Anda di halaman 1dari 4

Praktikum Ukuran Frekuensi, Ukuran Asosiasi, Ukuran Dampak

MA: Intermediate Epidemiology

1. Suatu penelitian bertujuan untuk mengetahui kemungkinan efek polusi terhadap kejadian
bronkhitis khronik pada suatu populasi yg berjumlah 9000 orang umur 45 tahun pada
Januari 2010. Diketahui pula 6000 orang diantaranya tinggal didaerah yang terpapar oleh
polusi dan 3000 orang tidak terpapar. Pada pemeriksaan awal ada 90 kasus bronkhitis yang
mana 60 kasus tinggal didaerah yang terpapar oleh polusi. Populasi yang tidak menderita
bronkhitis kemudian diikuti selama 5 tahun. Dalam kurun waktu 5 tahun didapat 268 kasus
baru bronkhitis, 30 kasus diantaranya tinggal didaerah yang tidak terpapar polusi

Awal (2010)

Bronkhitis (+) Bronkhitis (-) Total

Polusi (+) 60 5940 6000

Polusi (-) 30 2970 3000

Total 90 8910 9000

Akhir ( 2015)

Bronkhitis (+) Bronkhitis (-) Total

Polusi (+) (268-30)=(238+60)=298 5702 6000

Polusi (-) 30+30=60 2940 3000

Total 358 8642 9000

a. Berapa prevalence bronkhitis khronik pada Januari 2010?


90/9000x 100% = 1%

b. Berapa cummulative incidence (per 1000) bronkhitis khronik pada populasi yang
tinggal didaerah terpapar polusi selama periode 5 tahun?
CI= 238/(6000-60)
= 238/ 5940 = 0.04= 40/1000

c. Berapa cummulative incidence (per 1000) bronkhitis khronik pada populasi yang
tinggal didaerah yang tidak terpapar polusi selama periode 5 tahun?
1
CI= 30/2970= 0.01= 10/1000

d. Berapa cummulative incidence (per 1000) bronkhitis khronik pada seluruh populasi
selama periode 5 tahun?
CI= 268/8910= 0.03= 30/1000

2. Suatu kohort yang terdiri dari 150 orang diikuti selama 5 tahun. Pada awal penelitian
diketahui 10 orang sudah menderita penyakit yang diteliti. Selama penelitian terdapat 16
kasus baru.

a. Berapa prevalence penyakit tersebut pada waktu penelitian dimulai?

10/150= 6.6%

b. Bila diasumsikan seluruh kasus hidup, berapakah prevalence penyakit pada akhir
penelitian?

(10+16)/150= 26/150= 17.3%

c. Berapakah cummulative incidence penyakit tersebut dalam waktu 5 tahun?

16/ (150-10)= 16/140= 11.4%

d. Berapa incidence rate penyakit tersebut selama periode penelitian

16/ (150-10) x 5 = 16/700 = 0.023 = 2.3%

3. Di suatu perusahaan yang mempunyai 3000 pekerja terjadi 175 kasus cedera pada saat
bekerja dalam waktu 1 minggu. Pada minggu tersebut 235 pekerja sedang cuti, 2500 orang
bekerja dalam waktu 40 jam, 98 orang bekerja dalam waktu 50 jam dan sisanya bekerja 20
jam seminggu.
Berapakah incidence rate cedera?

Incidence rate = 175/ 108240= 0.0016= 1.6/1000 orang jam

waktu Jumlah Orang


pekerja waktu

20 jam 167 3340

40 jam 2500 100000

50 jam 98 4900

2765 108240

2
4. Untuk latihan nomor ini, E disebut sebagai merokok, D1 sebagai kanker paru, dan D2 sebagai
penyakit jantung. E menyebabkan terjadinya D1 dan D2. Rates dilaporkan per 100.000
person-years. Untuk D1, populasi yang terpapar mempunyai rate 13 dan populasi yang tida
terpapar mempunyai rate 1. Untuk D2, populasi yang terpapar mempunyai rate 100 dan
populasi yang tidak terpapar mempunyai rate 50.

Tabel D1 (kanker paru)

IR D1 = total insiden/ orang waktu = 13/ 100.000


IR D2 = total insiden/ orang waktu = 100/ 100.000

Table D2

kanker (+) Kanker (-) Total

Exposed (+) 13

Exposed (-) 100

a. Hitung RR terjadinya D1 oleh E. Hitung RR terjadinya D2 oleh E. Penyakit mana yang


memberikan asosiasi yang lebih besar (kuat)?
RR D1= IR D1 ekposed/ IR D1 unexposed
= 13/ 1= 13

RR D2 = IR E/ IR NE
= 100/ 50= 2

Asosiasi yang lebih kuat adalah D1 karena nilai RR nya 13

b. Hitung RD terjadinya D1 oleh E. Hitung RD terjadinya D2 oleh E. Penyakit mana yang


memberikan efek lebih besar?
RD D1 = CI exposed – CI unexposed
= 13-1 = 12

RD D2= CI exposed – CI unexposed


= 100-50= 50

c. Jelaskan terjadinya paradox antara jawaban A dan B?

3
Jadi walaupun risk difference pada kelompok D2 (penyakit jantung) lebih tinggi, tapi
asosiasi yang lebih kuat ditemukan pada kelompok D1 (kanker paru). Hal ini mungkin
dikarenakan jumlah cumulative incidence pada kelompok D2 unexposed jauh lebih
banyak sedangkan cumulative incidence kelompok unexposed pada D1 lebih sedikit.

5. Saudara diminta untuk menjelaskan dampak merokok terhadap kejadian stroke pada
pertemuan disuatu perusahaan penerbangan yang ingin mengadopsi peraturan “Dilarang
Merokok”. Saudara menggunakan hasil penelitian epidemiologi pada tempat kerja lain mirip
penerbangan tersebut. Dari studi case-control informasi tentang faktor yang berpotensi
sebagai penyebab stroke di kumpulkan dari 171 kasus stroke dan 7829 kontrol selama 4
tahun. Diantara faktor resiko tersebut adalah merokok. Data dibawah ini merupakan hasil
studi.

Stroke
Group Total
Ya tidak
Merokok 84 (a) 2916 (b) 3000
Tidak
Merokok 87 (c) 4913 (d) 5000
Total 171 7829 8000

a. Bagaimana saudara menjelaskan risiko terjadinya stroke yang dihubungkan dengan


merokok?
OR= ad/ bc
= 84x 4913/ 2916x87
= 412.692/ 253.692
= 1,6

b. Bagaimana saudara menjelaskan dampak merokok terhadap kejadian stroke?


Dilihat dari penelitian sebelumnya, nilai odd ratio adalah 1.6, berarti nila OR > 1,
sehingga merokok dianggap meningkatkan risiko kejadian stroke sebanyak 1.6 kali lipat
dibanding yang tidak merokok.

Anda mungkin juga menyukai