Anda di halaman 1dari 2

BIAS DALAM STUDI EPIDEMIOLOGI

I. Definisi

Bias adalah kesalahan sistematis dalam memilih subjek penelitian atau mengumpulkan data yang
menyebabkan taksiran yang salah (incorrect estimates) tentang hubungan antara paparan dan risiko
mengalami penyakit atau efek intervensi terhadap variabel hasil
Bias = (OR* - OR)/OR
Ket: - OR* merupakan taksiran OR yang teramati dari populasi sumber
- OR adalah Odds Ratio pada populasi sasaran

Jika OR* = OR maka bias = 0 (tidak terdapat bias)

II. Macam-Macam Bias

1. BIAS SELEKSI

Bias seleksi adalah kesalahan sistematis dalam pemilihan subyek penelitian.

Macam Bias Seleksi :

a. Bias Deteksi (Unmasking bias)

Bias yang disebabkan intensitas surveilans dalam memilih kasus dan non kasus, sehingga peneliti
cenderung lebih mudah mendeteksi kasus terpapar dan non-kasus terpapar.

b. Bias admisi Berkson

Bias yang disebabkan perbedaan probabilitas masuk RS bagi kasus dan kontrol, perbedaan ini
berhubungan dengan status paparan.

c. Bias Non Responden


Bias yang disebabkan penolakan responden untuk berpartipasi

d. Bias insiden-prevalensi Neyman

Bias yang diakibatkan penggunaan data prevalensi dan insiden yang tidak tepat Jika ingin
meneliti pengaruh paparan terhadap kejadian baru penyakit pakailah data insiden.

e. Bias Pekerja Sehat

Bias yang terjadi akibat dari penggunaan para pekerja sehat sebagai kelompok kasus atau
kelompok terpapar dan penggunaan populasi umum sebagai kelompok kontrol atau kelompok tidak
terpapar. Membandingkan yang tidak sebanding karena status kesehatan sampel yang berbeda.

2. BIAS INFORMASI

Bias Informasi adalah kesalahan sistematis dalam mengamati, memilih instrumen, mengukur,
membuat klasifikasi, mencatat informasi dan membuat interpretasi.
Macam Bias Informasi

a. Recall bias
- Terjadi jika subjek dengan penyakit mengingat dan melaporkan lebih akurat dan lengkap dari
pada subjek tanpa penyakit yang diteliti
- Terjadi pada studi kasus kontrol maupun studi kohor retrospektif
- Disebut juga family information bias
- Bisa menyebabkan taksiran yang menjauhi nol, yakni taksiran yang lebih besar dari
sesungguhnya.

b. Bias pewawancara

Terjadi ketika terdapat perbedaan yang sistematis yang dilakukan oleh pewawancara, baik secara
sadar atau tidak, didalam mewawancarai, mengumpulkan, mencatat atau menginterpretasi informasi
yang diperoleh dari subjek penelitian

c. Bias Misklasifikasi
- Terjadi karena ketidaksempurnaan alat ukur dalam mendeteksi paparan, penyakit, atau variabel
hasil yang diteliti ataupun kesalahan dalam pengukuran itu sendiri (measurement error)
- Sensitifitas dan spesifisitas alat ukur tidak sempurna.

d. Bias follow up

Bias yang terjadi pada studi kohort karena hilangnya anggota kohort selama jangka waktu follow up

e. Bias efek Hawthorne

Dikemukakan oleh Elton Mayo ketika melakukan penelitian di pabrik Hawthorne

3. CONFOUNDING

Confounding adalah distorsi dalam menaksir pengaruh paparan terhadap penyakit, akibat
tercampurnya pengaruh sebuah atau beberapa variabel luar

Kriteria faktor perancu :

1. Merupakan faktor risiko bagi penyakit yang diteliti


2. Mempunyai hubungan dengan paparan
3. Bukan merupakan bentuk antara dalam hubungan paparan dan penyakit

Mengendalikan risiko bias

1. Restriksi : membatasi populasi penelitian agar tidak terlalu banyak memiliki faktor-faktor
risiko
2. Randomisasi : setiap subjek mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih
3. Matching : setiap 1 kasus dipadankan dengan 1 atau lebih kontrol
4. Stratifikasi : Pengelompokan ketika melakukan analisis

Anda mungkin juga menyukai