan perdarahan janin,
biasanya disertai :

1. Perdarahan pervaginam segar


2. Kelainan denyut jantung janin (DJJ)

Robert M. Abnormal placentation: placenta previa, vasa previa, and placenta accreta. Obstetrics & Gyenocology. 2015; 126(3): 654-68.
DIAGNOSIS

● Jarang terdiagnosa sebelum persalinan. Namun saat antenatal dapat dilakukan USG dengan
pemeriksaan transvaginal Color Doppler 🡪 pemeriksaan standar untuk menilai lokasi
plasenta, penyisipan tali pusat, & jumlah lobus.
● Pemeriksaan untuk memastikan darah berasal dari tubuh janin dengan
pemeriksaan APT (Kleihauer-Betke).
● Elektoforesis

• Robert M. Abnormal placentation: placenta previa, vasa previa, and placenta accreta. Obstetrics & Gyenocology. 2015; 126(3): 654-68.
• Prawirohardjo S, Saifuddin A, Rachimhadhi T, et al. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono; 2016. 495-521.
TATALAKSANA

Tindakan terpilih untuk


Seksio sesarea
menyelamatkan janin

Prawirohardjo S, Saifuddin A, Rachimhadhi T, et al. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono; 2016. 502-03.
Komplikasi

● Komplikasi utama dari vasa previa adalah pecahnya pembuluh darah janin
● kompresi vasa previa oleh bagian presentasi yang mengakibatkan penurunan
aliran ke janin dan kemungkinan hipoksia.

Derbala Y, Grochal F, Jeanty P. Vasa previa. J Prenat Med. 2007;1(1):2-13.


Prognosis
Prognosis tergantung kecepatan diagnosis dini pada pasien
● 56% kematian perinatal pada kasus yang tidak terdiagnosis, dan 3% kematian pada
pasien yang didiagnosis sebelum lahir.
● Rata rata Skor Apgar (1 dan 5 menit) adalah 8 dan 9 ketika terdeteksi sebelum lahir
dan hanya 1 dan 4 untuk pasien yang selamat dari kasus yang tidak terdeteksi
sebelum lahir
● transfusi diperlukan pada 58% bayi baru lahir tanpa diagnosis prenatal,
dibandingkan hanya 3% dari mereka yang didiagnosis sebelum lahir.

Derbala Y, Grochal F, Jeanty P. Vasa previa. J Prenat Med. 2007;1(1):2-13.


RUPTUR UTERI
DEFINISI
Diskontinuitas dinding uterus
yang terjadi pada proses
kehamilan atau kelahiran setelah
28 minggu kehamilan.

Sari RDP. Ruptur Uteri. J Kedokterna Unila 2015;5(9):1–5.


EPIDEMIOLOGI
● Secara global, diperkirakan ruptur uteri terjadi pada 5.000 - 7.000 kelahiran.
● Lebih sering terjadi pada wanita dengan riwayat sesar sebelumnya
● Di Indonesia, insidensi ruptur uteri masih tinggi yakni 1 : 92 sampai 1 : 428
persalinan. Angka ini masih tergolong cukup tinggi apabila dibandingkan dengan
angka kejadian di negara maju yaitu antara 1 : 1250 sampai 1 : 1500 kelahiran.
● Angka kematian ibu akibat ruptur uteri --> 17.9% sampai 62.6%
● Angka kematian anak pada ruptur uteri --> 89.1% sampai 100%

1. Tinelli A. Uterine Rupture : up to date. J Interdiscip Res Appl to Med 2018;1(1):1–14.


2. Sari RDP. Ruptur Uteri. J Kedokterna Unila 2015;5(9):1–5.
ETIOLOGI

Jaringan Parut Induksi Persalinan

Anomali Uterus Malpresentasi

Kehamilan Mola Persalinan


Invasif Terhambat

Riwayat Plasenta
Stimulasi Uterus
Perkreta atau
Berlebihan
Inkreta

Toppenberg KS, Block WA. Ruptur Uterine: What Family Physicians Need To Know. Am Fam Physician. 2002 Sep 1;66(5):823-39
KLASIFIKASI
Menurut keadaan robek:

➔ Ruptur uteri inkomplit


➔ Ruptur uteri komplit

Sari RDP. Ruptur Uteri. J Kedokterna Unila 2015;5(9):1–5.


Menurut kapan terdajdinya:

➔ Ruptur uteri pada waktu kehamilah


(ruptur uteri gravidum)
➔ Ruptur uteri pada waktu persalinan
(ruptur uteri intrapartum)
Menurut etiologinya:

➔ Roptur uteri spontan


➔ Ruptur uteri traumatika
➔ Ruptur uteri jaringan parut

Sari RDP. Ruptur Uteri. J Kedokterna Unila


2015;5(9):1–5.
PATOFISIOLOGI
His → korpus uteri retraksi → dinding korpus jadi tebal ,
volumenya jadi kecil → janin terdorong kebawah → segmen
bawah rahim melebar, dindingnya menipis karena tertarik
keatas oleh kontraksi korpus → jika terdapat masalah
(panggul sempit/kepala janin besar) → lingkaran retraksi
meninggi ( ring von Bandl) → his berulang → tidak bisa
keluar janinnya → ruptur uteri

Prawirohardjo S. Ilmu kebidanan. Edisi 4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016.
MANIFESTASI KLINIS
● Bila telah terjadi ruptur uteri komplit sudah pasti ada
perdarahan yang bisa dipantau pada Hb dan tekanan darah
yang menurun.

● Palpasi ibu merasa sangat nyeri dan bagian tubuh janin mudah
teraba di bawah dinding abdomen ibu.

Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: PT Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo.2010;503-514


DIAGNOSIS
Kriteria :
- Ruptura uteri komplit bila robekan uterus sampai perimetrium
- Rupture uteri inkomplit bila robekan tidak sampai perimetrium.

KSM Dep Obstetri & Ginekologi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung/ Panduan Praktik Klinik Obstetri dan Ginekologi/2018/Fakultas
kedokteran Universitas Padjajaran
ANAMNESIS
➔ Identitas
➔ Keluhan utama, onset, HPHT
➔ Riwayat partus yang lama atau macet
➔ Riwayat partus dengan manipulasi oleh penolong.
➔ Riwayat multiparitas
➔ Riwayat operasi pada uterus (SC, enukleasi mioma atau miomektomi,
histerektomi, histeritomi, dan histerorafi).

Sari RDP. Ruptur Uteri. J Kedokterna Unila 2015;5(9):1–5.


PEMERIKSAAN LUAR
➔ Nyeri tekan perut
➔ Perdarahan per vaginam
➔ Kontraksi uterus biasanya hilang
➔ Pada palpasi bagian janin mudah diraba di bawah dinding perut ibu atau janin teraba di
samping uterus.
➔ Pada perut bagian bawah teraba uterus kira-kira sebesar kepala bayi
➔ DJJ biasanya negatif (bayi sudah meninggal)
➔ Jika kejadian ruptur uteri telah lama, maka akan timbul gejala-gejala gejala penyakit dan
defans muskular yang menguat sehingga sulit untuk meraba bagian-bagian janin.

Sari RDP. Ruptur Uteri. J Kedokterna Unila 2015;5(9):1–5.


PEMERIKSAAN DALAM
1. Dapat diidnetifikasi hasil konsepsi, darah segar, atau gumpalan di saluran vagina.
2. Pada ruptur uteri, saluran vagina biasanya tidak penuh dengan darah — kecuali
robekan meluas ke dalam vagina atau serviks.
3. Pemeriksaan spekulum dapat membantu mendiagnosis perdarahan yang tidak
berhubungan dengan kehamilan seperti laserasi atau pertumbuhan serviks yang tidak
normal.
4. Pemeriksaan vagina juga dapat mengidentifikasi hilangnya fetal station (pergerakan
bagian presentasi janin menuju rongga perut), yang dapat terjadi dengan ruptur uterus
jika bagian janin memasuki peritoneum.

Togioka BM, Tonismae T. Uterine Rupture. [Updated 2020 Jun 28]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing;
2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559209/
TATALAKSANA
1. Perbaiki keadaan umum
2. Laparatomi

Sari RDP. Ruptur Uteri. J Kedokterna Unila 2015;5(9):1–5.


Komplikasi ruptur uteri

● Syok hipovolemik
● Sepsis

Prawirahardjo S. Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo; 2018.
Prognosis
Prognosis bergantung pada apakah ruptur terjadi pada uterus utuh atau bekas
SC atau suatu dehidens.
➔ Pada bekas sectio sesarea: perdarahan terjadi minimal → tidak sampai
menimbulkan kematian maternal dan kematian perinatal
➔ Pada uterus utuh : robekan luas dengan pingir luka yang tidak rata, bisa
meluas ke lateral, dan mengenai cabang arteri uterina → perdarahan
lebih banyak → mortalitas tinggi

Prawirahardjo S. Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo; 2018.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai