STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL dr. NONO RASINO,Sp.OG(K) PENGERTIAN Kolposkopi pemeriksaan transvaginal dengan menggunakan suatu mikroskop binokuler stereoskopik dengan lensa obJektif yang memiliki permbesaran 10 s/d 40x dilengkapi dengan sumber cahaya yang terfokus dengan jarak yang dapat diubah-ubah.
TUJUAN Mengetahui kelainan yang mungkin ada di daerah serviks atau
endoserviks. KEBIJAKAN Pelayanan pasien harus cepat dan efektif
PROSEDUR 1. Setelah spekulum dipasang oleh satu tangan pemeriksa, tangan
yang lain menempatkan kolposkopi pada jarak 25 30 cm dari serviks, fokus cahaya diatur sehingga sinar jatuh pada daerah serviks/portio. 2. Lendir vagina dibersihkan dengan lidi kapas kering atau lidi kapas yang telah dibasahi dengan larutan saline. Serviks sebaliknya dibersihkan dengan lidi kapas yang diberi saline secara hati-hati agar tidak terjadi abrasi. 3. Pembesaran awal yang digunakan adalah 5x sampai 10x 4. Periksa lesi pada serviks, struktur vaskularisasi, dan bentuk epitel secara keseluruhan 5. Filter hijau dipergunakan untuk melihat struktur vaskuler lebih jelas, struktur vaskuler akan berwarna hitam dengan latar belakang hijau luscent. Epitel abnormal akan tampak lebih menonjol daripada epitel yang normal. 6. Larutan asam asetat 3 5% diusapkan di permukaan serviks secara hati-hati. Cara yang lebih baik adalah dengan mengusapkan larutan asam asetat dari bagian atas serviks ke bawah dengan lidi kapas. 7. Dengan mempergunakan asam asetat 3% ,akan timbul warna keputihan pada epitel selama 3 menit. Dengan mempergunakan asam asetat 5% perubahan warna akan timbul lebih cepat, tetapi pasien mungkin akan mengeluh kesakitan (seperti terbakar) 8. Pemberian asam asetat dapat diulang beberapa kali selama pemeriksaan 9. Jaringan dapat dilihat dengan pembesaran 5x sampai 16x, bila ditemukan struktur vaskuler yang abnormal, pembesaran dapat dinaikkan menjadi 25x bahkan sampai 40x. Supaya tampak lebih kontras dipergunakan filter hijau 10. Untuk pemeriksaan kanalis endoserviks yang lebih dalam, dipergunakan spekulum endoserviks 11. Pewarnaan dengan lugol iodine sebaiknya dilakukan pada akhir pemeriksaan. Larutan yang dipergunakan adalah lugol (5% iodine dan 10% KI dalam air) dan Schillers (1 gr iodine murni dan 2 gr KI dalam 300 ml air) 12. Epitel skuamosa yang matur akan berwarna coklat tua (mengandung glikogen tinggi) sedangkan epitel kolumnar, epitel skuamous yang atrofi, epitel yang mengalami metaplasma dan epitel displastik tidak terwarnai oleh larutan iodine 13. Pewarnaan dengan iodine tidak spesifik pada area dengan kelainan maligna tetapi area benigna dapat bereaksi positif dengan iodine 14. Setelah ditentukan area-area dengan kemungkinan abnormalitas terbesar, selanjutnya dilakukan biopsi terarah. UNIT Instalasi Rawat Jalan, Laboratorium Patologi Anatomi TERKAIT REFERENSI