Anda di halaman 1dari 37

PERDARAHAN POSTPARTUM

Oleh :
dr. Revivo Rinda Pratama

Pembimbing :
dr. H. Ariadi, SpOG
PENDAHULUAN
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Diagnosis
Menurut The California Maternal Quality Care Collaborative :
Temuan Klinis
Kehilangan darah Tekanan darah Tanda dan gejala Derajat syok
(ml) sistolik
500–1000 Normal Palpitasi, pusing, Terkompensasi
takikardi

1000–1500 Sedikit menurun Kelemahan, Ringan


berkeringat,
takikardi
1500–2000 Menurun (70-80 Gelisah, pucat, Sedang
mmHg) oliguria

2000–3000 Sangat menurun Kolaps, air hunger, Berat


(50–70 mmHg) anuria
Rekomendasi observasi postpartum
Observasi Frekuensi
Temperatur  30menit
Respirasi
Tekanan darah 15menit
Saturasi oksigen  Sekali atau jika ada indikasi klinis
Fundus  15 – 30menit

Lokia  Waspadai tetesan oksitosin stelah kala III


 Visualisasi labia/perineum
Nyeri  Saat penilaian awal kemudian jika ada indikasi klinis
Output urine  Dalam 1-2 jam pertama
Tingkat  Sekali atau sesuai indikasi klinis
kesadaran
Intake oral  Gunakan penilaian klinis tentang permulaan dan pertimbangkan keadaan
individu
Observasi  Setelah satu jam, lanjutkan sesuai indikasi klinis
 Setelah SC: gabungkan dengan observasi rutin pascaoperatif
PENATALAKSANAAN
Infus oksitosin / prostaglandins – IV/ per rectal/
IM/intramyometrial

Oksitosin Ergometrin /
Metilergometrin

Dosis dan Rute IV, infus 20 unit dalam 1 L, IM atau IV lambat,


cairan IV 60 tetes permenit 0,2 mg

Dosis lanjutan IV, infus 20 unit dalam 1 L, Ulangi 0,2 mg IM


cairan IV 40 tetes permenit setelah 15 menit

Dosis maksimal Tidak lebih dari 3 L cairan Total 1,0 mg


yang berisi oksitosin 100 IU

Kontra indikasi Jangan diberikan bolus Pre-eklampsia,


hipertensi
Beralih ke tindakan operatif – menyingkirkan sisa plasenta dan
trauma

Kompresi Bimanual Interna Kompresi eksterna aorta abdominalis


Tamponade balloon / uterine packing
(konservatif; non-pembedahan)

Tamponade uterus dapat membantu mengurangi perdarahan. Tindakan ini


juga dapat memberi kesempatan koreksi faktor pembekuan.

Pemasangan balon kateter


Pembedahan Konservatif
Sebelum mencoba setiap prosedur bedah konservatif, harus dinilai ulang
keadaan pasien berdasarkan perkiraan jumlah darah yang keluar,
perdarahan yang masih berlangsung, keadaan hemodinamik, dan
paritasnya.
Pembedahan non-konservatif
Subtotal / total abdominal hysterectomy ()
Intervensi medis untuk manajemen PPH
Intervensi non-medikamentosa untuk terapi PPH
Pilihan terapi cairan pengganti
atau resusitasi
Penggantian cairan
Produk darah
Algoritma Penatalaksanaan Perdarahan Pasca - salin
Algoritma respon awal penatalaksanaan PPH
Protokol penatalaksanaan perdarahan post partum masif
Sepuluh rekomendasi berbasis bukti praktis untuk mengelola PPH Berat
1.  Rencanakan dan latih pendekatan langkah demi Pengenalan awal perdarahan, Mengidentifikasi penyebab
langkah perdarahan, evaluasi yang cepat dan efektif dan manajemen
perdarahan

2.  Ketahui gejala dan tanda-tanda PPH berat Gejala: gelisah, gelisah, takipnea, lapar ke udara, kebingungan.
Tanda: takikardia, hipotensi, clamminess dingin, pucat, oliguria
atau anuria

3. Panggil bantuan Dalam 10 menit setelah membuat diagnosis PPH


4. Identifikasi wanita dengan risiko histerektomi dan Kasus-kasus seperti plasenta previa, plasenta akreta, ruptur uterus,
disfungsi organ yang sangat tinggi jumlah seksio sesarea sebelumnya
5. Lakukan jahitan kompresi uterus Dalam satu jam pengiriman.

6. Diagnosis kasus plasenta previa atau akreta Merencanakan pengiriman oleh tim multidisiplin
7. Manajemen konservatif plasenta akreta dan plasenta Dianggap hanya pada wanita yang dipilih secara hati-hati yang
percreta menginginkan kesuburan di masa depan. Histerektomi sesar yang
direncanakan adalah pengobatan pilihan untuk wanita multipara.
8. Mengecualikan Penyakit Von willebrand Membutuhkan pendekatan multidisiplin

9. Memiliki konsentrat Fibrinogen


Untuk kasus kematian janin dalam kandungan, solusio, emboli
cairan ketuban dll.
10. Terapkan protokol untuk transfusi masif Dengan pemberian darah dan produk darah yang memadai,
pengiriman oksigen dan koreksi DIC.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
• Cunningham et al. Williams Obstetric. 25th Edition. http://t.me/ebookers;
2018
• FIGO. Prevention and Treatment of Post Partum Hemorrhage in Low-resource
setting. International Journal of Gynecology and Obstetric 117 (2012) 108-118
• The Society of Obstetricians and Gynaecologists of Canada. Alarm Course
Manual 22nd Edition. SOGC. 2016; 16 :1-37.
• Rani, P.Reddi, Begum Jasmina.Recent Advances in the Management of Major
Post Partum Hemorrhage-a review. Journal of Clinical & Diagnostic Research
2017 Feb vol 11 (2) QE01-QE05
• WHO. WHO Guideline for the Management Postpartum Hemorrhage and
Retain Placenta. World Health Organization; 2009
• Kementerian PPN/Bappenas. 2017. Arahan Terkait Pencapaian Pelaksanaan
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (SDGs).
Sosialisasi Penyusunan RAD SDGs. Semarang
• POGI. Pedoman Nasional Pelayanan Kesehatan Perdarahan Pasca-Salin.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan kedokteran Feto-
maternal 2016
• Karkata MK, Kristanto H. Panduan Penatalaksanaan Kasus Obstetri. Himpunan
Kedokteran Fetomaternal POGI. 2012; 11 : 160-183
• Hoelman, Mickael B., et.all. PANDUAN SDGs untuk Pemerintah Daerah (Kota dan
Kabupaten) dan Pemangku Kepentingan Daerah. International NGO Forum on
Indonesian Development; 2015
• Queensland Health. Primary Postpartum Haemorrhage. Queensland Clinical
Guideline 2018 march MN18.1-V7-R23
• Shakur, et.all. The Woman Trial (World Maternal Antifibrinolytic Trial); Tranexamic
acid for the Treatment of Postpartum Haemorrhage; an International Randomised,
Double Blind placebo Controlled Trial. UK: Biomed Central: 2010
• ACOG. Clinical Management for Obstetrician-Gynecologist: Postpartum
Haemorrhage. ACOG Practice Buletin vol 130, no. 4, October 2017
• NHS. Obstetric Haemorrhage – Clinical Guideline. Royal Cornwall Hospitals.
NHS Trust. V2.1 2018
• Al Banna, Weaam Nabil. Postpartum Haemorrhage and How to be Managed.
EC Gynaecology 5.6 (2017) 223-229
• The RANZCOG. Management of Postpartum Haemorrhage (PPH). The Royal
Australian and New Zealand College of Obstetrician and Gynecologist: 2017
• Bateman BT, Berman MF, Riley LE, Leffert LR (2010) The epidemiology of
postpartum hemorrhage in a large, nationwide sample of deliveries. Anesth
Analg 110: 1368-1373.
• Berg CJ, Callaghan WM, Syverson C, Henderson Z (2010) Pregnancy-related
mortality in the United States, 1998 to 2005. Obstet Gynecol 116: 1302-1309.
• Mother’s & Children’s Health & Welfare Association (2011) Maternal and child
health statistics of Japan. Mother’s & Children’s Health Organization. Tokyo,
Japan.
• E. Mavrides, etal. Prevention and Management of Postpartum Haemorrhage. BJOG
2016;124:e126-e149
• Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (2011) Prevention and management of
postpartum haemorrhage. Green-top Guideline No. 52, p. 1-24.
• (2014) Intrapartum care: care of healthy women and their babies during childbirth, NICE Clinical
Guidelines [CG190].
• Blomberg M (2011) Maternal obesity and risk of postpartum hemorrhage. Obstet Gynecol
118(3): 561-568.
• Society of Obstetrics and Gynecology of Canada (2008) Postpartum hemorrhage. ALARM
Manual. (15th edn).
• Kumar N. Postpartum Hemorrhage. 2016. A Major Killer of Woman: Review of Current Scenario.
Obstet Gynecol Int J. 4(4):00116.
• Landon MD, Thung S, Hale S. 2017. Management of Postpartum Hemorrhage (PPH). The Ohio
State University: Japan.
• Balogoun-Lynch Christopher and Whitelaw Naomi. The Surgical Management of Postpartum
Haemorrhage. Cambridge University. Fetal and Maternal Medicine Review 2006; 17:2 105-123
• SOGC. Prevention and Management of Postpartum Haemorrhage. SOGC Clinical Practice
Guidelines no. 88, April 2000
• World Health Organization (WHO) WHO Recommendations for the Prevention and
Treatment of Postpartum Haemorrhage. WHO, Geneva, Switzerland, p. 1-48.
• Arulkumaran SS, Karoshi M, Keith LG, B Lynch C. 2012. Internal Uterine Tamponade,
Conservative Surgical Management. A Comprehensive Textbook of Postpartum
Haemorrhage Edisi 2. Sapiens Publishing; 46:51 hal.378,435.
• Edhi, et al. Postpartum Haemorrhage: Cause and Management. BMC Research Notes
2013, 6:236.
• M Aiken, et al. Secondary Postpartum Haemorrhage. Cambridge University. Fetal and
Maternal Medicine Review 2012; 23:1 1-14
• Al Wattar et al. Management of Obstetric Postpartum Hemorrhage: a National Service
Evaluation of Current Practice in the UK. Risk Management and Healthcare Policy. 11
January 2017.
• Yamashita Y, et.all. Intra-aortic Balloon Occlusion without Flouroscopy for Life-
threatening Post-partum Haemorrhage. De Gruyter. Med. 2016; 5(1): 19-22

Anda mungkin juga menyukai