1. Data yang diberikan pada table 1-4 menjelaskan status kesehatan pekerja, dalam hal
ini terinfeksi virus hepatitis B, di suatu rumah sakit. Penelitian bertujuan ingin
mendapatkan gambaran infeksi hepatitis B pada pekerja rumah sakit. Pada sejumlah
petugas rumah sakit dilakukan uji apakah terinfeksi Hepatitis B dan dikumpulkan pula
data karakteristik individu pada saat yang sama.
a. Apakah jenis penelitian epidemiologi yang cocok untukkegiatan ini?
b. Berikan komentar tentang hubungan antara pekerjaan dirumah sakit dan risiko
terinfeksi virus hepatitis B?
Tabel 1.
Persentase positif terhadap virus hepatitis B diantara pekerja rumah sakit berdasarkan
bebeapa kareketeristik.
Tingkat SES
1-2 (tertinggi) 167 20 12.0
3-4 227 29 12.8
5 (terendah) 119 25 21.0
TOTAL 513 74 14.4
Tabel 2.
Tabel 4.
2. Bukti yang mendukung obesitas sebagai factor risiko untuk kanker kolon masih
belum konklusif. Terutama diantara wanita. Studi terbaru (Am J Epidemiol 1999:
150-390-398) melaporkan adanya hubungan antara obesitas (diukur pada baseline)
dengan morbiditas kanker kolon seperi yang ditemukan dari hasil evaluasi terhadap
catatan medis dan sertifikat kematian dalam penelitian kohort yang dilakukan secara
nasional pada pria dan wanita berusia 25-74 tahun yang berpartisipasi pada first
nasional health and nutrition examamination survey dari tahun 1971 sampai 1975 dan
di follow up sampai tahun 1992. Tabel berikut adalah hasil dari penelitian ini untuk
pria dan wanita yang sudah dikombinasi
Baseline body Number of incident Person-years Crude incidence rate/
mass index * cases of colon cancer follow up 100.000 person years
<22 28 53.475
22 - < 24 41 38.919
24 - < 26 36 36.610
26 - < 28 40 32.635
28 - < 30 35 21.122
30+ 42 34.904
*. Kg berat badan pertinggi badan dalam M2
a. Jelaskan disain penelitian yang digunakan dalam studi ini? (pilih satu jawaban
terbaik)
b. Lengkapi table dengan menghitung crude body mass index-spesific incidence rates
c. Hitung relative risk (RR) kanker kolon dihubungkan dengan BMI kategori 28 - <30.
Gunakan kategori BMI yang terendah sebagai referensi. Interprestasi jawaban dalam
suatu kalimat.
d. Hitung attributable risk proportion dari mereka yang berada dalam kategori BMI 28-
<30. Interpretasikan jawaban dalam suatu kalimat.
3. PCA-FLUVX
Sebuah studi kasus kontrol meneliti hubungan antara vaksinasi influenza dan primary
cardiac arrest (PCA) (Am J Epidemiol 2000: 152:674-677). Kasus PCA tanpa
didahului penyakit jantung (n=315) teridentifikasi dari laporan paramedic. Kelompok
control didapat dengan menggunakan teknik angka acak. Sepasang subjeck penelitian
diwawancarai untuk menemukan siapa yang menerima vksinasi influenza (Vx)
selama tahun sebelumnya. Datanya adalah sebagai berikut:
Kasus Control
Divaksinasi 79 176
Tidak Divaksinasi 236 373
Study 1 : Mann, J.I. Vessy, M.P. Thorogood, M., & Doll, S.R. (1975). Myococardial
infarction in young women with special reference to oral contraceptive practice. Br Med J., 2
(5965), 241-245.
Penelitian dilakukan pada 63 wanita yang keluar dari rumah sakit dengan diagnosis
myocardial infraction (serangan jantung) dan 189 pasien control. Semuanya berusia di bawah
45 tahun pada saat masuk rumah sakit. Penggunaan kontrasepsi oral. Perokok berat,
perawatan hipertensi dan diabetes, pre-eclamptic toxaemia, obesitas dan tipe II
hyperlipoproteinemia lebih sering ditemukan pada pasien dengan mycocardial infraction
dibandingkan pada control. Hubungan antara mycocardial dan kontrasepsi oral tidak dapat
dijelaskan dalam hal hubungan antara persiapan penelitian ini dengan factor lainnya. Efek
kombinasi dari factor-faktor risiko secara jelas berjalan sinergis.
Study 2 : Royal College of General Practitioner’s Oral Contraceptive Study (1997) Mortality
among oral-contraceptive Users. Lancet Oct 8;2 (8041):727-31.
Pada studi prospectif berskala besar yang dilakukan di inggris, death rate penyakit system
sirkulasi pada wanita yang pernah menggunakan kontrasepsi oral adalah 5 kali lebih besar
dari pada wanita yang tidak pernah memakainya; dan death-rate pada mereka yang meminum
pil secara terus menerus selama 5 tahun atau lebih adalah 10 kali lebih besar dari pada
mereka yang tidak pernah meminum pil. Besarnya jumlah kematian pada pengguna
kontrasepsi oral disebabkan oleh variasi yang besar pada kondisi vaskularnya. Total mortality
rate pad wanita yang pernah menggunakan pil meningkat 40% yang disebabkan oleh
peningkatan kematian karena penyakit sirkulasi yaitu 1 per 5000 pengguna per tahunnya.
Banyaknya julah kematian tersebut lebih besar dari pada death rate dari komplikasi
kehamilan (pada non-pengguna), dan dua kali death-rate dari kecelakaan. Besarnya jumlah
mortality-rate meningkat seiring bertambanhnya umur, kebiasaan merokok dan durasi
penggunaan kontrasepsi oral.
Bagian 1:
c. Menurut anda mengapa rumah sakit terpilih sebagai lokasi untuk studi yang pertama?
d. Secara teori, kelompok kasus control sebaiknya diambil secara random dari kasus dan
control dari populasi sumber. Menurut anda apakah pada penelitian ini yang
dilakukan sudah benar?
Bagian 3: pertanyaan di bawah ini untuk studi kohort (royal college, 1997)
e. Pada abstrak gagal melaporkan morality rates dalam berbagai kelompok tetapi hanya
catatan “total mortality rate pada wanita yang pernah menggunakan pil meningkat
40%. Berdasarkan pada pernyataan tersebut, dapatkah anda mendapatkan rate ratio
dihubungkan dengan penggunaan kontrasepsi oral?
f. Pada studi juga dinyatakan bahwa “disebabkan oleh peningkatan kematian karena
penyakit sirkulasi yaitu 1 per 5000 pengguna per tahunnya”. Apakah hal tersebut
mewakili rate rasio, rate difference, atau attributable fraction? Jelaskan jawaban anda?
Bagian 4:
g. Studi manakah yang cocok untuk total sampel size yang lebih kecil
h. Dengan menganggap studi kohort tidak retrospectif, studi manakah yang memerlukan
lebih sedikit wajtu untuk meyelesaikannya.?
i. Dapatkah studi kasus-kontrol memperkirakan insiden penyekit? Jelaskan
j. Manakah yang lebih rentan terhadap recall bias?
k. Manakah yang lebih rentan terhadap bias-seleksi?
l. Manakah yang lebih rentan untuk loss to follow up ?
m. Mengapa studi kasus-kontrol dilakukan sebelum studi kohort?