USG
Pendahuluan
Sumber gambar
http://alifis.wordpress.com/2009/06/05/
seri-fisika-kesehatan__usg-eeg/
USG adalah suatu alat dalam dunia
kedokteran yang memanfaatkan
gelombang ultrasonik, yaitu gelombang
suara yang memiliki frekuensi yang
tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang
kemudian hasilnya ditampilkan dalam
layar monitor.
Transduser
Monitor Monitor yang digunakan dalam
USG
Mesin USG
Source: Book “Biomedical Engineering”
COURTESY FROM YOUTUBE
COURTESY FROM YOUTUBE
JENIS PEMERIKSAAN USG
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan
melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar
keadaan janin dapat ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar
lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip
seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini
tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan
janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena
gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).
JENIS PEMERIKSAAN USG
USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk
USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau
gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis,
sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya
dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih
jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam
rahim.
USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran
aliran darah terutama aliran tali pusat.
CARDIOTOC
OGRAPHI
Pengertian
(dPaJnTi)ndikaGsienraykaan
terdirjiandianrib:erkurang
Suspeklilitan tali pusat Kehamilan ganda
Aritmia, bradikardi, atau takikardi
janin Hidrops fetalis
Kelainan presentasi, termasuk pasca
Syarat Pemeriksaan
Cardiotokografi
1. Usia kehamilan > 28 minggu.
2. Ada persetujuan tindak medik
dari pasien (secara lisan).
3. Punktum maksimumdenyut
jantung janin (DJJ)diketahui.
4. Prosedur pemasangan alat dan
pengisian data pada komputer
(pada Cardiotokografi
terkomputerisasi) sesuai buku
petunjuk dari pabrik
Persiapan
P1.aPseiersnetujuan tindakmedik(Informed Consent) :
menjelaskan indikasi, cara pemeriksaan
dan kemungkinan hasil yang akan
didapat. Persetujuan tindak medik ini
dilakukan oleh dokter penanggung jawab
pasien (cukup persetujuan lisan).
2. Kosongkan kandung kencing.
3. Periksa kesadaran dan tanda vital ibu.
4. Ibu tidur terlentang, bila ada tanda-tanda insufisiensi
utero-plasenter atau gawat janin, ibu tidur miring ke
kiri dan diberi oksigen 4 liter / menit.
5. Lakukan pemeriksaanLeopold untuk
menentukan letak, presentasi dan punctum
9. Hidupkan komputer dan Cardiotokograf.
10. Lama perekaman adalah 30 menit
(tergantung keadaan janin dan hasil yang
ingin dicapai).
11. Lakukan pencetakkan hasil rekaman
Cardiotokografi.
12. Lakukan dokumentasidata pada disket
komputer (data untuk rumahsakit).
13. Matikan komputerdan mesin kardiotokograf.
Bersihkan dan rapikan kembali alat pada
tempatnya.
14. Beri tahu pada pasienbahwa pemeriksaan
telah selesai.
15. Berikan hasil rekaman cardiotokografi kepada
dokter penanggung jawab atau paramedik
Melakuka
n
• Persiapan tes tanpa kontraksi
:
Sebaiknya
pemeriksaan dilakukan pagi
hari 2 jam setelah sarapan dan
tidak boleh diberikan
sedativa.
• Prosedur pelaksanaan :
1. Pasien ditidurkan secara santai semi
fowler 45 derajat miring ke kiri
2. Tekanan darah diukur setiap 10 menit
3. Dipasang kardio dan tokodinamometer
4. Frekuensi jantung janin dicatat
5. Selama 10 menit pertama supaya dicatat data
dasar buny
6. Pemantauan tidak boleh kurang dari 30 menit
7. Bila pasiendalam keadaan puasa dan hasil
pemantauan selama 30 menit tidak
reaktif, pasien diberi larutan 100
gram gula oral dan dilakukan
pemeriksaan ulang 2 jam kemudian
Cara • Tidak reaktif, bila
Membaca 1. :Denyut jantung
• Reaktif, bila :
1. Denyut jantung basal antara 120- basal 120-160 kali
160 kali per menit per menit
2. Variabilitas denyut jantung 6 atau 2. Variabilitas kurang
lebih per menit
3. Gerakan janin terutama gerakan
dari 6 denyut
multipel dan berjumlah 5 gerakan /menit
atau lebih dalam 20 menit 3. Gerak janin tidak
4. Reaksi denyut jantung terutama ada atau kurang
akselerasi pola ”omega” pada
NST yang reaktif berarti janin dari 5 gerakan
dalam keadaan sehat, pemeriksaan dalam 20 menit
diulang 1 minggu kemudian
4. Tidak ada
5. Pada pasien diabetes melitus tipe
IDDM pemeriksaan NST akselerasi denyut
diulang tiap hari, tipe yang lain jantung janin
diulang setiap minggu meskipun diberikan
• Sinusoidal, bila :
1. Ada osilasi yang
pada denyut jantung asal
persisten
2. Tidak ada gerakan janin • Hasil pemeriksaan
3. Tidak terjadi akselerasi, disebut abnormal
CTG
janin dalam reaktif ataupun
(baik
bahaya. Bila paru-paru
keadaan non reaktif)
janin matur, ditemukan
apabila
dilahirkan. Gambaran
janin 1. :Bradikardi
didapatkan pada
ini
2. Deselerasi 40 atau
isoimunisasi-RH.
keadaan
di bawah (baseline),
lebih
atau djj mencapai 90
dpm, yang
lamanya 60 detik
atau lebih
• Hasil CTG yang
reaktif biasanya
keadaan
diikuti janin yang
oleh
baik sampai 1
masih • Hasil CTG non reaktif
kemudian
minggu mempunyai nilai prediksi
(dengan spesifitas sekitar yang rendah <30%,
positif
sehingga
perlu dilakukan
90%), sehingga pemeriksaan lanjutan dengan
ulang
pemeriksaan dianjurkan 1 CST atau yang mempunyai
pemeriksaan
minggu kemudian. Namun nilai prediksi positif yang
lebih
tinggi (Doppler-USG).
bila ada faktor Sebaiknya CTG tidak
seperti hipertensi/gestosis,
resiko sebagai parameter tunggal
dipakai
DM, perdarahan atau untuk
menentukan intervensi
atau terminasi kehamilan oleh
oligohidramnion karena
tingginya angka positif palsu
CTG yang reaktif tidak
hasil tersebut (dianjurkan untuk
menjamin bahwa menilai profil biofisik janin yang
lainnya).
• Saat persalinan….
1. Hasil tekanan positif menunjukkan penurunan fungsi plasenta
janin, hal ini mendorong untuk melakukan seksio sesarea.
2. Gawat janin relatif cukup banyak (14,7%) dan terutama pada
persalinan, sehingga memerlukan pengawasan dengan
kardiotokografi
3. Hal – hal yang diperhatikan untuk indikasi Seksio sesarea
dilakukan bila terdapat :
1. Deselarasi lambat berulang
2. Variabilitas yang abnormal (< 5 dpm)
3. pewarnaan mekonium
4. Gerakan janin yang abnormal (<5/20 menit )
5. Kelainan obstetri (berat bayi >4000g, Kelainan posisi,
partus
> 18 jam)
DOPPLER
PENGERTIAN
Normal:
Tidak ada temuan signifikan penyempitan atau kelainan
lain dalam salah satu arteri diperiksa.
Tidak ada bukti gumpalan dalam salah satu pembuluh
darah diperiksa. Ukuran dan posisi vena normal.
Normal aliran darah yang ditemukan dalam pembuluh
darah yang memasok oksigen dan nutrisi ke janin .
Lanjutan …..
Abnormal:
Untuk terus menerus gelombang Doppler atau duplex Doppler, perbedaan dalam aliran darah
antara kanan dan kiri tubuh dapat didengar. Di lokasi yang tepat di mana arteri tersumbat atau
menyempit, suara mungkin tinggi melengking atau turbulen. Penyumbatan (seperti dari
gumpalan darah), suatu aneurisma , atau penyempitan pembuluh darah dapat dideteksi.
Kecepatan aliran darah dapat dibandingkan dengan nilai standar untuk mengetahui jumlah
penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah.
Sebuah grafik dupleks USG Doppler mungkin menunjukkan aliran tidak teratur itu berarti
pembuluh darah tersumbat atau menyempit.
Gambar Doppler warna mungkin menunjukkan pembuluh darah tersumbat atau menyempit
atau suatu aneurisma.
Lanjutan ….
Larutan antiseptik
Jarum-jarum spinal ukuran 18, 20, 22 dengan panjang 17 inci (dalam
buku lain disebutkan panjang jarum 3-6 inchi, 8cm, 9 cm)
Spuit 20 cc
Spuit 3 cc
Lidocain
Handuk & duk bolong steril
Vial spesimen bersih berwarna cokelat
USG
Prinsip pelaksanaan
amnionsintesis
Persetujuan(informend consent)
Persiapan
Penentuan lokasi amnionsintetis
Prosedur pelaksanaan
Anjurkan ibu mengosongkan kandung kemih dan
berbaring terlentang
Mentukan area amnionsintesis
Melakukan desinfektan dengan antiseptik dan
tempat pungsi dikelilingi dengan duk steril