Anda di halaman 1dari 7

PERATURAN DAN TATA TERTIB RESIDEN BARU PPDS OBGYN UNAND

Setiap residen baru akan mengikuti orientasi selama 1 bulan di bagian OBGYN
RSUP Dr. M. Djamil Padang
UMUM
Tujuan pembekalan :
1. Menetapkan standar pembekalan residen baru sehingga lebih terarah
2. Proses pembekalan dapat dipantau, dinilai dan tidak berubah-ubah
3. Memberikan bekal ilmu kepada residen baru
4. Membantu proses adaptasi residen baru
5. Menyiapkan residen baru dalam proses pelayanan pasien
6. Meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan pasien
7. Memberikan hak residen baru
8. Menentukan batasan-batasan dalam proses pembekalan

KHUSUS
1. Setiap residen baru akan dikoordinir oleh seorang koordinator lapangan selama masa
orientasi dan akan dibimbing langsung oleh kakak tingkatnya (semester 2)
2. Kakak tingkat diberi tanggung jawab penuh untuk memberikan materi-materi dasar
tentang keresidenan dan berkoordinasi langsung dengan korlap
3. Setiap residen baru harus menyelesaikan tugas-tugas selama orientasi sebelum
diterima sebagai anggota PAOGI
4. Apabila terdapat masalah pada residen baru akan diakomodir terlebih dahulu oleh
kakak tingkat dan jika kakak tingkat tidak bisa menyelesaikan maka penyelesaian
masalah dilimpahkan secara bertingkat naik hingga dewan chief dan PAOGI
Setiap residen baru diharuskan :
1. Mengikuti seluruh kegiatan orientasi pembekalan residen baru
2. Mempunyai satu nomor keresidenan yang bisa dihubungi 24 jam
3. Mengetahui dan menghafal semua nama konsulen dan senior.
4. Mengetahui dan menghafal semua alamat konsulen dan senior, serta menyimpan
nomor kontak semua konsulen dan senior.
5. Memiliki perlengkapan pribadi :
- Pakaian jaga
- Powerbank
- Alat tulis
- Dopler
- Meteran dan kertas lakmus
- Flashdisk
- Laptop
- Kendaraan
Residen baru akan memulai kegiatan orientasi setelah ditetatapkan diterima oleh
bagian OBGYN dan selanjutnya akan diserahkan ke PAOGI.

PERKENALAN
1. Setiap residen baru wajib memperkenalkan diri ke semua senior dengan cara
menghubungi semua senior via telepon, dimulai dari chief hingga ke senior paling
rendah.
Tata cara komunikasi dan sapaan ke senior
- Jika senior lebih tua dan perempuan, panggilan sebutan adalah “kak (nama)”
- Jika senior lebih tua dan laki-laki, panggilan sebutan adalah “Bang (nama)”
- Jika senior sama umur atau lebih muda, panggilan sebutan adalah “Sen (nama)”
- Sebutan diri sendiri ketika berbicara dengan senior dengan menyebutkan nama

Contoh format komunikasi dengan Senior saat perkenalan awal:


‘via sms’
“Assalamu'alaikum Uda, Uni, Sen
Perkenalkansaya PPDS Obgyn Unand baru angkatan Juli 2018
Nama : Revivo Rinda Pratama
Panggilan : vivo
inisial. :-
TTL : Padang/ 30 Juni 1992
AsalFK : UNAND
Angkatan : 2010
Status : Belum Menikah
HP : 082285353450
Email : dr.revivorinda8@gmail.com

Demikian perkenalannya Uda, Uni, Sen


Mohon bimbingannya.
Wassalamu'alaikumwr.wb

‘via telepon’
 Telepon 2x selangwaktu 5 menit
 Jika tidak diangkat juga, lanjutkan dengan SMS atau via WA
 Jika ada nada tunggu saat menelpon senior,tunggu sampai nada tunggunya
selesai.
 Jika menelpon atau ditelpon senior, selesaikan komunikasi via handphone
sampai benar-benar selesai dan percakapan telah diakhiri oleh senior dengan
menutup handphone
2. Setiap residen baru harus memiliki handphone yang aktif 24 jam dengan nada dering
yang mudah untuk didengar, serta mengaktifkan nada tunggu dalam setelan
handphone
3. Setiap residen baru harus menyelesaikan perkenalan dalam waktu 1x24 jam saat
mulai orientasi dan tidak mengganggu jam pelayanan.
4. Setiap residen baru wajib menghapal identitas setiap senior selama masa orientasi
5. Setiap residen baru harus mempunyai buku yang berisikan semua identitas senior,
konsulen dan meminta tanda-tangan senior dimulai dari senior yang paling bawah
6. Setiap residen baru harus mempunyai buku yang berisikan pengakuan kesalahan-
kesalahan selama masa orientasi dan harus diketahui oleh senior yang bersangkutan
serta dibubuhi tanda-tangan senior tersebut.
7. Bagi yang belum menyelesaikan perkenalan maka tidak boleh mengikuti kegiatan
orientasi selanjutnya dan akan diberi sanksi yang diatur oleh Komdis dan Etika
PAOGI

JAGA IKUTAN

1. Melaporkan diri untuk jaga ikutan kepada tim dinas secara bergantian. Dimulai dari
menelpon chief jaga, selanjutnya tim jaga berurutan secara bergantian dimulai dari
senior jaga paling bawah
2. Waktu menelpon dimulai dari pukul 16.00 – 21.00 wib sehari sebelumnya.
Contoh format pelaporan :
“Assalamualaikum, Kak Della. Perkenalkan Saya Vivo, semester 1 yang baru. Izin
lapor jaga ikutan besok kak, mohon bimbingannya kak. Terimakasih, Kak
3. Jaga ikutan akan berlangsung selang hari selama 1 bulan penuh
4. Selama jaga ikutan setiap residen baru wajib memakai pakaian jaga yang telah
ditetapkan
5. Selama jaga ikutan, residen baru hanya diberi kewenangan sebagai observer.
6. Setiap jaga ikutan, residen baru harus membuat status pasien ANC, Obstetri, dan
Ginekologi sebanyak masing-masing 2 buah, dan dikoreksi oleh chief sebelum dinas
jaga berakhir.
7. Selama jaga ikutan, residen baru berhak mendapat bimbingan dari senior tim jaga
tersebut.
8. Jika tugas-tugas yang diberikan selama jaga ikutan tidak diselesaikan, maka akan
diberi sanksi yang diatur oleh Komdis dan Etika PAOGI

LAPORAN JAGA
1. Laporan jaga diadakan setiap hari selasa dan jum’at, dimulai pukul 07.00 wib
2. Setiap residen baru diwajibkan hadir 90 menit sebelum laporan jaga dimulai
3. Residen baru diharuskan membantu senior dalam melengkapi kebutuhan laporan
jaga sehinggga laporan jaga berlangsung lancar dengan kondusif.
- komputer, proyektor, printer, mesin fotokopi dan pencahayaan ruangan
berfungsi normal
- kelengkapan alat tulis (pena, pensil, tipe x, kertas HVS, pointer) masih
cukup tersedia
- memeriksa kelengkapan absensi (residen dan konsulen) dan memastikan
setiap residen dan konsulen yang hadir telah mengisi daftar absen
- memeriksa kelengkapan lembar phantom dan segera memperbaiki bila ada
kesalahan sebelum laporan jaga dimulai
- memastikan keberadaan buku phantom dan buku notulensi laporan jaga
- memastikan powerpoint kasus yang akan dilaporkan lengkap dan siap
untuk ditampilkan sebelum laporan jaga dimulai
4. Jika terlambat saat laporan jaga, maka :
- Meminta izin sebelum masuk ruangan kepada Konsulen yang hadir saat
laporan jaga
- Mengangkat tangan kanan sekaligus menjelaskan alasan terlambat kepada
setiap konsulen dan chief
- Meminta izin kepada seluruh senior yang telah hadir di dalam ruangan
untuk ikut dalam laporan jaga
- Tidak melewati depan layar proyektor
Setelah mengikuti orientasi di RSUP dr. M. Djamil Padang, residen baru akan bertugas di
Puskesmas.
PUSKESMAS
1. Residen baru membawa surat tugas yang telah disahkan oleh KPS dan
menyerahkan kepada kepala puskesmas tempat bertugas.
2. Memperkenalkan diri kepada semua karyawan tempat bertugas
3. Menghargai dan menjalin komunikasi yang baik terhadap semua petugas
ditempat bertugas
4. Melakukan pelayanan sesuai aturan yang ditetapkan
- Memeriksa pasien dengan benar, sehingga mampu mebuat diagnosa dan
menentukan keputusan klinis  lapor residen senior jaga hari itu
NB : senior jaga puskesmas harus diingatkan setiap pagi pukul 07.00 wib
- Observasi persalinan dengan partograf  laporkan kemajuan ke senior
Residen
- Pembukaan hampir lengkap, laporkan ke senior residen yang bertugas 
memimpin persalinan di bawah pengawasan senior
- Jika terjadi kemacetan persalinan keputusan klinik untuk di rujuk
diputuskan oleh senior residen (berdasarkan partograf)
- Senior residen melaporkan ke konsulen penanggung jawab bahwa pasien
akan di rujuk
- Konsulen penanggung jawab bertanggung jawab menyelesaikan persalinan
di RS rujukan sesuai dengan aturan PONEK (respon time 1 jam)
- Merujuk pasien harus diketahui oleh pimpinan puskesmas
5. Berada di puskesmas 24 jam, dan tidak diperbolehkan meninggalkan tempat
tanpa izin dari pimpinan Puskesmas dan KPS.
6. Setiap supervisi yang akan dilakukan dilaporkan terlebih dahulu kepada
residen senior jaga. Lalu senior jaga akan melaporkan rencana supervisi kepada
konsulen penanggungjawab. Supervisi dianggap sah apabila telah di setujui
oleh konsulen penanggungjawab dan didampingi oleh residen senior jaga
Tata cara komunikasi dengan konsulen
- Setiap residen saat bertemu dengan Konsulen harus mengucapkan salam dan
memanggil dengan sapaan ‘Pak atau Buk’ atau sapaan khusus, seperti ‘Prof’
sesuai gelar dan nama kebesaran dari konsulen yang bersangkutan.
- Setiap residen saat menelpon Konsulen harus di mulai dengan mengucapkan
salam dan memperkenalkan diri kemudian memohon izin untuk bicara, setelah
diizinkan maka residen boleh melanjutkan percakapan.
- Setelah mengakhiri percakapan, setiap residen diwajibkan mengucapkan salam
dan terima kasih.
Contoh format komunikasi dengan Konsulen :
‘via sms’
“Assalamualaikum Buk, maaf mengganggu, perkenalkan saya Genta PPDS obgyn
semester 2, mohon izin untuk menginfokan bahwa besok tanggal26/11/2018 Ibuk
sebagai pemateri untuk pelatihan PONEK di Hotel Pangeran pukul 10.00 WIB,
Terima kasih, Wassalamualaikum.
‘via telepon’
1. Telepon 2x selang waktu 5 menit
2. Jika tidak diangkat juga, lanjutkan dengan SMS
3. Jika ada nada tunggu saat menelpon konsulen, tunggu sampai nada tunggunya
selesai.
4. Setiap komunikasi via telepon dengan konsulen diakhiri dengan salam dan
pastikan komunikasi telah selesai dengan telah ditutupnya komunikasi oleh
konsulen

Anda mungkin juga menyukai