Anda di halaman 1dari 25

 

Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat

1.  Penelitian epidemiologi yang bertujuan untuk menentukan besarnya prevalensi


masalah perilaku seks remaja di sebuah Kabupaten, dilakukan dengan penelitian
epidemiologi:
A.  Deskriptif
B.  Analitik
C.  Kasus kontrol
D.  Kohort
E.  Jawaban A,B, C dan D salah

2.  Penelitian epidemiologi yang bertujuan untuk menguji hipotesis apakah keterpaparan
terhadap media pornografi menyebabkan terjadinya perilaku seks remaja yang
berisiko, dpat dilakukan dengan menggunakan metoda:
A.  Deskriptif
B.  Analitik
C.  Kasus kontrol
D.  Kohort
E.  Jawaban A,B, C dan D salah

3.  Penelitian yang bertujuan untuk menguji efektifitas kontrasepsi oral baru dalam
mencegah kehamilan, dilakukan dengan metoda:

A.  Deskriptif
B.  Kasus kontrol
C.  Kohort
D.  Penelitian eksperimental
E.  Jawaban A,B, C dan D salah

4.  Penelitian yang bertujuan untuk melaporkan pengalaman klinik pengelolaan kasus
penyakit tertentu yang sulit:
A.  Deskriptif
B.  Kasus Kontrol

C.  Laporan Kasus


D.  Jawaban A,B,C, dan D salah semua
 

 
5.  Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui besarnya proporsi pemakai kontrasepsi
oral pada pasangan usia subur di Kabupaten garut tahun 2006 adalah:
A.  Penelitian Analitik
B.  Cross Sectional
C.  Kasus Kontrol

D.  Kohort
E.  Jawaban A,B,C, dan D salah semua

6.  Epidemi adalah:


A.  Kejadian penyakit yang frekuensinya jelas meningkat dari yang diperkirakan
baik yang berasal dari peularan dari satu sumber (common
(common source)  atau
 atau yang
berasal dari penularan dari orang ke orang (propagated) 
( propagated)  
B.  Kejadian penyakit yang frekuensinya sesuai dengan yang diperkirakan baik
yang berasal dari penularan dari satu sumber (common
(common source)   atau yang
berasal dari penularan dari orang ke orang (propagated) 
( propagated)  
C.  Kejadian penyakit yang frekuensinya menurun dari yang diperkirakan baik
yang berasal dari penularan dari satu sumber (common
(common source)   atau yang
berasal dari penularan dari orang ke orang (propagated) 
( propagated)  
D.  Jawaban A,B,C dan D benar semua
E.  Jawaban A,B,C dan D salah semua

7.  Tingkat kematian kasar pada sebuah masyarakat ditentukan oleh:


A.  Penyebab kematian
B.  Jumlah populasi dan jumlah seluruh kematian
C.  Variasi musiman tingkat mortalitas
D.  Surveilans penyakit dan pelaporan
E.  Jawaban A,B,C dan D benar semua

8.  Perhatikan ilustrasi berikut ini. Negara A mempunyai angka kematian 11 per 100.000
orang pertahun, sedangkan negara B mempunyai angka kematian kasar sebesar 12
per 100.000 orang pertahun. Ternyata penduduk di negara A merupakan penduduk
dengan komposisi banyak penduduk berumur muda (negara berkembang). Penduduk
negara B komposisi penduduknya banyak penduduk berumur tua. Setelah dilakukan
adjusment dengan melakukan stanrtdisasi. Adjusment mortality rate negara A

menjadi 2 kali adjusted mortality rate negara B. Kesimpulan ilustrasu diatas adalah:
A.  Kematian kasar di negara A dan di negara B tidak jauh berbeda
B.  Kematian kasar di negara A 2 kali dari kematian
k ematian kasar di negara B
 

C.  Kematian kasar di negara B 2 kali dari kematian di negara A


D.  Jawaban A,B,dan C benar
E.  Jawaban A,B, dan C salah

9.  Seorang peneliti melakukan penelitian kasus kontrol. Hasil penelitiannya


mendapatkan angka odd ratio yang sakit terpajan dengan yang tidak sakit terpajan
sebesar 2/ kemudia ia melakukan adjusment dengan melakukan perhitungan
berdasarkan strata (Stratifikasi) menurut umur. Hasil akhir setelah dilakukan
adjusment, didapatkan adjusted odd ratio sakit terpajan dengan tidak sakit terpajan
sebesar 4. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah:
A.  Orang yang sakit kemungkinan terpajan 4 kali lipat dari orang yang tidak sakit
B.  Orang yang tidak sakit kemungkinan terpajan 4 kali jika dibandingkan dengan
orang yang sakit
C.  Orang yang sakit kemungkinan terpajan 2 kali lipat jika dibandingkan dengan
orang yang tidak sakit
D.  Jawaban A,B,dan C benar
E.  Jawaban A,B, dan C salah

10.  Penelitian ekologi adalah penelitian:


A.  Epidemiologi deskriptif untuk membuat korelasi dengan mempergunakan data
agregat
B.  Epidemiologi analitik dengan menggunakan data agregat
C.  Sama dengan penelitian kasus kontrol
D.  Sama dengan penelitian kohort
E.  Jawaban A,B, C dan D salah

11.  Stimulus / interaksi antara host dan agent penyakit dengan lingkungan terjadi dalam
periode:
A.  Prepatogenensis
B.  Patogenesis
C.  Convalescence
D.  Subklinis
E.  Jawaban A,B, C dan D salah

12.  Padanan periode laten dalam riwayat alamiah penyakit menular akut adalah periode :
 
A. Periode Prepatogenesis
B.  Periode Patogenesis
C.  Masa Penyembuhan
 

D.  Masa Inkubasi


E.  Jawaban A,B,C,D semuanya salah

13.  Pernyataan yang benar untuk Window Period adalah:


A.  Berbahaya bagi sekitarnya karena dapat menularkan penyakitnya
B.  Belum menunjukkan gejala penyakit
C.  Belum terlihat dengan pemeriksaan laboratorium
D.  Jawaban A,B,dan C benar
E.  Jawaban A,B, dan C salah

14.  Diagnosis penyakit biasanya ditegakkan pada:


A.  Masa Inkubasi
B.  Periode Prepatogenesis
C.  Periode Patogenesis
D.  Masa Convalesence
E.  Jawaban A,B,C, dan D semuanya salah

15.  Yang dimaksud dengan Propagated Epidemic adalah:


A.  Epidemi yang ditularkan dari manusia atau binatang melalui kontak langsung
maupun tidak langsung dengan pejamu
B.  Epidemi yang ditularkan melalui suatu media (makanan, minuman) yang
dikonsumsi bersama oleh penderita
C.  Kurva epideminya cepat naik dan cepat turun
D.  Jawaban A,B,C benar semua
E.  Jawaban A,B,C salah semua

16.  Dari suatu kejadian luar biasa (KLB) dibuat tabel angka serangan seperti yang terlihat
dalam tabel berikut ini:
 

Dari tabel angka serangan diatas, maka makanan yang diduga oleh si investigator
sebagai sumber penularan penyakit adalah:
A.  Daging dada sapi dan nasi

B.  Kacang hijau


C.  Roti mentega
D.  Susu
E.  Jawaban A,B,C, dan D semuanya benar

17.  Penelitian deskriptif yang mempergunakan metode cross sectional:


A.  Menghasilkan pengukuran prevalensi bukan insidensi
B.  Penelitian pontong lintang populasinya tunggal
C.  Disebut juga sebagai penelitian prevalens
D.  Jawaban A,B,C benar semua
E.  Jawaban A,B,C salah semua

18.  Pada bulan Oktober 1980 sampai Mei 1981, dialporkan kasus pneumocytis carinii
pada remaja laki-laki homoskesual, yang pada mulanya sehat di Loas Angeles. Kasus
pneumositis carinii biasanya ditemukan pada orang dewasa yang mengalami
penurunan daya tahan tubuh setelah mendapat kemoterapi karena menderita kanker.
Laporan diatas dijadikan dasar bagi CDC Amerika Serikat untuk membuat suatu
sindroma penyakit baru, yang kemudian hari dikenal dengan AIDS. Laporan diatas
adalah:
A.  Laporan kasus
B.  Laporan kelompok kasus
C.  Penelitian Cross Sectional
 

D.  Penelitian Kasus Kontrol


E.  Semua jawaban salah

19.  Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini, berkaitan dengan penelitian cross


sectional:
A.  Salah satu syarat penelitian potong lintang adalah subjek atau sampel
penelitian harus mewakili populasi yang diteliti
B.  Prinsip pengambilan sampel dalam penelitan potong lintang sangat penting
C.  Pada penelitian potong lintang sudah dapat dilakukan pengujian hipotesis,
tetapi kerugiannya tidak ada kepastian tentang urutan kejadian. Apakah resiko
atau penyakit terjadi terlebih dahulu
D.  Jawaban A,B,C benar semua
E.  Jawaban A,B,C salah semua

20.  Peneliti menyelidiki pola kematian karena penyakit jantung koroner pada tahun 1980
dikaitkan dengan banyaknya rata-rata konsumsi rokok perorang. Konsumsi rokok
diukur mempergunakan data cukai rokok. Kemudia data diletakkan pada bidang
datar yang mempunyai sumbu X dan sumbu Y. dengan mempergunakan komputer
akan menghasilkan garis korelasi. Peneliti pada penelitian ini menggunakan metoda
epidemiologi jenis:
A.  Ekologi
B.  Kasus Kontrol
C.  Kohort
D.  Potong Lintang
E.  Jawaban A,B,C salah semua

Untuk pertanyaan No.21 s/d 25, carilah padanan yang menurut Saudara paling tepat.
A.  Insiden Komulatif
B.  Insiden Densitas
C.  Prevalence rate
D.  Rasio Odds
E.  Prevalens Rasio

21.  Ukuran yang dipakai pada laporan akhir penelitian kasus kontrol.  D : Rasio Odds 
Odds 

  
22. Ukuran yang menggantkan risiko relatif pada survei.  E : Prevalensi Rasio 
Rasio 
 

23.  Ukuran yang sama seperti insidens, jika peneliti menggunakan metoda cross
sectional.  C : Prevalens Rate 
Rate 

24.  Ukuran mengukur angka peristiwa kesakitan pada penelitian kohort yang pesertanya
masuknya ke dalam penelitian tidak bersamaan dengan mempertimbangkan waktu
observasi.  B : Insiden Densitas 
Densitas 

25.  Ukuran kejadian sakit yang dipakai pada penelitian kohort yang pesertanya masuk ke
dalam kohort secara bersamaan dan penilaian dilakukan pada akhir penelitian.   A :
Insiden Komulatif  

Untuk pertanyaan No.26 s/d 30,


30 , carilah padanan yang menurut Saudara paling tepat.
A.  Cross Sectional
B.  Kasus Kontrol
C.  Kohort
D.  Randomized Control Trial
E.  Case Series

26.  Evaluasi keamanan pemasangan AKDR yang dilakukan oleh bidan dan yang dilakukan
oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dengan cara melakukan random
pada ibu yang hendak memasang AKDR apakah dipasang oleh bidan atau dokter
spesialis. Kemudian diikuti sampai 6 bulan setelah pemasangan, di evaluasi secara
teratur setiap bulan untuk melihat efek samping yang timbul.  D : Kohort 
Kohort 

27.  Penelitian yang akan dilakukan dengan memilih kasus radang rongga panggul yang
akan didiagnosis di 5 rumah sakit besar di Jakarta pada tahun 2008 dengan
kontrolnya penderita yang juga datang ke rumah sakit yang sama tetapi bukan
penderita infeksi rongga panggul pada periode yang sama. Penelitian untuk menguji
hipotesis apakah pemakaian AKDR menyebabkan timbulnya radang rongga panggul.
 B : kasus kontrol 
kontrol 

28.  Penelitan yang akan dilakukan di Jakarta pad atahun 2008, direncanakan akan
dilakukan penelitian dengan mengambil data dari masyarakat, sampel adalah
sebagian ibu pasangan usia subur yang menikah. Tujuan penelitian adalah
mengetahui berapa proporsi wanita usia subur yang sudah menikah mempunyai

pengetahun yang baik tentang penyakit HIV/AIDS.  A : cross sectional 
sectional 
 

29.  Penelitian akan dilakukan di Jakarta tahun 2008, dengan melakukan pengambilan
sampel pada pemakai AKDR yang baru dipasang. Subjek ditanyakan siapa yang
memasang AKDRnya. Data dipilah, KADR yang dipasang oleh bidan dan yang
dipasang oleh dokter spesialis. Kemudian diikuti sampai 6 bulan stelah pemasangan,
di evaluasi secara teratur setiap bulan untuk melohat efek samping yang timbul.  C

: kohort 
kohort 

30.  Penelitian akan dilakukan di Jakarta tahun 2008, data dikumpulkan adalah penderita
yang dirawat karena menderita ketergantungan obat di rumah sakit (RSKO). Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi pemakai narkoba yang di rawat di
RSKO menurut tempat tinggalnya, jenis kelamis, pendidikan, dan sosial ekonomi
keluarganya.  A : cross sectional
sectional  
Untuk soal nomor 46 sampai dengan 50, jawablah dengan menyilang huruf A pada
kertas jawaban jika pernyataan benar dan jawaban B jika pernyataan salah.

Untuk pertanyaan No.31 s/d 35, carilah padanan yang menurut Saudara paling tepat.
A.  Rasio Odds
B.  Risiko Relatif
C.  Rasio Prevalens
D.  Attributable Risk
E.  Population Attributable Risk

31.  Jika pajanan dapat dihilangkan di populasi, maka angka tersebut merupakan besarnya
penyakit yang dapat dicegah. E : Population Attributable Risk 
Risk 

32.  Angka yang diperoleh pada penelitian itu, besarnya angka menunjukkan besarnya
angka yang dapat menunjukkan besarnya angka yang dapat dicegah jika variabek
sebab dapat dihilangkan.  D : Attributable Risk 
Risk 

33.  Jika saudara melakukan penelitian potong lintang, kemudian saudara menghitung
perbandingan prevalensi penyakit pada kelompok yang terpapar dengan prevalensi
penyakit pada kelompok yang tidak terpapar.  C : Rasio Prevalensi 
Prevalensi 

34.  Penelitian yang akan dilakukan dengan memilih kasus radang rongga panggul yang
akan didiagnosa di 5 rumah sakit besar di Jakarta pada tahun 2008 dengan

kontrolnya penderita yang juga datang ke rumah sakit yang sama tetapi bukan
penderita infeksi rongga panggul pada periode yang sama. Penelitian untuk menguji
 

hipotesis apakah pemakaian AKDR menyebabkan timbulnya radang rongga panggul.


Pengukuran hubungan pada penelitian ini menpergunakan apa ? A : Ratio Odds 
Odds 

35.  Penelitian akan dilakukan di Jakarta tahun 2008, dengan melakukan pengambilan
sampel pada pemakai AKDR yang baru dipasang. Subjek ditanyakan siapa yang
memasang AKDRnya. Data dipilah, KADR yang dipasang oleh bidan dan yang
dipasang oleh dokter spesialis. Kemudian diikuti sampai 6 bulan stelah pemasangan,
di evaluasi secara teratur setiap bulan untuk melohat efek samping yang timbul.
Pengukuran hubungan pada penelitian ini menpergunakan apa ?  B : Risiko Relatif  

Untuk pertanyaan No.36 s/d 39, carilah padanan yang menurut Saudara paling tepat
pada penyusunan hipotesis di bawah ini.
A.  Metoda kecocokan
B.  Metode perbedaan
C.  Metode concommitant variation
D.  Metode analogi

36.  Kejadian Ca cerviks pada wanita menikah lebih tinggi jika dibandingkan dengan
kejadian Ca cerviks pada wanita tidak menikah. Faktor yang terdapat pada wanita
menikah adalah proses reproduksi.  B : metode perbedaan 
perbedaan 
37.  Kejadian Ca cerviks pada wanita di beberapa tempat sama dan berhubungan dengan
kelamin pada usia muda, rekan seksual yang banyak. Faktor yang sama kemungkinan
virus yang ditularkan secara seksual.  A : metode kecocokan 
kecocokan 
38.  Unsur dalam diet (makanan) berubah mengakibatkan perubahan pada frekuensi
kejadian penyakit jantung koroner.  C : metode concommintant variation 
variation 
39.  Jika ada penyakit yang cenderung terdapat dalam keluarga maka penyakit dianggap
herediter.  D : metode analogi 
analogi 

Untuk pertanyaan No.40 s/d 45, carilah padanan yang menurut Saudara paling tepat
pada penyusunan hipotesis di bawah ini.
A.  Case Fatality Rate
B.  Prevalence Rate
C.  Commulative Insidence Rate
D.  Insidence Density Rate
E.  Infant Mortality Rate

40.  Angka yang menunjukkan hasil pengelolaan klinis, termasuk suatu penyakit tertentu.
 A : Case Fatality Rate 
Rate  
 

41.  Angka tersebut dipengaruhi lamanya (durasi) dari penyakit.  B : Prevalence Rate 
Rate 

42.  Angka ini mempertimbangkan lama dilakukannya seseorang diobservasi.   D :


insidence Density Rate 
Rate 

43.  Angka ini dipakai sebagai indikator kesejahteraan masyarakat.   E : Infant Mortality
Rate  
Rate

44.  Angka ini sebenarnya bukan suatu rate.  E : Infant Mortality Rate 
Rate 

45.  Angka ini digunakan pada penelitian kohort yang pesertanya masuk dan kelaur dari
observasi penelitian pada saat yang berbeda-beda.  D : Insidence Denstity Rate 
Rate 

Untuk soal no 46 s/d 50, jawablah dengan menyilang huruf A pada kertas jawaban jika
pernyataan benar dan jawablah B jika pernyataan salah.

46.  Keadaan penyakit HIV/AIDS di Indonesia pada saat ini sudah merupakan epidemi
terkonsentrasi. A 

47.  Penelitian eksperimentasl dianggap penelitian kelas utama, karena pada penelitian
eksperimental peneliti dapat mengontrol variabel pengganggu sehingga hasil
penelitian dianggap dapat membuktikan hipotesis tentang sebab akibat dalam
bidang kesehatan masyarakat, secara lebih spesifik baik jika dibandingkan dengan
metoda penelitian yang lainnya. A 

48.  Penelitian deskriptif dianggap sebagai penelitian yang kurang berguna. B 

49.  Apakah keterpaparan terhadap media pornografi pada remaja di Indonesia


mengakibatkan para remaja menggunakan narkoba ? Untuk menjawab pertanyaan ini
seorang mahasiswa melakukan penelitian dengan menggunakan penelitian
eksperimental dengan cara mahasiswa tersebut terjun langsung menemui remaja di
Indonesia. B 

50.  Penelitian epidemiologi analitik dilakukan jika peneliti ingin mengetahui berapa besar
prevalensi masalah kesehatan di suatu Kabupaten. B 
 

LATIHAN SOAL UTS TAHUN 2013


MATA KULIAH EPIDEMIOLOG
E PIDEMIOLOGII INTERMEDIET

A.Berikan tanda silang (X) pada jawaban


j awaban yang paling tepat

1.  Bapak epidemiologi lapangan yang melakukan penyelidikan cholera di London


adalah… 
a)  Hippocrates
b)  John Snow
c)  Galen
d)  Syndenham
e)  Frascastorius

2.  Edward Jenner, melakukan kegiatan yaitu menggoreskan nanah dari cacar sapi
(Cowpox ) digoreskan pada anak tukang kebunnya. Ternyata anak tersebut terbebas
dari serangan penyakit cacar. Apa yang dilakukan oleh Jenner itu termasuk :
a)  Kasus Kontrol
b)  Studi Kohort
c)  Studi Eksperimental
d)  Survei
e)  Jawaban a, b, c, dan d salah semua

3.  Seorang yang menderita penyakit TBC bergizi buruk tinggal di rumah yang padat.
Gizi buruk merupakan :
 
a. Neccesary Cost
b.  Contributary Cost
c.  Sufficient Cost
d.  Direct Cost
e.  Jawaban a, b, c, dan d salah semua

4.  Di bawah umur 75 tahun rasio jenis kelamin laki-laki dan perempuan Infark
Myocard (IM) adalah 8:6. Sedangkan pada umur di atas 75 tahun rasionya adalah
6:8 .Apakah ini menunjukkan bahwa di daerah ini laki-laki lebih besar kemungkinan
mendapatkan serangan jantung dari perempuan pada umur di bawah 75 tahun?

a.  Pasti laki-laki berisiko lebih besar dari perempuan untuk mendapatkan
serangan IM pada umur di atas 75 tahun.
 

b.  Laki-laki di bawah umur 75 tahun mempunyai risiko mendapatkan IM 6/8 kkali
ali
lipat jika dibandingkan dengan perempuan
c.  Ada kemungkinan wanita di bawah umur 75 tahun lebih berisiko dari laki-laki
di bawah umur 75 tahun untuk mendapatkan IM
d.  Laki-laki di bawah umur 75 tahun mempunyai risiko mendapatkan IM 8/6 kkali
ali
lipat jika dibandingkan dengan perempuan
e.  Jawaban a, b, c, dan d tidak tepat

5.  Ukuran asosiasi diperoleh dalam studi kohort adalah… 


a)   Relative Risk (RR)
b)   Prevalence Odds Ratio (POR)
c)   Prevalence Ratio (PR)
d)   Incidence Risk (IR)
e)   Attributable Risk (AR)

6.  Ukuran dampak yang dapat dihasilkan dari studi kohort


koh ort adalah… 
a)   Relative Risk (RR)
b)   Prevalence Odds Ratio (POR)
c)   Prevalence Ratio (PR)
d)   Incidence Risk (IR)
e)   Attributable Risk (AR)

Tabel 1: Tabel Hipotetis Menunjukan Insiden dan Prevalens Hepatitis menurut


Tahun pada Sekolah Dasar di Kabupaten Awan Terang

Tahun Insiden Prevalens


1985 24.5 41.8
1986 24.9 41.2
1987 23.8 40.9
1988 24.6 40.1
1989 24.1 38.4
1990 24.7 37.9
1991 24.2 35.3
1992 23.9 33.2
1993 25.1 29.8

1994 24.5 27.2


 

7.  Untuk soal no. 7 Perhatikan tabel di atas.

Dari tabel di atas Insidens tetap tetapi prevalens menurun. Apa yang kemungkinan
terjadi pada anak anak Sekolah Dasar di Kabupaten Awan Terang ini? (Jawaban bisa
lebih dari satu)
a)  Telah ditemukan pengobatan yang agresif mengakibatkan anak sekolah yang
sakit hepatitis sembuhnya lebih cepat
b)  Adopsi moda pengobatan baru, yang mengakibatkan berkurangnya gejala
penyakit yang berat, menurunkan respons imun sehingga mengakibatkan
anak-anak sekolah dasar sakitnya lebih lama
c)  Dilakukan program pencegahan untuk hepatitis
d)  Terjadi perubahan penyakit menjadi lebih ganas, mengakibatkan lebih cepat
dan lebih banyak kematian
k ematian yang terjadi pada anak yang menderita hepatitis
e)  Jawaban a,b, c, dan d benar
b enar semua

8.  Kriteria Hill yang menyatakan bahwa hubungan asosiasi sama pada strata yg
berbeda dan sama pada hasil penelitian yang lain...
a)  Koherens
b)  Konsistensi
c)  Temporalitas
d)  Plausabilitas
e)  Analogi

9.  Kriteria Hill yang menyatakan bahwa suatu asosiasi dapat dijelaskan secara
biologis.....
f)  Koherens
g)  Konsistensi
h)  Temporalitas
i)  Plausabilitas
 j)  Analogi

10.  Dibawah ini yang merupakan tahap-tahap dalam Riwayat Alamiah Penyakit:
a.  Tahap Suseptibilitas
b.  Tahap Penyakit Subklinis
c.  Tahap Klinis
 
d. Tahap Pemulihan, Cacat, atau Meninggal
e.  Jawaban a, b, c dan d semuanya benar
 

Untuk soal no. 7-10: jawablah pertanyaan soal-soal tersebut dengan mencocokkan
pilihan jawaban berikut ini:

A.  Cohort Study


B.  Case Control Study
C.  Cross-Sectional Study
D.  Experimental Study

11.  Suatu studi dilaksanakan untuk menilai status gizi pada 1000 anak balita. Status gizi
anak balita tersebut diklasifikasikan berdasarkan gizi baik, gizi sedang, dan gizi
kurang. Pada saat yang bersamaan, dinilai pula hubungan antara status gizi dengan
umur, jenis kelamin, pendidikan ayah/ibu dan sosial ekonomi  C : Cross Sectional
Sectional  

12.  Peneliti ingin menguji efektivitas obat baru dengan membandingkan dengan obat
lama pada penderita kusta.  D : Experimental

13.  Seorang peneliti hendak menguji hipotesis mengenai hubungan antara stress akibat
kerja dengan tekanan darah tinggi. Karyawan dibagi ke dalam 2 kelompok,
karyawan yang bekerja di perkantoran saja dan karyawan yang menjadi supir bus.
Kemudian diukur tekanan darah 2 kelompok karyawan tersebut. A : Kohort

14.  100 kasus baru kanker leher rahim diwawancara untuk mengetahui riwayat pola
makannya. Kemudian peneliti juga mewawancarai pula riwayat pola makan dari 100
saudara perempuan mereka yang dinyatakan sehat dan tidak menderita kanker
leher rahim.  B : Case Control

Untuk soal no.11 :jawablah pernyataan-pernyataan tersebut dengan menggunakan


informasi berikut 
berikut 

Di bawah ini adalah data dari studi kasus-kontrol pemaparan asbestos di industri
konstruksi dan terjadinya kanker paru pada pekerjanya

Kasus Kontrol Total


Terpajan 30 20 50
Tidak Terpajan 120 130 250

Total 150 150 300


 

 
15.  Berapakah odds ratio kejadian kanker paru pada pekerja yang terpapar oleh
asbestos di industri konstruksi tersebut
a)  (30 X 130) : (20 X 120)
b)  (30 X 120) : (20 X 130)
c)  (30 X 150) : (20 X 150)
d)  ( 120 X 150) : ( 130 X 150)
e)  Jawaban A, B, C, dan D salah semua

Untuk soal no.12-13:jawablah pernyataan dengan menggunakan narasi di bawah ini

Pada suatu kasus keracunan makanan pada acara ulang tahun, teridentifikasi beberapa
makanan yang di makan oleh 120 tamu undangan sebagai berikut

Makanan Makan Tidak Makan


Jumlah Sakit Sehat Jumlah Sakit Sehat
Bakso 70 40 30 50 10 40
Steak 40 10 30 80 20 60
Gado-Gado 60 30 30 60 10 50
Siomay 30 10 20 90 30 60

16.  Pada keracunan makanan di atas, attack rate  tertinggi


  tertinggi didapatkan pada kelompok
tamu undangan yang makan makanan
a.  Bakso
b.  Steak
 
c. Gado-gado
d.  Siomay
e.  Jawaban a, b,c, d dan e salah semua

17.  Pada keracunan makanan di atas, attack rate  terendah


  terendah didapatkan pada kelompok
tamu undangan yang makan makanan
a.  Bakso
b.  Steak
c.  Gado-gado
d.  Siomay

e.  Jawaban a, b,c, d dan e salah semua


 

18.  Pada keracunan makanan di atas, risiko relatif yang tertinggi didapatkan pada
kelompok tamu undangan yang makan makanan
a.  Bakso
b.  Steak
c.  Gado-gado
d.  Siomay
e.  Jawaban a, b,c, d dan e salah semua

Untuk soal no.15- 17:jawablah pernyataan dengan menggunakan narasi di bawah ini

Suatu studi krosseksional bertujuan untuk menilai pengaruh sosial ekonomi terhadap
kejadian diare pada anak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Hasil studi dirangkum
dalam tabel berikut

Diare pada Anak


Sosial Ekonomi Ya Tidak Total
Sosek Rendah 44 443 487
Sosek Tinggi 27 95 122
Total 71 593 609

19.  Berapa proporsi kejadian diare pada keluarga dengan sosial ekonomi rendah
terhadap semua kasus...
a)  44/27
b)  44/487
c)  44/443
 
d) 44/71
e)  44/609

20.  Berapa prevalensi diare pada Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

a)  71/593
b)  44/122
c)  44/609
d)  27/609
e)  71/609
 

21.  Jumlah kasus baru penyakit campak pada balita selama periode 1 tahun di
puskesmas A ada 100 kasus, di Puskesmas B ada 500 kasus, di Puskesmas C ada
1000 kasus. Jumlah Balita yang belum mendapatkan imunisasi dan belum pernah
menderita campak di Puskesmas A, B, dan C berturut-turut adalah 1000,2000, dan
10.000 maka puskesmas yang paling besar risikonya untuk terjadi campak pada
balita adalah....

a)  Puskesmas A
b)  Puskesmas B
c)  Puskesmas C
d)  Jawaban a, b, c, dan d salah semua
e)  Jawaban a, b, c, dan d benar semua

22.  Dari 2000 penduduk terdapat 1.250 orang wanita dewasa, 5 diantaranya wanita
tersebut mengalami histerektomi (pengangkatan rahim), selama periode 1 tahun
ditemukan 10 kasus baru kanker rahim. Hitunglah Insidens Rate (IR) kanker rahim
selama periode 1 tahun.

Penjelasan untuk soal nomor 20- 21


Suatu studi kohort dari 150 orang di awal, muncul kasus baru 10 kasus. Penelitian ini
berdurasi 5 tahun, dan jumlah kasus baru selama 5 tahun adalah 16.

23.  Berapa prevalensi pada awal studi?


a.  0,067
b.  0,05
c.  0,2
d.  1,5
e.  Jawaban a, b,c dan d salah semua

24.  Bagaimana prevalensi akhir studi?


a.  0,188
b.  0,173
c.  0,22
d.  0,11
e.  Jawaban a, b,c dan d salah semua
 

Penjelasan untuk soal nomor 22-25

Seorang ahli epidemiologi diminta untuk menjelaskan dampak merokok terhadap


kejadian stroke. Dari studi case-control  informasi
 informasi tentang faktor yang berpotensi sebagai
penyebab stroke dikumpulkan dari 171 kasus stroke dan 7.829 kontrol selama 4 tahun.

Stroke
Status Merokok Ya Tidak Total
Merokok 84 2916 3000
Tidak Merokok 87 4913 5000
Total 171 7829 8000

25.  Ukuran asosiasi/risiko adalah… 


f)   Relative Risk (RR)
g)   Prevalence Odds Ratio (POR)
h)   Odds Ratio (OR)
i)   Incidence Risk (IR)
 j)   Attributable Risk (AR)

26.  Suatu penelitian dengan menghitung AR dilakukan setelah peraturan mencuci


tangan dengan sabun dijalankan dengan baik oleh seluruh petugas kesehatan di
Neonatal ICU (NICU) di suatu RS. Dikatakan bahwa AR dari mencuci tangan
terhadap infeksi nosokomial sebesar 66%. Artinya adalah.....
a.  Dengan mencuci tangan dengan sabun, 34% dari kejadian infeksi nosokomial
di NICU tersebut dapat dicegah
 
b. Dengan mencuci tangan dengan sabun, 66% dari kejadian infeksi nosokomial
di NICU tersebut dapat dicegah
c.  Dengan tidak mencuci tangan dengan sabun, 34% dari kejadian infeksi
nosokomial di NICU tersebut dapat dicegah
d.  Pernyataan a, b, dan c semua benar
e.  Pernyataan a, b, dan c semua salah

Untuk soal nomor 27-30 jika pernyataan benar maka jawabannya adalah A dan jika
pernyataan salah maka jawabannya adalah B

27.  PAR (Population Attributable Risk) dipakai untuk menghitung kuatnya hubungan
antara suatu faktor risiko dengan outcome nya  B
 

28.  Dari suatu penelitian didapatkan RR=1 untuk pemasangan infus yang dihubungkan
dengan terjadinya Phlebitis Nosokomial. Dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa
terdapat peningkatan risiko terjadinya Phlebitis Nosokomial pada pasien yang
mengalami pemasangan dibandingkan dengan yang tidak mengalami pemasangan
infus  B

29.  Pada awal melakukan studi kohort seluruh sampel yang diikutsertakan harus dalam
keadaan tidak sakit/ tidak menderita penyakit yang diteliti  A

30.  Pada studi epidemiologi deskriptif mutlak diperlukan adanya hipotesis  B

------SELESAI-------

SOAL SKRINING
1.  Skrining di bawahini yang menghasilkanlebihbanyakkasus yang benar (true cases)
dan lebih ekonomis
a. Skrining massal
b. Skrining selektif
c. Skrining menggunakanalatcangg
menggunakanalatcanggih
ih
d. Jawaban a, b, dan c benar
e. Jawaban a, b, danc salah

Hasil Test 
Test  (Gold Standard) 
Standard) 
Sakit Tidak Sakit
Positive TP FP
Negative FN TN
TP + FN FP + TN

Padankan daftar di bawah ini dengan pertanyaan selanjutnya


A = True Positive
B = True Negative
C= False Positive
D= False Negative
E= Sensitivitas
F= Spesifisitas
 

2.  Proporsi orang yang benar-benar sakit yang mempunyai test positive (E)  

sensitivitas
3.  Mungkin menyebabkan keadaan stres, gelisah dan mungkin pengobatan yang tidak
perlu (C)  False Positif
4.  Mungkin menyebabkan perasaan gembira yang keliru (D)  False Negatif
5.  Proporsi orang yang tidak berpenyakit yang mempunyai tes negative (F)  

Spesifisitas
6.  Mengidentifikasi orang yang berpenyakit dengan benar dan memang benar (A)  

True Positif
7.  Situasi yang diinginkan oleh pasien (B)  True Negatif
8.  Sensitivitas adalah = TP/(TP+FN)
9.  Spesifisitas adalah = TN/(FP+TN)
10.  Akurasi total = (TP+TN)/((TP+FN)+(FP+TN))
(TP+TN)/((TP+FN)+(FP+TN))
c) Sistem informatika
d) Bidang bimbingan dan konseling
e) Pemberdayaan masyarakat

20. Menurut WHO, SIK merupakan salah satu dari 6 building blocks atau komponen utama dalam
sistem kesehatan di suatu negara. Adapun menurut Sistem Kesehatan Nasional Indonesia yang
tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia No 72 Tahun 2012 tentang Kesehatan
Nasional adalah :
a) Sistem gotong royong
b) SDM ketenagakerjaan
c) Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
d) Kepemimpinan legislatif
e) Etika, integritas, dan kualitas

KEL. V : PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI DLM KESMAS (4)


Dalam 2 dekade terakhir, Indonesia mengalami transisi epidemiologis yg signifikan. Di satu sisi,
Indonesia masih menghadapi penyakit menular yg bebannya cukup besar & di sisi lain juga harus
berhadapan dg penyakit tidak menular yg bebannya semakin meningkat. Penyakit menular utama
yg bebannya harus diturunkan antara lain HIV/AIDS, Tuberculosis, Malaria, DBD, Influenza &
Flu Burung. Sedang penyakit menular yg belum dapat dikendalikan sepenuhnya oleh Indonesia
yaitu penyakit tropis terabaikan meliputi kusta, filariasis, leptospirosis, rabies, dll. Penyakit tidak
menular yang terus meningkat prevalensinya yaitu hipertensi, diabetes, kanker, dan PPOK.
Jawablah pertanyaan berikut di bawah ini dg pendekatan epidemiologis :
21. Kusta adalah penyakit menular menahun yang sangat sulit menular. Penyebab Penyakit Kusta
adalah Mycobacterium Leprae yang untuk pertama kali ditemukan G.H.Armauer Hansen pada
tahun1873. M.Leprae hidup intraseluler dan mempunyai afinitas yang besar pada sel saraf
(Schwan cellI) dan sel dari sisem retikulo endothelial. Waktu pembelahannya sangat lama yaitu
2-3 minggu. Di luar sel tubuh manusia (dalam kondisi tropis) kuman kusta dari secret nasal dapat
bertahan sampai 9 hari.
Berdasarkan faktor agen penyebab Penyakit Kusta termasuk agen?
A.Biologik
B.Kimia
C.Fisika
D.Mekanik
E.Nutrisi
Jawaban : A.Biologik

22. Leptospirosis disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira yang dibawa oleh hewan-hewan tertentu.
Bakteri ini dapat dapat menyebar melalui banjir. Hewan pembawa bakteri leptospira umumnya
tidak memiliki tanda-tanda sedang mengidap leptospirosis karena bakteri ini dapat keluar melalui
urine mereka. Leptospirosis umumnya banyak ditemui di area tropis dan subtropis, di mana
udaranya panas dan lembap yang membuat bakteri ini dapat bertahan hidup lebih lama, seperti
Tiongkok, India, dan Asia Tenggara. Para pekerja yang sering berurusan dengan hewan juga
memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi leptospirosis, misalnya seorang peternak, nelayan,
pekerja di saluran pembuangan limbah, maupun masyarakat di daerah banjir.
Ukuran frekuensi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kejadian penyakit Leptospirosis
disuatu daerah adalah ?
A. Prevalens
B. Insidens
C. Odds Ratio
D. Relative Risk
E. Risk Difference
Jawaban : B.Insiden

23. Hipertensi merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi bagian dari
masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Hipertensi dikenal sebagai the silent
killer yang berdampak pada tingginya angka kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh
darah. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hipertensi adalah obesitas, umur, ras/etnik,
pendidikan, pekerjaan, psikososial dan stress, merokok, aktifitas fisik, konsumsi alcohol,
konsumsi garam berlebih dan hyperlipidemia/hiperkolesterolemia. Petugas kesehatan di
puskesmas melaksanakan penyuluhan mengenai Penyakit Hipertensi kepada masyarakat.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan termasuk pencegahan tingkat ?
A.Primer
B.Sekunder
C.Tertier
D.Primodial
E.Kuarter
Jawaban : A.Primer

24. Rabies merupakan salah satu Penyakit Bersumber Binatang yang sangat ditakuti di Indonesia
yang dapat menyebabkan kematian dengan CFR (Case Fatality Rate) 100 %. Penyakit ini
ditularkan dari hewan yang sudah terkena virus Rabies kepada manusia yang disebut dengan Lyssa
Virus yang dapat menular dengan secara cepat dari hewan pada penderita lain melalui melalui
saliva (air liur). Seorang mahasiswa FKM Jurusan Epidemiologi Komunitas melakukan penelitian
mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pemilik binatang memberikan
vaksinasi pada binatangnya. Penelitian ini membagi menjadi 2 kelompok dimana ada kelompok
dengan jumlah sampel 130 yaitu pemilik anjing yang tidak memberikan vaksin kepada anjingnya
dan kelompok dengan jumlah sampel 130 yaitu pemilik anjing yang memberikan vaksin kepada
anjing. Data diperoleh dari wawancara dengan menggunakan kuisioner pada responden pemilik
anjing dan dianalisa univariat, bivariate dan multivariate. Penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa tersebut dapat menggunakan desain peneliian ?
A.Kros Seksional
B.Kasus Kontrol
C.Kohort
D.Laporan Kasus
E.Ekologi
Jawaban : B.Kasus Kontrol
25. Penyakit Rabies merupakan penyakit virus yang mematikan dan telah dilaporkan di lebih dari 150
negara di dunia termasuk di Indonesia. Bali dan Sulawesi utara merupakan 2 Provinsi dengan
kasus Lyssa terbesar yaitu 15 kasus dan 28 kasus (Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016).
Pelatihan bagi para petugas kesehatan untuk melakukan tata laksana kasus dam penyuluhan
kesehatan akan bahaya penyakit Rabies sudah dilakukan. Adapun salah satu cara pencegahan
penyakit rabies yang bisa dilakukan adalah......
A. Memberikan vaksinasi pada hewan peliharaan dan manusia yang berisiko tinggi
B. Menyuntikkan SAR (Serum Anti Rabies)
C. Mencuci luka dengan sabun
D. Memberikan vaksin anti rabies dengan metode 2-1-1
E. Mengurung hewan peliharaan
Jawaban : A

KEL. VI : PENDEKATAN BIOSTATISTIK DLM KESEHATAN (6)


26. Sejarah penggunaan biostatistik dalam masyarakat diawali oleh raja Henry VII di Inggris yang
menggunakan untuk pencatatan kematian pada tahun 1532. Kemudian Jhon Snow (1813-1858),
mencoba membuktikan secara statistik penyebaran wabah penyakit kolera diakibatkan karena
saluran pembuangan kotoran dan sistem pengairan yang kuang baik. Dan pada tahun 1880
dikembangkan konsep populasi berisiko yang terkenal dengan metode pemilihan kasus control.
Konsep ini dikembangkan oleh…
A. Raja Henry VII (1532)
B. John Graunt (1620-1674)
C. John Snow (1813-1858)
D. William Farr (1880)
E. Raja Louis (1454)

27. Memilih jenis uji statistik sangat tegantung dari jenis variabel yang dianalisis; jenis data, dependen
atau independen; jenis distribusi data populasi, mengikuti distribusi normal atau tidak normal; dan
yang ingin diperoleh dari suatu uji statistik, sebagai contoh untuk mengetahui perbedaan dua mean
akan berbeda dengan uji statistik untuk mengetahui perbedaan proporsi/persentase. Uji apakah
yang harus dipilih pada suatu penelitian untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan
tinggi badan pada tiga kelompok?
A. Uji T Independen
B. Uji T dependen
C. Uji Chi Square
D. Uji Korelasi
E. Uji Anova

28. Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui masalah-masalah kesehatan yang terdapat
di dalam berbagai kelompok masyarakat merupakan salah satu peran biostatistik dalam kesehatan
masyarakat. Contoh penggunaan biostatistik untuk mengetahui status kesehatan masyarakat
adalah:
A. Kualitas air sungai ciliwung berdasarkan parameter fisik, kimia dan bakteriologis (fecal
coli) dibandingkann dengan pergub no. 582/1995 rata-rata telah melebihi baku mutu,
kecuali konsentrasi TDS pada peruntukan golongan B dan konsentrasi phospat di titik 1.
B. Tingginya konsentrasi parameter kimia diduga karena banyaknya aktivitas manusia
disepanjang sungai (penduduk, industri, pertanian dan lain-lain) yang membuang
limbahnya ke sungai. Sedangkan tingginya parameter bakteriologis fecal coli disebabkan
karena banyaknya warga yang tinggal di DAS Ciliwung selama tahun 2000-2010
cenderung mengalami peningkatan.
C. Debit air sungai ciliwung selama tahun 2000-2010 cenderung mengalami peningkatan
D. Hasil uji statistik tingkat pendidikan ibu dengan kejadian penyakit diare di suatu
daerah, diperoleh nilai p = 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat
kepercayaan 95% ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu balita dengan
kejadian penyakit diare.
E. Indeks pencemaran sungai ciliwung di daerah hulu tergolong cemar ringan sampai sedang,
di daerah tengah cemar sdang sampai berat dan di daerah hilir tergolong cemar sedang
sampai berat

29. Agar data yang telah didapat dapat disajikan sehingga mampu memberikan informasi dan
bermanfaat untuk ditindaklanjuti baik berupa perbaikan, pengambilan keputusan/kebijakan atau
bahkan menghasilkan teori baru, harus diolah dan dinalisis terlebih dahulu. Contoh penyajian data
berikut berbentuk:

Distribusi Umur Ibu, Survei Cepat KIA


Cianjur, 1995

40
35
30
Persen

25
20
15
10
5
0
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
Umur (tahun)

A. Tabel
B. Grafik Histogram
C. Grafik Poligon
D. Tulisan
E. Grafik Diagram Pie

30. Tantangan dalam penerapan pendekatan biostatistik dalam kesehatan masyarakat di Indonesia
antara lain: kondisi geografis Indonesia, kualitas pengambilan sampling, tantangan dari
responden, kesalahan pengukuran, kualitas surveyor, dan pemilihan metode statistik. Berikut
merupakan sikap reponden yang menjadi tantangan dalam suatu pengumpulan data di masyarakat:
e. BSSD
Jawaban : D
4. Dalam suatu penelitian status gizi pada suatu Sekolah Dasar. Status gizi responden
diukur berdasarkan Indek Massa Tubuh (IMT) untuk itu dilakukan pengukuran tinggi
badan dan berat badan siswa. Hasi pengukuran dipisahkanantara siswa laki dan
perempuan. Data tinggi badan dan berat badan tersebut kemudian digunakan untuk
menghitung IMT responden. Hasil IMT lalu disusun sesuai dengan kategori yang telah
ditentukan, kurang, normal, overweight, obesitas. Dalam tahapan biostatistik manakah
peneliti tersebut?
a. Pengumpulan data dan pengolahan data
b. Pengolahan data dan penyajian data
c. Penyajian dan interpretasi data
d. Pengumpulan data
e. Pengolahan data
Jawaban: A.

5. Biostatistik merupakan ilmu terapan yang diimplementasikan dalam bidang kesehatan


masyarakat. Penerapannya seringkali digunakan dalam riset kesehatan nasional antara
lain Surkesnas, Riskesdas, Risfaskes dan Rikhus. Oleh sebab itu, biostatistik dapat
berperan dalam kesehatan masyarakat, kecuali
a. Membandingkan status kesehatan masyarakat di satu tempat dengan tempat lain
atau statuskesehatan masyarakat sekarang dengan status kesehatan lampau.
b. Mendokumentasikan peristiwa-peristiwa penting dan vital dalam bidang politik
yang terjadi di masyarakat.
c. Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui masalah-masalah
kesehatan yang terdapat di dalam berbagai kelompok masyarakat.
d. Meramalkan status kesehatan masyarakat di masa-masa mendatang. Evaluasi
tentang perjalanan, keberhasilan dan kegagalan dan suatu program kesehatan atau
pelayanankesehatan yang sedang dilaksanakan.
e. Keperluan estimasi tentang kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
serta menentukan secara pasti target pencapaian tujuan.
Jawaban : B

Anda mungkin juga menyukai