Dosen Pengampu :
Forman Novrindo Sidjabat, S.KM., M.Kes (Epid)
Disusun oleh :
Kelompok 6
Community A Community B
Tabel 1 diatas adalah data populasi,data jumlah kematian & data rate kematian di
dua komunitas A dan B. Rate angka kematian kasar atau Crude death rate (CDR) di
komunitas A 35.6 per 1000, angka ini dua kali lebih tinggi dari rate angka kematian
kasar di komunitas B yaitu 17per 1000.
Jika kita lihat age specific death rate pada ke dua komunitas A & B tersebut, dapat
dikatakan rate pada tiap kelompok umur kurang lebih sama.Dengan demikian
,ekspetasi kita mustinya angka kematian secara umum di kedua populasi tersebut
juga sama, tapi kenyataannya tidak demikian . Perbedaan dari CDR tersebut sangat
mungkin disebabkan oleh perbedaan distribusi umur populasi pada kedua komunitas
tersebut. Populasi pada komunitas B terlihat jauh lebih muda .dari populasi pada
komunitas A. Oleh karena itu untuk mendapatkan satu angka rate ringaksan untuk
membandingkan kedua komunitas tersebut sebaiknya dilakukanstandardiassi.
Pertanyaansoal I.:
1. Hitunglah Direct Adjusted Death Rate Komunitas A dan B ?
komunitas A
Jumlah kematian yang diperkirakan( A)
= xk
Total populasi standar
3.299
¿ x 1.000
150,000
¿ 22/ 1.000 populasi
komunitas B
Jumlah kematian yang diperkirakan( B)
= xk
Total populasi standar
3.772,5
¿ x 1.000 ¿ 25/1.000 populasi
150,000
2. Bagaimana Interpretasi Komunitas A dan B ?
Direct Adjusted Death Rate Komunitas A sebesar 22/1.000 populasi . Angka kematian di
Komunitas A menurun hingga 61 % setelah distandardisasi dengan populasi umum
(35,6 setelah distandardisasi menjadi 22.0 per 1.000 populasi).
Direct Adjusted Death Rate Komunitas B sebesar 25/1.000 penduduk . Angka kematian
di Komunitas B mengalami kenaikan hingga 69,3% setelah distandardisasi dengan
populasi umum (17.4 setelah distandardisasi menjadi 25.0 per 1.000 populasi).
SOAL II
Tabel 3 Population and Expected Deaths of Community A by Age, and Standard
Death Rates by Age
Standard
Expected deaths
Age (year) Population in A death rate
in A at standard
(per 1,000)
rates
Under1 1,000 20.0 20
Pertanyaan II
1. Hitunglah Indirect Age Adjusted Death Rate /Standardisasi Tidak Langsung?
Jumlah kematian yang diharapkan (Expected Number) jika jumlah kematian populasi
di komunitas A yaitu 1781 orang.
∑ 0 = 1.781 =0,876
SMR A=
∑ E 2.033
IAR A=CDR B × SMR A
¿ 17,4 × 0,876 ¿ 15/1.000 populasi
A. Bandingkan age-specific rates pada ke dua industri tersebut. Kesimpulan apa yang ingin
Saudara berikan sehubungan efek dari umur dan industri?
Jawab :
Manufacturing
Interpretasi :
Perbandingan age spesific rate pada industri manifacturing dan industri service
kurang lebih terlihat sama. Perbedaan dari CDR tersebut sangat mungkin
disebabkan oleh perbedaan distribusi umur populasi pada kedua komunitas tersebut.
Ketika kita standardisasi pada kedua industri jumlah kasus atau kesakitan disfungsi
paru-paru lebih beresiko pada kelompok umur 60+ tahun sebanyak 127.8 per 1000
populasi di manifacturing dan sebanyak 90,3 per 1000 populasi di service. Oleh
karena itu untuk mendapatkan satu angka rate ringaksan untuk membandingkan
kedua komunitas tersebut sebaiknya dilakukan standardiassi.
B. Bila Saudara menghitung age-adjusted dan membandingkan adjusted rates kedua industri
tersebut, apa kelebihannya? Kekurangannya?
Jawab :
Manufacturing Services
Age Standart
Abnormal Expected Abnormal Expected
Interval Population
Rate Abnormal Rate Abnormal
(Per 1000) Rate (Per 1000) Rate
20-29 659 14,7 46, 30,8
22,3
8
30-39 1213 38,7 32, 39,1
31,9
3
40-49 1282 28,0 28, 36,2
21,9
3
50-59 992 68,0 66, 65,6
68,6
2
60+ 288 36,8 90, 26
127.8
3
All ages 4434 186,2 45, 197,7
40,8
3
Age 41,9 44,4
Adjusted
Rate (Per
100)
Interpretasi :
pada manifacturing, age adjusted rate sebesar 41,9 per 1000 populasi, sedangkan angka
kesakitan umum sebesar 40,8 per 1000 populasi. Maka, diketahui adanya peningkatan
sebesar 1,1.
Pada service age adjusted rate sebsesar 44,4 per 1000 populasi, sedangkan angka
kesakitan umum sebesar 45,3 per 1000 populasi. Maka, diketahui adanya penurunan
sebesar 0,9.
Perbandingan age adjusted rate indutri manifacturing dan industri service selisih 2,5 per
1000 populasi.
Kelebihan dari adjusted rates jika dilakukan perhitungan standarisasi angka perbandingan
dapat disetarakan antara kedua industri, sehingga didapatkan nilai dari kedua industri
dengan nilai pembanding yang sama.
C. Bila diketahui distribusi umur standar dibawah ini
Standar
Age Interval
1 2 3
20-29 0,25 0,05 0,07
SOAL IV
Standar
Age interval Standar Total
1 2 3
20-29 0,25 0,05 0,07 0,37
30-39 0,25 0,05 0,75 1,05
40-49 0,30 0,10 0,06 0,46
50-59 0,10 0,40 0,06 0,56
60+ 0,10 0,40 0,06 0,56
A. Gunakan distribusi umur standar 1 yang mana distribusi terkonsentrasi pada umur
kurang dari 49 tahun, hitung age-adjusted rate secara direk pada kedua industri.
Bagaimana besar dan arah perbedaan retes diantara kedua indutri itu.
manifacturing Service
Abnormal Expected Abnormal Expected
Age
Rate Abnormal Rate Abnorm
Interval Standar 1
Rate al
Rate
20-29 0,25 0,00557 46, 0,0117
22,3
8
30-39 0,25 0,00797 32, 0,00807
31,9
3
40-49 0,30 0,00657 28, 0,00849
21,9
3
All Age 0,8 25,93 0,02011 33,33 0,02826
Age Adjusted 25,1 35,3
Rate
Interpretasi :
Pada manifacturing angka kesakitan umum (belum terstandarisasi) sebesar 25,93 per
1000 populasi sedangkan age adjusted rate (terstandarisasi) pada kelompok umur <49
tahun sebesar 25,1 per 1000 populasi, sehingga mengalami penurunan sebesar 0,8
Pada service angka kesakitan umum (belum terstandarisasi) sebesar 33,33 per 1000
populasi sedangkan age adjusted rate (terstandarisasi) pada kelompok umur <49 tahun
sebesar 35,3 per 1000 populasi, sehingga mengalami peningkatan sebesar 1,97.
B. Gunakan distribusi umur standar 2 yang mana distribusi terkonsentrasi pada umur
lebih dari 50 tahun. Hitung age-adjusted rate secara direk pada kedua industri.
Bagaimana besar dan arah perbedaan rates diantara kedua industri itu?
Manifacturing Service
Age Standar Abnormal Expected Abnormal Expected
Interval 2 Rate Abnormal Rate Abnormal
Rate Rate
50-59 0,40 68,6 0,027 66,2 0,026
60+ 0,40 127,8 0,051 90,3 0,036
All Age 0,8 80,3 0,078 72,3 0,062
Age- 97,5 77,5
Adjuste
d Rate
Interpretasi :
Pada manifacturing angka kesakitan umum (belum terstandarisasi) sebesar 80,3 per
1000 populasi sedangkan age adjusted rate (terstandarisasi) pada kelompok umur >50
tahun sebesar 97,5 per 1000 populasi, sehingga mengalami peningkatan kurang lebih
17,2
Pada service angka kesakitan umum (belum terstandarisasi) sebesar 72,3 per 1000
populasi sedangkan age adjusted rate (terstandarisasi) pada kelompok umur >50 tahun
sebesar 77,5 per 1000 populasi, sehingga mengalami penurunan sebesar 5,2.
C. Gunakan distribusi umur standar 3 yang mana distribusi terkonsentrasi pada interval
umur 30-39 tahun. Hitung age-adjusted rate secara direk pada kedua Industri.
Bagaimana besar dan arah perbedaan rates diantara kedua industri itu?
Manifacturing Service
Age Standar Abnormal Expected Abnormal Expected
Interval 3 Rate Abnormal Rate Abnormal
Rate Rate
30-39 0,75 31,9 0,239 32,3 0,0242
Age- 31,86 32,36
Adjuste
d Rate
Interpretasi :
Pada manifacturing angka kesakitan umum (belum terstandarisasi) sebesar 31,9 per
100 populasi sedangkan age adjusted rate (terstandarisasi) pada kelompok umur 30-
39 tahun sebesar 31,86 per 1000 populasi, sehingga mengalami penurunan kurang
lebih 0,1.
Pada service angka kesakitan umum (belum terstandarisasi) sebesar 32,3 per 1000
populasi sedangkan age adjusted rate (terstandarisasi) pada kelompok umur 30-39
tahun sebesar 32,36 per 1000 populasi, sehingga tidak mengalami penurunan atau
peningkatan.
Manifacturing Service
Age Standar Abnormal Expected Abnormal Expected
Interval Total Rate Abnormal Rate Abnormal
Rate Rate
50-59 0,56 68,6 0,038 66,2 0,037
60+ 0,56 127,8 0,071 90,3 0,050
All Age 1,12 94,40 0,109 72,36 0,087
Age- 97,32 77,67
Adjuste
d Rate
Interpretasi :
Pada manifacturing age adjusted rate terhadap kelompok umur 20-49 tahun
sebesar 27,12 per 1000 populasi dibandingkan dengan age adjusted rate pada umur
> dari 50 tahun sebesar 97,32 per 1000 populasi sehingga bisa dikatakan pada usia
50 tahun keatas memiliki resiko lebih tinggi/besar terkena disfungsi paru-paru.
Pada service age adjusted rate terhadap kelompok umur 20-49 tahun sebesar 33,51
per 1000 populasi dibandingkan dengan age adjusted rate pada umur > dari 50
tahun sebesar 77,67 per 100 populasi sehingga bisa dikatakan usia 50 tahun keatas
memiliki resiko lebih tinggi terkena disfungsi paru-paru.
DALYs QALYs
Burden disease (beban penyakit) merupakan permasalahan yang menjadi perhatian para
pengambil keputusan dalam penanggulangan penyakit. Beban penyakit adalah
dampak dari masalah kesehatan yang di ukur dengan biaya
keuangan , kematian , morbiditas , atau indicator lainnya. Ini sering dikuantifikasi
dalam hal tahun kehidupan yang disesuaikan dengan kualitas (QALYs) atau tahun
kehidupan yang disesuaikan dengan disabilitas (DALYs), yang keduanya
menghitung jumlah tahun yang hilang karena penyakit (YLD). Manfaat analisi
beban penyakit menurut (Lopez Alan et al.,GBD & risk factor,Lancet 2006) untuk
kebijakan kesehatan antara lain :
1) Menilai kinerja program kesehatan.
2) Identifikasi masalah yang perlu di kontrol terkait faktor risiko kesehatan.
3) Sebagai sumber informasi perencanaan untuk intervensi kesehatan.
4) Menghasilkan informasi pada forum debat ilmiah.
5) Guna penentuan prioritas masalah kesehatan.
6) Pengembangan ilmu pengetahuan.
B. Konsep Beban Penyakit Secara Global
QALY dan DALY dapat diterapkan pada beragam penyakit dan intervensi
di rangkaian populasi yang berbeda, namun keduanya menghadapi kritik. Tak
satupun ukuran sepenuhnya menangkap efek yang lebih luas yang berasal dari
intervensi: kesehatan emosional dan mental, dampak pada penjaga dan keluarga,
atauefek non-kesehatan seperti konsekuensi ekonomi dan sosial (misalnya
kehilangan pekerjaan).
QALY dapat kurang sensitive dan mungkin sulit diterapkan padapenyakit
kronis dan pengobatan pencegahan. Derivasi 'utilitas keadaan kesehatan', yaitu
mendefinisikan factor bobot untuk keadaan kesehatan tertentu, bersifat subyektif
dan kontroversial. Tindakan spesifik penyakit dapat digunakan, tetapi harus
ditafsirkan dengan hati - hati. Demikian pula, angka harapan hidup standard dapat
melebih-lebihkan DALY yang disimpan ketika harapan hidup aktual (lokal) lebih
pendek. Terakhir, pembobotan preferensi social dan diskon DALY menghadirkan
masalah etika tertentu: apakah orang dewasa muda dan non-penyandang cacat lebih
produktif dan berharga bagi masyarakat
DALY QALY
YLL (Years Life Lost) merupakan jumlah kematian dikalikan dengan angka harapan
hidup standar dimana kematian terjadi. Rumus untuk YLL yaitu dilihat dari
penyebab tertentu Usia dan jenis Kelamin :
YLL = N x L
Keterangan :
N = Jumlah Kematian
L = Harapan Hidup Standar pada usia kematian dalam tahun
YLL menghitung Tahun-tahun dalam kehidupan yang hilang akibat kematian. Sebuah
prespektif insiden diambil untuk dihitung.
ii. YLD = Years Life With Disability
Untuk memperkirakan YLD sebagai penyebab dalam periode waktu tertentu, jumlah
kasus insiden pada periode waktu tertentu dikalikan dengan durasi rata-rata penyakit
dan fakfor berat yang mengambarkan tingkat keparahan penyakit dalam skala
kesehatan yang sempurna menjadi 1 (mati). Rumus dasad YLD sebagai dasar tanoa
menerapkan prereferensi sosial.
YLD = I x WD x L
Keterangan :
I = Jumlah Kasus Insiden
Dw = Berat badan penyandang cacat
L = Durasi rata-rata kasus sampai remisi atau kematian (tahun)
Daly merupakan jumlah dari tahun hidup yang hilang karena kematian prematur
atau years Life Lost dan tahun hidup dengan kecacatan atau years life with disability.
Kecacatan diukur dari berbagai makna yang berbeda. Global burden disease mengacu
pada kerugian jangka pendej dan jangka panjang akibat kecacatan (Vos dkk., 2012).
Daly adalah generalisasi dari potential years life of lost (PYLLs) yaitu
kehilangan hidup dengan kesehatan yang baik. satu Daly dapat dianggap salah satu
tahun yang hilang dari kehidupan sehat (Departemen Of Health Statistics and
Information system WHO, 2013).
b. QALY (Quality Adjusted Life Years)
PENGAPLIKASIAN DALY
Contoh bobot cacat ditunjukkan di sebelah kanan. Beberapa di antaranya adalah
"jangka pendek", dan bobot jangka panjang mungkin berbeda.
Contoh berat cacat
Kondisi DW 2004 [4] DW 2010 [5]
Alzheimer dan demensi alainnya 0,666 0,666
Kebutaan 0,594 0,195
Skizofrenia 0,528 0,576
AIDS, bukan ART 0,505 0,547
Membakar 20% -60% tubuh 0,441 0,438
Tulangpahapatah 0,372 0,308
Episode depresi sedang 0,350 0,406
Amputasi kaki 0,300 0,021-0.1674
Ketulian 0,229 0.167-0.281
Infertilitas 0,180 0,026-0,056
Amputasijari 0,102 0,030
Nyeri punggung bagian bawah 0,061 0,0322-0.0374
Perubahan yang paling mencolok antara angka tahun 2004 dan 2010 untuk bobot
disabilitas di atas adalah untuk kebutaan karena dianggap bobot adalah ukuran kesehatan
daripada kesejahteraan (atau kesejahteraan) dan orang buta tidak dianggap sakit. "Dalam
terminology GBD ,istilah disabilitas digunakan secara luas untuk merujuk pada
keberangkatan dari kesehatan yang optimal di salah satu domain kesehatan yang penting.
Pada tingkat populasi, beban penyakit yang diukur oleh DALY dihitung dengan
menambahkan YLL ke YLD. YLL menggunakan harapan hidup pada saat kematian. YLD
ditentukan oleh jumlah tahun cacat yang ditimbang berdasarkan tingkat kecacatan yang
disebabkan oleh kecacatan atau penyakit menggunakan rumus :
YLD = I x DW x L
Dalam rumus ini I = jumlah kasus insiden dalam populasi, DW = bobot cacat
kondisi khusus, dan L = durasi rata-rata kasus hingga remisi atau kematian (tahun). Ada
juga perhitungan berdasarkan prevalensi (sebagai lawan dari insiden) untuk YLD. Jumlah
tahun yang hilang karena kematian dini dihitung ole:
YLL = N x L
Di mana N = jumlah kematian karena kondisi, L = harapan hidup standard pada
usia kematian. Perhatikan bahwa usia harapan hidup tidak sama pada usia yang berbeda.
Misalnya, di era Paleolitik, harapan hidup saat lahir adalah 33 tahun, tetapi harapan hidupp
adausia 15 tahunadalah 39 tahuntambahan (total 54).
Statistik harapan hidup orang Jepang digunakan sebagai standard untuk mengukur
kematian dini, karena orang Jepang memiliki angka harapan hidup paling lama.
PENGAPLIKASIAN QALY