Anda di halaman 1dari 38

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

PEMELIHARAAN KEHAMILAN
RUMAH SAKIT
UMUM SANJIWANI
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
GIANYAR
PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR
DIAGNOSIS &
THERAPY
SMF KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Suatu program berkesinambubgab selama kehamilan, persalinan,


kelahiran dan nifas yang terdiri atas edukasi, skreening, deteksi dini,
pencegahan, pengobatan, rehabilitasi yang bertujuan untuk
memberikan rasa aman dan nyaman kepada ibu dan janinnya sehingga
kehamilan menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan.

Diagnosis : - Anamnesis
- Pemeriksaan fisik
- USG
- Laboratorium

Manajemen Trimester I
a. Pemastian kehamilan
b. Pemastian intrauterin – hidup
c. Pemastian kehamilan tunggal/multipel
d. Pemastian usia kehamilan
e. Pemastian faktor resiko
f. Persiapan dan pemeliharaan payudara
g. Skreening Thalasemia, Hepatitis B, Rhesus ( bila
mungkin)
h. Pemeriksaan TORCHS ( bila mungkin )
 Trimster II
a. Skreening defek bumbung saraf (Neuro Tube Defect)
b. Skreening defek jantung
c. Evaluasi pertumbuhan janin
d. Skreeningservikovaginitis
e. Skreening infeksi jalan kencing (UTI)
f. Skreening diabetes melitus (DM) pada 24-30 minggu
Trimester III
a. Evaluasi pertumbuhan janin
b. Evaluasi toleransi maternal
c. Evaluasi rute persalinan/kelahiran
d. Evaluasi fasilitas kelahiran/perawatan neonatal

Prognosis  Sangat variatif, namun pada resiko rendah prognosis baik.

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049
HIPEREMESIS DALAM KEHAMILAN
RUMAH SAKIT
UMUM SANJIWANI NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
GIANYAR

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY
SMF KEBIDANAN ( Dr.I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Muntah yang berlebihan dalam kehamilan yang menyebabkan


terjadinya :
- Ketonuria
- Pnurunan berat badan  50 %
Diagnosis :  Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
Laboratorium
- Urinalisa lengkap
- Gula darah
- Elektrolit
- Fungsi hati
- Fungsi ginjal
 USG : menilai dan memastikan kehamilan.
Manajemen  Atasi dehidrasi dan ketosis
 Berikan infus Dx 10 % + B kompleks IV
Lanjutkan dengan infus yang mempunyai komposisi kalori dan
elektrolit yang memadai seperti : KaEN Mg 3, Trifuchsin dll.
 Atasi defisit asam amino
 Atasi defisit elektrolit
 Balans cairan ketat hingga tidak dijumpai lagi ketosis dan defisit
elektrolit
 Berikan obat anti muntah : metchlorpropamid, largactil anti HT3
 Berikan suport psikologis
 Jika dijumpai keadaan patologis : atasi
 Jika kehamilannya patologis ( misal : Mola Hidatidosa ) lakukan
evakuasi
 Nutrisi per oral diberikan bertahap dan jenis yang diberikan sesuai
apa yang dikehendaki pasien ( prinsif utama adalah pasien masih
dapat makan) dengan porsi seringan mungkin sdan baru
ditingkatkan bila pasien lebih segar/ enak.
 Perhatikan pemasangan kateter infus untuk sering diberikan salep
heparin karena cairan infus yang diberikan relatif pekat.
 Infus dilepas bila kondisi pasien benar-benar telah segar dan dapat
makan dengan porsi wajar ( lebih baik lagi bila telah dibuktikan
hasil laboratorium telah normal ) dan obat peroral telah diberikan
beberapa saat sebelum infus dilepas.
Prognosis  Umumnya baik, namun dapat menjadi fatal bila terjadi deplesi
elektrolit dan ketoasidosis yang tidak dikoreksi dengan tepat dan
cepat.
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

ABORTUS
RUMAH SAKIT
UMUM SANJIWANI NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
GIANYAR
PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR
DIAGNOSIS &
THERAPY
SMF KEBIDANAN ( Dr.Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Istilah yang diberikan untuk semua kehamilan yang berakhir sebelum
periode viabilitas janin, yaitu yang berakhir sebelum berat janin 500 gr.
Bila berat badan tidak diketahui, maka perkiraan lama kehamilan
kurang dari 20 minggu lengkap ( 139 hari), dihitung dari hari pertama
haid terakhir normal yang dipakai.

Abortus iminens : Keadaan dimana pendarahan berasal dari intrauteri


yang imbul sebelum umur kehamilan lengkap 20 minggu dengan atau
tanpa kolik uterus, tanpa pengeluaran hasil konsepsi dan tanpa diatasi
serviks.

Abortus insipiens : Keadaan perdarahan dari intrauteri yang terjadi


dengan dilatasi serviks kontinu dan progresif, tetapi tanpa pengeluaran
hasil konsepsi sebelum umur kehamilan lengkap 20 minggu.

Abortus Inkopletus :Keluarnya sebagian, tetapi tidak seluruh hasil


konsepsi sebelum umur kehamilan lengkap 20 minggu.

Aborus Kompletus : Keluarnya seluruh hasil konsepsi sebelum umur


kehamilan lengkap 20 minggu.

Abortus Terapeutik : Penghentian kehamilan sebelum umur kehamilan


lengkap 20 minggu karena indikasi yang diakui secara medis, dan
dapat diterima secara hukum.

Abortus Terinfeksi : Abortus yang disertai infeksi organgenitalia.


Abortus Septik : Abortus yang terinfeksi dengan penyebaran
mikroorganisme dan produknya kedalam sirkulasi sistemik ibu.

Missed Abortion : Abortus yang embrio atau janinnya meninggal


dalam uterus sebelum umur kehamilan 20 minggu, tetapi hasil konsepsi
tertahan dalam uterus selama 8 minggu atau lebih.

Diagnosis :  Anamnesis – riwayat haid, gejala hamil, perdarahan pervaginam,


nyeri abdomen.
 Pemeriksaan fisik – umum, abdomen, pelvis
 Tes tambahan – tes HCG, USG, tes koagulasi.
Manajemen :  Pada keadaan iminens, tirah baring tidak memberikan hasil lebih
baik (IA), namun dianjurkan untuk membatasi aktivitas.
Upayakan untuk meminimalkan kemungkinan rangsangan
prostaglandin. Tidak dianjurkan terapi dengan hormon Estrogen
dan Progesteron. Dapat diindikasikan sirklase serviks pada
trimester kedua untuk kedua untuk pasien dengan inkompetensia
serviks
 Perdarahan subkhorionik dengan janin normal, sebagian besar
akan berakhir dengan kehamilan normal. Sebaliknya pada nir-
mudigah dianjurkan untuk evakuasi dengan obat misoprostol atau
aspirasi.
 Pada keadaan isipiens, umumnya harus dirawat. Karena tidak ada
kemungkinan kelangsungan hidup bagi janin, maka dapat
diberikan misoprostol untuk mengeluarkan konsepsi, analgetik
mungkin diberikan.
Demikian pula, setelah janin lahir, kuretase mungkin diperlukan.
 Pada keadaan inkompletus, apabila bagian hasil konsepsi telah
keluar atau perdarahan menjadi berlebih, makaevakuasi hasil
konsepsi segera diindikasikan untuk meminimalkan perdarahan
dan resiko infeksi pelvis. Sebaliknya evakuasi dilakukan dengan
aspirasi vakum, karena tidak memerlukan anastesi.
Missed abortion sebaiknya dirawat di rumah sakit karena
memerlukan kuretase dan ada kemungkinan perdarahan banyak
serta resiko tranfusi.

Prinsip umum terapi abortus septik adalah :


 Infeksi harus dikendalikan dengan antibiotik yang tepat
 Volume intravaskuler efektif harus dipertahankan untuk
memberikan perfusi jaringan yang adekuat.
 Hasil konsepsi dalam uterus harus dievakuasi, bila perlu
dilakukan laparotomi eksplorasi, sampai pengangkatan rahim.
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

KEHAMILAN EKTOPIK
RUMAH SAKIT
UMUM SANJIWANI
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
GIANYAR

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY
SMF KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Kehamilan Ektopik adalah : kehamilan dengan gestasi di luar kavum


uteri. Kehamilan Ektopik merupakan istilah yang lebih luas daripada
kehamilan ekstrauteri ; karena istilah ini juga mencakup kehamilan di
pars interstialis tuba, kehamilan di kornu, dan kehamilan di serviks.
Diagnosis :  Anamnesis – nyeri abdomen, perdarahanpervaginam,
terlambat haid
 Pemeriksaan fisik – umum, abdomen, pelvis.
 Kehamilan ektopik belum terganggu dapat ditentukan dengan
USG : akan tampak kantong gestasi bahkan janinnya.
 Tes tambahan – tes HCG, USG, kuldosentesis, kuretase
endometrium, laparoskopi, kolpotomi/kulposkopi.

Manajemen Prinsip-prinsip umum penatalaksanaan :


 Rawat inap segera
 Operasi segera setelah diagnosis dibuat
 Penggantian darah sebagai indikasi untuk hipovolemik/anemia.
Pada kehamilan Ektopik belum terganggu, bila kantong gestasi
tidak lebih dari 3 cm, dapat dipertimbangkan terapi dengan
MTX 50 mg/minggu yang dapat diulang 1 minggu kemudian
bila janin masih hidup. Pasien dapat berobat jalan setelah
mendapat informasi bahwa keberhasilan terapi
medikamentosa hanya 85 %. Bila ternyata tak terjadi ruptura,
maka pasien dapat diminta kontrol tiap minggu untuk USG
dan pemeriksaan HCG. Bila terjadi tanda nyeri/abdomen akut
pasien harus segera di laparotomi.
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

PERSALINAN NORMAL
RUMAH SAKIT
UMUM SANJIWANI
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
GIANYAR

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY
SMF KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Persalinan pada persentasi belakang kepala dengan lama kala I antara
8 – 14 jam dan berakhir dengan kelahiran bayi tanpa memerlukan
bantuan alat ( vakum atau Cumam).

Diagnosis :  Penilaian imbang feto pelvik


 Penggunaan partogram ( lihat lampiran )

Prognosis :  Sesuai hasil partogram


PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

INDUKSI PERSALINAN
RUMAH SAKIT
UMUM SANJIWANI
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
GIANYAR

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY
SMF KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Upaya untuk melakukan inisiasi persalinan sebelum timbul secara


spontan untuk melahirkan janin – bayi dan plasenta

Diagnosis :  Toleransi Ibu : keadaan umum, fungsi kardiovaskular,


respirasi, hemostatis ; kapasitas dan akomodasi jalan lahir.
 Toleransi janin : viabilitas, presentasi, posisi, volume air
ketuban
 Pemantauan dengan partogram

Manajemen :  Mekanik ( tujuan utama pematangan serviks dan


mengharapkan langsung diikuti persalinan )
1). Laminaria
2).Folley catheter
3).Stripping
 Medikamentosa
1). Oksitosin ( 1 – 8 miu/menit )
2).PGE1 ( misoprostol 25 ug per 6 jam), KI pada bekas SC
atau parut uterus ( miomektomi)

Prognosis :  Sangat variatif


PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

HIPERTENSI DAN KEHAMILAN


RUMAH SAKIT
UMUM SANJIWANI
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
GIANYAR

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY
SMF KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi,MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Dijumpainya tekanan darah 140/90 mmHg sejak sebelum


kehamilan.

Diagnosis :  Pengukuran TD pada lengan kiri – kanan ( Waspada


Takayashu – aneurisme aorta )
 ECG, Ureum kreatin, urinalisa, pelacakan retina.

Manajemen :  Pemeliharaan kehamilan sesuai dengan kehamilan normal,


kecuali pemberian obat antihipertensi seperti calcium chanel
blocker
 Monitor proteinura
 Persalinan dan kelahiran sesuai indikasi obstetrik kecuali
terjadi krisishipertensi.

Prognosis :  Pada umumnya baik


PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

PREEKLAMPSIA RINGAN
RUMAH SAKIT
UMUM SANJIWANI NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
GIANYAR
PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR
DIAGNOSIS &
THERAPY
SMF KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Dijumpainya tekanan darah 140/90 mmHg atau peningkatan


diastolik 
dengan protein uria kurang dari 3g/24 jam.

Diagnosis :  Pengukuran TD pada lengan kiri – kanan ( Waspada


Takayashu – aneurisme aorta )
 ECG, Ureum kreatin, urinalisa, pelacakan retina.

Manajemen :  Pemeliharaan kehamilan sesuai dengan kehamilan normal


 Banyak istirahat atau tirah baring
 Monitor proteinuria
 Persalinan dan kelahiran diupayakan pada 37 minggu penuh.

Prognosis :  Pada umumnya baik

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049
PREEKLAMPSIA BERAT
RUMAH SAKIT
UMUM SANJIWANI NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
GIANYAR

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS
KANDUNGAN &
THERAPY ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
SMF KEBIDANAN NIP. 140 098 359

Pengertian : Pada kehamilan lebih dari 22 minggu dijumpai :


 Tekanan darah sistolik  160 mmhg, diasnolis 110 mmhg
 Proteinuri lebih dari 5 gram/24 jam
 Gangguan selebral atau visual
 Edema pulmonum
 Nyeri Epigastrik atau kwadran atas kanan.
 Gangguan fungsi hati tanpa sebab yang jelas.
 Trobosisfeni
 Pertumbuhan janin terhambat
 Peningkatan serum creatinin

Manajemen :  Rawat Rumah Sakit


 Periksa Laboratorium sesuai kemampuan RS
 Berikan MgSO4
 Berikan obat anti hipertensi, nifedipin obat terpilih
 Terminasi kehamilan adalah : terapi definitif, fariasi usia gestasi
pada saat pengakhiran kehamilan bergantung dari kemampuan
masing-masing RS.

Prognosis :  Sangat berfariasi sesuai kemampuan pasien

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR
Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

KETUBAN PECAH DINI


RUMAH SAKIT
UMUM SANJIWANI NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
GIANYAR

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY
SMF KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Pecahnya selaput ketuban ( amnion dan khorion ) tanpa diikuti


persalinan pada kehamilan aterm atau pecahnya ketuban pada
kehamilan preterm.

Diagnosis :  Nitrazine tes


 Fern tes
 USG

Manajemen : 1. Ketuban pecah dini pada kehamilan 35 minggu


 Prinsipnya lahirkan janin
 Beri antibiotika profilaksis
2. Ketuban pecah dini pada kehamilan 32 – 35 minggu
 Terapi antibiotik
 Induksi pematangan paru beta/dexa metasone 12 mg IV
 Tokolisis :  mimetik, Ca channel blocker
 Jika terdapat kompresi tali pusat atau plasenta akibat air
ketuban sangat sedikit amnio infusi
 Ekspektatif bila paru telah matang
3. Ketuban pecah dini pada kehamilan 32 – 35 minggu
 Terapi antibiotik
 Induksi pematangan paru beta/dexa metasone 12 mg IV bila
kehamilan  28 minggu
 Tokolisis :  mimetik, Ca channel blocker
 Jika terdapat kompresi tali pusat atau plasenta akibat air
ketuban sangat sedikit amnio infusi
 Sedapat mungkin dipertahankan sampai 33 – 35 minggu, jika
tidak ada infeksi

Pronosis :  Sangat variatif bergantung maturitas paru dan ada atau tidaknya
infeksi, pada usia kehamilan  32 minggu semakin muda
kelahiran semakin buruk prognosisnya.
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

PLASENTA PREVIA
RUMAH SAKIT
UMUM SANJIWANI NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
GIANYAR

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY
SMF KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Implantasi plasenta pada segmen bawah uterus, lebih rendah dari
bagian terbawah janin.

Diagnosis :  Pendarahan vaginatal merah terang tanpa disertai nyeri pada


kehamilan trimester II – III, puncak insiden pada kehamilan 34
minggu.
 Malpresentasi
 USG, Plasentografi
 Pemeriksaan spekulum, perabaan fornises dan periksa dalam di
meja operasi ( PDMO ) ( double set up )

Manajemen :  Terminasi per abdominan bila terjadi perdarahan pervaginam


masif atau mengancam keselamatan terutama ibu dan janin.
 Konservasi jika perdarahan sedikit dan cari tanda infeksi di
saluran kemih, cervix dan vagina.
 Terapi tokolik, antibiotik, pematangan paru pada janin 28 – 34
minggu, dan persiapkan tranfusi autologus bila Hb ibu  37
minggu.
 SC positif pada kehamilan 37 minggu
 Perhatian khusus pada plasenta previa pada bekas SC untuk
kemungkinan terjadinya plasenta akreta/inkreta/perkreta
( insidens meningkat 30 % )

Pronosis :  Bervariasi tergantung kondisi ibu dan janin dan komplikasi.


PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

SULOSIO PLASENTA
RUMAH SAKIT
UMUM SANJIWANI NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
GIANYAR

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY
SMF KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Lepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada


dinding uterus sebelum janin lahir.

Diagnosis :  Gejala klinik : takikardia janin / IUFD, trias Virchow`s yaitu


nyeri uterus fokal atau umum, tonus meningkat, dan
perdarahan vaginal ( 85 % ), 15 %pada tipe concealed.
 USG : membantu pada tipe concealed yaitu area sonolusen
retroplasental, lokasi plasenta untuk membedakan dengan
plasenta previa.

Manajemen :  Lakukan resusitasi darah / cairan sesuai kebutuhan


 Pada solusio berat evakuasi konsepsi segera dan hentikan
pendarahan dengan utero tonika, restitusi kekurangan faktor
pembekuan atau jika diperlukan dapat dilakukan histerektomi
 Pada solusio ringan dapat dilakukan perawatan konservatif
dan pematangan paru hingga kehamilan 35 minggu dan
evaluasi ketat jumlah perdarahan retroplasenter.

Prognosis :  Bervariasi tergantung derajat beratnya solusio dan


komplikasinya.
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

JUDUL SOP
RUMAH SAKIT BEKAS SEKSIO SESAREA
UMUM SANJIWANI NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
GIANYAR
PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR
DIAGNOSIS &
THERAPY SMF
KEBIDANAN ( Dr. I Wayan Budiana, M.Kes)
NIP. 140 094 766

Pengertian Persalinan atau kelahiran pada pasien dengan riwayat kelahiran bayi
: melalui insisi perut ( laparotomi ) dan insisi uterus ( histerotomi ). Luka
sayat di perut dapat transversal ( Pfannnenstiel ) maupun vertikal
( mediana ) sedangkan di uterus dapat transversal ( SC
Transperitonealis Profunda ) maupun insisi vertical
( SC klasik/corporal )
Diagnosis :  Anamnesis
 Perut lika di perut
Manajemen Anamnesis – evaluasi catatan medis
:  Waktu, tempat, pelaksana, jenis seksio yang lalu
 Indikasi seksio yang lalu
 Penyembuhan luka yang lalu
Pemeriksaan penunjang
Metoda Morgan Thournau ( gabungan spiral/helik CT Scan panggul
dan ultrasonografi : perbandingan besar volume lingkar kepala /
lingkar bahu/lingkar perut janin.
Partus pervaginam jika :
 Imbang velto pervik baik
 Perjalanan persalinan normal
Seksio primer jika :
 Plasenta previa
 Vasa previa
 CPD/FPD
 Panggul patologik
 Presentasi abnormal
 Kelainan letak
 Prosterm dengan skor pelvik rendah
2 kali seksio
 Penyembuhan luka operasi yang lalu buruk
 Operasi yang lalu kolporal/klasik.
Perawatan Rumah Sakit
 Hanya dilakukan apabila akan dilakukan seksio primer atau jika
transportasi sulit, tingkat pendidikan pasien rendah.
 Perawatan pasca seksio  3 – 5 hari
Penyulit
 Ruptura uteri : histeroprapi – histeroktomi
 Kematian janin, kematian ibu
 Plasenta, akreta, perkreta, inkreta : histeroktomi
 Endometritis, infeksi subkutis
 Perdarahan
Konseling
Untuk mendapat informed consent pasien harus mendapat penjelasan
untung rugi percobaan pertus pervaginam
 Masa penyembuhan luka  100 hari
 Medika mentosa
- Antibiotik
- Analgetik
- Ultrotonik
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

RUMAH SAKIT GRANDE MULTIPARITAS


UMUM SANJIWANI
GIANYAR
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY SMF
KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Kehamilan persalinan, dan atau kelahiran pada perempuan yang pernah
melahirkan lebih dari 4 kali dengan berat bayi  500 gram.

Diagnosis :  Anamnesis
 Pemeriksaan fisik – parut perinium dan bekas laparatomi

Manajemen :  Pemeliharaan kehamilan sesuai dengan kehamilan normal, terapi


jika dijumpai kelainan.
 Waspada untuk DMG
 Wasapada untuk makrosomi
 Tidak mlakukan induksi persalinan maupun akselerasi
persalinan, augmentasi persalinan masih dapat dipertimbangkan.
 Pananganan kala II aktif.

Prognosis :  Pada umumnya baik.


PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

RUMAH SAKIT INVERSIO UTERI


UMUM SANJIWANI
GIANYAR NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY SMF
KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Komplikasi kala III persalinan dimana lahirnya sebagian plasenta


diikuti lahirnya sebagian maupun seluruh fundus uteri yang dapat
mengakibatkan perdarahan banyak dan syok pada ibu.

Manajemen :  Atasi syok dengan resusitasi cairan


 Relaksasi uterus dengan anestesi halotan atau betamimetik, atau
nitrogliserin atau MgSO4 pada keadaan hipotensi.
 Reposisi uterus ke posisi normal secara manual tanpa
melahirkan plasenta lebih dahulu.
 Bila gagal dapat dilakukan metoda O “ Sullivan dengan tekanan
hidrostatik
Setelah koreksi uterus, diberikan uterotonik oksitosin 40 IU dalam
1000 cc kristaloid dan prostagladin.
 Jika reposisi secara manual gagal atau pada inversio uteri
subkronik, dilakukan laparotomi dengan teknik Haultain.

Prognosis :  Pada umumnya baik.


PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

RUMAH SAKIT RUPTURA UTERI


UMUM SANJIWANI
GIANYAR
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY SMF
KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Separasi komplit dinding uterus pada kehamilan dengan atau tanpa
ekspulsi janin yang membahayakan ibu dan janin.

Diagnosis :  Identifikasi faktor resiko, parut operasi, multiparitas, stimulasi


uterus, persalinan operatif, CPD.
 Hipoksia atau gawat janin, perdarahan vaginal, nyeri
abdominal dan perubahan kontraktilitas uterus
 Eksplorasi uterus

Manajemen :  Jalur intravena besar


 Atasi syok dengan resusitasi cairan dan darah
 Histerektomi
- fungsi reproduksi tidak diharapkan
- kondisi buruk yang membahayakan ibu
 Repair uterus :
- wanita muda masih mengharapkan fungsi reproduksinya
- kondisi klinis stabil
- ruptur yang tidak komplikasi
- rekurensi 4 – 10 %, disarankan seksio sesaria elektif pada
kehamilan 36 minggu aau mauritas paru janin telah terbukti.

Prognosis :  Bervariasi, tergantung kondisi klinis ibu dan banyaknya


perdarahan.
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

RUMAH SAKIT PROLAPTUS TALI PUSAT


UMUM SANJIWANI
GIANYAR NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY SMF
KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 0948 359

Pengertian : Keadaan dimana tali pusat berada disamping atau melewati bagioan
terendah janin lahir setelah ketuban pecah.

Diagnosis :  Pada periksa dalam : adanya tali pusat menumbung atau tali
pusat.
 Periksa dalam wajib dilakukan pada ketuban pecah dengan
bagian terbawah janin belum masuk.

Manajemen :  Seksio sesrea segera pada janin hidup


 Resusitasi janin terhadap kemungkinan hipoksia janin
 Reposisi tali pusat, pada posisi ibu ditidurkan dalam posisi
Trendelenberg
 Partus pervaginam pada janin mati

Prognosis :  Untuk ibu baik


 Untuk janin dubia
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

RUMAH SAKIT SUNGSANG


UMUM SANJIWANI
GIANYAR NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY SMF
KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Janin dengan presentsi bokong, bokong kaki atau kaki.

Manajemen :  Jika tidak dijumpai penyebab difinitif sungsang dan telah


dilakukan informkonsen ke pasien maka dapat dicoba versi luar
pada kehamilan 36 minggu ( mencegah komplikasi preterm dan
dengan keberhasilan 40 – 60 % ).
 Pada primigravida yang tidak dapat di versi luar metode
kelahiran terpilih adalah seksio sesaria ( 2B )
 Pada multigravida tergantung kopetensi penolong
 Pemantauan jalannya persalinan dengan partograf, jika
melambat/distosia sebaiknya dilakukan pengakhiran per
abdominam.

Prognosis :  Bergantung kondisi ibu dan janin serta pertolongan persalinan.


PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

RUMAH SAKIT POLIHIDRAMNION


UMUM SANJIWANI
GIANYAR NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR
DIAGNOSIS &
THERAPY SMF
KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Suatu kondisi kehamilan dimana volume cairan amnion lebih dari
2000 ml.

Diagnosis :  USG untuk mendeteksi adanya abnormalitas janin ( 20 – 40 %


)

Manajemen :  Bila keadaan pasien sesak dapat dilakukan abdominal


parasintesis, tidak lebih dari 500 cc/hari.
 Faktor predisposisi yang ada harus diterapi seperti diabetes,
preeklamsia, eritroblastosis dan lain-lain.
 Adanya polihidramnion yang disertai adanya kelainan
kongenital harus segera diterminasi dengan cara konservatif.
 Mencegah komplikasi yang mungkin ditemukan seperti solusio
plasenta, fisfungsi uterus, perdarahan post partum.
 Bila janin normal dapat lahir spontan.
Amnion secara perlahan-lahan merupakan metode efektif untuk
induksi persalinan.
 Penilaian secara seksama terhadap janin, plasenta dan tali
pusat untuk menyingkirkan adanya anomali.

Prognosis :  Untuk ibu baik


 Untuk janin tergantung pada kelainan kongenital yang ada
serta onset hidramnion, makin dini makin dini makin buruk
prognosis.

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049
RUMAH SAKIT OLIGOHIDRAMNION
UMUM SANJIWANI
GIANYAR NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY SMF
KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Suatu kondisi kehamilan dimana volume cairan amnion dibawah


normal.

Diagnosis :  Ultrasonografi : Oligohidramnion berat bila indeks cairan


amnion  5 cm

Manajemen :  Jika tanpa kelainan kongenital mayor dapat dicoba amnio


infusi pada umumnya persalinan tidak berbeda bila janin dalam
keadaan normal.
 Seksio sesaria atas indikasi obsetri atau deselerasi berulang
setelah amnioinfusi.
 Resusitasi jantung pulmoner untuk kemungkinan hipoplasia
paru
 Bila terdapat kelainan kongengitalupayakan lahir pervaginam.

Prognosis :  Untuk ibu baik


 Untuk bayi buruk.

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR
Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

RUMAH SAKIT PERTUMBUHAN JANIN TERLAMBAT


UMUM SANJIWANI
GIANYAR NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY SMF
KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Bila dijumpai biometrik lingkar perut janin kurang dari persentil 10.

Diagnosis :  Pemeriksaan Ultrasonografi, FDJP (jika memungkinkan ).


 Cermati kelainan kongengital
 Penetapan usia gestasi dan kematangan paru.

Manajemen :  Pada kasus preterm dengan pertumbuhan janin terhambat


lakukan pematangan paru dan asupan nutrisi tinggi kalori
mudah cerna dan, dan banyak istirahat.
 Pada kehamilan 35 minggu tanpa terlihat pertumbuhan janin
dapat dilakukan pengakhiran kehamilan.
 Jika terdapat oligohidramnion berat disarankan untuk per
abdominam.
 Pada kehamilan aterm tergantung kondisi janin jika
memungkinkan dapat dicoba lahir pervaginam.

Prognosis :  Ibu umumnya baik janin bergantung keadaanya.


PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

RUMAH SAKIT PERSALINAN PRE-TERM


UMUM SANJIWANI
GIANYAR NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR
DIAGNOSIS &
THERAPY SMF
KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian :  Persalinan preterm adalah proses kelahiran pada ibu dengan usia
gestasi  37 minggu.
 Sebanyak 5 % kehamilan akan berakhir dengan preterm

Diagnosis :  Kontraksi/ His yang reguler pada kehamilan  37 minggu


merupakan gejala pertama, pastikan dengan pemeriksaan
inspekulo adanya pembukaan dan cervicitis.
 Pengobatan terhadap cervicitis dan vaginitis perlu dilakukan
dengan metronidazole 2 x 500 mg. Pemberian dexamethasone
12 mg/hari menunjukkan penurunan resiko PVL.
 Gejala infeksi intrauterine ialah : takikardia janin, gerakan janin
lemah, oligohidramnion, pireksia ibu dan, cairan amnion berbau.
 Sebagai upaya pencegahan ada baiknya pemeriksaan dalam
dilakukan untuk deteksi vaginitis dan cervicitis. Kelainan cervix
( inkompetensi ) merupakan indikasi untuk serklase.
Pemeriksaan klinik dan USG ( tebal cervix  1.5 cm )
merupakan risiko tsb.

Manajemen :  Setelah pemberian informed conset yamg baik, cara persalinan


dan kemampuan klinik merawat preterm harus dipertimbangkan.
Bila kehamilan  35 minggu dan presentasi kepala, maka
persalinan pervaginam merupakan pilihan. Namun bila
kehamilan 32 – 35 minggu maka pertimbangan seksio sesaria
menjadi pilihan. Menjadi kesulitan pilihan bila bayi dengan berat
bayi sangat rendah karena resiko kematian tinggi ( 50% ). Bila
tidak ditemukan infeksi, maka upaya tokolisis dapat dilakukan.
 Obat yang dianjurkan adalah :
- nifdipine 10 mg, diulang tiap 30 menit, maksimum 40
mg/6 jam. Umumnya hanya diperlukan 20 mg, dan dosis
perawatan 3 x 10 mg.
- B-mimetik : terbutalin atau salbutamol.
 Pemberian kortikosteroid diperlukan untuk pematangan paru;
bethamethasone 12 mg/hari, untuk 2 hari kerja saja. Bila tidak
ada bethamethasone dapat diberikan dexamethasone.
 Persiapan untuk perawatan bayi kecil perlu dabahas dengan
dokter anak, untuk kemungkinan perawatan intensif. Bila
ternyata bayi tidak mempunyai kesulitan ( minum, nafas, tanpa
cacat) maka perawatan cara kanguru dapat diberikan agar lama
perawatan di rumah sakit dapat dikurangi.

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049
RUMAH SAKIT KEHAMILAN POST-DATE
UMUM SANJIWANI
GIANYAR
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY SMF
KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian :  Kehamilan 42 minggu lengkap atau 294 hari dari periode haid
terakhir ( 280 hari dari konsepsi )
 Ketetapan usia gestasi sebaiknya mengacu pada hasil
ultrasonografi pada trimester 1. Kesalahan perhitungan dengan
rumus Naegele dapat mencapai 20 %
 Insiden :
- Insidens kehamilan 41 minggu lengkap : 27 %. Insidens kehamilan
42 minggu lengkap : 4 – 14 %, 43 minggu lengkap : 2 – 7 %
- Insidens kehamilan post-term tergantung pada beberapa faktor :
tingkat pendidikan masyarakat, frekuensi kelahiran pre-term,
frekuensi indksi persalinan, frekuensi seksio sesaria elektif,
pemakaian USG untuk menentukan usia kehamilan, dan definisi
kehamilan post-term ( 41 atau 42 minggu lengkap ).
- Ecara spesifik, insidens kehamilan post-term akan rendah jika
frekensi kelahiran pre-term tinggi, bila angka indksi persalinan dan
seksio sesaria elektif tinggi, dan bila USG dipakai lebih sering
untuk menentukan usia kehamilan.

Manajemen :  Pemantauan fetus


 Indksi persalinan
 Prognosis untuk janin lebih baik dibanding dengan manajemen
ekspektatif, induksi sebaiknya dilakukan pada kehamilan 41
minggu.

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

RUMAH SAKIT METRORAGIA


UMUM SANJIWANI
GIANYAR
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY SMF
KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Perdarahan tak teratur, kadang terjadi dipertengahan siklus, sering


ditemukan pada usia manopause.

Tujuan : Mencari penyebab untuk diagnostik dan terapi

Kebijakan : 1. Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 436 Tahun 1993
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar pelayanan
Medis

Prosedur :  Dikerjakan Delatasi dan Kuretase, selanjutnya dilakukan rujukan


ke bagian Patologi Anatomi
 Pengobatan sesuai dengan hasil Patologi Anatomi.
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

RUMAH SAKIT PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL


UMUM SANJIWANI
( PUD )
GIANYAR
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

PROSEDUR TETAP TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


DIAGNOSIS &
THERAPY SMF
KEBIDANAN ( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Perdarahan Uterus Disfungsional ( PUD )


Adalah perdarahan uterus yang disebabkan oleg gangguan fungsional
poroshipotalamus, hipotisis dan ovarium ( gangguan hormonal )

Tujuan : Menghentikan perdarahan akut, dilanjutkan dengan pengaturan siklus


haid, sampai terjadiovulasi spontan.

Kebijakan : 1. Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 436 Tahun 1993
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar pelayanan
Medis

Prosedur : 1. Perbaiki keadaan umum ( jika Hb  8 g % )


2. Pemberian dihidrogesteron 2 x 10 mg atau MPA 2 x 10 mg (3
hari ) atau pil kontrasepsi kombinasi 3 hari.
3. Pengaturan siklus haid dengan :
 Progesteron 1 x 10 mg ( MPA dehydrogesteron )
 Noretistiron 1 x 5 mg dari hari ke-16 sampai hari 25.
 Pil kontrasepsi kombinasi.
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

RUMAH SAKIT SELEKSI DAN PENEMPATAN STAF MEDIS


UMUM SANJIWANI
KEDALAM STAF MEDIS FUNGSIONAL (SMF)
GIANYAR
RUMAH SAKIT

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR
PROSEDUR TETAP

( Dr. I Made Sarmadi, MARS)


NIP. 140 098 359

Pengertian : Staf Medis Fungsional merupakan kelompok dokter berdasarkan


spesialisnya atau dokter umum berdasarkan atas minat keilmuannya.

Tujuan : Memanfaatkan Staf Medis sesuai dengan profesi keahliannya atau


minat untuk tercapainya pelayanan optimal pada bidang
masing-masing.

Kebijakan : 1. Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 436 Tahun 1993
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan
Medis

Prosedur : Memenuhi persyaratan sebagai berikut :


1. dokter spesialis
2. dokter umum sesuai dengan minat keilmuan/ yang sudah mendapat
pelatihan dibidang tersebut dan mendapat pengalaman bekerja di
SMF minimal 1 (satu ) tahun.
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Mempunyai loyalitas dan dedikasi tinggi
5. Mengajukan permohonan ke Direktur
6. Luls seleksi Team Kredensial Komite Medik
7. Mendapat SK penugasan yang ditetapkan Direktur.
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

RUMAH SAKIT MEKANISME PEMILIHAN DAN PENETAPAN


UMUM SANJIWANI
PIMPINAN UNIT KERJA FUNGSIONAL
GIANYAR
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR


PROSEDUR TETAP

( Dr. I Made Sarmadi, MARS)


NIP. 140 098 359

Pengertian : Pimpinan Unit Kerja Fungsional ( Ka. SMF ) adalah dokter spesialis
yang memimpin Staf Medis Fungsional, yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanan pelayanan medis di bidangnya masing-masing.

Tujuan : Menghimpun kerjasama antara anggota SMF untuk dapat


terlaksananya Pelayanan Medis yang optimal

Kebijakan : 1. Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 436 Tahun 1993
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan
Medis

Prosedur : Dipilih berdasarkan musyawarah dengan persyaratan sebagai berikut :


1. Dokter spesialis
2. Berdasarkan senioritas dan kemampuan
3. Dapat diterima oleh seluruh anggota SMF
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Mempunyai loyalitas dan dedikasi yang tinggi.
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

RUMAH SAKIT KEWAJIBAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB


UMUM SANJIWANI
PELAYANAN
GIANYAR
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

TGL TERBIT DITETAPKAN,


PROSEDUR TETAP DIREKTUR
S3P5

( Dr. I Made Sarmadi, MARS)


NIP. 140 098 359

Pengertian : Dokter Penanggung Jawab Pelayanan wajib memberikan penjelasan


secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana
dan hasil pelayanan , pengobatan atau prosedur untuk pasien
termasuk terjadinya kejadian yang diharapkan dan tidak diharapkan .

Tujuan : Untuk memberikan pelayanan pasien secara komprehensive /


meyeluruh baik sebelum tindakan maupun setelah
pengobatan berakhir.

Kebijakan : 1. Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 436 Tahun 1993
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan
Medis

Prosedur : 1. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan wajib menyediakan


waktu untuk menjelaskan keadaan penyakit yang diderita
( diagnostik ) dihadapan penderita dan keluarga.
2. Wajib memberikan penjelasan tentang rencana pengobatan
termasuk kejadian / hasil yang diharapkan atau yang tidaj
diharapkan.
3. Semua langkah diatas harus tercantum dalam catatan medis
yang lengkap.
4. Semua hal diatas dievaluasi oleh Sub. Komite / Panitia rekam
Medis.
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR


Jalan Ciung Wanara No.2 Gianyar Telp/fax(0361) 943049

RUMAH SAKIT DOKTER PENAGGUNG JAWAB PELAYANAN


UMUM SANJIWANI
DAN RENCANA PELAYANAN
GIANYAR
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
TGL TERBIT DITETAPKAN, DIREKTUR
PROSEDUR TETAP
S3P4
( Dr. I Made Sarmadi, MARS)
NIP. 140 098 359

Pengertian : Staf Medis Fungsional diberi wewenang menetapkan Dokter


Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP) Kebijakan tentang pola Dokter
Penaggung Jawab Pelayanan pada rawat bersama.

Tujuan : Dokter penaggung Jawab Pelayanan dapat melaksanakan rangkaian


asuhan medis antara lain : pemeriksaan medis untuk
menegakkan diagnosis , merencanakan dan memberikan
terapi , melakukan tindak lanjut / follow – up sampai
dengan rehabilitasi . Melakukan konsultasi sesuai
kebutuhan baik untuk pendapat atau rawat bersama.

Kebijakan : 3. Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 436 Tahun 1993
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan
Medis

Prosedur : 1. Semua staf medis dilingkungan SMF masing – masig


menetapkan Dokter Penangung Jawab Pelayanan dengan
wewenang dan uraian tugas .
2. Dokter Penaggung Jawab Pelayanan yang sudah ditentukan
ditetapkan dengan SK. Direktur .
3. Dokter Penaggung Jawab Pelayanan sesuai denga bidang
keahliannya wajib membuat rencana pelayanan termasuk
konsultasi ke bidang lain.
4. Dokter Penaggung Jawab pelayanan dalam operasionalnya
ditentukan oleh komite medis
5. Dokter penaggung Jawab Pelayanan utama ditentukan sebagai
koordinator seorang pasien dan harus didukung oleh SOP
6. Dalam rencana pelayanan Dokter Penaggung Jawab Pelayanan
harus melihat segala aspek pelayanan yang akan diberikan
termasuk pemeriksaan, konsultasi, rehabilitasi pasien.

Anda mungkin juga menyukai