Anda di halaman 1dari 35

Pengantar Asuhan Kebidanan

Pertemuan 11
PERUBAHAN DAN ADAPTASI
(FISIOLOGI DAN
PSIKOLOGIS) PADA MASA
NIFAS

Lani Nurlita, M.Tr.Keb


Masa Nifas (Postpartum)
Periode postpartum adalah jangka waktu antara
lahirnya bayi dengan kembalinya organ reproduksi
kekeadaan normal seperti sebelum hamil. Periode ini
sering disebut masa nifas (puerperium) atau
trisemester keempat kehamilan, meskipun masa nifas
secara t radisionla dikat akan berlangsung selama 6
minggu, lamanya bervariasi pada set iap wanita.
FISIOLOGI
Sistem Reproduksi
UTERUS

Kembalinya uterus ke keadaan normal setelah melahirkan disebut involusi. Proses ini
dimulai segera setelah ekspulsi plasenta dengan kontraksi otot polos uterus. Pada akhir
kala ketiga persalinan, uterus akan berada di tengah, kira-kira 2 cm dibawah umbilikus
dengan fundusnya berada di promontorium dakrum. Pada saat ini, berat uterus sekitar
1.000 gram. Seminggu setelah melahirkan, fundus biasnya turun berada 4-5 jari di bawah
umbilikus. Uterus seharusnya sudah tidak bisa dipalpasi dari abdomen setelah 2
minggu dan sudah kembali ke keadaan normal seperti sebelum hamil setelah 6 minggu.
Subinvolusi adalah gagalnya uterus untuk mengecil kembali ke ukuran dan
keadaan normal seperti sebelum kehamilan. Penyebab yang paling
sering adalah tersisanya sebagian plasenta dan infeksi.
SERVIK
S
Serviks teraba lunak setelah melahirkan. Ektoserviks (bagian serviks ySang menonjol
ke dalam vagina) akan terlihat memar, edema dan mungkin terdapat laserasi kecil
kondisi optimal untuk terjadinya infeksi. Pada 1 minggu setelah melahirkan, serviks
akan berdilatasi sebesar 1cm.

VAGINA DAN PERINEUM

Vagina yang tadinya sangat terdistensi dengan dinding yang halus, perlahan akan
mengecil dengan tonusnya akan kembali, meskipun tidak akan kembali seperti
sebelum hamil
UTERUS, SERVIKS,VAGINA DAN PERINEUM

Mengalami INVOLUSI UTERUS proses


kembalinya uterus ke keadaan sblm hamil stlh
melahirkan Proses Involusi dimulai segera stlh
plasenta keluar akibat kontraksi otot2 polos uterus.
Subinvolusi ialah kegagalan uterus utk kembali
pada keadaan tidak hamil. Penyebab paling sering
o/k tertahannya fragmen plasenta dan infeksi
PROSES INVOLUSI
UTERI
AUTOLYSIS
Autolysis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi didalam otot
uterine. Enzym proteolitik akan memendekkan jaringan otot dan jaringan ikat
yang telah sempat mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula dan 5 kali
lebarnya dari semula selama kehamilan, sehingga uterus akan berangsur angsur
mengecil.

EFEK OKSITOSIN
Kontraksi dan retraksi otot uterine akan mengkompres pembuluh darah dan oleh
karena itu akan mengurangi suplai darah ke uterus. Proses ini berguna bagi
pengurangan situs atau tempat implantasi plasenta serta pengurangan perdarahan
Proses Involusi pd bekas Implantasi plasenta

placental bed mengecil krn kontraksi menonjol ke


kavum uteri dgn diameter 7,5 cm. sesudah 2 mg mjd
3,5 cm, pd mg ke-6 mjd 2,4 cm dan akhirnya pulih

Afterpains
rasa kram, mules-mules setelah persalinana krn
kontraksi, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca salin. Rasa
nyeri stlh melahirkan akan lebih nyata stlh ibu
melahirkan bayi besar atau kembar dan pada multipara.
Perlu diberikan pengertian pd ibu dan dpt diberikan obat
antisakit dan antimules
Involusi Tinggi Fundus Berat Utrs

Stlh bbrp hari pasca persalinan, perubahan involusi berlangsung cepat.


Fundus t urun kira-kira 1-2 cm set iap 24 jam
LOCHI
Lochia adl cairan sekret yg berasal
A
dari kavum ut eri dan vagina pd masa
nifas.

Lochia Rubra(cruenta)
2hari, berwarna merah kehitaman , Berisi sisa sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,
verniks kaseosa, lanugo, dan sisa mekoneum.
Lochia Sanguinolenta
hari ke 3-7 , berwarna merah kuning berisi darah dan lendir.
Lochia Serosa
hari ke 7-14 pasca persalinan, berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi
Lochia Alba
1.cairan put ih, set elah 2 minggu

Pengeluaran Lochia yg menunjukkan keadaan Abnormal


Perdarahan berkepanjangan
Lochiostasis Lochia yg tidak lancar keluarnya/tertahan
Lochia Purulenta keluar cairan sperti nanah dan berbau busuk Rasa
nyeri yang berlebihan
SERVIKS
stlh persalinan bentuk serviks agak menganga spt corong berwarna
merah kehitaman.
Konsistensi mjd lunak, kadang terdapat perlukaan kecil.
18 jam pascapartum, serviks memendek dan konsistensinya mjd lebih padat dan
kembali ke bentuk semula.
Stlh bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim stlh 2 jam dpt dilalui oleh 2-
3 jari dan stlh 7 hari hanya dpt dilalui 1 jari.
Muara serviks eksterna tdk akan berbentuk lingkaran spt spt sblm melahirkan, ttp
memanjang spt suatu celah disebut mulut ikan.
VAGINA DAN
PERINEUM
Vagina yg semula teregang akan kembali scr bertahap 6-8 mg stlh bayi lahir.
Rugae akan kembali terlihat sekitar minggu ke-4 ttp tdk semenonjol pd
nullipara.
Mukosa vagina tetap atrofik pd wanita menyusui selambat-lambatnya
samapi menstruasi dimulai Kembali
Fungsi Ovarium pulih sehingga Mukosa vagina menebal
Estrogen menurun pelumas vagina & mukosa vagina menipis
(Dispareunia) Penyembuhan luka Episiotomi harus berlangsung 2-3
minggu
Haemorrhoid ukurannya mengecil bbrp minggu pascasalin
LIGAMEN
LIGAMEN
Ligamen, fasia dan diafragma pelvis yg meregangpd wkt persalinan, stlh bayi lahir
berangsur-angsur mengecil dan pulih kembali shg tdk uterus jatuh
jarang kebelakang (retrofleksi) krn ligamentum rotundum mjd
kendor.
Untuk memulihkan kembali sebaiknya dengan latihan/senam nifas.
logo
Sistem Endokrin

HHORMON
PLASENTA
Perubahan hormon yang signifikan terjadi pada periode postpartum. Keluarnya plasenta
akan menyebabkan penurunan secara drastis dari hormon yang diproduksi oleh organ
tersebut. Menurunnya hormon human chorionic somatotropin, estrogen, korsitol, dan
enzim insulinase plasenta akan membalikkan efek diabetogenik kehamilan, sehingga
terjaid kadar gula yang relatif lebih rendah pada masa nifas.
HORMON PITUITARI DAN FUNGSI
OVARIUM
Ibu yang menyusui dan tidak menyusui cukup berbeda dalam hal waktu terjadinya
ovulasi dan kembalinya menstruasi. Peningkatan kadar prolaktin serum yang
menetap pada ibu menyusui tampaknya bertanggung jawab menekan ovulasi
(Katz,2007). Durasi anovulasi ini dipengaruhi oleh frekuensi menyusui, durasi tiap
menyusui dan derajat kebutuhan pemberian makanan tambahan (Katz,2007).
Aliran mentruasi pertama setelah melahirkan biasanya lebih banyak dari normal.
Setelah tiga sampai empat siklus, jumlah aliran menstruasi akan kembalu seperti
sebelum hamil.
logo
Abdomen

Hari-hari pertama setalah mehirkan bagian


abdomen akan menonjol dan tampak seperti
masih hamil. Selama dua minggu pertama
setelah melahirkan , dinding abdomen akan
berrelaksasi dan dibutuhkan waktu sekitar 6
minggu agara dinding abdomen kembali ke
keadaan sebelum hamil.
logo
Sistem Perkemihan
Perubahan hormon steroid selama kehamilan dapat berperan pada meningkatnya
fungsi ginjal berkurangnya kadar steroid setelah melahirkan dapat menjelaskan
penurunan fungsi ginjal yang terjadi pada masa nifas. Fungsi ginjal akan kembali
normal pada 1 bulan setelah melahirkan. Dibutuhkan 2-8 minggu sampai
hipotonus dan dilatasi ureter dan pelvis ginjal yang terjadi karena kehamilan
kembali seperti sebelum hamil (Cunningham dkk, 2005).
Selama proses melahirkan kandung kemih mendapatkan trauma yg dapat
mengakibatkan edema dan kehilangan sensitivitas terhadap cairan.Perubahan ini
dapat menyebabkan tekanan yg berlebihan dan pengosongan yg tidak sempurna
dari kandung kemih.Biasanya klien mengalami ketidakmampuan buang air kecil 2
hari pertama setelah melahirkan. Penimbunan cairan dalam jaringan selama
kehamilan dikeluarkan melalui diuresis, biasanya dimulai dalam 12 jam setelah
melahirkan, akibat dari diuresis akan mengalami penurunan BB 2,5 kg pada
periode early post partum.
logo
Sistem Pencernaan
Setelah melahirkan ibu biasanya akan merasa lapar dan biasanya permintaan porsi
makanan dua kali lebih banyak dan cemilan yang sering merupakan hal yang
umum.
Pemulihan defekasi secara normal terjadi lambat dalam waktu 1 minggu.Hal ini
disebabkan penurunan motilitas usus dan gangguan kenyamanan pada perineum.
Defekasi spontan mungkin baru terjadi 2-3 hari postpartum. Penundaan ini
disebabakan oleh berkurangnya tonus otot di usus selama melahirkan dan masa
nifas, diare sebelum persalinan, kurangnya makanan dan dehidrasi.
logo
Payudara
Setelah melahirkan, terjadi penurunan kadar hormon seperti estrogen, progesteron,
hCG, prolaktin, kortisol dan insulin yang menstimulasi pengkembangan payudara
selama kehamilan. Waktu yang dibutuhkan untuk hormon-hormon ini kembali seperti
sebelum hamil.
Pada ibu yang menyusui, selama 24 jam setelah melahirkan terjadi sedikit perubahan
dnegan jaringan payudara. Kolostrum, cairan kuning jernih, dapat keluar dari
payudara. Perlahan akan menjadi penuh dan berat ketika kolostrum berubah menjadi
susu 72 sampai 96 jam setelah melahirkan perubahan ini disebut kehadiran air susu.
logo
TTV (t anda-t anda vit al)
Tekanan darah sedikit berubah atau tidak sama sekali. Hipotensi ortostatik yang
diindikasikan dengan perasaan seperti akan pingsan atau pusing segera setelah berdiri
dpaat muncul dalam 48 jam pertama karena pembesaran spalangnik yang terjadi
setelah melahirkan.
Nadi akan kembali kenilai sebelum hamil dalam beberapa hari post partum, meskipun
seberapa cepatnya kembali akan bervariasi pada tiap wanita. Penyimpangan
(kemungkinan temuan dan penyebabnya) pada nadi adalah frekuensi nadi meningkat
cepat mengindikasikan adanya hiovolemia karena pendarahan.
Respirasi seharusnya menurun sampai frekuensi normal sebelum hamil 6-8 minggu
setelah melahirkan. Penyimpangan (kemungkinan temuan dan penyebabnya) pada
respirasi adalah hipoventilasi dapat mengikuti blok subrakhnoid (spinal) yang terlalu
tinggi atau pemberian sedasi narkotika lewat epidural setelah melahirkan dengan
operasi cesar.
Suhu selama 24 jam pertama dapat meningkat sampai 38oC karena efek dehidrasi selama
persalinan atau merupakan efek samping anastesi epidural. Setelah 24 jam pasien
seharusnya tidak demam tinggi. Penyimpangan (kemungkinan temuan dan penyebabnya)
pada suhu ini adalah diagnosis sepsis puerperium ditegakkan bila terjadi peningkatan
suhu mencapai 38oC setelah 24 jam dan menetap selama 2 hari. Penyebab lain yang
mungkin adalah mastitis, endometritis, infeksi saluran kemih dan infeksi sistemik
lainnya.
logo
Sistem Muskuloskeletal
Otot-otot abdomen teregang secara bertahap selama kehamilan, mengakibatkan
hilangnya kekenyalan otot, terlihat pada masa post partum.
Peregangan otot-otot pada dinding perut adalah pada muskulus rektus abdominis.
Dinding perut sering lembek dan kendor. Akan kembali dalam kurang lebih ± 6
minggu post partum. Dengan latihan pengembalian otot-otot kekeadaan semula akan
lebih cepat.
logo
Sistem Imun
Tidak terdapat perubahan yang signifikan pada sistem imun ibu pada masa post
partum. Ibu dinyatakan membutuhkan vaksinasi rubella atau pencegahan
isoimunisasi Rh.
logo

PSIKOLOGIS
logo
MasaTaking in

(Fokus Pada Diri Sendiri)


Masa ini terjadi 1-3 hari pasca-persalinan, ibu yang baru
akan melahirkan bersikap pasif dan sangat tergantung pada
dirinya (trauma), segala energinya di fokuskan pada
kekhawatiran tentang badannya. Dia akan bercerita tentang
persalinannya secara berulang- ulang. Kelelahannya
membuat ibu perlu cukup istirahat untuk mencegah gejala
kurang tidur, seperti mudah tersinggung. Hal ini
membuat ibu cenderung menjadi pasif terhadap
lingkungannya
logo

Gangguan Psikologi yang mungkin dirasakan


ibu :
Kekecewaan karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan
tentang bayinya.
Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang
dialami ibu.
Rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya.
Suami/keluarga yang mengkritik ibu tentang cara perawatan
bayinya.
logo
Masa Taking on - Hold

(fukus pada bayi)


Masa ini terjadi 3-10 hari pasca-persalinan, ibu menjadi khawatir akan
kemampuannya merawat bayi dan menerima tanggung jawabnya
menjadi ibudalam merawat bayi semakin besar. Ibu berupaya untuk
menguasai keterampilan keperawatan bayinya. Selain itu, perasaan yang
sangat sensitif sehingga mudah tersinggung hingga komunikasinya
kurang hati-hati.
Oleh karna itu, iu memerlukan dukungan karna saat ini merupakan
kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam
merawat diri dan bayinya sehingga tumbuh rasa percaya diri.
Masa Letting go logo

(Mengambil Alih Tugas Sebagai Ibu Tanpa Bantuan NAKES)


Masa ini biasanya terjadi bila ibu sudah pulang dari RS dan melibatkan keluarga. Fase
ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung
setelah 10 hari setelah melahirkan. Ibu mengambil langsung tanggung jawab dalam
merawat bayinya, diri harus menyesuaikan diri dengan tuntutan ketergantungan
bayinya dan terhadap interaksi sosial. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan
ketergantungan. Keinginan untuk merawat diri dan bayinya meningkat pada fase ini.
Post Partum Blues logo

Dapat diartikan sebagai “ kemurungan sehabis melahirkan bayi “, berlangsung kira-


kira hari ke-3 s/d 5 PP.
Dasar-dasar fisiologis yang mempengaruhi t erjadinya post partum blues
: Perubahan hormonal yang cepat -> laktasi -> emosi menjadi labil

Ketidak nyamanan fisik : after pain,nyeri laserasi,pembesaran payudara,kurang tidur.


Kehilangan fisik yang nyat a setelah melahirkan rasa duka
cita Psikologis pemisahan
wanita dari keluarga & bayinya
komentar & prilaku kritik perasaan tidak aman/ ketidakmampuan
dalam peranya sebagai seorang ibu
logo

Faktor umur dan paritas (jumlah anak)


Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan
Latar belakang psikologi wanita yang bersangkutan seperti
:tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan tidak
diinginkan, gangguan kejiwaan sebelumnya, sosial ekonomi
Kecukupan dari lingkungannya
Perubahan peran sebagia istri dan ibu
Problem anak
Tanda dan Gejala logo

Emosi yang labil -> Emosional


Sedih, khawatir, cemas, mudah tersinggung
Merasa kehilangan semangat & mudah marah
Sedih t anpa sebab, menangis berulang kali
Cenderung menyalahkan diri sendiri Gangguan
tidur dan nafsu makan kelelahan
Mood mudah berubah,perasaan bersalah, perasaan terjebak (marah pada
pasangan dan bayinya)
Sangat pelupa
Penanganan logo

Lakukan rawat gabung (Rooming In)


Kontak segera, terus menerus serta kedekatan fisik dengan bayinya
Pastikan ada yang menemani ibu & bayinya selama beberapa hari/minggu
Beri kesempatan ibu u/bertanya & menceritakan apa yang terjadi
selama proses persalinan
Biarkan ibu mengungkapakan apa yang dirisaukannya
Beri dukungan/dorongan pada ibu untuk merawat bayinya -> puji &
ajar Libatkan ibu dlm perawatan bayinya
Gunakan obat-obat/jamu/upacaratradisional atau sesuai
kepercayaansetempat Belajar tenang (tekhnik relaksasi)
Berolahraga ringan
Depresi Masa Nifas logo

Post Partum blues tidak tertangani dengan baik -> depresi nifas
Tanda dan Gejala :
1.Tidak bisa tidur, tidak nafsu makan
2.Merasa tidak mampu merawat diri dan bayinya
3.Berfikir u/mencederai diri dan bayinya
4.Halusinasi -> tdk berfikir jernih
5.Perilaku aneh
6.Menolak bayi yang dilahirkannya
Penanganannya logo

1.Dukungan keluarga dan lingkungan sekitar.


2.Memerlukan pengobatan khusus rujuk ke ahli psikiatri (psikiater)
3.Kolaborasi dgn dokter untuk pemberian anti dapresan
4.Pasien dengan percobaan bunuh diri sebaikany tidak tinggal sendirian di rumah
5.Jika diperlukan lakukan perawatan RS -> Tidak dianjurkan untuk
rooming in/rawat gabung dengan bayinya
Interaksi yang menyenangkan, misalnya: logo
Sentuhan pada tungkai dan muka bayi secara halus
dengan tangan ibu.
Sentuhan pada pipi
Tatapan mata bayi dan ibuTangisan bayi

Ikatan ibu dan bayi bisa tertunda


karena :
Prematuritas
Bayi atau ibu sakit
Cacat fisik
logo

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai