Anda di halaman 1dari 11

Nama : Riska Hidayanti

Kelas : 2HC02
NPM : 45719618

PRAKTIKUM UKURAN ASOSIASI DAN UKURAN DAMPAK

1. Sebuah studi dilakukan untuk melihat hubungan antara pajanan radiasi sinar
dan penyakit katarak lensa mata di sebuah laboratorium perusahaan besar X.
Setelah dilakukan skrining, semua pegawai lab yang bebas dari katarak diajak
berpartisipasi dalam studi longitudinal tersebut. Dengan asumsi tidak ada
drop-out atau loss to follow-up, setelah 10 tahun masa pengamatan, dari
5.00 pegawai yang terpajan/ terpapar radiasi didiagnosis sebanyak 50 kasus
katarak,sementara dari 20.000 pegawai yang tidak terpajan, ditemukan 100
kasus.

katarak + Katarak - Total Insidens


katarak
Radiasi + 50 4.950 5.000 0,01
Radiasi - 100 19.900 20.000 0,005

(A) Besarnya risiko untuk terkena katarak pada kelompok pegawai


yang terpajan radiasi per tahun adalah:
Jawab :
𝑑𝑖𝑠𝑒𝑎𝑠𝑒+
D + I E+ = 𝑒𝑥𝑝𝑜𝑠𝑢𝑟𝑒+

50
= = 0,01
5000

(B) Besarnya risiko untuk terkena katarak pada kelompok pegawai yang
tidak terpajan radiasi selama 10 tahun adalah:
Jawab :
1
𝑑𝑖𝑠𝑒𝑎𝑠𝑒−
D + I E- = 𝑒𝑥𝑝𝑜𝑠𝑢𝑟𝑒−

100
= = 0,005
20000

(C) Yang dapat disimpulkan dari hasil studi di atas adalah:


Jawab :
 Pegawai terpapar sinar UV berisiko 2x lebih banyak untuk terkena
katarak dibanding kelompok pegawai yang tidak terpapar sinar UV.
 Besar rata-rata resiko pegawai yang tidak terpapar sinar UV 0,5%
untuk terkena katarak

2. Berikut ini merupakan hasil dari studi kohort yang meneliti hubungan antara
merokok dan penyakit jantung koroner (PJK) yang dilakukan selama 10 tahun

Pada awal studi “Outcome” setelah 10 Total Insidens


tahun PJK

PJK (+) PJK(-)


2000 perokok 65 1935 2000 0,033
4000 bukan 20 3980 4000 0,005
perokok

2
(A) Insidens PJK pada kelompok perokok
Jawab :
65
D + I E+ = × 100%
2000

= 0,0325 → 𝑅1

(B) Insidens PJK pada kelompok bukan perokok


Jawab :
20
D + I E- = × 100%
4000

= 0,005 → 𝑅𝑜

(C) Hitung kuatnya hubungan antara merokok dengan PJK


Jawab :
𝑅1
RR = 𝑅𝑜

0,0325
= = 6,5
0,005

(D) Attributale risk % dari penyakit ini adalah


Jawab :
65
I Exposed group : = 0,0325
2000

20
I Exposed group : = 0,005
4000

𝑖𝑛𝑠𝑖𝑑𝑒𝑛𝑠 𝑖𝑛 𝑒𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑 𝑔𝑟𝑜𝑢𝑝 −𝑖𝑛𝑠𝑖𝑑𝑒𝑛𝑠 𝑖𝑛 𝑛𝑜𝑛 𝑒𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑 𝑔𝑟𝑜𝑢𝑝


Attributale risk : × 100%
𝑖𝑛𝑠𝑖𝑑𝑒𝑛𝑠 𝑖𝑛 𝑒𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑 𝑔𝑟𝑜𝑢𝑝
0,0325−0,005
: × 100%
0,0325

0,0275
: × 100% = 0,85 atau 85%
0,0325

3
(E) Apa arti attributable risk % pada studi ini:
Jawab :
 Pada kelompok merokok 85% dari kejadian PJK disebabkan karena
merokok
 Pada kelompok merokok , 85% dari kejadian PJK dapat dicegah
engan mengendalikan / eliminasi merokok

3. Suatu pabrik yang mempunyai tingkat kebisingan yang tinggi,


diharapkanpekerja menggunakan tutup telinga yang disediakan. Higiene
perusahaanmendapatkan 100 dari 500 pekerja tidak menggunakan tutup
telinga denganalasan alat tersebut mengganggu. Pada test pendengaran
ditemukan 16pekerja yang menggunakan tutup telinga dan 40 pekerja yang
tidakmenggunakan menderita hilang pendengaran. Semua pekerja
tidakmempunyai masalah dalam pendengaran 4 tahun sebelumnya yaitu
waktu pabrik itu dibuka.

Hilang Normal Jumlah Insiden RR AR


pendengaran
Tidak 40 60 100 0,4 10 0,36
memakai
tutup telinga

Memakai 16 384 400 0,04


tutup telinga
Jumlah 56 444 500

(A) Berapa cummulative incidence hilang pendengaran pada


pekerjayang menggunakan tutup telinga per tahun?
Jawab :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑏𝑎𝑟𝑢
I unexposed : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜

16
: = 0, 04 atau 4%
400

4
(B) Berapa resiko relatif tidak menggunakan tutup telinga untuk
terjadihilangpendengaran?
Jawab :
𝐼 𝑒𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑
RR : 𝐼 𝑈𝑛𝑒𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑

40
( ) 0,4
: 100
16 = = 10
( ) 0,04
400

(C) Berapa resiko hilang pendengaran yang disebabkan


olehtidak menggunakan tutup telinga (attributable risk)
per tahun?AR (Risk Difference)
Jawab :
𝐼 𝐸𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑−𝐼 𝑢𝑛𝑒𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑
AR : 4 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛

(0,4−0,04) 0,36
: = = 0,09
4 4

4. Saudara bertugas sebagai pejabat kesehatan didaerah X. Didaerah X ada kota


Baru, sebuah kota yang maju pesat dimana penduduknya terutama orang
pensiunan atau orang tua. Daerah ini merupakan rawa yang tidak dihuni 10
tahun yang lalu. Penduduk kota baru resah karena ada kabar “bahwa rate
kanker lambung tinggi dan diperkirakan ada karsinogen pada sumber air kota
tersebut.”Saudara mencari informasi kenapa ada kesimpulan itu.Kemudian
saudara dapati rate kanker lambung kota Baru tersebut dibandingkan dengan
rate kanker lambung kota Lama. Kota Lama adalah sebuah kota yang sudah
lama berdiri, dimana ada kompleks tentara dan beberapa pabrik industri
makanan. Penduduk kota Baru menanyakan saudara mengenai kebenaran.

Tahun 2000 Kota Baru Kota


Lama
Total Populasi 48.000 120.000

5
Angka Kematian 16 10
Kanker
Lambung

(A) Ukuran penyakit apa yang dapat digunakan untuk kalkulasi dari
datatersebut diatas ?
Jawab :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛
Crude Death Rate = 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖

(B) Kalkulasi ukuran frekuensi tersebut untuk setiap kota.


Jawab :
16
Pravalens Kota Baru : × 105 = 33 per 100.000
48000

10
Pravalens Kota Lama : × 105 = 8 per 100.000
120000

(C) Berapa resiko relative Kota Baru dibandingkan kota Lama?


Jawab :
𝐼 𝑒𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑
RR : 𝐼 𝑈𝑛𝑒𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑

: (16× 120.000) / (48.000 × 10)

: 1.920.000 / 480.000 = 4

(D) Disamping kemungkinan masalah lingkungan sebagai penyebabnya,


faktorapakah yg dapat membuat perbedaan rate kanker lambung pada
kedua kota tersebut.
Jawab :
 Faktor kerentanan host kota baru (usia tua)
 Faktor perilaku (konsumsi makanan, kebiasaan merokok)

(E) Data tambahan apa yang diperlukan dari kedua kota itu.
Jawab :

6
 Data riwayat penyakit
 Data kebiasaan merokok
 Data riwayat konsumsi makanan
 Data konsumsi air rawa
 Hasil lab air
 Hasil lab klinis penduduk

5. Untuk latihan nomer ini, E disebut sebagai merokok, D1 sebagai kanker


parudan D2 sebagai penyakit jantung.E menyebabkan terjadinya D1 dan
D2.Rates dilaporkan per 100.000 person years

7
Kanker Penyakit Jumlah
Paru Jantung (D2)
(D1)

Merokok (E+) 13 100 113


Tidak Merokok (E-) 1 50 51

Merokok Tidak Merokok Jumlah RR RD

Ca Paru 13 1 113 13 12
PJK 100 50 51 2 50

(A) Hitung RR terjadinya D1 oleh E. Hitung RR terjadinya D2 oleh


E.Penyakitmana yg memberikan asosiasi yang lebih kuat/besar ?
Jawab :
𝐼 𝑒𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑 𝐷1
RR D1 : 𝐼 𝑈𝑛𝑒𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑 𝐷1
13
( ) 13
: 100.000
1 = = 13
( ) 1
100.000

𝐼 𝑒𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑 𝐷2
RR D2 : 𝐼 𝑈𝑛𝑒𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑 𝐷2
100
( ) 100
: 100.000
50 = =2
( ) 50
100.000

Risiko penyakit D1 lebih besar dari D2

(B) Hitung RD (risk difference) terjadinya D1 oleh E. Hitung RD


(riskdifference)terjadinya D2 oleh E. Penyakit mana yang memberikan
efek yang lebih besar?
Jawab :
13−1 12
RR D1 : =
100.000 100.000

100−50 50
RR D2 : =
100.000 100.000

8
Dampak D2 lebih besar dari D1

(C) Jelaskan terjadinya paradox antara jawaban A dana B?


Jawab :
Kejadian penyakit jantung lebih banyak terjadi di masyarakat, dan jumlah orang
yang bisa diselamatkan atau terhindar dari kematian jika kebiasaan merokok
dihilangkan, lebih banyak pada penyakit jantung dibandingkan kanker paru. Hal ini
berguna untuk mengukur besarnya masalah yang terjadi di masyarakat dan
pengambilan kebijakan. Sebagai contoh penggerakkan program pencegahan
penyakit jantung lebih digencarkan daripada kanker paru dalam hubungannya
dengan akibat merokok.

6. Cell phone use and auto accidents. One aspect of cell phone use that deserves
our attention is its potential to cause driving accidents. Dreyer (1999) estimated
fatal auto accidents rates of 5, 10, and 12 per 100,000 person-years for light,
moderate, and heavy cell phones use. Using the light users as the reference
category, calculate the risk differences associated with moderate and heavy cell
phone use.
Jawab :

Moderate dan heavy cell phone use dianggap sebagai Exposure (+) karena tidak
bisa dibandingkan jadi harus ada reference group yaitu light cell phone use
exposure (-)

RD Moderate light = 10 – 5 = 5
RD Heavy light = 12 – 5 = 7

9
7. Hepatitis B and liver cancer (fictitious data). A study of Hepatitis B infection and
liver cancer found 65 cases of liver cancer in 65,000 person with Hepatitis B. In a
Hepatitis-free cohort, there are 5 cases in 215,000 individuals.
Hepatitis B (65) + Hepatitis free (5) = Liver cancer (70)
Liver Cancer Liver Cancer Total
(+) (-)

Hep B 65 64.935 b 65.000


a
Hep free 5 214.995 d 215.000
c

a. Calculate the RR of liver cancer in this study. Interpret this statistic.


Jawab :
RR : 𝐼 𝐸𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑 / 𝐼 𝑢𝑛𝑒𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑
: (65 / 65000) / (5 / 215000) = 43

b. Calculate the RD. Interpret the results. [Units are required when interpreting
rate differences
Jawab :
RD : 𝐼 𝐸𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑 - 𝐼 𝑢𝑛𝑒𝑥𝑝𝑜𝑠𝑒𝑑 = 0,001 – 0,00002
: ( 100 × 105 ) – ( 2,3 × 105 )
: 97,7 × 105

c. Which of the above statistics quantifies the strength of the association? Which
quantifies the effect in absolute terms?
Jawab :
Rata – rata kemungkinan individu dengan hepatitis B untuk terkena Liver
Cancer 98 per 100.000 orang

1
0
8. Seorang ahli epidemiologi saudara diminta untuk menjelaskan dampak merokok
terhadap kejadian stroke pada pertemuan di suatu perusahaan penerbangan
yang ingin mengadopsi peraturan “Dilarang Merokok”. Saudara menggunakan
hasil penelitian epidemiologi pada tempat kerja lain yang mirip penerbangan
tsbt. Dari studi kasus kontrol, informasi tentang yang berpotensi D 1 D 2
Merokok 13 100 Tidak merokok 1 50 sebagai penyebab stroke dikumpulkan dari
171 kasus stroke dan 7829 kontrol selama 4 tahun. Diantara factor resiko tsbt
adalah merokok. Data dibawah ini merupakan hasil studi.
Group Stroke Total
Ya Tidak
Merokok 84 (a) 2916 3000
(b)
Tidak 87 (c) 4913 5000
Merokok (d)
Total 171 7829 8000
a. Bagaimana saudara menjelaskan resiko terjadinya stroke yang dihubungkan
dengan merokok?
Jawab :
(84 ×4913)
OR : 2916 ×87)

412,692
: = 1,63
253,692

b. Bagaimana Saudara menjelaskan dampak merokok terhadap kejadian stroke?


Jawab :
84
Odds merokok : = 0,0027
2916

87
Odds tidak merokok : = 0,0177
4913

RD : Odds merokok – Odds Tidak merokok = 0,0177 – 0,0027 = 0,015


1
1

Anda mungkin juga menyukai